I. PENDAHULUAN
An. G (
Hasil observasi yang didapatkan An. D terdapat stirae pada ekstremitas bawah,
perut dan dada. Selain itu pasien tampak berbaring terus ditempat tidur dengan nilai
Bradden Scale:16 (beresiko). Hal ini menandakan pasien D sangat berisiko terjadinya
gangguan integritas kulit seperti luka akibat tirah baring lama. Perawatan yang penting
dilakukan adalah perawatan kulit. Karakteristik kulit pada bayi, ataupun anak berbeda
dengan kulit orang dewasa. Berdasarkan anatomi Intervensi perawatan untuk mencegah
terjadinya luka tekan pada klien yang teridentifikasi berisiko merupakan kewajiban
perawat. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak klien teridentifikasi berisiko
(Rest Haven, 2008). Terkait dengan intervensi keperawatan untuk pencegahan luka
tekan, Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa terdapat tiga area intervensi
keperawatan utama dalam pencegahan luka tekan yakni (pertama) perawatan kulit yang
meliputi perawatan hygiene dan pemberian topikal, (kedua) pencegahan mekanik dan
dukungan permukaan yang meliputi penggunaan tempat tidur, pemberian posisi, dan
kasur terapeutik, dan (ketiga) edukasi.
Rekomendasi National Guideline Clearinghouse (NGC) and Institute for
Clinical Systems Improvement (ICSI) (2007) untuk meminimalkan gesekan dan shear
yang dapat menyebabkan penurunan toleransi jaringan dan mendukung terjadinya luka
tekan adalah melakukan tindakan sebagai berikut; secara teratur gunakan pelumas dari
minyak hypoallergenic, cream atau lotion pada permukaan kulit yang tertekan, lumasi
atau taburi bedak pada bedspan sebelum digunakan oleh klien, dan melindungi kulit
dari kelembaban. Sejumlah produk yang ditujukan untuk pencegahan ulkus tekanan,
seperti senyawa minyak berdasarkan asam lemak hyperoxygenated (Hofa). Sejumlah
besar penelitian telah membuktikan efektivitas mereka dalam menghindari luka tekanan
atau dengan menunda munculnya luka tekanan tersebut dengan menjaga integritas kulit
[20-25]. Namun, salah satu ketidaknyamanan pengobatan ini adalah biaya yang tinggi
dalam jangka panjang. Dalam budaya Mediterania, minyak zaitun merupakan elemen
penting dengan efek terbukti sebagai komponen dasar dari diet dalam pencegahan
penyakit kardiovaskular. Namun, bersama-sama dengan sifat gizi, juga menyediakan
efek yang menguntungkan bila diterapkan secara topikal, terutama karena pelembab
dan kualitas emolien, dan komposisi telah menyebabkan penggunaannya sebagai salep.
Minyak zaitun terdiri dari 98% trigliserida, termasuk asam oleat didominasi tak jenuh
tunggal, yang bersifat antiinflamasi telah terbukti penting untuk kesehatan dan
pemeliharaan kulit, sebagai properti tersebut mirip dengan ibuprofen (studi terbaru
atribut ini untuk Oleocanthal), dan ini dapat mempercepat pemulihan dan penyembuhan
proses luka. Peran asam oleat adalah sebagai kunci dalam rekonstruksi membran sel,
memberikan kelancaran tinggi ke dermis dengan mengembalikan tingkat kelembaban
dan menjaga elastisitas kulit karena mengandung antioksidan sertavitamin E termasuk
dalam komposisi minyak, yang merupakan sumber yang sangat baik dari perlindungan
terhadap radikal bebas menyebabkan oksidasi sel.
III. PEMBAHASAN
Hasil observasi yang dilakukan pada An. D diketahui bahwa kulit An. D
mengalami kemerahan dan terdapat stirae di ekstremitas bawah, perut dan dada. Selain
itu, perlu penangan lebih lanjut terhadap dampak tirah baring lama yang dapat
menyebabkan luka tekan. Terjadinya Luka tekan adalah injury terlokalisir pada kulit
dan atau jaringan yang dibawahnya ada tulang yang menonjol (bony prominence),
sebagai akibat dari tekanan atau kombinasi tekanan dengan regangan dan atau gesekan.
Peran perawat dan petugas kesehatan dalam perawatan kulit yang dilakukan di ruangan
Kemuning sudah mengacu pada SOP di RS berdasarkan JCI dengan pemberian
antibiotic,bedak tabur, salep dan antiseptic sebelum dan sesudah tindakan dengan 5
Moment yang selalu menjadi kunci dari pencegahan infeksi. (lampiran: SOP Rumah
sakit)
Berdasarkan hasil telaah jurnal didapatkan bahwa minyak jaitun (olive oil) telah
diteliti bermanfaat bagi kesehatan kulit yang effectif dalam menurunkan luka tekan.
Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal pada minyak zaitun yaitu sebagai
antimikroba yang berpotensi mengurangi kontaminasi, membuat membran sel lebih cair
sehingga mempercepat metabolisme sel, membantu memulihkan permeabilitas
penghalang, membuat luka lebih tahan stres oksidatif, yang dapat mencegah terjadinya
infeksi dari menembus luka dan mencegah hilangnya air dari luka. Fenol, senyawa-
senyawa seperti hydroxytyrosol, tyrosol, oleuropein, 1 - cetoxypinoresinol, dan (+)
inoresinol, Tokopherol; α-tokoferol, Tocotrienol, polifenol, vitamin E, dan lycopene
berperan sebagai antioksidan (Al Waili, 2003; Gurfinkel et al., 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Gurfinkel R.., Merav P.A., Ronen G., Lior R., Adam J.S. (2012). Comparison of
purified olive oil and silver sulvadiazine in the treatment of partial thickness
porcine burn, American Journal of Emergency Medicine 30, 79-83, published
by Elsevier, loc (http://www.elsevier.com/locate/ajem) diakses tanggal 23
November 2016.
Jelita M.V. (2014). Pengaruh Pemberian Minyak Jaitun (Olive Oil) Terhadap Derajat
Ruam Popok Pada Anak Diare Pengguna Diapers Usia 0-36 Bulan Di Rumah
Sakit Unggaran Semarang Kepada Anak Yang Mengalami Diare. Jurnal ilmu
keperawatan dan kebidanan
Nasiri Morteza et all. 2015. The effect of topical olive oil on the healing of foot ulcer in
patients with type 2 diabetes: a double-blind randomized clinical trial study
in Iran. Iran. Journal of diabetes and metabolic disorders. DOI
10.1186/s40200-015-0167-9
Madadi ZAA et al. 2015. The effect of topical olive oil on prevention of bedsore in
intensive care units patients International Journal of Research in Medical
Sciences Sep;3(9):2342-2347. www.msjonline.org Research Article pISSN
2320-6071 | eISSN 2320-6012
Rest Haven. (2008). Pressure ulcer protocol. New York: Rest Haven.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing. USA: Mosby Inc.
Perez, Lupiafiez et all. 2015. Topical Olive Oil Is Not Inferior to Hyperoxygenated
Fatty Aids to Prevent Pressure Ulcers in High-Risk Immobilised Patients in
Home Care. Results of a Multicentre Randomised Triple-Blind Controlled
Non-Inferiority Trial. Journal of PLoS ONE 10(4): e0122238.
doi:10.1371/journal.pone.0122238.