Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 2

“PENERAPAN KONSEP GIZI TERKINI DI INDONESIA”

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah gizi dan DIIT
Dosen pengampu : Zurriyatun Thoyibah.Ners.,M.kep

Disusun Oleh

1. Anisa Agustina (002SYE20)


2. Baiq Nia Andriani (004SYE20)
3. Desti Ramdani Putri (006SYE20)
4. Hendry (008SYE20)
5. Irwin Rahadi (010SYE20)
6. Kadariah Alfandi (012SYE20)
7. Maisah (014SYE20)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN JENJANG D3 KEPERAWATAN
2021

i
Kata Pengantar

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hiayahnya
sehingga kami dapat meyelesaikan tugas kelompok makalah yang berjudul“penerapan konsep
gizi terkini di Indonesia”.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan untuk baginda Rasulullah SAW yang telah
mengubah zaman sehingga kita bisa menentukan yang hak dan yang bathil.
Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan
bisa menyelesaikan masalah-masalah,yang terjadi khususnya dalam ruang lingkup kebutuhan
gizi.Disamping itu penulis menyadari bahwa mungkin terdapat banyak kesalahan baik dari
penulisan ataupun dalam penyusunannya yang tidak penulis ketahui.     

Gunung sari 05 April 2021

penulis   

ii
DAFTAR ISI

Cover Makalah..........................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................i
Daftar isi......................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakanag .........................................................................1
1.2 Rumusan maslah.........................................................................2
1.2.1 Konsep gizi 4 sehat 5 sempurna......................................2
1.2.2 Konsep pedoman gizi seimbang......................................2
1.2.3 Perbedaan mendsar pedoman gizi seimbang dengan
pedoman 4 sehat 5 sempurna..........................................2
1.3 tujuan....................................................................................2
BAB II PEBAHASAN
2.1 Konsep gizi 4 sehat 5 sempurna.................................................3
2.2 Konsep pedoman gizi seibang ..................................................4
2.3 Perbedaan mendasar pedoman gizi seimbang dengan
pedoman 4 sehat 5 sempurna......................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB 1.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi seimbang merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan
gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan, perkembangan, menurunkan produktifitas kerja
serta akan berakibat pada mortalitas dan morbiditas. Masalah gizi yang utama di Indonesia yang
belum teratasi yaitu kekurangan energi protein, kekurangan vitamin A, gondok endemik dan
anemia (DepKes RI, 2010). Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari
batas normal. Sel darah merah tersebut mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk
membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia merupakan masalah
kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia subur (WUS).
Prevalensi kejadian anemia pada Ibu hamil menurut WHO tahun 2013 sebesar 41,0%.
Laporan hasil Riset Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada
ibu hamil sebesar 37,1% (Kementrian Kesehatan RI ,2013). Di Kabupaten Sukoharjo pada tahun
2015 jumlah ibu hamil mencapai 14.299 jiwa, dan ibu hamil yang menderita anemia sebanyak
1333 jiwa atau 9,32 % dari jumlah ibu hamil (Dinkes Sukoharjo, 2015).
Kejadian anemia dapat dipengaruhi oleh kurangnya asupan protein dalam tubuh manusia.
Protein dalam tubuh manusia berperan sebagai pembentuk butir-butir darah (hemopoiesis) yaitu
pembentukan eritrositt dengan hemoglobin, selain itu protein berperan penting dalam
transportasi zat 2 besi di dalam tubuh, oleh karena kurangnya asupan protein akan
mengakibatkan transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi zat besi.
Transferin adalah suatu glikoprotein yang disintesis dihati, protein ini berperan sentral dalam
metabolisme besi tubuh karena fungsi transferin adalah mengangkut besi dalam sirkulasi ke
tempat yang membutuhkan besi, seperti sumsum tulang untuk membentuk hemoglobin yang
baru. Feritin adalah protein lain yang penting dalam metabolisme besi (Gallagher, 2008).

1
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Konsep gizi 4 sehat 5 sempurna
1.2.2        Konsep pedoman gizi seimbang
1.2.3. perbedaan mendasar pedoman gizi seimbang dengan pedoman 4 sehat 5 sempurna
menjad pedoman gizi seimbang.

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan
tentang penerapan konsep gizi terkini di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep gizi 4 sehat 5 sempurna

Sejarah konsep gizi 4 sehat 5 sempurna

Konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” yang dipopulerkan Bapak Gizi Indonesia, Prof.
Poerwo Soedarmo sekitar tahun 1952 sudah tidak lagi digunakan, kini sudah berkembang dan
disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).Demikian pernyataan Direktur Gizi
Masyarakat Kemenkes RI, Ir Doddy Izwardi, MA pada kegiatan Sosialisasi Pedoman Gizi
Seimbang kepada Pendidik dan Institusi Pendidikan yang bertajuk “Gizi Seimbang Bangsa Sehat
Berprestasi” di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/5).

pengertian makanan 4 sehat 5 sempurna

Makanan yang dikatakan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang mengandung


karbohidrat , protein , vitamin . Paling tidak , dalam sehari kita perlu memperhatikan makanan
yang mengandung makanan 4 sehat 5 sempurna itu. Contoh makanannya bisa seperti nasi ,
sayuran , daging/ikan , buah2an , dan kalau mau bisa ditambahkan dengan susu . Diusahakan
juga pengolahan sayur jangan terlalu lama supaya tidak menghilangkan kadar vitaminnya.
Kalau kita bisa mempraktekkan pola makan 4 sehat 5 sempurna , yakin bisa memperoleh kondisi
badan yang sehat . Tapi memang perlu diimbangkan dengan olahraga dan minum air putih yang
banyak .

Komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna

Istilah makanan 4 sehat 5 semurna memang sudah tidak asing lagi. Makanan ini terdiri
dari nasi , lauk pauk,sayur ,buah dan 5 sepurnanya berupa susu. Secara mendasar, makanan 4
sehat 5 sempurna harus mengandung karbohidrat,protein,lemak,dan mineral. Semua nutrisi ini
diperlukan agar tubuh tetap sehat dan terpenuhi kebutuhan gizinya

3
2.2 Konsep pedoman seimbang

Pengertian gizi seimbang ialah susunan pangan sehari hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang dengan kebutuhan tubuh,dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan,aktivitas,perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan
normal untuk mencegah masalah gizi. Tetapi belakangan ini masyarakat indonesia mengalami
penurunan gizi dan sebab terjadi penurunan gizi yaitu keterbatasan ekonomi dari masyarakat
yang kurang mampu bahwasannya penurunan gizi atau kekurangan gizi dapat menyebabkan
banyak faktor penyakit dan beresiko seperti penyakit kardiovaskuler,hipertensi,diabetes.bukan
penurunan pula masyarakat juga mengomsumsi makanan sehingga berat badan apa lagi
kegemukan badan meningkat disebkan oleh kelebihan gizi.

Pangan adalah segala sesuatu yag berasal dari sumber hayati dan air,baik yang diolah maupun
tidak diolha yang di peruntukan bagi konsumsi manusia.seperti bahan tambahan pangan,bahan
baku pangan. Dan bahan baku yang lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,pengolahan
dan pembuatan makanan dan minuman.

Keanakaragaman pangan adalah anekaragaman sekelompok pangan yang terdiri dari makanan
pokok,lauk pauk,sayuran dan buah buahan dan air serta beranekaragaman dalam setiap
kelompok pangan.

Makanan beragam yang dikonsumsi beragam baik antar kelompok pangan (makanan pokok,lauk
pauk,sayur dan buah) maupun dalam setiap kelompok pangan.

Ada beberapa prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian
upaya untuk menyeimbangkan antara zat giozi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
memonitor berat badan secara teratur.

1. Mengonsumsi makanan beragam


2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal

Untuk mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari setiap kali makan yaitu makanan
pokok,lauk pauk,sayuran,buah buahan dan minuman.

4
Dengan mengonsumsi panganan kita juga harus memperhatikan kualitas makanan tersebut apa
lagi wadah atau tempat makanan dan minuman kita pastikan terlebih dahulu apakah tempat
tersebut sudah benar benar bersih dari kuman

Sejarah pedoman gizi seimbang

Nutrition Guidelines with Balanced Diet atau Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sudah
dipraktikkan di banyak negara sejak tahun 1992, sebagai tindak lanjut rekomendasi Konferensi
Pangan Dunia (FAO)/ WHO di Roma. Dan pedoman lama yang mengikuti pedoman Basic Four
dari USA, semacam 4 Sehat 5 Sempurna (4S5S) telah diperbaharui menjadi Piramida Balanced
Diet.  Di bawah ini (kiri ke kanan) adalah beberapa contoh Pedoman Gizi Seimbang dari negara
USA, Jepang dan China.

Pada saat slogan 4S5S diciptakan tahun 1950-an, diasumsikan bahwa kebiasaan makan
masyarakat akan semakin sehat sehingga berbagai masalah kesehatan karena kekurangan dan
kelebihan gizi dapat dicegah dan dikurangi. Namun, ternyata asumsi ini tidak terwujud, baik di
Indonesia maupun di negara-negara lain. Termasuk di negara asalnya, Amerika Serikat. Oleh
karena itu, pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah digantikan oleh
pedoman yang lebih rinci yang dikenal dengan nama Pedoman Gizi Seimbang (PGS).

Inilah berbagai alasan mengapa 4S5S kemudian diubah menjadi PGS:

1. Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok belum tentu sehat, bergantung pada porsi dan
jenis zat gizinya apakah telah sesuai dengan kebutuhan. Adapun PGS, selain jenis makanan
ditekankan pula proporsi yang berbeda pada setiap kelompok. PGS juga mencakup aspek
kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat yang lain.

2. Susu bukan makanan sempurna. Susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada
telur, ikan dan daging. Oleh karena itu, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan
sumber protein hewani yang lain.

3. Slogan 4S5S yang dipopulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poerwo Soedarmo dan
dianggap relevan pada zamannya, sejak tahun 1990-an dianggap tak sesuai lagi dengan

5
perkembangan iptek gizi. Untuk itu, Indonesia mulai mengadopsi konsep PGS yang
diterapkan dalam kebijakan Repelita V Tahun 1995. Konsep ini secara resmi diterima
masyarakat pada tahun 2009 sesuai dengan UU Kesehatan No 36 Tahun 2009, yang
menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi. 

Komosisi pedoman gizi seimbang

Asupan gizi seimbang adalah salah satu faktor penting yang berperan dalam menunjang
kesehatan seseorang. Sekadar memenuhi rasa lapar, tidaklah cukup. Saat mengonsumsi makanan,
gizi seimbang haruslah diperhatikan. Kini, ada cara yang lebih mudah untuk melakukannya.

Untuk memperoleh gizi seimbang, diperlukan konsumsi dari berbagai kelompok makanan yang
berbeda. Makanan tersebut idealnya terdiri beragam jenis nutrisi, termasuk protein, karbohidrat,
lemak, serat, mineral, dan vitamin.

 ½ dari piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna.

 ¼ dari piring makan, diisi dengan protein. Anda dapat memilih ikan, ayam atau kacang-
kacangan. Batasi konsumsi daging merah ataupun daging olahan, misalnya sosis.

 ¼ dari piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi


coklat, gandum utuh, atau pasta. Kandungan gula dari roti atau beras putih tergolong
tinggi. Oleh karena itu, hati-hati jika memiliki masalah dengan gula darah.

 Lengkapi dengan sedikit minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak
jagung, dan minyak kanola. Hindari minyak yang mengandung lemak jenuh atau
kolesterol tinggi.

 Konsumsi air putih yang cukup, namun batasi susu serta produk turunannya. Konsumsi
susu sebaiknya hanya 1-2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari
minuman dengan kandungan gula tinggi.

6
Berlaku untuk Semua Orang

Upayakan untuk mengonsumsi minimal tiga kelompok makanan. Kemudian, konsumsi


kelompok makanan yang belum terpenuhi pada waktu makan berikutnya.

Jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah dicampur, seperti spageti yang dilengkapi baso
daging dan sayuran, bukan berarti tidak dapat memenuhi panduan piring makan. Pastikan porsi
sayuran dan buah lebih banyak dari protein dan pasta yang disajikan. Batasi juga penggunaan
saus yang mengandung lemak dan garam tinggi.

Panduan piring makan untuk memenuhi gizi seimbang dapat diterapkan untuk semua
orang, baik yang memiliki berat badan ideal, maupun yang mengalami kelebihan berat badan.
Panduan ini juga dapat digunakan oleh orang yang sedang ingin menurunkan berat badan.

Meski demikian, panduan ini mungkin tidak tepat digunakan untuk anak-anak yang berusia di
bawah dua tahun, karena kebutuhan nutrisi mereka berbeda. Demikian juga untuk orang yang
perlu menjalani pola makan khusus karena memiliki kondisi medis tertentu. Konsultasikan dulu
dengan dokter atau ahli gizi sebelum menerapkan pola makan ini.

2.3 Perbedaan mendasar pedoman gizi seimbang dengan pedoman 4 sehat 5 sempurna

Banyak masyarakat yang masih tidak memahami konsep gizi seimbang karena lebih
mengenal pola makan 4 sehat 5 sempurna. Padahal, konsep gizi seimbang ini sudah
diperkenalkan sejak tahun 2010 lalu. Lantas, apa perbedaan antara kedua konsep tersebut? Sejak
awal tahun 1990-an para ahli gizi di dunia telah menyadari bahwa konsep 4 Sehat 5 Sempurna
sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, mengingat kebutuhan tiap individu akan gizi
sebenernya berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor. Misalnya saja tingkat aktivitas, usia,
serta kondisi khas seperti masa kehamilan, remaja, dan sebagainya. Menurut Guru Besar Institut
Pertanian Bogor (IPB) Prof. Soekirman, dalam perkembangannya ternyata konsep gizi seimbang
lebih tepat untuk mengatasi masalah gizi yang ada, terutama masalah kegemukan dan gizi
kurang. Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna lebih menekankan susu sebagai penyempurnanya dan
menekankan pentingnya empat golongan makanan (karbohidrat untuk tenaga, protein sebagai zat
pengatur, lemak sebagai sumber energi, vitamin dan mineral pada sayur serta buah-buahan
berguna untuk pemeliharaan). Padahal, susunan makanan tersebut belum tentu sehat terntaung
pada porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika sebagian besar porsi pola

7
makan kita terdiri dari sumber karbohidrat, sedikit protein, sedikit sayur dan buah sebagai
sumber vitamin, maka pola makan tersebut dianggap tidak sehat. Prinsip gizi seimbang memiliki
empat pilar utama, yaitu mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, menerapkan pola hidup
bersih dan sehat, menjaga berat badan ideal, dan pola hidup aktif. Komposisi zat gizi seimbang
yang dikonsumsi oleh tubuh setiap kali makan sebaiknya terdiri atas karbohidrat (55-60%),
lemak (30%), protein (15%). Intinya adalah kita mengonsumsi beragam jenis makanan namun
dalam jumlah yang tidak berlebihan. Atur jadwal makan sehari dengan 3 kali makan utama, 2
kali selingan dan susu cukup 2 kali, terutama untuk anak-anak. Menjalankan pola gizi seimbang
diharapkan bisa menjadi pertahanan dari dalam tubuh untuk menurunkan faktor risiko penyakit
dan juga mencegah kekurangan gizi

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan yang dikatakan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang mengandung


karbohidrat, protein, vitamin. Untuk lemih rinci berikut akan diperjelas makanan Empat
Sehat Lima Sempurna yakni terdiri dari berbagai unsur makanan yang biasa dimakan
orang setiap hari, yaitu :
1. Makanan Pokok/Utama
2.Sayur-Mayur
3.Lauk-Pauk
4.Buah-Buahan
5.Susu

Pengertian gizi seimbang ialah susunan pangan sehari hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang dengan kebutuhan tubuh,dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan,aktivitas,perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan
normal untuk mencegah masalah gizi

3.2 Saran
Penulis banyak berharappara pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah dikesempatan
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

aluna, S. (2015). Gizi pada Putra putri. jakrta: Gramedia pustaka utama.

Ramayulis, R. (2017). atasi obesitas pada anak. Jawa Barat: Gramedia Pustaka Utama.

utama, G. p. (2017). buku kesehatan gizi seimbang dan dasar kehidupan. jakarta : gramedia pustaka
utama

10

Anda mungkin juga menyukai