Anda di halaman 1dari 5

TELAAH EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP) PADA KASUS KELOLAAN

DENGAN MASALAH GANGGUAN INTEGRITAS KULIT PADA An. G


DI RUANG PICU RSHS BANDUNG 2016

I. PENDAHULUAN
An. G (
Hasil observasi yang didapatkan An. D terdapat stirae pada ekstremitas bawah,
perut dan dada. Selain itu pasien tampak berbaring terus ditempat tidur dengan nilai
Bradden Scale:16 (beresiko). Hal ini menandakan pasien D sangat berisiko terjadinya
gangguan integritas kulit seperti luka akibat tirah baring lama. Perawatan yang penting
dilakukan adalah perawatan kulit. Karakteristik kulit pada bayi, ataupun anak berbeda
dengan kulit orang dewasa. Berdasarkan anatomi Intervensi perawatan untuk mencegah
terjadinya luka tekan pada klien yang teridentifikasi berisiko merupakan kewajiban
perawat. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak klien teridentifikasi berisiko
(Rest Haven, 2008). Terkait dengan intervensi keperawatan untuk pencegahan luka
tekan, Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa terdapat tiga area intervensi
keperawatan utama dalam pencegahan luka tekan yakni (pertama) perawatan kulit yang
meliputi perawatan hygiene dan pemberian topikal, (kedua) pencegahan mekanik dan
dukungan permukaan yang meliputi penggunaan tempat tidur, pemberian posisi, dan
kasur terapeutik, dan (ketiga) edukasi.
Rekomendasi National Guideline Clearinghouse (NGC) and Institute for
Clinical Systems Improvement (ICSI) (2007) untuk meminimalkan gesekan dan shear
yang dapat menyebabkan penurunan toleransi jaringan dan mendukung terjadinya luka
tekan adalah melakukan tindakan sebagai berikut; secara teratur gunakan pelumas dari
minyak hypoallergenic, cream atau lotion pada permukaan kulit yang tertekan, lumasi
atau taburi bedak pada bedspan sebelum digunakan oleh klien, dan melindungi kulit
dari kelembaban. Sejumlah produk yang ditujukan untuk pencegahan ulkus tekanan,
seperti senyawa minyak berdasarkan asam lemak hyperoxygenated (Hofa). Sejumlah
besar penelitian telah membuktikan efektivitas mereka dalam menghindari luka tekanan
atau dengan menunda munculnya luka tekanan tersebut dengan menjaga integritas kulit
[20-25]. Namun, salah satu ketidaknyamanan pengobatan ini adalah biaya yang tinggi
dalam jangka panjang. Dalam budaya Mediterania, minyak zaitun merupakan elemen
penting dengan efek terbukti sebagai komponen dasar dari diet dalam pencegahan
penyakit kardiovaskular. Namun, bersama-sama dengan sifat gizi, juga menyediakan
efek yang menguntungkan bila diterapkan secara topikal, terutama karena pelembab
dan kualitas emolien, dan komposisi telah menyebabkan penggunaannya sebagai salep.
Minyak zaitun terdiri dari 98% trigliserida, termasuk asam oleat didominasi tak jenuh
tunggal, yang bersifat antiinflamasi telah terbukti penting untuk kesehatan dan
pemeliharaan kulit, sebagai properti tersebut mirip dengan ibuprofen (studi terbaru
atribut ini untuk Oleocanthal), dan ini dapat mempercepat pemulihan dan penyembuhan
proses luka. Peran asam oleat adalah sebagai kunci dalam rekonstruksi membran sel,
memberikan kelancaran tinggi ke dermis dengan mengembalikan tingkat kelembaban
dan menjaga elastisitas kulit karena mengandung antioksidan sertavitamin E termasuk
dalam komposisi minyak, yang merupakan sumber yang sangat baik dari perlindungan
terhadap radikal bebas menyebabkan oksidasi sel.

II. ANALISIS JURNAL


Hasil penelitian Madadi et al. 2015. menunjukkan bahwa terdapat efek potensial
dari minyak zaitun topikal untuk mencegah luka baring pada pasien di I.C.U. dengan
menggunakan metode: uji klinis pada tahun 2014 terhadap 60 pasien yang dipilih
dengan metode simple random sampling dalam intervensi dan kelompok kontrol.
Selama tiga minggu, kelompok kontrol telah menerima perawatan kulit secara rutin,
sedangkan kelompok intervensi selain perawatan rutin diberikan juga dengan perawatan
menggunakan Minyak zaitun topical. Didapatkan kelompok intervensi terdiri dari 19
laki-laki dan 11 perempuan, dengan usia rata-rata 60,46 ± 18,06 dan kelompok kontrol
terdiri dari 20 laki-laki, 10 perempuan, dengan usia rata-rata 50,96 ± 21,38. Lima
pasien (16%) yang menerima perawatan rutin ditambah minyak zaitun topikal telah
mengembangkan luka baring setelah rata-rata 18,73 ± 5.36 hari dan dua belas pasien
(40%) yang hanya menerima perawatan rutin telah mengembangkan luka baring setelah
rata-rata 15,46 ± 7,40 hari. Risiko mengembangkan luka baring antara dua kelompok
secara statistik signifikan (P = 0,03). Artinya perawatan kulit secara rutin dengan
ditambah minyak zaitun topical memberikan lebih manfaat daripada hanya diberikan
perawatan rutin saja.
Hal ini sejalan dengan penelitian Nasiri (2015) di Klinik Diabetes Rumah Sakit
Ahvaz Golestan Iran pada tahun yang sama yaitu 2014. Jenis penelitian ini berupa
Double blind Randomized Control Trial (RCT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
efek Topical Olive Oil terhadap luka tekan pasien diabetes melitus tipe 2. Sampel
penelitian ini sebanyak 34 pasien umur 30-65 tahun, dengan Body Mass Index (BMI)
18- 35 yang memilki luka grade 1 dan 2 dari klasifikasi Wageners. yang terdiri dari 17
kelompok intervensi yang mendapatkan topical olive oil dan 17 kelompok kontrol.
Intervensi ini dilakukan 1kali /hari selama 4 minggu. Setiap minggu keadaan luka
diobservasi. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan hasil yang signifikan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil didapatkan dengan mengacu pada 3
parameter ulkus (P = 0,03), warna (P = 0,04) dan jaringan sekitarnya (P <0,001) serta
status total ulkus (P = 0,001), sedangkan terkait dengan drainase ulkus ada perbedaan
yang signifikan terlihat antara kedua kelompok (P = 0,072). Kesimpulannya topical
olive oil secara signifikan menurun daerah ulkus (P = 0,01) dan kedalaman (P = 0,02)
dibandingkan dengan kelompok kontrol (sebanyak 73 % kelompok intervensi dari pada
kelompok kontrol 13%. Kesimpulan topical olive oil effectif dalam menurunkan luka
tekan.
Selain itu, minyak zaitun (olive oil) juga dapat digunakan untuk mengatasi ruam
popok seperti dari hasil penelitian Jelita (M.V. 2014) dengan judul pengaruh pemberian
minyak jaitun (olive oil) terhadap derajat ruam popok pada anak diare pengguna
diapers usia 0-36 bulan di rumah sakit unggaran Semarang kepada anak yang
mengalami diare terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok
control masing-masing 33 responden. Data awal kelompok intervensi sebagian besar
mengalami ruam sedang (93,9%). Setelah pemberian olive oil yang dioleskan sebanyak
2,5 ml pada pagi dan sore hari maka didapatkan derajat ruam sebagian besar menjadi
derajat ringan (87,8%) sehingga dapat disimpulkan bahwa olieve oil dapat menurunkan
derajat ruam kulit pada diaper rash. Olieve oil mengandung emolien yang dapat
melembabkan kulit, mengencangkan elastisitas kulit, serta anti oksidan untuk
regenerasi kulit.

III. PEMBAHASAN
Hasil observasi yang dilakukan pada An. D diketahui bahwa kulit An. D
mengalami kemerahan dan terdapat stirae di ekstremitas bawah, perut dan dada. Selain
itu, perlu penangan lebih lanjut terhadap dampak tirah baring lama yang dapat
menyebabkan luka tekan. Terjadinya Luka tekan adalah injury terlokalisir pada kulit
dan atau jaringan yang dibawahnya ada tulang yang menonjol (bony prominence),
sebagai akibat dari tekanan atau kombinasi tekanan dengan regangan dan atau gesekan.
Peran perawat dan petugas kesehatan dalam perawatan kulit yang dilakukan di ruangan
Kemuning sudah mengacu pada SOP di RS berdasarkan JCI dengan pemberian
antibiotic,bedak tabur, salep dan antiseptic sebelum dan sesudah tindakan dengan 5
Moment yang selalu menjadi kunci dari pencegahan infeksi. (lampiran: SOP Rumah
sakit)
Berdasarkan hasil telaah jurnal didapatkan bahwa minyak jaitun (olive oil) telah
diteliti bermanfaat bagi kesehatan kulit yang effectif dalam menurunkan luka tekan.
Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal pada minyak zaitun yaitu sebagai
antimikroba yang berpotensi mengurangi kontaminasi, membuat membran sel lebih cair
sehingga mempercepat metabolisme sel, membantu memulihkan permeabilitas
penghalang, membuat luka lebih tahan stres oksidatif, yang dapat mencegah terjadinya
infeksi dari menembus luka dan mencegah hilangnya air dari luka. Fenol, senyawa-
senyawa seperti hydroxytyrosol, tyrosol, oleuropein, 1 - cetoxypinoresinol, dan (+)
inoresinol, Tokopherol; α-tokoferol, Tocotrienol, polifenol, vitamin E, dan lycopene
berperan sebagai antioksidan (Al Waili, 2003; Gurfinkel et al., 2012).

IV. SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan telaah jurnal dan SOP rumah sakit maka dapat menjadi rekomendasi
dalam pelaksanaan perawatan kulit terutama pada kejadian luka tekan akibat tirah
baring lama dengan menggunakan olive oil/minyak zaitun dan bahan lain seperti
antibiotika (kortikosteroid topikal) serta bahan alami lainnya sebagai pengobatan
pendamping yang diberikan secara kontinyu sebagai upaya preventif terhadap
penanggulangan masalah kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Gurfinkel R.., Merav P.A., Ronen G., Lior R., Adam J.S. (2012). Comparison of
purified olive oil and silver sulvadiazine in the treatment of partial thickness
porcine burn, American Journal of Emergency Medicine 30, 79-83, published
by Elsevier, loc (http://www.elsevier.com/locate/ajem) diakses tanggal 23
November 2016.
Jelita M.V. (2014). Pengaruh Pemberian Minyak Jaitun (Olive Oil) Terhadap Derajat
Ruam Popok Pada Anak Diare Pengguna Diapers Usia 0-36 Bulan Di Rumah
Sakit Unggaran Semarang Kepada Anak Yang Mengalami Diare. Jurnal ilmu
keperawatan dan kebidanan

National Guideline Clearinghouse (NGC) & Institute for Clinical Systems


Improvement (ICSI). (2007). Skin safety protocol: Risk assessment and
prevention of pressure ulcers. Diperoleh dari www.essentialevidence
plus.com.

Nasiri Morteza et all. 2015. The effect of topical olive oil on the healing of foot ulcer in
patients with type 2 diabetes: a double-blind randomized clinical trial study
in Iran. Iran. Journal of diabetes and metabolic disorders. DOI
10.1186/s40200-015-0167-9

Madadi ZAA et al. 2015. The effect of topical olive oil on prevention of bedsore in
intensive care units patients International Journal of Research in Medical
Sciences Sep;3(9):2342-2347. www.msjonline.org Research Article pISSN
2320-6071 | eISSN 2320-6012

Rest Haven. (2008). Pressure ulcer protocol. New York: Rest Haven.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing. USA: Mosby Inc.

Perez, Lupiafiez et all. 2015. Topical Olive Oil Is Not Inferior to Hyperoxygenated
Fatty Aids to Prevent Pressure Ulcers in High-Risk Immobilised Patients in
Home Care. Results of a Multicentre Randomised Triple-Blind Controlled
Non-Inferiority Trial. Journal of PLoS ONE 10(4): e0122238.
doi:10.1371/journal.pone.0122238.

Anda mungkin juga menyukai