Anda di halaman 1dari 20

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

A. STRUKTUR SALURAN PENCERNAAN


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk di serap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari
mulut(oris) sampai anus
a. Mulut / oris


Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu :
1. Bagian luar yang sempit atau vestibular yaitu ruangan di antara gusi, gigi, bibir
dan pipi
2. Bagian rongga mulut/ bagian dalam , yaitu rongga mulut yang di batasi sisinya
oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung
dengan faring
Selaput lendir mulut di tutupi epithelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak
kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lender, selaput ini kaya akan pembuluh darah
dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris
Bibir : di sebelah luar mulut di tutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh
selaput lender (mukosa) otot orbikularis oris menutupi bibir
Levator anguli oris mengangkat dan depressor anguli oris menekan ujung mulut
Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu
1) Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk oalatum dan
sebelah depan tulang maksilaris dan lebih di belakan terdiri dari 2 tulang
palatum
2) Palatum mole (palatum lunak) terletak di belakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak , terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput
lendir
Dalam rongga mulut terdapat :
(1) Geliga ada 2 macam
a. Gigi sulung , mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap
pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah di sebut juga gigi susu, terdiri
dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan
8 buah gigi geraham (molare)
b. Gigi tetap (gigi oermanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32
buah terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens
kaininus), 8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham
(premolare)
Fungsi gigi terdiri dari :
- Gigi seri untuk memotong makanan
- Gigi taring gunanya untuk memutuskan makana yang keras
- Gigi geraham gunanya untuk mengunyah makanan yang sudah di potong-
potong
(2) Lidah : lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
kerja otot lidah ini dapat di gerakan keseluruh arah
Lidah di bagi mejadi 3 bagian :
a. Radiks lingua = pangkal lidah
b. Dorsum lingua = punggung lidah
c. Apeks lingua = ujung lidah
o Pada pangkal kidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi
untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya
makanan juga masuk kejalan nafas.
o Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting puting pengecap
o Frenulum lingua, merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian
bawah kira-kira di tengah-tengah jika lidah digerakan keatas Nampak
selaput lendir.
o Flika sublingua, terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua disini
terdapat pula lipatan selaput lendir.
o Pada pertengahan flika sublingual ini terdapat saluaran dari glandula
parotis, sub maksilaris dan glandula submaksilaris
Fungsi lidah yaitu : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat
pengecap dan menelan, serta merasakan makanan

b. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan perhadapan terhadap infeksi.
Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang
rongga mulut dean rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagiaan depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantara lubang bernama koana. Keadaan
tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium
Tekak terdiri dari bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung , bagian
media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama
tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nosofaring, pada nosofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media di sebut orofaring bagian ini berbatas kedepan sampai di akar lidah bagian
inferior di sebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Menelan (deglutisio) jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan.
Jalan udara masuk ke bagian depan terus keleher bagian depan sedangkan jalan napas di
depan dari ruas tulang belakang
Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus
tanpa membahayakan jalan udara.
Gerakan menelan mencegah masuknya makanan kejalan udara pada waktu yang sama
jalan udara di tutup sementara. Permulaan menelan , otot mulut dan lidah kontraksi
secara bersamaan.

c. Esofagus

Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya 25
cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding
dari dalam keluar , lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal
Esofagus terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks
menembus diagfrahma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung

Sekresi esofhagus
Sekresi esofagus seluruhnya bersifat mukoid dan terutama berfungsi memberikan
pelumnas untuk pergerakan makanan melalui esophagus. Badan utama esofagus di batasi
oleh banyak kelenjar mukosa simpleks, tetapi pada ujung gastrik dan dan dalam arti yang
lebih sempit, pada permulaan esophagus terdapat banyak kelenjar mukosa komposita .
mukus yang disekresikan oleh kelenjar komposita pada esophagus bagian atas mencegah
eksokoriasi mukosa oleh mkanan yang baru masuk, sedangkan kelenjar komposita dekat
perbatasan esophagus lambung melindungi dinding esofhagus lambung melindungi
dinding esofhagus dari pencernaan oleh getah lambung yang mengalami refluks ke
esophagus bawah disamping perlindungan ini, tukak peptik kadang-kadang masih dapat
terjadi pada ujung gastric esophagus.

d. Gaster (lambung)
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama
didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus urteri berhubungan dengan
esofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diaprgma di depan pancreas dan
limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri


Bagian lambung terdiri dari
1. Fundus ventikuler, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum
kardium dan biasanya penuh berisi gas
2. Korpus ventikuli , setinggi osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas
3. Atrum pilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk sfingter pylorus
4. Kurvaktur minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak
sampai kepilorus
5. Kurvaktor mayor, lebih panjang dari kurvaktor minor terbentang dari sisi kiri
osteum kardiakum melalui fundus ventikuler menuju kekanan sampai ke pylorus
inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor
sampai limpa
6. Osteum kardiakum merupakan tempat dimana esophagus bagian abdomen masuk
kelambung. Pada bagian ini terdapat orifuisium pilorik.

Fungsi lambung terdiri dari :

1.) Menampung makanan, mengahancurkan dan menghalusaka makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
2.) Getah cerna lambung yang di hasilkan :
a. Pepsin fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
pepton)
b. Asam garam (HCL) fungsinya megasamkan makanan, sebagai antiseptic dan
desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi
pepsin.
c. Rennin fungsinya , sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu)
d. Lapisan lambung : jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak
yang merangsang sekresi getah lambung

Sekresi lambung
Seresi lambung di atur dalam 3 fase :
(1) Fase sefalik , penglihatan penciuman dan pikiran tentang makanan di mulut
bekerja pada pusat batang otak, secara refleks meningkatkan stimulasi
parasimpatis (vagal) tentang salvias , sekresi panrkreas , pelepasan empedu dan
sekresi lambung oleh sel-sel chief dan pariental. Meskipun sel-sel G juga
dipersarafi oleh serabut vagal, efek parasimpatik tersebut tidak penting dalam
pengaturan sekresi gastrin manusia . lmbung juga menerima rangsangan
simpatik dalam fase sefalik , dalam berespons terhadap peristiwa-peristiwa
emosional dan situasional.
(2) Fase gastrik mengacu pada stimulasi sekresi lambung oleh adanya makanan
(chyne) di dalam lambung. Peregangan dinding lambung oleh makanan
merangsang reseptor peregangan dalam dinding lambung. Zat kimia terutama
protein, didalam chyne merangsang kemoreseptor di dalam mukosa. Reseptor
peregang dan kemoreseptor selanjutnya mengaktifkan neuron-neuron dalam
pleksus mientrika yang selanjutnya menstimulasi sekresi oleh oleh sel-sel chif
dan parietal. Protein di dalam chyme juga secara langsung meningkatkan
sekresi gastrin oleh sel-sel G : gastrin memberikan suatu stimulus tambahan
untuk sekresi sel pariental dan chief. Fase gastric akhirnya di hentikan oleh
suatu kombinasi kejadian-kejadian tersebut. Reseptor-reseptor peregang dan
kemoreseptor dalam dinding lambung menjadi sulit dirangsang keasaman pada
chyme menghambat sekresi gastrin lebih lanjut , dan GIP ( glucose-dependent
insulin trophick peptide) menurunkan sekresi HCL dan motilitas lambung
(3) Fase intestinal di mulai setelah chyme mencapai duodenum keasaman dari
campuran ini merangsang sel-sel mukosa duodenum untuk melepas sekretin
kedalam aliran darah, protein memicu pelepasan kolesistokinin, dan glukosa
serta lemak merangsang sekresi GIP sekretin dan CCK menyebabkan sekresi
pankreas dan pelepasan isi kandung empedu kedalam duodenum. GIP
merangsang pelepasan insulin dari pulau-pulau langerhans dan menurunkan
mortalitas dan sekresi lambung. Reseptor-reseptor peregangan di dalam
duodenum memicu peristaltis, sehingga chyme di pecah-pecah, tercampur
degan enzim-enzim dan diencerkan, dan berjalan melewati lumen dinding usus
halus yang mempunyai daya serap halus
(4) Factor-faktor lain yan menstimulasi sekresi lambung adalah alkohol, kafein
dan hipoglikemia.



e. Usus halus / intestinum minor

Intestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya 6 m merupakan sluran paling
panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari
lapisan usus halus : lapisan mukosa ( sebelah dalam) lapisan otot melingkar (M.
sirkuler), lapisan otot memanjang (M longitudinal) dan lapisan serosa (lapisan luar)

Duodenum di sebut juga usus 12 jari panjabgngnya 25 cm berbentuk sepatu kuda
melengkung kekiri terdapat pancreas dan bagian kanan duodenum terdapat selaput
lendir yang membukit disebut papilla Vateri ini bermuara saluran empedu (duktus
koledokus ) dan saluran oankreas (duktus pankreatikus )
Empedu di buat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledektus
yang fungsinya mengemulisikan lemak dengan bantuan lipase

Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar ,
kelenjar ini di sebut kelenjar-kelenjar bruner berfungsi untuk memproduksi getah
intestinum
Yeyenum dan ileum
Mempunya panjang sekitar 6 m. dua per lima bagian atas adalah yeyenum dengan
panjang 23 meter dan ileum dengan panjang 4-5 m , lekukan yeyenum dan ileum
melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara lipatan peritoneum , yang
berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium, akar mesentrium memungkinkan
keluar dan masuknya cabng-cabang arteri dan vena mesentrika superior , pembuluh
limped an sarf keruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium.
Sambungan antar yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas , ujung
bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama
orifisiumleusikalis orifisium ini di perkuat oleh sfinter ileoseikalis dan pada bagian
ini terdapat katub valvula seikalis atau valvula baukini yang berfungsi untuk
mencegah cairan dalam kolon asenden tidak masuk kembali ke ileum
Fungsi usu halus terdiri dari :
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk di serap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
3. Karbohidrat di serap dalam bentuk monosakarida

f. Usus besar / intestinal mayor

Panjangnya 1 m lebarnya 5-6 cm lapisan-lapisan usus besar dari dalm keluar
Fungsi usus besar : menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakter koli , tempat
feses.
Seikum di bawah seikum terdapat appendiks vermifomis yang berbentuk seperrti
cacing sehingga di sebut ubai cacing panjangnya 6 cm . seluruhnya ditutup oleh
peritoneum mudah bergerak walaupuntidak mempunyai mesenteriumn dan dapat
di raba
Kolon asenden panjangnya 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan ,
mebujur keatas dari ileum kebawah hati . di bawah hati melekung kekiri,
lengkungan ini di sebut fleksura hepatika, di lanjutkan sebagai kolon transversum
Apendiks (usus buntu) bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari
akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan
dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea
terminalis masuk kedalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang
seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks
bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasidindingnya
kedalam rongga abdomen
Kolon transversum panjangnya 38 cm , membujur dari kolon asenden sampai ke
kolon desenden berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura
hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura hepatic dan sebelah kiri terdapat
fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis
Kolon desenden panjangnya 25 cm terletak di bawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas kebawah dari atas kebawah dari fleksura lienalis sampai
kedepan ileum kiri , bersambung dengan kolon sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam
rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S , ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum

g. Rektum
Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus
terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis

h. Anus
Adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia
luar (udara luar.) terletak didasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter
- Sfingter ani internus ( sebelah atas ), bekerja tidak menurut kehendak
- Sfingter levator ani , bekerja juga tidak menurut kehendak
- Sfingter ani ekstermus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak

B. HEPAR (HATI)


Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500 gr atau 2% berat
badan orang dewasaa normal. Hati merupakan organ lunak yang terlihat dari luar.
Ligamentum falsiformis berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen.
Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan
posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan
peritoneum membantu menyokong hati. Dibawah peritoneum terdapat jaringan ikat padat
yang disebut sebagai kapsula glisson, yang meliputi permukaan seluruh organ ; bagian
paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang
vena porta, arteri hepatika, dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fisura pada hati
tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika.

a. Struktur makropis
Organ ini memiliki dua buah lobus (kanan kiri) dan terletak tepat di bawah diafragma,
dengan bagian terbesarnya terletak tepat di bawah diafragma, dengan bagian
terbesarnya terletak pada bagian sebelah kanan tubuh permukaan superior ( memudar)
masuk kedalam kurva diafragma dan bersentuhan dengan dinding antara rongga
abdomen. Permukaan onferior terletak di atas lambung, duodenum, pancreas, fleksura
hepatika pada kolon , ginjal kanan dan kelenjar adrenal kanan.

Pembuluh darah pada hati
Pembuluh darah pada hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu arteri
hepatika dan vena porta
1. Arteri hepatika
Keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai
kejenuhan 95-100% masuk kehati akan membentuk jaringan kapiler setelah
bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatika.
Artei hepatika mensuplai hepar dengan nutrein , arteri ini bersaan arteri
gastrika dan arteri splenika kiri merupakan cabang terminal dan arteri seliaka.
Cabang- cabang dari artei hepatika di dalam lobules hepar membentuk
kapiler-kipiler yang berhubungan dengan sinusoid dari vena interlobularis.
2. Vena porta
Yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5
darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa telah
diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati
yang telah di absorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira
berdiameter 1mm. yang satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang
membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika
dan saluran empedu di bungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk
saluran porta.
Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dari setiap
lobules di saluri oleh sebuah pembuluh darah halus berjalan di antara lobules
hati di sebut vena interlobular
a. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk kedalam bahan lobulus yaitu vena
lobuler
b. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena
sublobuler
c. Yang satu sama lain membentuk vena hepatika
d. Dan langsung masuk kedalam vena kava inferior
e. Empedu di bentuk di dalm sel-sel kecil di dalam sel hepar melalui kapiler
empedu yang halus/korekuli. Dengan cara berkontraksi, dinding perut
berotot pada saluran ini mengeluarkan campuran empedu dari hati
b. Strukur mikropis


Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur yang di sebut sebagai lobulus , yang
merupakan unit mikrosikopis dan fungsional organ setiap lobulus merupakan badan
heksagonal yang terdiri dari atas lempeng-lempeng hati terbentuk kubus, tersusun
radial mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. Hati manusia
memiliki maksimal 100.000 lobulus.diantara lempengan lobus hati terdapat kapiler-
kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang tidak seperti kapiler lain, sinusoid di
batasi oleh sel fagostik atau sek kupffer merupakan sistem monosit-makrofag, dan
fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah sejumlah
50% dari semua makrofag dalam hati adalah sel kupffer, sehingga hati merupakan
salah satu organ penting dalam pertahanan melawan invasi bakteri agen toksik.
Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang melingkari bagian
perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu, saluran empedu interlobular
membentuk kapiler empedu yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya.hati
memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak dibawah kubah kanan
difragma dan sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati terbentuk cekung dan
merupakan atap dari ginjal kanan, lambung , pancreas dan usus .
Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi
segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari
luar. Lobus kiri di bagi menjadi segmen medial lateral oleh ligamentum falsiformis
sangat kecil yang di sebut sebagai kanalikuli (tidak tampak) yang berjalan di tengah-
tengah lempengan sel hati. Empedu yang di bentuk dalam hepatosit diekskresikan
kedalam kenalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin
besar hingga menjadi duktus koledokus.


Sirkulasi hepar (hati)
Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui vena
porta hepatika dan dari aorta melalui arteria hepatika, sekitar sepertiga darah yang
masuk adalah darah arterioa dan duapertiganya adalah darah vena dari vena porta.
Volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500ml dan dialirkan
melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena kava
inferior.
Vena porta bersifat unik karena terletak di antara dua daerah kapiler , yang satu
terletak dalam hati dan lainnya dalam saluran cerna. Saat mencapai hati , vena porta
bercabang-cabang yang menempel melingkari lobules hati. Cabang-cabang ini
kemudian mempercabangi vena-vena interlobularis yang berjalan di antara lobules-
lobulus. Vena-vena ini selanjutnya membentuk sinusoid yang berjalan di antara
lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa
lobules bersatu membentuk vena sublobularis yang selanjutnya manyatu dan
membentuk vena hepatika
Cabanng-cabang terhalus arteri hepatika juga mengalirkan darahnya kedalam
sinusoid, sehingga terjadi campuran darah arteri dari arteria hepatika dan darah vena
porta. Melukiskan sumber aliran darah kesistem portal ; tekanan yang meningkat
dalam sistem ini adalah manifestasi lazim gangguan hati dengan akibat serius yang
melibatkan pembuluh-pembuluh tempat darah portal berasal. Beberapa anastomosis
portakaval memiliki arti klinis yang penting. Pada obstruksi aliran kehati, darah porta
dapat dipirau kesistem vena sistemik.

Fungsi hati :

1. Mengubah zat makanan yang di absorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat
dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakainnya dalam jaringan
2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin
3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen
4. Sekresi empedu, garam empedu di buat dihati dibentuk dalam sistem retikulo
endothelium di alirkan ke empedu
5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino di ubah menjadi ureum di keluarkan
dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air

Sekresi hepar
Semua sel hepar secar kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang di namai
empedu. Ini disesuaikan kedalam kanalikulus bilifer yang kecil yang terletak di antara
sel-sel hepar di dalam lempengan hepatika dan kemudian empedu mengalir ke perifer
menuju septa interlobular di tempat mana kanali kulkus mengeluarkan isinya keduktus
biliaris terminalis, kemudian progresif terus keduktus yang lebih besar dan akhirnya
mencapai duktus hepatika dan duktus koledokus, dari mana empedu di kosongkan
langsung kea rah duodenum atau di bagi kearah kandung empedu.
Penyimpanan empedu di dalam kandung empedu. Empedu di sekresikan secara
kontinu oleh sel-sel hepar tetapi normalnya di simpan di dalam kandung empedu sampai
dipelukan didalam duodenum. Sekresi total tiap hari rata-rata 600 sampai 700 ml,
sementara volume maksimum kandung empedu hanya 40 sampai 70 ml. namun sekresi
selama 12jam dapat di simpan karena air, natrium, klorida dan kebanyakan elektrolit
kecil lainnya di absorpsi secara kontinu oleh mukosa kandung empedu,
mengkonsemtrasikan unsure empedu lainnya, termasuk garam empedu, kolesterol dan
bilirubin. Normalnya empedu di konsentrasikan sekitar lima kali lipat, tetapi dapat di
konsentrasikan sampai maksimun 10 sampai 12 kali lipat
Pengosongan kandung empedu. Dua keadaan dasar yang di perlukan untuk
pengosongan kandung empedu
1. Sfingter oddi harus relaksasi untuk mengizinkan empedu mengalir dari duktus
koledokus kedalam duodenum
2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan tenaga yang
diperlukan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus, setelah makan
terutama yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi, kedua efek ini terjadi dalam
cara berikut :
Pertama , lemak (juga protein dalam jumlah kecil) di dalam makanan yang
memeasukki usus halus menyebabkan pelepasan hormone kolesistokinin dari mukosa
usus. Kemudian kolesistokinin diabsorpsi kedalam darah dan sewaktu melewati kandung
empedu menyebabkan kontraksi spesifik otot kandung empedu. Ini memberikan tekanan
yang memaksa empedu mengalir ke duodenum
Kedua, bila kandung empedu berkontraksi sfingter oddi, sekuran-kurangnya menjadi
terhambat sebagian akibat refleks neurogenik atau miogenik dari kandung empedu kea
rah sfingter oddi. Penghambatan ini, dalam jumlah tertentu bisa juga merupakan efek
langsung kolesistokinin atau sfingter, yang menyebabkan relaksasi.
Ketiga, adanya makanan dari duodenum menyebabkan peningkatan derajat peristaltic
di dalam dinding duodenum. Tiap kali gelombang peristaltik lewat kearah sfingter oddi,
sfingter ini bersama dengan dinding usus yang berdekatan, berelaksasi sebentar karena
fenomena relaksasi reseptif yang berjalan di muka gelombang kontraksi peristaltic.
Jika empedu didalam duktus koledokus mempunyai tekanan yang mencukupi, maka
sejumlah kecil empedu tersemprot kedalam duodenum selama tiap gelombang peristaltic.

Komposisi empedu, memberikan komposisi empedu sewaktu pertama di sekresikan
oleh hepar dan kemudian setelah dipekatkan didalam kandung empedu, kebanyakan zat
yang di sekresikan secara berlebihan kedalam empedu adalah garam empedu, tetapi yang
juga disekresikan bilirubin, kolesterol, lesitin dan elektrolit plasma yang biasa, dalam
proses pemekatan pada kandung empedu air dan sebagian besar elektrolit direabsorpsi
oleh mukos kandung empedu tetapi oada pokoknya semua unsure lain terutama meliputi
garam empedu dan zat lipid seoerti kolesterol, tidak direabsorpsi sehingga menjadi sangat
terkonsentrasikan di dalam empedu kandung empedu

C. KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak tepat di
bawah lobus kanan hati , empedu yang di sekresikan secara terus menerus oleh hati
masuk kesaluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu
membentuk dua saluran lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati sebagai
duktus hepatikus kana dan kiri,yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus
komunis. Duktus hepatikus bergabung denga duktus sistikus membentuk duktus
koledokus.
Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan empedu, kandung
empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera
masuk keduodenum, akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus , empedu masuk
keduktus sistikus dan kekandung empedu dalam kandung empedu, pembuluh darah limfe
dan pembuluh darah mengansorpsi air dan garam-garam anorganik , sehingga empedu
dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat di bandingkan dengan empedu hati.
Secra berkala kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui
kontraksi simultan lapisan ototnya dan relaksasi . sfingter oddi. Hormone kolesistokinin
(CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid, dan
hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu

Sekresi bilirubin di dalam kandung empedu
Di samping mensekresikan zat yang di sintesis oleh hepar sendiri , sel-sel hepar juga
mengekskresikan sejumlah zat yang di bentuk di tempat lain di dalam tubuh. Diantaranya
yang terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir utama
pemecahan hemoglobin.
Singkatnya, bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata 120 hari, dan
menjadi mudah pecah bila berada lebih lama di dalam sistem sirkulasi, maka membrane
selnya pecah dan melepaskan hemoglobin yang difogositosis oleh sel-sel retikuloendotel
di seluruh tubuh. Disini, hemoglobin mula-mula di pecah menjadi globin dan hem , lalu
cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin , yang dilepaskan kedalam plasma. Tetapi
dalam beberapa jam bilirubin di absorbir melalui membrane sel hepar dan di ekskresikan
oleh proses transpor aktif kedalam empedu.
Ikterus , kata ikterus berarti berwarna kekuningan pada jaringan tubuh, termasuk
kuningan pada jaringan tubuh, termasuk kuningnya kulit dan juga jaringan dalam.
Penyebab ikterus adalah banyaknya bilirubin di dalam cairan ekstrasel. Konsentrasi
bilirubin plasma yang normal rata-rata 0,5 mg per 100 ml plasma. Tetapi pada keadaan
abnormal tertentu ia dapat meningkat sampai setinggi 40mg per 100 ml.
Penyebab ikterus adalah :
1. Peningkatan destruksi sel darah merah, dengan pelepasan bilirubin yang cepat kedalam
darah
2. Obstruksi saluran empedu atau kerusakan sel-sel hepar sehingga bilirubin dalam
jumlah yang biasapun tidak dapat diekskresikan kedalam saluran pencernaan. Kedua
jenis ikterus ini masing-masing dinamai ikterus hemolitik dan ikterus obstruktif.

D. PANKREAS

Pankreas merupakan organ yang panjang dan ramping. Panjang sekitar 15 hingga 20 cm
(6 hingga 8 inchi) dan lebarnya 3,8 cm (1,5 inci). Organ tubuh ini memiliki baik jaringan
eksokrin maupun endokrin. Pada jaringan endokrin terdapat pulau-pulau langerhans. Sel
sel eksokrin (sel-sel asinus) tersusun dalam lobules dan mengosongkan sekresinya
kedalam saluran pankreatik interna.

Fungsi pankreas
1. Fungsi eksokrin : yang membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit
2. Fungsi endokrin : sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil
atau pulau langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang
mensekresikan insulin
3. Fungsi sekresi interna, yaitu sekresi yang di hasilkan oleh pulau-pulau langerhans
sendiri yang langsung di alirkan kedalam peredaran darah. Sekresinya di sebut
hormone insulin dan hormone glucagon, hormone tersebut di bawake jaringan untuk
membantu metabolism karbohidrat.

Sekresi pankreas
Sejumlah besar air yang dikeluarkan oleh pankreas merupakan instrumen dalam
pengeceran chyme sebelum di serap. Sel-sel asinus eksokrin mensekresi larutan alkali
cair (natrium bikarbonat dan kalium bikarbonat) dan enzim-enzim pencernaan.
Bikarbonat menetralisasi chyme yang sangat asam yang baru datang dalam duodenum
dari lambung. Enzim-enzim pankreatik mencerna protein (tripsin kemotripsin, elastase
dan karboksipepsida), lemak (lipase, kalipase , dan estrase) fosfolipase dan asam nukleit
(nuklease) dan zat tepung (amilase) enzim-enzim ini diekskresi dari pankreas dalam
inaktif .

Hasil sekresi pancreas
1. Hormon insulin, hormone insulin ini langsung di alirkan kedalam darah tanpa
melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termaksuk sel-sel
kelnjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang di
sebut pulau langerhans
2. Getah pancreas . sel-sel memproduksi getah pancreas ini termasuk kelenjar ekosokrin,
getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin, getah pancreas ini di kirim kedalam
duodenum melalui duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papilla vateri yang
terletak pada dinding duodenum.
3. Pancreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahya ke vena
kava inferior melalui vena pankreatika
4. Jaringan pancreas terdiiri dari atas lobules dari sel sekretori yang tersususn mengitari
saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari
lobules yang terletak di dalam ekor pancreas dan berjalan melalui badan pankreas dari
kiri ke kanan
5. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobules laini dan kemudian bersatu untuk
membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi

Anda mungkin juga menyukai