Anda di halaman 1dari 10

Anatomi fisiologi sistem pencernaan

Oleh

Surya ningsih

Dosen Pembimbing :

Ns. Mera Delima, M.Kep

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA(UPERTIS)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2022/2023
Terdiri dari ;
1.Mulut.
2.Faring / tenggorokan.
3.Esofagus / kerongkongan.
4.Lambung.
5.Usus halus.
-Duodenum
-Jejenum
-Ileum
6.Usus besar (kolon, rektum) serta

7.Anus .
PROSES PENCERNAAN
•Ingesti : pergerakan makanan

•Digesti : penyederhanaan bentuk makanan

•Absorpsi : penyerapan pada usus halus

•Eliminasi : pembuangan zat-zat sisa

1 ronngga mulut

Terdiri dari dua bagian:

1.Bag. Luar yg sempit / Vestibula, yi : ruangan diantara gusi, gigi, bibir & pipi

2.Bag. Rongga mulut, yi : rongga mulut yg dibatasi sisinya o/ tulang maksilaris, palatum
& mandibularis di sebelah belakang bersambung dg Faring

Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir & sel-sel epitel Pada mulut terdapat :

 gigi,
 lidah
 kelenjar saliva.
 Makanan di mulut akan didorong oleh lidah menuju faring
Palatum yang memisahkan mulut dari saluran hidung.

1. Palatum (langit2) terdiri dari palatum keras pada bagian anterior dibentuk oleh tulang
maxila dan palatum lunak pada bagian posterior.

2. Bagian tengah membentuk sebuah prosesus seperti kerucut yang disebut uvula (anak
lidah) yg berfungsi untuk menutup saluran hidung ketika menelan .

3. Pada bagian belakang lengkungan (fauces) memuat tonsil.


2 fasing atau kerongkongan

Adalah rongga di belakang tenggorokan.

1. Rongga ini merupakan saluran bersama untuk ; 1. Sistem pencernaan (dengan


berfungsi sebagai penghubung antara mulut dan esofagus untuk makanan). 2. Sistem
pernafasan (menyediakan jalan antara rongga hidung dan trakea untuk udara).
2. Di dalam dinding sisi faring terdapat tonsil, yaitu organ limfoid yang merupakan
bagian dari sistem pertahanan tubuh.
3. Makanan dari mulut akan melewati faring, kemudian masuk ke esofagus.
proses menelan
1. Fase oral ; makanan yang telah dikunyah mulut disebut bolus, di dorong ke belakang
mengenai dinding posterior faring oleh gerakan voluntar lidah. Akibatnya rangsangan
gerakan refleks menelan.

2. Fase faringeal : palatum mole dan uvula bergerak secara refleks menutup rongga
hidung. Pada saat yang sama, laring terangkat dan menutup epiglotis, mencegah
makanan memasuki trakea. Pernafasan secara serentak dihambat untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi. (bernafas dan menelan tidak bisa dalam waktu yang sama).

3. Fase esofageal ; mulai saat otot krokofaringeus relaksasi sejenak dan memungkinkan
bolus memasuki esofagus.
3 esofagus atau kerongkongan

Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm. Dimulai dari faring, thorax, menembus
diafragma dan masuk ke dalam abdomen bersambung dengan lambung. Terletak di belakang
trakhea di depan vertebra.

Esofagus berfungsi menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung.

 Esofagus dijaga di kedua ujungnya oleh sfingter yaitu ; 1. Sfingter faringoesofagus


dan 2. Sfingter gastroesofagus. Sfingter esofagus bagian bawah ini berperan sebagai
sfingter, sawar terhadap refluks isi lambung ke dalam esofagus. Dalam keadaan
normal sfingter ini menutup kecuali bila makanan masuk ke dalam lambung atau
waktu muntah.
 Sewaktu bernafas, sfingter faringoesofagus akan tertutup dan menjaga udara masuk
ke esofagus dan lambung. Apabila tidak ada sfingter faringoesofagus, saluran
pencernaan akan menerima banyak gas, yang dapat menyebabkan (eructation =
bersendawa) berlebihan.
Struktur Esofagus Terdiri dari 4 lapisan :
 mukosa
 Lapisan sub mukosa
 Jaringan ikat yang longgar
 2 lapis otot : sirkuler & longitudinal

Dinding esophagus terdiri dari 4 lapisan ; 1 lapisan mukosa dan 3 lapisan otot polos yaitu sub
mukosa, muskularis dan serosa (lapisan luar). Mukosa esophagus dalam keadaan normal
bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yang bersifat sangat asam. Lapisan
submukosa mengandung sel-sel sekretori yang memproduksi mucus. Mukus mempermudah
jalannya makanan sewaktu menelan dan melindungi mukosa dari cedera akibat zat kimia.

4 gater atau lambung

 Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal.
 Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut antrum pilorik.
 Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia dan duodenum melalui
spinkter pilorik.
Lambung dibagi menjadi 3 bagian;

 Fundus.
 Korpus (badan).
 Antrum pilorikum/pylorus.

Sfingter pylorus berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus
(duodenum). Sfingter pylorus berelaksasi dan berkontraksi untuk mengalirkan makanan ke
duodenum dan mencegah terjadinya aliran balik isi usus ke dalam lambung.

Pencernaan pada Lambung

 Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi mencampur makanan dgn sekret lambung
& mengosongkan makanan.
 Makanan bercampur dgn sekret lambung menjadi chyme.
 Sekresi lambung : mukus, asam lambung, tripsin, lipase, amilase & protease.

5 usus halus

 Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai pilorik sampai ileosaekal dengan
panjang + 7 m.
 Menempati sebagian besar rongga abdomen terletak di bawah lambung dan hati.
 Terdapat ductus choledocus dan ductus pancreaticus.
 Terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum
Struktur Usus Halus
 Lapisan mukosa Sangat luas karena terdapat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili
yang memudahkan terjadinya absorpsi.
 Lapisan sub mukosa Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus sub
mukosa meissner)

 Lapisan otot Terdiri dari lapisan otot longitudinal dan sirkuler.


 Lapisan serosa Pencernaan Pada Usus Halus
 Bolus makanan dari lambung sangat asam, dinetralkan oleh enzim pankreas (, ion
bikarbonat)
 Terjadi emulsi lemak oleh garam empedu untuk memudahkan absorpsi lemak.
 Nutrient diabsorpsi melalui mikrovili.
 Bolus bergerak karena gerakan segmental dan peristaltik.

PROSES PENCERNAAN PADA USUS HALUS


Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya
sebagai berikut :
1. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh
bikarbonat dari pancreas.
2. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.
3. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka
pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam
amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
4. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh
cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak).
Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju
jantung oleh pembuluh limfe.
Pergerakan Makanan Pada Usus
 Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal.
 Dipersarafi oleh sistem saraf enterik (pleksus aurbach) & pleksus submukosa (pleksus
meissner).
 Terdiri dari gerakan segmental & peristaltik.

6. Usus Besar (Colon)


Merupakan lanjutan usus halus berbentuk “U” terbalik terdiri dari appendiks
vermiformis, colon asendens, colon trasversum, colon desendens, colon sigmoid dan
rectum.Panjangnya sekitar 140 cm mulai dari valvula ileosaekal sampai anus.

Usus besar secara umum terdiri dari ; sekum, kolon dan rektum.

 Usus besar memiliki fungsi yang terpenting adalah absorpsi air dan elektrolit.
Kapasitas absorpsi kolon adalah 1500 – 2000 ml, bila jumlah ini dilampaui akibat
pengiriman air yang berlebihan dari ileum akan terjadi diare.
 Sejumlah kecil pencernaan dalam usus besar terutama disebabkan oleh bakteri dan
bukan oleh kerja enzim. Bakteri dalam usus besar menyintesis vitamin K dan
beberapa vitamin B, selain itu juga terjadi fermentasi bakteri beberapa karbohidrat
dalam kolon. Sekitar 1000 ml flatus (kebanyakan dari udara yang tertelan)
dikeluarkan setiap hari.

Peristiwa2 Pada Kolon


Terjadi reabsorpsi air & elektrolit dari bahan feses,Feses bergerak ke rektum karena kontraksi
haustral & mass movement.Proses defekasi.

7 Rektum dan anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
 Saat makanan masuk ke dalam mulut, gigi adalah penghancur pertama yang
ditemuinya. Bersamaan dengan waktu kerja gigi, saliva pun melembutkan makanan
tersebut agar lebih mudah ditelan.

 Dalam saliva, terdapat enzim amylase yang menghancurkan kandungan karbohidrat


dalam makanan.

 Setelah menghancurkan makanan, sistem pencernaan akan melakukan pekerjaan


selanjutnya: menelan. Pekerjaan ini melibatkan berbagai otot di lidah dan mulut yang
bekerja memindahkan makanan ke faring (kerongkongan).
 Faring adalah jalur sepanjang sekitar 12,7 cm. Ketika makanan masuk ke dalam
faring, sebuah katup fleksibel bernama epiglottis akan secara refleks menutup jalur
udara berdekatan dengan faring. Dengan demikian, kita tidak akan tersedak saat
makan.

 Berlanjut ke esofagus, kumpulan otot berbentuk pipa yang terletak di bagian dada.
Gerakan peristalsis, istilah untuk kontraksi otot-otot esofagus tersebut, akan
mendorong makanan turun ke lambung. Normalnya, kita tidak akan pernah menyadari
pergerakan itu.

 Setelah makanan masuk ke dalam lambung, sekumpulan otot berbentuk cincin yang
berada di ujung esofagus akan langsung menciutkan dirinya. Tindakan ini akan
mencegah cairan atau makanan mengalir keluar dari lambung dan naik kembali ke
esofagus. Cincin otot ini dinamai sphincter.

 •Bila sphincter bekerja dengan baik, maka makanan akan bertahan di lambung.

 Lambung akan mengaduk dan mencampurkan makanan itu dengan zat asam dan
enzim sehingga ukuran makanan menjadi lebih kecil dan mudah dicerna. Dalam satu
hari, lambung menghasilkan hampir 3 liter asam karena lingkungan yang bersifat
asam sangat dibutuhkan dalam tahap ini.
 Setelah bercampur dengan zat asam dan enzim, makanan berubah menjadi cairan
kental yang dinamai chyme. Chyme akan bergerak meninggalkan lambung menuju
usus halus.
 Usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni duodenum (usus dua belas jari), jejunum
(usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).
 •Di dalam duodenum, terdapat berbagai enzim yang diperlukan untuk mencerna
makanan secara kimia. Terdapat juga dua muara saluran, yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.

 •Kolon akan menyerap sisa air dari chyme kemudian mencampurkan chyme dengan
lendir dan bakteri. Hasil campuran itulah yang kita kenal dengan nama feses (tinja).

 •Selanjutnya, feses akan disimpan di rektum hingga menunggu saatnya dikeluarkan


melalui anus.Saat feses dikeluarkan, maka satu rangkaian proses pencernaan pun
selesai.

Anda mungkin juga menyukai