Anda di halaman 1dari 5

BAB 10

Pruritus uremia adalah komplikasi umum yang dialami pasien


hemodialisis. Pruritus terjadi pada 15%- 49% pasien GGK predialisis dan 50%-
90% pada pasien yang menjalani dialisis (peritoneal dialisis dan hemodialisis)
(Panahi et al., 2016). Kerusakan integritas kulit gatal atau pruritus disebabkan
oleh mengeringnya kulit (gangguan pada regulasi tubuh) yang membuat kulit
mudah luka dan gatal. Iritasi di kulit terjadi karena cairan tubuh yang kental,
dan sirkulasinya terhambat, akibatnya energi panas meningkat (damp-heat).
Sensasi yang tidak menyenangkan yang memicu keinginan untuk menggaruk
seperti gatal. Inflamasi sel dan pelepasan histamin pada ujung saraf yang
memperberat rasa gatal jika kebiasaan menggaruk yang dilakukan terus
menerus. Perawatan kulit sangat dibutuhkan untuk mencegah dan memperbaiki
proses regenerasi kulit, ada banyak cara untuk memperbaiki kerusakan kulit
dan melakukan perawatan. Salah satu yang direkomendasikan adalah Olive
Oil (Ginting, M. U., 2021).

Hemodialisa merupakan terapi yang berfungsi untuk menggantikan peran


ginjal yang beroperasinya menggunakan sebuah alat yang khusus untuk
mengeluarkan toksik uremik dan mengatur cairan elektrolit (Infodatin, 2017).
Hemodialisa adalah metode terapi yang digunakan untuk mengeluarkan cairan
atau limbah dari dalam tubuh saat ginjal sudah tidak mampu melaksanakan
fungsinya. Hemodialisis memang aman tetapi mempunyai risiko komplikasi.
Salah satu efek yang terjadi pada gagal ginjal kronik dapat menyebabkan tidak
tereliminasinya sisa metabolik oleh ginjal dan menumpuk dikulit, yang
mengakibat kan rasa gatal atau biasa disebut dengan pruritus (Sepdianto, dkk.,
2019). Pruritus merupakan sensasi kulit yang tidak menyenangkan yang
menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus bervariasi dalam hal
durasi, lokalisasi, dan tingkat keparahannya bisa mengalami rasa gatal yang
berlangsung singkat dan dirasakan setempat saja, atau bisa juga dirasakan pada
seluruh permukaan tubuh (Harlim dan Paulus, 2012).
Pasien gagal ginjal kronis terdapat dua pilihan untuk mengatasi masalah
yang ada, yaitu: dialisis kronis (hemodialisis), dan transplantasi ginjal. Bagi
penderita GGK hemodialis merupakan terapi yang sangat penting untuk
mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas hidup sampai menunggu
datangnya pendonor ginjal, sehingga apabila tidak dilakukan hemodialysis
dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa hari atau bulan setelahnya
(Azizan et al., 2020). Berdasarkan Peraturan (Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2010) tentang Penyelenggaran Pelayanan Dialisis pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dialysis merupakan salah satu tindakan medis pemberian
pelayanan terapi pengganti fungsi ginjal sebagai bagian dari pengobatan pasien
gagal ginjal dalam upaya mempertahankan kualitas hidup yang optimal yang
terdiri dari di analysis peritoneal dan hemodialysis (Herni S, dkk 2022).

Olive Oil adalah minyak yang diperoleh dari perasan buah Olea
Europaea. Olive Oil mengandung berbagai asam lemak, vitamin, terutama
sumber vitamin E yang berfungsi sebagai anti oksidan alami yang membantu
melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel dari kerusakan
akibat adanya radikal bebas. Selain itu juga Olive Oil berperan sangat penting
bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan
kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari
kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses
penyembuhan luka (Fajriyah et al., 2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rizki, M., dkk (2020) dari 28
responden yang dilakukan ruang hemodialisa RSUD Majalaya, peneliti
melakukan dan mengajarkan cara memakai Olive Oil yakni mengoleskan
secara merata pada permukaan kulit yang mengalami gatal dan kering dengan
tehnik memutar atau mengusap satu arah. Pemakaian yang kedua, peneliti
menganjurkan pasien untuk melakukan di rumah sesuai yang telah diajarkan,
yang mana pemakaian Olive Oil ini dilakukan 2x sehari (07:00 pagi dan 07:00
malam. Pelaksanaan terapi Olive Oil ini dilakukan selama 4 minggu. Hasil
penelitian menunjukkan 30,4% (7 orang) mengalami pruritus dengan skala 7
sebelum diberikan Olive Oil dan didapatkan 34,8% (8 orang) mengalami
pruritus dengan skala 3 setelah diberikan Olive Oil. Sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh pemberian Olive Oil terhadap skala pruritus pada
pasien yang menjalani hemodialysis.

Adapun penelitian lainnya yang mendukung pernyataan tersebut


dilakukan oleh Isnaini (2020) didapatkan hasil bahwa gambaran keluhan
pruritus sebelum diberikan Olive Oil rata-rata kategori sedang sejumlah 12
orang. Setelah pemberian Olive Oil sebagian besar kategori ringan sebanyak 15
orang (75,0%). Gambaran keluhan pruritus kategori sedang sebanyak 5 orang
(25,0%). Kelima orang tersebut mengalami penurunan dari kategori berat ke
kategori sedang ataupun ringan. Sehinga dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah dilakukan pemberian Olive Oil seluruhnya mengalami
penurunan skala pruritus. Hal ini dikarenakan adanya kandungan Olive Oil
yang dapat melindungi dan menutrisi kulit seperti vitamin C, E dan K sehingga
kulit lebih sehat.

Berdasarkan uraian diatas dan setelah melakukan observasi diruangan,


dapat disimpulkan bahwa pasien yang menjalani hemodialisa di RSU Dharma
Yadnya masih mengalami masalah gangguan integritas kulit (Pruritus), oleh
karena itu dengan pemberian intervesi Olive Oil dapat mengurangi skala
Pruritus. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan Karya Tulis
Ilmiah Ners dengan judul “Intervensi Inovasi Pemberian Olive Oil dalam
Menurunkan Skala Pruritus Pasien dengan Diagnosa CKD Stage V Di Ruang
Hemodialisa RSU Dharma Yadnya Pada Tahun 2023”

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan Karya Ilmiah Akhir-Ners (KIA-N) ini bertujuan untuk
menggambarkan intervensi inovasi pemberian Olive Oil untuk menurunkan
skala pruritas pasien CKD Stage V di ruang Hemodialisa Dharma Yadnya
Pada Tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa kegiatan / kasus
Menguraikan hasil pengkajian pada pasien dengan menggambarkan
intervensi inovasi pemberian Olive Oil untuk menurunkan skala pruritas pasien
CKD Stage V

Menguraikan hasil diagnosa pada pasien dengan menggambarkan


intervensi inovasi pemberian Olive Oil untuk menurunkan skala pruritas pasien
CKD Stage V

Menguraikan hasil intervensi pada pasien dengan menggambarkan


intervensi inovasi pemberian Olive Oil untuk menurunkan skala pruritas pasien
CKD Stage V

Menguraikan implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien


dengan menggambarkan intervensi inovasi pemberian Olive Oil untuk
menurunkan skala pruritas pasien CKD Stage V

b. Menganalisa pemberian Olive Oil untuk menurunkan skala Pruritus


pasien CKD Stage V di Ruang Hemodialisa Dharma Yadnya Pada Tahun
2023.

B. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan media
pembelajaran terkait pentingnya pemberian intervensi Olive Oil untuk
mengatasi masalah gangguan integritas kulit khususnya pruritus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pasien
Diharapkan intervensi pemberian Olive Oil dapat dijadikan sebagai
pilihan terapi alternatif pada pasien yang menjalani hemodialisa dalam
mengatasi masalah gangguan integritas kulit (pruritus).
b. Bagi tenaga kesehatan
Hasil penulisan ini dapat digunakan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh perawat dan untuk mengurangi
perburukan kondisi pasien terkait gangguan integritas kulit yang dialami
pada pasien CKD dengan intervensi pemberian Olive Oil terhadap
penurunan skala pruritus pasien CKD Stage V
c. Manfaat bagi rumah sakit
Diharapkan hasil Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini dapat bermanfaat
dalam meningkatkan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada
pasien dengan gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisa.
d. Manfaat bagi Institusi
Hasil Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini dapat digunakan sebagai
bahan bacaan bagi mahasiswa/mahasiswi dan dapat digunakan sebagai
acuan dalam penulisan selanjutnya yang berhubungan dengan pasien
CKD dengan masalah gangguan integritas kulit dan dapat digunakan
sebagai pengembangan ilmu bagi profesi keperawatan dalam
memberikan intervensi keperawatan khususnya tentang intervensi
pemberian Olive Oil untuk menurunkan skala Pruritus pasien CKD Stage
V Di ruang Hemodialisa.

Anda mungkin juga menyukai