Oleh
Surya ningsih
Dosen Pembimbing :
7.Anus .
PROSES PENCERNAAN
•Ingesti : pergerakan makanan
1 ronngga mulut
1.Bag. Luar yg sempit / Vestibula, yi : ruangan diantara gusi, gigi, bibir & pipi
2.Bag. Rongga mulut, yi : rongga mulut yg dibatasi sisinya o/ tulang maksilaris, palatum
& mandibularis di sebelah belakang bersambung dg Faring
Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir & sel-sel epitel Pada mulut terdapat :
gigi,
lidah
kelenjar saliva.
Makanan di mulut akan didorong oleh lidah menuju faring
Palatum yang memisahkan mulut dari saluran hidung.
1. Palatum (langit2) terdiri dari palatum keras pada bagian anterior dibentuk oleh tulang
maxila dan palatum lunak pada bagian posterior.
2. Bagian tengah membentuk sebuah prosesus seperti kerucut yang disebut uvula (anak
lidah) yg berfungsi untuk menutup saluran hidung ketika menelan .
2. Fase faringeal : palatum mole dan uvula bergerak secara refleks menutup rongga
hidung. Pada saat yang sama, laring terangkat dan menutup epiglotis, mencegah
makanan memasuki trakea. Pernafasan secara serentak dihambat untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi. (bernafas dan menelan tidak bisa dalam waktu yang sama).
3. Fase esofageal ; mulai saat otot krokofaringeus relaksasi sejenak dan memungkinkan
bolus memasuki esofagus.
3 esofagus atau kerongkongan
Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm. Dimulai dari faring, thorax, menembus
diafragma dan masuk ke dalam abdomen bersambung dengan lambung. Terletak di belakang
trakhea di depan vertebra.
Dinding esophagus terdiri dari 4 lapisan ; 1 lapisan mukosa dan 3 lapisan otot polos yaitu sub
mukosa, muskularis dan serosa (lapisan luar). Mukosa esophagus dalam keadaan normal
bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yang bersifat sangat asam. Lapisan
submukosa mengandung sel-sel sekretori yang memproduksi mucus. Mukus mempermudah
jalannya makanan sewaktu menelan dan melindungi mukosa dari cedera akibat zat kimia.
Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal.
Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut antrum pilorik.
Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia dan duodenum melalui
spinkter pilorik.
Lambung dibagi menjadi 3 bagian;
Fundus.
Korpus (badan).
Antrum pilorikum/pylorus.
Sfingter pylorus berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus
(duodenum). Sfingter pylorus berelaksasi dan berkontraksi untuk mengalirkan makanan ke
duodenum dan mencegah terjadinya aliran balik isi usus ke dalam lambung.
Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi mencampur makanan dgn sekret lambung
& mengosongkan makanan.
Makanan bercampur dgn sekret lambung menjadi chyme.
Sekresi lambung : mukus, asam lambung, tripsin, lipase, amilase & protease.
5 usus halus
Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai pilorik sampai ileosaekal dengan
panjang + 7 m.
Menempati sebagian besar rongga abdomen terletak di bawah lambung dan hati.
Terdapat ductus choledocus dan ductus pancreaticus.
Terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum
Struktur Usus Halus
Lapisan mukosa Sangat luas karena terdapat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili
yang memudahkan terjadinya absorpsi.
Lapisan sub mukosa Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus sub
mukosa meissner)
Usus besar secara umum terdiri dari ; sekum, kolon dan rektum.
Usus besar memiliki fungsi yang terpenting adalah absorpsi air dan elektrolit.
Kapasitas absorpsi kolon adalah 1500 – 2000 ml, bila jumlah ini dilampaui akibat
pengiriman air yang berlebihan dari ileum akan terjadi diare.
Sejumlah kecil pencernaan dalam usus besar terutama disebabkan oleh bakteri dan
bukan oleh kerja enzim. Bakteri dalam usus besar menyintesis vitamin K dan
beberapa vitamin B, selain itu juga terjadi fermentasi bakteri beberapa karbohidrat
dalam kolon. Sekitar 1000 ml flatus (kebanyakan dari udara yang tertelan)
dikeluarkan setiap hari.
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Saat makanan masuk ke dalam mulut, gigi adalah penghancur pertama yang
ditemuinya. Bersamaan dengan waktu kerja gigi, saliva pun melembutkan makanan
tersebut agar lebih mudah ditelan.
Berlanjut ke esofagus, kumpulan otot berbentuk pipa yang terletak di bagian dada.
Gerakan peristalsis, istilah untuk kontraksi otot-otot esofagus tersebut, akan
mendorong makanan turun ke lambung. Normalnya, kita tidak akan pernah menyadari
pergerakan itu.
Setelah makanan masuk ke dalam lambung, sekumpulan otot berbentuk cincin yang
berada di ujung esofagus akan langsung menciutkan dirinya. Tindakan ini akan
mencegah cairan atau makanan mengalir keluar dari lambung dan naik kembali ke
esofagus. Cincin otot ini dinamai sphincter.
•Bila sphincter bekerja dengan baik, maka makanan akan bertahan di lambung.
Lambung akan mengaduk dan mencampurkan makanan itu dengan zat asam dan
enzim sehingga ukuran makanan menjadi lebih kecil dan mudah dicerna. Dalam satu
hari, lambung menghasilkan hampir 3 liter asam karena lingkungan yang bersifat
asam sangat dibutuhkan dalam tahap ini.
Setelah bercampur dengan zat asam dan enzim, makanan berubah menjadi cairan
kental yang dinamai chyme. Chyme akan bergerak meninggalkan lambung menuju
usus halus.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni duodenum (usus dua belas jari), jejunum
(usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).
•Di dalam duodenum, terdapat berbagai enzim yang diperlukan untuk mencerna
makanan secara kimia. Terdapat juga dua muara saluran, yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
•Kolon akan menyerap sisa air dari chyme kemudian mencampurkan chyme dengan
lendir dan bakteri. Hasil campuran itulah yang kita kenal dengan nama feses (tinja).