Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

GANGGUAN PERSONAL HYGIENE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah: Keperawatan Dasar

Dosen Pengampu: Zuhrriyatun Thoyibah,Ners., M.Kep.

Disusun oleh:

Nama : NIM :

1. 1. Diana yulistina (
2. 2. Hendry (
3. 3. Ina sabrilla (
4. 4. Irwin rahadi ( 010SYE20 )
5. 5. Januardi saputra (
6. 6. Kadariah Alfandi (

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN JENJANG D3 KEPERAWATAN

TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hiayahnya
sehingga kami dapat meyelesaikan tugas kelompok makalah yang berjudul“Gangguan personal
hygiene”.

Sholawat serta salam selalu tercurahkan untuk baginda Rasulullah SAW yang telah
mengubah zaman sehingga kita bisa menentukan yang hak dan yang bathil.
Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan
bisa menyelesaikan masalah-masalah,yang terjadi khususnya dalam ruang lingkup kebutuhan
gizi.Disamping itu penulis menyadari bahwa mungkin terdapat banyak kesalahan baik dari
penulisan ataupun dalam penyusunannya yang tidak penulis ketahui.    

Mataram 6 juni 2021 

Penulis
DAFTAR ISI

Cover Makalah……………………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………………..ii
Daftar isi……………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...1
1.1 Latar belakanag …………………………………………………..1
1.2 Rumusan maslah …………………………………………………1
1.3 tujuan……………………………………………………………...1

BAB II PEBAHASAN …………………………………………………….2


2.1 Devinisi……………………………………………………………2
2.2Sejarah…………………………………………………………….6

BAB III PENUTUP………………………………………………………9


Kesimpulan……………………………………………………………….9
Saran……………………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana


individusecara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
penyakit.Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan
waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan
dirimencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta
kebersihandalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan
keluarga akanpentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo,1997).Hardywinoto (2005) mengatakan yang dimaksud dengan kelompok lanjut
usia adalahkelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Adapun faktor-faktor
yangmempengaruhi aktivitas perawatan diri adalah: faktor yang ditentukan oleh keadaan
masalalu,situasi lingkungan, lingkungan dimana kita tinggal serta faktor-faktor pribadi (Steven et
al,2002). Lansia perlu mendapatkan perhatian dengan mengupayakan agar mereka tidakterlalu
tergantung kepada orang lain dan mampu mengurus diri sendiri (mandiri), menjagakesehatan
diri, yang tentunya merupakan kewajiban dari keluarga dan
lingkungannya(Siburia,2002). Sejalan dengan kemunduran fisiknya lansia membutuhkan
pertolongan darikeluarga untuk memenuhi kebersihan diri
1.2  Rumusan Masalah
1. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Personal Hygiene kulit,rambut,mulut dan kuku
2. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Istirahat Tidur
3. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Nyaman Nyeri
1.3  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari personal hygine
2. Untuk mengetaui apa saja yang harus di lakukan dalam personal hygine
kulit,rambut,mulut,dan kuku.
3. Mengetahui ASKEP pada pasein dengan gangguan personal hygine terutama bagi
perawatan kulit,rambut,mulut dan kuku
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat tidur
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan gangguan nyaman nyeri
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri
yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalamberpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).Personal
Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorangdalam pemenuhan
kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadigangguan pemenuhan
kebutuhan. Begitu pula pada penderita pasca stroke yang mengalamihemiplegia ataupun
hemiparesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhankebutuhan personal
hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian adalah kualitatifdengan metode pendekatan
fenomenologis. Sampel penelitian sebanyak 4 orang diperolehdengan teknik purposive
sample. Hasil penelitian dari 4 informan menunjukkan bahwapengetahuan informan
mengenai personal hygiene sudah baik terbukti informan dapatmenyebutkan
pengertian dan tujuan dari personal hygiene. Selain itu sebagian besar pemenuhan
kebutuhan personal hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untukperawatan
kuku kaki dan tangan yang masih bergantung pada orang lain. Modifikasi jugadilakukan oleh
informan untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. Dukungan serta
bantuan keluarga masih sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat melakukan
sendiri secara mandiri. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene
yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam
melakukan perawatan diri
B. TUJUAN PERSONAL HYGIENE

Tujuan dari personal hygiene adalah (Tarwoto, 2004):


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYA


Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan
diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakanmemiliki
personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihatubuhnya yang meliputi
kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga,kaki dan kuku, genitalia, serta
kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter danPerry (2005) macam-macam personal
hygiene dan tujuannya adalah

1. Perawatan kulit
kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kumanatau
trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga
diperlukanperawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit memiliki 3
lapisanutamayaituepidermis,dermis,dan subkutan. Ketika pasien tidak mampu atau
melakukanperawatankulit pribadi maka perawat memberikan bantuan atau mengajarkan
keluarga bagaimanamelaksanakan personal higiene. Seorang pasien yang tidak mampu bergerak
bebas karenapenyakit akan beresiko terjadinya kerusakan kulit. Bagian badan yang
tergantung danterpapar tekanan dari dasar permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau
lapisan linenyang berkerut), akan mengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang terkena sehingga
dapat menyebabkan dekubitus. Pelembab pada permukaan kulit merupakan media pertumbuhan
bakteri dan menyebabkan iritasi lokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat
menyebabkanmaserasi kulit. Keringat, urine, material fekal berair, dan drainase luka
dapatmengakumulasikan pada permukaan kulit dan akan menyebabkan kerusakan kulit dan
infeksi. Pasien yang menggunakan beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti gips, baju
pengikat, pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan tekanan atau friksiterhadap
permukaan kulit sehinggga menyebabkan kerusakan kulit. Tujuan perawatan kulit adalah pasien
akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak,
merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode perawatan kulit.

2. Perawatan rambut
penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseoranguntuk
memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalahcara-cara
dasar higienis perawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indicator status
kesehatan umum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan,
infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut
merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui
rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Penyakit atau ketidakmampuan
menjadikan pasien tidak dapat memelihara perawatan rambut sehari – hari. Pasien immobilisasi
rambutnya cenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo merupakan dasar
higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi
mengizinkan. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi untuk memelihara
perawatan rambut sehari – hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi
memerlukan bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukan higyene rambut.
Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan
sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam
melakukan praktik perawatan rambut.

3. Perawatan mulut
pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai
akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak.Masalah
ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien.Perawatan
mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien.Gigi dan mulut
merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebabmelalui organ ini
berbagai kuman dapat masuk.Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel –partikel makanan,
plak,bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan
rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibatperawatan gigi dan
mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.Hygiene mulut yang
baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasinafsu makan. Tujuan perawatan
hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosamulut utuh yang terhidrasi baik serta
untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkanmelalui mulut (misalnya tifus, hepatitis),
mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkandaya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman,
memahami praktik hygiene mulut dan mampumelakukan sendiri perawatanhygiene mulut
dengan benar.

4. Perawatan kuku
kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kuku.Menjaga
kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal hygiene karena berbagai
kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap
dalam keadaan sehat dan bersih.
Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah.
Tujuan perawatan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang
lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode
perawatan kuku dengan benar

D. FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI


1. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya,
karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi
perubahan pola Personal Hygiene.
3. Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan
kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul

1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.

2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
BAB III

PEMBAHASAN

Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu
dengandiagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian
didapatkandata kesadaran kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit.
Klienmengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat
menggerakannya. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi
sertamemotong kuku selama berada diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari
dengancara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien
mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan mencuci
rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak,
saat berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak
bercahaya, kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh
anggota keluarga dan perawat. Klien juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit.
Balutan luka diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan
klien baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

(Personal Hygiene)

Tanggal Masuk : 25 Sepptember 2012


Jam Masuk : 09.00
Ruang/Kelas : Lt. IV/3
No.Kamar : 137
No.Register : 0809

A. Data Biografi

1. Nama Pasien : Ny.E


2. Tempat/tanggal lahir : Jakarta,10 desember 1977
3. Umur : 35
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. BB/TB : 55 Kg/158 cm
6. Status Perkawinan : Kawin
7. Agama : Islam
8. Suku Bangsa : Indonesia
9. Pendidikan : S1- Sekretaris
10. Pekerjaan : Sekretaris
11. Alamat Rumah : Jl.Bunga Raya No.21 Kebayoran
12. Alamat Kantor : Jl.Melati No.34 Pasar Rebo
13. Sumber Biaya : Suami
14. Nama Suami : Munajar
15. Pendidikan Suami : S1- Hukum
16. Pekerjaan : Pengacara
B. Riwayat Kesehatan

a. Tanggal mulai sakit : 25 September 2012.


b. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke rumah sakit dengan kondisiterdapat luka
pada daerah tungkai kaki kiri. Suami klien mengatakan luka disebabkan karenaterkena rantai
sepeda motor ketika perjalanan berobat ke dokter 1 bulan yang lalu. Klien
mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali tidak merasakan sakit pada kakinya. karena
luka dirasa tidaksembuh-sembuh dan semakin melebar, kemudian klien dibawa ke
RSUP Fatmawati Jakarta.
c. Diagnosa medis : DM dengan ganngrene pada dorsal pedis dengan balutan luka harus
diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril.
d. Keluhan : Klien mengeluh lemas,pusing dan merasa sakit pada daerah dorsal pedis
yang ada luka serta tidak dapat menggerakannya dan klien terlihat meringis.
e. Cara masuk RS
1. Brankar : Klien masuk Rs dengan bantuan brankar
2. Kursi :-
3. Lain-lain :-
f. Alat bantu yang digunakan
1. Tongkat :-
2. Kacamata : -
3. Gigi palsu : -
4. Lain-lain : Oksigen 2 liter/manit, dower chateter dan infuse terpasang sejak 3 desember
sampai 13 desember 2011.
C. Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan saat ini)
1. Pola Aktivitas
a) Di rumah : Melakukan aktivitas seperti biasa
b) Di RS : Dibantu seluruhnya oleh keluarga dan Perawat.
2. Pengkajian fisik yang berhubungan dengan aktivitas :
a) Kekuatan otot :-
b) Paralis :-
c) Terapi bedrest : bedres dengan posisi semi fowler
d) Lainlain : DM dengan gangrene pada dorsal pedis, balutan luka diganti sekali
sehari menggunakan prinsip steril
B. Pola Nutrisi
Rumah RS
1. Frekuensi : 3x l hari 3x lhari
2. Jenis : nasi, lauk, dan sayur nasi, 1auk, sayur, buah, dan susu
3. Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan nutrisi:
a) Turgor kulit : elastis
b) Kelembaban mukosa mulut : lembab
c) Konjungtiva : anemis
d) Lainlain :-
C. Pola Eliminasi
1. BAB
Rumah Rs
a) Frekuensi : I x sehari I x sehari
b) Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
Menggunakan: ( ) Tissue
(√) Air
( ) Lain-lain
2. BAK
Rumah Rs
a) Frekuensi : 67x/hari 1600 cc/hari
b) Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
Menggunakan: ( ) Tissue
(√) Air
( ) Lain-lain
D. Pola kebersihan
Rumah RS
1. Kebiasaan mandi : 2x sehari I x sehari
2. Mencuci rambut : lx 3hari l x 3hari
3. Membersihkan gigi dan mulut : I x sehari 1 x sehari
4. Mengganti pakaian : I x sehari 1 x sehari
5. Membersihkan kaki dan kuku : 1 x 2 minggu 1 x seminggu
6. Kebersihan kulit : Tidak teratur tidak teratur
7. Cara membersihkan : Sabun dilap dengan air
E. Keadaan Psikososial
1. Konsep diri
a) Gambaran diri : klien mengatakan malu karena pada kakinya ada luka
dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
b) Peran : klien mengatakan perannya sebagai wanita karier.
2. Suasana hati : terlihat cemas, gelisah dan sering melamun
3. Karakter : supel, ramah, dan lemah lembut
4. Perkembangan mental : sesuai dengan manusia
5. Daya konsentrasi : klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
6. Sosialisasi : bersosialisasi dengan keluarga dan pasien lain.
F. Riwayat Kesehatan Linkungan
1. Kebersihan
a) Rumah : klien mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapu
b) lingkungan : klien mengatakan lingkungan sekitar kotor dan berisik
2. Polusi : klien mengatakan rumahnya dekat pabrik
3. Kemungkinan bahaya : dekat dengan jalan raya
G. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
a) Tekstur : kasar, kusam, dan berketombe
b) Warna : hitam
c) Kebersihan : rambut terlihat kotor
d) Distribusi : merata
e) Kulit kepala : kulit kepala kotor
f) Gatal : klien mengatakan kepala terasa gatal,
g) Kebersihan : klien mengatakan sudah 5 hari belum cuci rambut,
2. Gigi dan mulut
a) Kelengkapan gigi : sudah tidak lengkap dengan jurnlah 30 buah
b) Masalah gigi : gigi berlubang, kuning, dan kotor
c) Kebersihan : gigi terlihat kuning, klien mengatakan sudah 2 hari belum gosok gigi.
d) Bau mulut : ada, klien merasa malu bicara dengan orang lain karena mulutnya bau
3. Kuku tangan dan kaki
a) Bentuk kuku : normal
b) Sudut antar kuku : 180 derajat
c) Warna kuku : putih pucat
d) Kebersihan : kuku terlihat panjang dan kotor, klien mengatakan belum memotong
kuku selama 3 minggu
4. Genitalia
a) Kelainan : tidak ada
b) Gatal : tidak ada
c) Kemerahan : tidak ada
d) Lesi : tidak ada
e) Kebersihan : bersih
5. Kulit
a) Erithema :-
b) Tekstur : kasar dan kering
c) Turgor : elastis
d) Jaundice :-
e) Petechie :-
f) Sianosis : ada
g) Gatal : ada
h) Kebersihan : Kulit terlihat kotor dan lengket, klien mengatakan
sudah 2 hari belum mandi dan merasa tidak nyaman karena merasa badannya lengket dan
bau. terdapat luka pada daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalam 3 cm tidak ada
pus, terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan luka bersih, kondisi luka setengah
kering, tidak kotor, sekitar daerah luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman, dan balutan luka
harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril
H. Kepercayaan Budaya

1. Kebiasaan : klien mengatakan jarang shalat 5 waktu


2. Pantangan : klien mengatakan tidak boleh mandi saat sakit
3. Pengetahuan : klien mengatakan tidak memehami tentang kebersihan diri
4. lainlain :-
I. Lain-lain

Suami mengatakan klien


1. sering menggaruk pada bagian kaki
2. tidak dapat berjalan seperti biasa

Yogyakarta 25 September 2012


Yang mengkaji
(Ns. Amona Ratna S.Kep)
DATA FOKUS

Nama/Umur : Ny.E / 35 thn


Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan :
Kulit kepalanya terasa gatal.
Belum keramas selama 5 hari.
Belum gosok gigi selam 2 hari.
Merasa tidak nyaman karena badannya
lengket dan bau.
belum memotong kuku selama 3 minggu.
Klien mengatakan tidak boleh mandi dan
keramas selama sakit.
Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.
Tidak dapat menggerakan kaki telapak kaki
Suami mengatakan:
1. Luka terjadi karena terkena rantai
sepeda motor ketika pergi berobat dan klien
tidak merasakan sakit pada kakinya.
2. Luka tidak sembuh-sembuh selama 1
bulan, semakin hari semakin parah dan
melebar
Tercium bau mulut
Rambut klien terlihat
kasar, kusam,berketombe, dan acak-acakan
Gigi klien terlihat kuning
Kuku terlihat kotor dan panjang
Badan klien tercium bau yang tidak sedap
kulit klien lengket dan kusam
klien terlihat meringis
8. Terdapat luka didaerah dorsal
pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm,
bau gangren, kondisi luka setengah kering,
disekitar luka kulit terlihat pucat coklat
kehitaman
9. Konjungtiva anemis
10. terpasang dowe chateter dan infuse
11. TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
Rr : 28x/menit
S : 36,5 C
ANALISA DATA

Nama/Umur : Ny.E / 35 thn


Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
No Data Masalah Etiologi Paraf
1 DS:
Klien mengatakan :
Kulit kepalanya terasa gatal
Sudah 3 hari belum keramas
selama sakit tidak boleh keramas
belum menggosok gigi selama 3 hari
malu bicara dengan orang lain karena bau
mulut
malas gosok gigi karena terpasang infus
belum mandi selama 3 hari
merasa malu bertemu dengan orang lain
karena bau badan
belum memotong kuku selama masuk RS
10. sudah terbiasa dengan kuku panjang
DO :
Rambut klien terlihat acak-acakan
Rambut klien Lengket dan berminyak
Rambut klien kasar, kusam dan berketombe
gigi terlihat kuning dan kotor
tercium bau mulut
kulit lengket dan kusam
terlihat daki pada kulit
kuku klien panjang
terdapat kotoran pada ujung kuku
10. terpasang dowe chateter
11. terpasang infus dan terdapat balutan luka pada dorsal pedis
DS:
Klien mengatakan
Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.
Tidak dapat menggerakan kaki telapak kaki
Suami mengatakan:
Luka terjadi karena terkena rantai sepeda
motor ketika pergi berobat dan klien tidak
merasakan sakit pada kakinya,
luka tidak sembuh-sembuh selama 1 bulan,
semakin hari semakin parah dan melebar
DO:
Terdapat luka didaerahdorsal pedis dengan
diameter 9 cm kedalaman 3 cm, bau gangren,
kondisi luka setengah kering, disekitar luka
kulit terlihat pucat coklat kehitaman
klien terlihat meringis
Konjungtiva anemis
TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
Rr : 28x/menit
S : 36,5 C
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/Umur : Ny.E / 35 thn


Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
Nama jelas
ditemukan teratasi
1. Gangguan personal hygiene : rambut,mulut,kulit
,kuku b.d keterbatasan fisik.
2. Gangguan integritas kulit bd terputusnya kontuinitas
jaringan kulit.
25 Sep 12
25 Sep 12
26 Sep 12
26 Sep 12
RENCANA KEPERAWATAN

Nama: Ny. E / 35 thn

Ruang Kamar: Lt. IV/ 3


TGL
DX
NO
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf
1 Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam. Personal hygiene rambut, mulut,
kulit, dan kuku klien kembali terpenuhi.
KH:
1. Rambut klien bersih
2. Rambut klien wangi dan tidak lengket
3. Gigi klien bersih
4. Mulut klien wangi dan segar
5. Kulit klien bersih.
6. Klien mersakan segar pada tubuhnya.
7. Kulit tidak lengket
8. Kulit klien lembab
9. Kuku klien pendek
10. Kuku klien bersih
Tujuan:
 kaji pola kebutuhan personal hygiene klien.
 Cuci rambut klien menggunakan shampoo selama 1x 2 hari
 Sisir rambut klien
 Bantu klien menggosok gigi
 Ajarkan klien cara menggosok gigi yang benar
 Bantu klien mengganti pakaian.
 Bantu klien dalam menjaga kebersihan badannya dengan cara memandikan klien 2x
sehari
.
 Berikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada klien.
 Beri lotion pada kulit klien.
 Potong kuku klien 1x/minggu
 Sikat kuku klien bila perlu
 Mengetahui data dasar dalam melakukan intervensi.
 Rambut klien bersih
 Rambut klien rapi
 Gigi klien bersih
 Mengurangi resiko luka pada gusi
 Memberi rasa nyaman pada klien
 Menghindari resiko infeksi dan memberikan kenyamanan bagi klien
 Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperative.
 Melembabkan kulit klien.
 Kuku klien pendek
 Membersihkan kotoran pada ujung kuku
 Pengkajian yang tepat terhadap luka dan 2 Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam
integritas kulit kembali utuh.
KH:
1. Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan adanya granulasi.
2. Tidak adanya pus pada luka
3. Klen dapat menggerakkan kembali kakinya
 Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
 Ganti balutan luka secara asepti 1x sehari
 Kaji tanda vital.
 Lakukan perawatan luka secara
 Kolaborasi pemberian antibiotik: metronidazole
 Dorongan gerak ROM pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif
pada daerah yang tidak sakit
 Berikan klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hari.

Prosespenyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakanselanjutnya.


 Menurunkan resiko infeksi sehingga membantu penyenbuhan dan mencegah terjadinya
kontaminasi.
 Untuk mengetahui perubahan pada fungsi lain
 Merawat luka dapat menjaga kontaminasi luka.
 Antibiotik dapat menbunuh kuman dan .bakteri
 Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang, mencegah kontaktur, atropi otot dan
mempertahankan mobilitas sendi tulang.
 Mempercepat perbaikan jaringan.
BAB IV
PENUTUP

4.2 Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Memenuhi kebutuhan kebersihan diri
pada lansia adalah suatu tindakan perawatan sehari – hari yang harus diberikan kepada klien
lanjut usia terutama yang berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal Hygiene),
yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kepala,
rambut dan kuku, serta kebersihan tempat
tidur dan posisi tidur.

4.3 Saran

Bagi perawat
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus harus
memperhatikan apakah terjadi hipoglikemi atau hiperglikemi dan juga memperhatikan
personal hygiene klien.
Bagi mahasiswa
Mahasiswa yang sedang praktek, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk serius
ingin mengetahui sisi baik, buruk dari segi social dan juga dari segi pendidikan keperawatan
hingga lebih berpengalaman dalam bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://arviwheq.blogspot.com/2012/04/makalah-personal-hygine.html
http://nursing-akun.blogspot.com/2011/10/askep-oral-hygiene.html
http://nyonyomamansuardana.blogspot.com/2012/02/buat-temen-yang-lagi-nyari-tugas.html
http://nonamenino.blogspot.com/2012/03/makalah-keperawatan-gerontik-personal.html
Anna Nur Hikmawati.2011 Modul Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan.SSG.Yogya

Ini alamatnya silahkan di edit semeton

https://dokumen.tips/documents/makalah-dan-askep-personal-hygine.html

Anda mungkin juga menyukai