Anda di halaman 1dari 8

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Saluran pencernaan merupakan suatu saluran yang mirip tabung dengan panjang sekitar 9m
(30 kaki) yang memanjag dari mulut sampai anus dengan jaringan yang tersusun atas empat
lapis yaitu mukosa, submukosa, otot, dan serosa. Saluran pencernaan dikendalikan oleh saraf
simpatis melalui susunan saraf otonom dan para simpatis. Saraf simpatis bersifat
menghambat (inhibisi) dan saraf parasimpatis bersifat merangsang (eksitasi) (Diyono, 2016).

Sistem Gastrointestinal diperdarahi sekitar 25-30% dari COP. Saluran pencernaan bagian atas
(esofagus-lambung) diperdarahi oleh a. Splanica. Usus halus diperdarahi oleh a. Mesenterica
superior, dan usus besar diperdarahi oleh a. Mesenterica superior dan inferior (Diyono,
2016).

Dalam Hurst tahun 2015 saluran


Gastrointestinal (GI) adalah jalur yang
memanjang dimulai dari mulut melalui
esofagus, lambung, dan usus sampai anus.
Organ primer sistem gastrointestinal
meliputi :

 Rongga Oral (mulut)


 Tenggorok (faring)
 Esofagus
 Lambung
 Usus Halus
 Usus Besar
 Rektum
 Anus

Serta terdapat organ aksesoris pencernaan


yang terdiri dari :

 Hati
 Kandung empedu
 Pankreas

Secara spesifik, fungsi dari sistem gastrointestinal diantaranya :

 Membantu mencerna, mengunyah, dan salivasi makanan di dalam rongga mulut


 Mengangkat dan mencerna bahan makanan dari rongga oral melalui esofagus ke
lambung dan usus halus
 Mengabsorpsi nutrien di dalam usus halus yag diangkut oleh aliran darah ke hati
untuk metabolisme
 Mereabsorpsi air dari makanan yang dicerna dan menghilangkan bahan yang tidak
dapat dicerna (kimus) di dalam usus besar
 Menyimpan kimus di dalam rektum untuk defekasi melalui saluran anus
Ingesti dan Propulsi

Ingesti atau propulsi adalah proses memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya
ke dalam lambung. Proses ingesti ini dikendalikan oleh kondisi lapar atau napsu makan
(appetite). Pusat sensasi lapar ini terletak di hipotalamus. Secara fisiologis rasa lapar akan
uncul terstimulasi oleh keadaan hipoglikemia, lambung yang kosong, dan suhu yang dingin.
Termasuk dalam proses ingesti ini adalah proses menelan (swallowing, deglutition) yaitu
proses makanan masuk ke dalam lambung melalui esofagus. Proses ingesti terjadi pada organ
mulut, faring, dan esofagus.

Menelan

Menelan merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi dimulai dari
pergerakan volunter lidah dan diakhiri dengan refleks dalam faring dan esofagus sehingga
makanan dapat mengalir dari rongga mulut masuk ke dalam lambung. Pusat kontrol menelan
terletak pada medula oblongata yang dengan melalui saraf cranial V,X, dan XII (Diyono,
2016).

Fase menelan dibagi atas tiga tahap yaitu:

 Fase Oral
Pada fase ini makanan yang sudah dikuyah didorong ke belakang sampai pada
posterior faring oleh gerakan lidah, yang mengakibatkan munculnya refleks menelan.
 Fase Farengeal
Pada fase ini palatum mole dan uvula secara refleks menutup orofaring, laring
terangkat dan menutup glotis sehingga makanan tidak masuk ke dalam trakea.
Kontraksi otot konstriktor faringeus mendorong lobus melewati epiglotis dan masuk
ke faring dan dialirkan ke esofagus. Pada waktu tersebut, bila mulut terbuka sering
menyebabkan rangsangan pernapasan dan glotis terbuka sehingga makanan dapat
masuk ke saluran pernapasan, namun secara refleks biasanya glotis akan berusaha
menutup dan mendorong makanan keluar yang diistilahkan dengan tersedak.
 Fase Esofageal
Proses ini berjalan dalam tempo 5-15 detik. Fase ini adalah proses makanan melewati
esofagus sampai kardia lambung, akibat gerakan peristaltik otot esofagus dan
relaksasi dari otot krikofarengus.

Digesti dan Absorpsi

Digesti adallah proses mencerna makanan untuk mengubah bentuk fisik dan kimiawi zat
makanan yang pada umumnya sudah melibatkan enzim dan hormon.

Eliminasi

Eliminasi sistem pencernaan melalui usus besar, rektum lalu dibuang melalui anus.
Organ Pencernaan

1. Mulut
Rongga mulut merupakan suatu ruang
yang berbentuk dari mulut, langit-
lagit, dan orofring. Dalam rongga
mulut terdapat beberapa komponen
yaitu gigi, gisu, lidah, dan kelenjar air
ludah. Gigi berfugsi untuk proses
mastikasi (chewing) yaitu mengunyah
makanan menjadi lebih lembut atau
halus yang disebut dengan bolus.
Lidah dan mukosa berperan dalam
memberikan sensasi rasa. Proses
mastikasi diibantu oleh air ludah atau
air liur yang dihasilkan oleh kelenjar
parotis, submaxillaris, dan
sublingualis. Air ludah terdiri atas air
(99,5%) dengan pH sekitar 6,8 yang
berguna sebagai pelumas rongga
mulut, melunakkan makanan padat
sebelum ditelan.
Didalam air ludah mengandung enzim amilase (ptyalin) yang dapat menghidrosis
amilum menjadi maltosa dan enzim lipase yang memecah lemak menjadi asm lemak
dan diasilgliserol (Diyono,2016).

2. Faring
Faring merupakan saluran membran berotot
mulai dari bawah mulut sampai esofagus.
Faring teridiri atas nasofaring, orofaring, dan
laringofaringeal (Diyono, 2016).

3. Esofagus
Esofagus terletak di medistinum rongga
torakal, anterior terhadap tulang
punggung dan posterior terhadap trakea
dan jantung. Selang yang dapat
mengempis ini, panjangnya kurang
lebih 25cm (10inch), menjadi distensi
bila makanan melewatinya (Smeltzer,
2001).
Fungsi utama esofagus adalah mengantarkan makanan dari rongga mulut ke dalam
lambung. Esofagus terdiri atas otot rangka pada lima persen bagian atas dan otot polos
pada bagian bawah, lapisan luar esofagus merupakan jaringan ikat jarang, tidak
dilapisi lapisan serosa atau peritoneum seperti pada saluran pencernaan yang lain.
Kondisi ini mengakibatkan bila ada kanker pada esofagus akan sangat cepat
metastasis (Diyono, 2016).

4. Lambung
Lambung adalah suatu kantung yang dapat berdistensi dengan kapasitas kira-kira
1500 ml. Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan dan menyilang di abdomen tepat
dibawah diafragma. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus, dan antrum
pyloricum atau pilorus. Sebelah kanan atas lambung terdapat cekungan kurvatura
minor, dan bagian kiri lambung terdapat kurvatura mayor. Sfringter pada kedua ujung
lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.
Fungsi lambung :
 Fungsi motorik
Fungsi Reservoir : menyimpan makanan
sampai makanan tersebut sedikit demi
sedikit dicernakan dan bergerak pada saluran
cerna.
Fungsi mencampur : memecahkan makanan
menjadi partikel-partikel kecil dan
mencampurnya dengan getah lambung
melalui kontraksi otot yang mengelilingi
lambung.
Fungsi pengosongan lambung : diatur oleh
pembukaan sfingter pilorus yang
dipengaruhi oleh viskositas, volume
keasaman, aktivitas osmotik, keadaan fisik,
emosi, obat-obatann, dan kerja.
 Fungsi pencernaan dan sekresi
Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL :
pencernaan karbohidrat dan lemak oleh amilase dan lipase dalam lambung kecil
peranannya.
Sintesis dan pelepasan gastrin dipengaruhi oleh protein yang dimakan,
peregangan antrum, alkalinasi antrum, dan rangsangan vagus.
Sekresi faktor intrinsik memungkinkan absorpsi vit B12 dari usus halus bagian
distal.

5. Usus Halus
Usus halus adalah segmen paling panjang dari saluran Gastrointestinal. Dalam proses
pencernaan usus hakus (± 6 m) merupakan bagian yang paling banyak berfungsi
dalam menyerap bahan makanan yang sudah di proses oleh enzim.
Usus halus terdiri dari :
a. Duodenum (usus 12 jari)
Panjang duodenu sekitar 25cm, berbentuk
melengkung ke kiri seperti sepatu kuda.
Pada cekungannya terdapat pankreas.
Duodenum merupakan tempat yang paling
dekat dengan lambung namun harus netral
dari asam lambung. Karena itu dalam
duodenum menjadi muara dari empedu dan
getah pankreas yang bersifat alkali
sehingga dapat menetralisasi asam
lambung yang sampai ke duodenum.
b. Jejunum
Jejunum merupakan 2/5 bagian usus halus yang terletak di bagian atas. Jejunum
merupakan tempat utama proses absorpsi.
c. Ileum
Ileum merupakan 3/5 bagian usus halus. Di dalam Ileum didapatkan proses
absorpsi yang paling besar.

Fungsi Usus Halus :

 Menerima zat-zat makanan yang telah dicerna lalu diserap melalui kapiler saluran
limfe.
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
 Menyerap karbohidrat dalam bentuk monosakarida.
 Menyerap lemak dalam bentuk asam lemak.

6. Usus Besar
Pertemuan antara usus halus dan usus besar
terletak dibagian bawah kanan duodenum
yang disebut sekum. Usus besar terdiri dari
segmen asenden pada sisi kanan abdomen,
transversum yang memanjang dari abdomen
atas kanan ke kiri, dan desenden pada sisi
kiri abdomen. Bagian ujung dari usus besar
terdiri dari dua bagian : kolon sigmoid dan
rektum lalu berlanjut ke anus
(Smeltzer,2001).
Usus besar atau Kolon mensekresi mukus
yang berfungsi melicinkan jalannya sisa makanan yang akan dibuan lewat anus.
Fungsi kolon adalah menyerap kembali air dan garam-garam amoniak yang masih
dibutuhkan oleh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Diyono dan Sri Mulyanti. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Sistem
Pencernaan (Dilengkapi Contoh Studi Kasus dengan Aplikasi NNN (NANDA NOC
NIC). Jakarta: Kencana

Hurst, Marlene. 2015. Belajar Mudah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai