DERMATITIS ATOPIK
Disusun Oleh :
Pembimbing :
Menyetujui,
Makassar, April 2023
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr. Wb
PENDAHULUAN
disebut eksim pada beberapa negara) yang paling sering dijumpai pada
bayi dan anak. Penyakit ini dimulai pada usia bayi yang dapat berlanjut
rhinitis atau keduanya dikemudian hari yang dikenal dengan istilah atopic
march.1
penderitanya memberikan reaksi kulit yang didasari oleh Ig E.2 Penyakit ini
menimbulkan masalah bagi orang tua dan dokter.3 Banyak faktor yang
berperan pada DA, baik faktor eksogen atau endogen maupun kombinasi
keduanya.1,3
membaik.3
Alergen hirup seperti tungau debu rumah juga berperan dalam
pengamatan klinis, uji kulit dan kadarIg E spesifik yang tinggi serta
Alergen makanan lebih berpengaruh pada usia bayi kurang dari 1 tahun
LAPORAN KASUS
1) Nama :An. AR
3) Usia : 9 tahun
4) Pekerjaan :pelajar
5) Alamat :-
6) No. RM :-
2.2 Anamnesis
2) Anamnesis Terpimpin :
lutut, lipat lutut, serta bokong sejak 2 minggu yang lalu, gatal
Pemeriksaan Fisik
3) Tinggi Badan :-
4) Berat Badan : 20 kg
5) IMT :-
6) Tanda-tanda vital :
a) TD : - mmHg
d) Suhu : 36 C
e) SpO2 :-
Status Dermatologis
1) Distribusi : Generalisata
3) Bentuk : Reguler
2) Pemeriksaan Penunjang
3) Diagnosa
Dermatitis atopik
4) Terapi
1) Cetrizine 5 mg/ml 2 x 1
2) Mometasone furoat cream 0,01% dioles 2 x 1 sehari
3) Emolien
5) Prognosis
6) Follow up
Pada kontrol pertama hari kedelapan, tampak lesi baru pada kulit. Status
7), pada regio poplitea bilateral, tampak effloresensi plak likenifikasi, papul
Pengobatan pada pasien diberikan kompres nacl 0, 9% satu hari dua kali
kompres selama 5-10 menit, sirup cefadroxil 125 mg/5 ml 3x1, sirup
cetirizine 5 mg/ml 2x1 (jika gatal), mupirocin ointment 5 gr dioles dua kali
sehari (dioles pada daerah pustul), mometason furoat 0, 01% cream, serta
dermatologis pada regio colli dekstra, patella, dan poplitea sudah tidak
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 . Definisi1,2
hebat yang bersifat kronik residif yang didasari oleh faktor herediter
atau iritan.
3.2 Epidemiologi14
Estimasi terbaru mengindikasikan bahwa DA adalah problem
dan Asia. Rasio wanita/pria adalah 1.3 : 1.0. Beberapa faktor risiko
saudaranya.
kemudian hari.
Imunopatologi DA
lesi kulit dan sedikit dalam kulit tanpa lesi, menampakkan molekul
dalam dermis dari lesi akut, tampak influx sel T. Infiltrat limfositik
dalam dermis atas dari kulit berlesi (major basic protein dengan
Sitokin TNF-α dan IL-1 dari keratinosit, sel mast, dan sel
infeksi.
DA kronik melibatkan pula sitokin sel Th1-like, IL-12 dan IL-18, IL-
CCR4, dimediasi oleh kemokin dari makrofag dan sitokin dari timus
(pDC) dalam jumlah kecil dalam lesi kulit DA. Sel ini yang terdapat
jenis sel di atas, didapati pula subset sel T, yaitu sel T regulator
sitokin yang berbeda dari sitokin sel Th1 dan Th2. Sel Treg mampu
Defek ini diperoleh akibat pengaruh sitokin sel Th2 (IL-4, IL-10, IL-
Faktor genetik
belum banyak diketahui. Histamin yang berasal dari sel mast bukan
Molekul yang dikaitkan dengan pruritus adalah sitokin IL-31 dari sel
eosinofil.
(Tabel 1-1). DA tipikal mulai selama bayi. Kisaran 50% timbul pada
anak yang lebih tua, dan pada yang telah menderita dalam waktu
Immunoglobulin
dicurigai menderita DA. Tempat uji adalah pada volar lengan bawah
dijumpai eritema, papul, kulit terasa gatal, dan pada yang ekstrim
infestasi yang mempunyai gejala dan tanda yang sama dengan DA,
2. Dermatitis seboroik
3. Skabies
4. Psoriasis
5. Iktiosis vulgaris
6. Dermatofitosis
7. Eczema asteatotik
9. Dermatitis numularis
3.7 Tatalaksana11,14
Untuk memperoleh keberhasilan terapi DA, diperlukan
pasien.
Terapi topical
dan xerosis yang berkontribusi untuk terjadinya fissure mikro kulit yang
dioleskan pada lesi dan emolien diberikan pada kulit yang tidak
singkat dan pada area likenifikasi (tetapi tidak pada wajah atau
anamnesis detil, uji tusuk selektif, dan level IgE spesifik. Uji kulit
anak yang lebih tua dan dewasa lebih banyak alergi terhadap
aeroallergen lingkungan.
untuk pasien DA luas. Asiklovir oral 3 x 400 mg/h atau 4 x 200 mg/h
untuk 10 hari untuk dewasa dengan infeksi herpes simplek kulit.
diseminata.
dan kulit kering, sering mengurangi keluhan gatal. Alergen hirup dan
efek antidepresan dan efek blok terhadap reseptor H1 dan H2. Obat
ini dapat diberikan dengan dosis 10-75 mg oral malam hari atau
kontak alergik.
3.8 Pencegahan 7
Prinsip utama dalam pencegahan DA adalah dengan
pada penderita DA
3.9 Prognosis8,9,10
Prognosis dermatitis atopik (DA) cenderung lebih berat dan
buruk dapat dikaitkan dengan lesi yang luas pada masa kecil,
orang tua atau saudara kandung, onset usia dini, anak tunggal, dan
PENUTUP
alergen hirup ) lebih berpengaruh pada usia diatas dua tahun. Bila
peliharaan sejak dini, karena dermatitis atopik dengan onset dini akan
kemudian hari.4
DAFTAR PUSTAKA
4. Suh KY. Food Allergy and Atopic Dermatitis: Separating Fact from
Fiction. Elsevier.
https://doi.org/10.1007/s13555-019-00332-3
10. Irvine, A. D., Mclean, W. I., Leung, D. Y. Filaggrin Mutations
p.1315-1328.
(Atopic Eczema). In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
158.
13. Spergel & Schneider, 1999. Atopic dermatitis. The Internet Journal
14. Leung DY et al. New insights into atopic dermatitis. J Clin Invest
2004;113:651.