Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkan untuk di serap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut(oris) sampai anus a. Mulut / oris
Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu : 1. Bagian luar yang sempit atau vestibular yaitu ruangan di antara gusi, gigi, bibir dan pipi 2. Bagian rongga mulut/ bagian dalam , yaitu rongga mulut yang di batasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring Selaput lendir mulut di tutupi epithelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lender, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris Bibir : di sebelah luar mulut di tutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lender (mukosa) otot orbikularis oris menutupi bibir Levator anguli oris mengangkat dan depressor anguli oris menekan ujung mulut Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu 1) Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk oalatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih di belakan terdiri dari 2 tulang palatum 2) Palatum mole (palatum lunak) terletak di belakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak , terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir Dalam rongga mulut terdapat : (1) Geliga ada 2 macam a. Gigi sulung , mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah di sebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare) b. Gigi tetap (gigi oermanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens kaininus), 8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare) Fungsi gigi terdiri dari : - Gigi seri untuk memotong makanan - Gigi taring gunanya untuk memutuskan makana yang keras - Gigi geraham gunanya untuk mengunyah makanan yang sudah di potong- potong (2) Lidah : lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat di gerakan keseluruh arah Lidah di bagi mejadi 3 bagian : a. Radiks lingua = pangkal lidah b. Dorsum lingua = punggung lidah c. Apeks lingua = ujung lidah o Pada pangkal kidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan juga masuk kejalan nafas. o Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting puting pengecap o Frenulum lingua, merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira di tengah-tengah jika lidah digerakan keatas Nampak selaput lendir. o Flika sublingua, terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua disini terdapat pula lipatan selaput lendir. o Pada pertengahan flika sublingual ini terdapat saluaran dari glandula parotis, sub maksilaris dan glandula submaksilaris Fungsi lidah yaitu : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan
b. Faring Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan perhadapan terhadap infeksi. Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dean rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagiaan depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantara lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung , bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut nosofaring, pada nosofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media di sebut orofaring bagian ini berbatas kedepan sampai di akar lidah bagian inferior di sebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan (deglutisio) jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus keleher bagian depan sedangkan jalan napas di depan dari ruas tulang belakang Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan kejalan udara pada waktu yang sama jalan udara di tutup sementara. Permulaan menelan , otot mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.
c. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam keluar , lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal Esofagus terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diagfrahma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung
Sekresi esofhagus Sekresi esofagus seluruhnya bersifat mukoid dan terutama berfungsi memberikan pelumnas untuk pergerakan makanan melalui esophagus. Badan utama esofagus di batasi oleh banyak kelenjar mukosa simpleks, tetapi pada ujung gastrik dan dan dalam arti yang lebih sempit, pada permulaan esophagus terdapat banyak kelenjar mukosa komposita . mukus yang disekresikan oleh kelenjar komposita pada esophagus bagian atas mencegah eksokoriasi mukosa oleh mkanan yang baru masuk, sedangkan kelenjar komposita dekat perbatasan esophagus lambung melindungi dinding esofhagus lambung melindungi dinding esofhagus dari pencernaan oleh getah lambung yang mengalami refluks ke esophagus bawah disamping perlindungan ini, tukak peptik kadang-kadang masih dapat terjadi pada ujung gastric esophagus.
d. Gaster (lambung) Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus urteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diaprgma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri
Bagian lambung terdiri dari 1. Fundus ventikuler, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas 2. Korpus ventikuli , setinggi osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas 3. Atrum pilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus 4. Kurvaktur minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak sampai kepilorus 5. Kurvaktor mayor, lebih panjang dari kurvaktor minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventikuler menuju kekanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai limpa 6. Osteum kardiakum merupakan tempat dimana esophagus bagian abdomen masuk kelambung. Pada bagian ini terdapat orifuisium pilorik.
Fungsi lambung terdiri dari :
1.) Menampung makanan, mengahancurkan dan menghalusaka makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. 2.) Getah cerna lambung yang di hasilkan : a. Pepsin fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton) b. Asam garam (HCL) fungsinya megasamkan makanan, sebagai antiseptic dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin. c. Rennin fungsinya , sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu) d. Lapisan lambung : jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung
Sekresi lambung Seresi lambung di atur dalam 3 fase : (1) Fase sefalik , penglihatan penciuman dan pikiran tentang makanan di mulut bekerja pada pusat batang otak, secara refleks meningkatkan stimulasi parasimpatis (vagal) tentang salvias , sekresi panrkreas , pelepasan empedu dan sekresi lambung oleh sel-sel chief dan pariental. Meskipun sel-sel G juga dipersarafi oleh serabut vagal, efek parasimpatik tersebut tidak penting dalam pengaturan sekresi gastrin manusia . lmbung juga menerima rangsangan simpatik dalam fase sefalik , dalam berespons terhadap peristiwa-peristiwa emosional dan situasional. (2) Fase gastrik mengacu pada stimulasi sekresi lambung oleh adanya makanan (chyne) di dalam lambung. Peregangan dinding lambung oleh makanan merangsang reseptor peregangan dalam dinding lambung. Zat kimia terutama protein, didalam chyne merangsang kemoreseptor di dalam mukosa. Reseptor peregang dan kemoreseptor selanjutnya mengaktifkan neuron-neuron dalam pleksus mientrika yang selanjutnya menstimulasi sekresi oleh oleh sel-sel chif dan parietal. Protein di dalam chyme juga secara langsung meningkatkan sekresi gastrin oleh sel-sel G : gastrin memberikan suatu stimulus tambahan untuk sekresi sel pariental dan chief. Fase gastric akhirnya di hentikan oleh suatu kombinasi kejadian-kejadian tersebut. Reseptor-reseptor peregang dan kemoreseptor dalam dinding lambung menjadi sulit dirangsang keasaman pada chyme menghambat sekresi gastrin lebih lanjut , dan GIP ( glucose-dependent insulin trophick peptide) menurunkan sekresi HCL dan motilitas lambung (3) Fase intestinal di mulai setelah chyme mencapai duodenum keasaman dari campuran ini merangsang sel-sel mukosa duodenum untuk melepas sekretin kedalam aliran darah, protein memicu pelepasan kolesistokinin, dan glukosa serta lemak merangsang sekresi GIP sekretin dan CCK menyebabkan sekresi pankreas dan pelepasan isi kandung empedu kedalam duodenum. GIP merangsang pelepasan insulin dari pulau-pulau langerhans dan menurunkan mortalitas dan sekresi lambung. Reseptor-reseptor peregangan di dalam duodenum memicu peristaltis, sehingga chyme di pecah-pecah, tercampur degan enzim-enzim dan diencerkan, dan berjalan melewati lumen dinding usus halus yang mempunyai daya serap halus (4) Factor-faktor lain yan menstimulasi sekresi lambung adalah alkohol, kafein dan hipoglikemia.
e. Usus halus / intestinum minor
Intestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya 6 m merupakan sluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus : lapisan mukosa ( sebelah dalam) lapisan otot melingkar (M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M longitudinal) dan lapisan serosa (lapisan luar)
Duodenum di sebut juga usus 12 jari panjabgngnya 25 cm berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri terdapat pancreas dan bagian kanan duodenum terdapat selaput lendir yang membukit disebut papilla Vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus ) dan saluran oankreas (duktus pankreatikus ) Empedu di buat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledektus yang fungsinya mengemulisikan lemak dengan bantuan lipase
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar , kelenjar ini di sebut kelenjar-kelenjar bruner berfungsi untuk memproduksi getah intestinum Yeyenum dan ileum Mempunya panjang sekitar 6 m. dua per lima bagian atas adalah yeyenum dengan panjang 23 meter dan ileum dengan panjang 4-5 m , lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara lipatan peritoneum , yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium, akar mesentrium memungkinkan keluar dan masuknya cabng-cabang arteri dan vena mesentrika superior , pembuluh limped an sarf keruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antar yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas , ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisiumleusikalis orifisium ini di perkuat oleh sfinter ileoseikalis dan pada bagian ini terdapat katub valvula seikalis atau valvula baukini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asenden tidak masuk kembali ke ileum Fungsi usu halus terdiri dari : 1. Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk di serap melalui kapiler- kapiler darah dan saluran-saluran limfe 2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino 3. Karbohidrat di serap dalam bentuk monosakarida
f. Usus besar / intestinal mayor
Panjangnya 1 m lebarnya 5-6 cm lapisan-lapisan usus besar dari dalm keluar Fungsi usus besar : menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakter koli , tempat feses. Seikum di bawah seikum terdapat appendiks vermifomis yang berbentuk seperrti cacing sehingga di sebut ubai cacing panjangnya 6 cm . seluruhnya ditutup oleh peritoneum mudah bergerak walaupuntidak mempunyai mesenteriumn dan dapat di raba Kolon asenden panjangnya 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan , mebujur keatas dari ileum kebawah hati . di bawah hati melekung kekiri, lengkungan ini di sebut fleksura hepatika, di lanjutkan sebagai kolon transversum Apendiks (usus buntu) bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk kedalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasidindingnya kedalam rongga abdomen Kolon transversum panjangnya 38 cm , membujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura hepatic dan sebelah kiri terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis Kolon desenden panjangnya 25 cm terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas kebawah dari atas kebawah dari fleksura lienalis sampai kedepan ileum kiri , bersambung dengan kolon sigmoid Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S , ujung bawahnya berhubungan dengan rektum
g. Rektum Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis
h. Anus Adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar.) terletak didasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter - Sfingter ani internus ( sebelah atas ), bekerja tidak menurut kehendak - Sfingter levator ani , bekerja juga tidak menurut kehendak - Sfingter ani ekstermus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak
B. HEPAR (HATI)
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500 gr atau 2% berat badan orang dewasaa normal. Hati merupakan organ lunak yang terlihat dari luar. Ligamentum falsiformis berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. Dibawah peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang disebut sebagai kapsula glisson, yang meliputi permukaan seluruh organ ; bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang vena porta, arteri hepatika, dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fisura pada hati tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika.
a. Struktur makropis Organ ini memiliki dua buah lobus (kanan kiri) dan terletak tepat di bawah diafragma, dengan bagian terbesarnya terletak tepat di bawah diafragma, dengan bagian terbesarnya terletak pada bagian sebelah kanan tubuh permukaan superior ( memudar) masuk kedalam kurva diafragma dan bersentuhan dengan dinding antara rongga abdomen. Permukaan onferior terletak di atas lambung, duodenum, pancreas, fleksura hepatika pada kolon , ginjal kanan dan kelenjar adrenal kanan.
Pembuluh darah pada hati Pembuluh darah pada hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu arteri hepatika dan vena porta 1. Arteri hepatika Keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95-100% masuk kehati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatika. Artei hepatika mensuplai hepar dengan nutrein , arteri ini bersaan arteri gastrika dan arteri splenika kiri merupakan cabang terminal dan arteri seliaka. Cabang- cabang dari artei hepatika di dalam lobules hepar membentuk kapiler-kipiler yang berhubungan dengan sinusoid dari vena interlobularis. 2. Vena porta Yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah di absorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1mm. yang satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu di bungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta. Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dari setiap lobules di saluri oleh sebuah pembuluh darah halus berjalan di antara lobules hati di sebut vena interlobular a. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk kedalam bahan lobulus yaitu vena lobuler b. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler c. Yang satu sama lain membentuk vena hepatika d. Dan langsung masuk kedalam vena kava inferior e. Empedu di bentuk di dalm sel-sel kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus/korekuli. Dengan cara berkontraksi, dinding perut berotot pada saluran ini mengeluarkan campuran empedu dari hati b. Strukur mikropis
Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur yang di sebut sebagai lobulus , yang merupakan unit mikrosikopis dan fungsional organ setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri dari atas lempeng-lempeng hati terbentuk kubus, tersusun radial mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. Hati manusia memiliki maksimal 100.000 lobulus.diantara lempengan lobus hati terdapat kapiler- kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang tidak seperti kapiler lain, sinusoid di batasi oleh sel fagostik atau sek kupffer merupakan sistem monosit-makrofag, dan fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah sejumlah 50% dari semua makrofag dalam hati adalah sel kupffer, sehingga hati merupakan salah satu organ penting dalam pertahanan melawan invasi bakteri agen toksik. Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang melingkari bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu, saluran empedu interlobular membentuk kapiler empedu yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya.hati memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak dibawah kubah kanan difragma dan sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati terbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung , pancreas dan usus . Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. Lobus kiri di bagi menjadi segmen medial lateral oleh ligamentum falsiformis sangat kecil yang di sebut sebagai kanalikuli (tidak tampak) yang berjalan di tengah- tengah lempengan sel hati. Empedu yang di bentuk dalam hepatosit diekskresikan kedalam kenalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin besar hingga menjadi duktus koledokus.
Sirkulasi hepar (hati) Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta hepatika dan dari aorta melalui arteria hepatika, sekitar sepertiga darah yang masuk adalah darah arterioa dan duapertiganya adalah darah vena dari vena porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500ml dan dialirkan melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena kava inferior. Vena porta bersifat unik karena terletak di antara dua daerah kapiler , yang satu terletak dalam hati dan lainnya dalam saluran cerna. Saat mencapai hati , vena porta bercabang-cabang yang menempel melingkari lobules hati. Cabang-cabang ini kemudian mempercabangi vena-vena interlobularis yang berjalan di antara lobules- lobulus. Vena-vena ini selanjutnya membentuk sinusoid yang berjalan di antara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa lobules bersatu membentuk vena sublobularis yang selanjutnya manyatu dan membentuk vena hepatika Cabanng-cabang terhalus arteri hepatika juga mengalirkan darahnya kedalam sinusoid, sehingga terjadi campuran darah arteri dari arteria hepatika dan darah vena porta. Melukiskan sumber aliran darah kesistem portal ; tekanan yang meningkat dalam sistem ini adalah manifestasi lazim gangguan hati dengan akibat serius yang melibatkan pembuluh-pembuluh tempat darah portal berasal. Beberapa anastomosis portakaval memiliki arti klinis yang penting. Pada obstruksi aliran kehati, darah porta dapat dipirau kesistem vena sistemik.
Fungsi hati :
1. Mengubah zat makanan yang di absorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakainnya dalam jaringan 2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin 3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen 4. Sekresi empedu, garam empedu di buat dihati dibentuk dalam sistem retikulo endothelium di alirkan ke empedu 5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino di ubah menjadi ureum di keluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin 6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air
Sekresi hepar Semua sel hepar secar kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang di namai empedu. Ini disesuaikan kedalam kanalikulus bilifer yang kecil yang terletak di antara sel-sel hepar di dalam lempengan hepatika dan kemudian empedu mengalir ke perifer menuju septa interlobular di tempat mana kanali kulkus mengeluarkan isinya keduktus biliaris terminalis, kemudian progresif terus keduktus yang lebih besar dan akhirnya mencapai duktus hepatika dan duktus koledokus, dari mana empedu di kosongkan langsung kea rah duodenum atau di bagi kearah kandung empedu. Penyimpanan empedu di dalam kandung empedu. Empedu di sekresikan secara kontinu oleh sel-sel hepar tetapi normalnya di simpan di dalam kandung empedu sampai dipelukan didalam duodenum. Sekresi total tiap hari rata-rata 600 sampai 700 ml, sementara volume maksimum kandung empedu hanya 40 sampai 70 ml. namun sekresi selama 12jam dapat di simpan karena air, natrium, klorida dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya di absorpsi secara kontinu oleh mukosa kandung empedu, mengkonsemtrasikan unsure empedu lainnya, termasuk garam empedu, kolesterol dan bilirubin. Normalnya empedu di konsentrasikan sekitar lima kali lipat, tetapi dapat di konsentrasikan sampai maksimun 10 sampai 12 kali lipat Pengosongan kandung empedu. Dua keadaan dasar yang di perlukan untuk pengosongan kandung empedu 1. Sfingter oddi harus relaksasi untuk mengizinkan empedu mengalir dari duktus koledokus kedalam duodenum 2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus, setelah makan terutama yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi, kedua efek ini terjadi dalam cara berikut : Pertama , lemak (juga protein dalam jumlah kecil) di dalam makanan yang memeasukki usus halus menyebabkan pelepasan hormone kolesistokinin dari mukosa usus. Kemudian kolesistokinin diabsorpsi kedalam darah dan sewaktu melewati kandung empedu menyebabkan kontraksi spesifik otot kandung empedu. Ini memberikan tekanan yang memaksa empedu mengalir ke duodenum Kedua, bila kandung empedu berkontraksi sfingter oddi, sekuran-kurangnya menjadi terhambat sebagian akibat refleks neurogenik atau miogenik dari kandung empedu kea rah sfingter oddi. Penghambatan ini, dalam jumlah tertentu bisa juga merupakan efek langsung kolesistokinin atau sfingter, yang menyebabkan relaksasi. Ketiga, adanya makanan dari duodenum menyebabkan peningkatan derajat peristaltic di dalam dinding duodenum. Tiap kali gelombang peristaltik lewat kearah sfingter oddi, sfingter ini bersama dengan dinding usus yang berdekatan, berelaksasi sebentar karena fenomena relaksasi reseptif yang berjalan di muka gelombang kontraksi peristaltic. Jika empedu didalam duktus koledokus mempunyai tekanan yang mencukupi, maka sejumlah kecil empedu tersemprot kedalam duodenum selama tiap gelombang peristaltic.
Komposisi empedu, memberikan komposisi empedu sewaktu pertama di sekresikan oleh hepar dan kemudian setelah dipekatkan didalam kandung empedu, kebanyakan zat yang di sekresikan secara berlebihan kedalam empedu adalah garam empedu, tetapi yang juga disekresikan bilirubin, kolesterol, lesitin dan elektrolit plasma yang biasa, dalam proses pemekatan pada kandung empedu air dan sebagian besar elektrolit direabsorpsi oleh mukos kandung empedu tetapi oada pokoknya semua unsure lain terutama meliputi garam empedu dan zat lipid seoerti kolesterol, tidak direabsorpsi sehingga menjadi sangat terkonsentrasikan di dalam empedu kandung empedu
C. KANDUNG EMPEDU Kandung empedu merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak tepat di bawah lobus kanan hati , empedu yang di sekresikan secara terus menerus oleh hati masuk kesaluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kana dan kiri,yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus bergabung denga duktus sistikus membentuk duktus koledokus. Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan empedu, kandung empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera masuk keduodenum, akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus , empedu masuk keduktus sistikus dan kekandung empedu dalam kandung empedu, pembuluh darah limfe dan pembuluh darah mengansorpsi air dan garam-garam anorganik , sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat di bandingkan dengan empedu hati. Secra berkala kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan ototnya dan relaksasi . sfingter oddi. Hormone kolesistokinin (CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid, dan hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu
Sekresi bilirubin di dalam kandung empedu Di samping mensekresikan zat yang di sintesis oleh hepar sendiri , sel-sel hepar juga mengekskresikan sejumlah zat yang di bentuk di tempat lain di dalam tubuh. Diantaranya yang terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir utama pemecahan hemoglobin. Singkatnya, bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata 120 hari, dan menjadi mudah pecah bila berada lebih lama di dalam sistem sirkulasi, maka membrane selnya pecah dan melepaskan hemoglobin yang difogositosis oleh sel-sel retikuloendotel di seluruh tubuh. Disini, hemoglobin mula-mula di pecah menjadi globin dan hem , lalu cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin , yang dilepaskan kedalam plasma. Tetapi dalam beberapa jam bilirubin di absorbir melalui membrane sel hepar dan di ekskresikan oleh proses transpor aktif kedalam empedu. Ikterus , kata ikterus berarti berwarna kekuningan pada jaringan tubuh, termasuk kuningan pada jaringan tubuh, termasuk kuningnya kulit dan juga jaringan dalam. Penyebab ikterus adalah banyaknya bilirubin di dalam cairan ekstrasel. Konsentrasi bilirubin plasma yang normal rata-rata 0,5 mg per 100 ml plasma. Tetapi pada keadaan abnormal tertentu ia dapat meningkat sampai setinggi 40mg per 100 ml. Penyebab ikterus adalah : 1. Peningkatan destruksi sel darah merah, dengan pelepasan bilirubin yang cepat kedalam darah 2. Obstruksi saluran empedu atau kerusakan sel-sel hepar sehingga bilirubin dalam jumlah yang biasapun tidak dapat diekskresikan kedalam saluran pencernaan. Kedua jenis ikterus ini masing-masing dinamai ikterus hemolitik dan ikterus obstruktif.
D. PANKREAS
Pankreas merupakan organ yang panjang dan ramping. Panjang sekitar 15 hingga 20 cm (6 hingga 8 inchi) dan lebarnya 3,8 cm (1,5 inci). Organ tubuh ini memiliki baik jaringan eksokrin maupun endokrin. Pada jaringan endokrin terdapat pulau-pulau langerhans. Sel sel eksokrin (sel-sel asinus) tersusun dalam lobules dan mengosongkan sekresinya kedalam saluran pankreatik interna.
Fungsi pankreas 1. Fungsi eksokrin : yang membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit 2. Fungsi endokrin : sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin 3. Fungsi sekresi interna, yaitu sekresi yang di hasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri yang langsung di alirkan kedalam peredaran darah. Sekresinya di sebut hormone insulin dan hormone glucagon, hormone tersebut di bawake jaringan untuk membantu metabolism karbohidrat.
Sekresi pankreas Sejumlah besar air yang dikeluarkan oleh pankreas merupakan instrumen dalam pengeceran chyme sebelum di serap. Sel-sel asinus eksokrin mensekresi larutan alkali cair (natrium bikarbonat dan kalium bikarbonat) dan enzim-enzim pencernaan. Bikarbonat menetralisasi chyme yang sangat asam yang baru datang dalam duodenum dari lambung. Enzim-enzim pankreatik mencerna protein (tripsin kemotripsin, elastase dan karboksipepsida), lemak (lipase, kalipase , dan estrase) fosfolipase dan asam nukleit (nuklease) dan zat tepung (amilase) enzim-enzim ini diekskresi dari pankreas dalam inaktif .
Hasil sekresi pancreas 1. Hormon insulin, hormone insulin ini langsung di alirkan kedalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termaksuk sel-sel kelnjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang di sebut pulau langerhans 2. Getah pancreas . sel-sel memproduksi getah pancreas ini termasuk kelenjar ekosokrin, getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin, getah pancreas ini di kirim kedalam duodenum melalui duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papilla vateri yang terletak pada dinding duodenum. 3. Pancreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahya ke vena kava inferior melalui vena pankreatika 4. Jaringan pancreas terdiiri dari atas lobules dari sel sekretori yang tersususn mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari lobules yang terletak di dalam ekor pancreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan 5. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobules laini dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi