ABSTRAK
Daun Singkong (Manihot esculenta) mengandung banyak karbohidrat, lemak, zat besi, fosfor, kalsium
dan air, flavonoid, saponin dan triterpenoid yang dapat memberikan efek pada penyembuhan luka.
Luka bakar merupakan salah satu insiden yang sering terjadi di masyarakat khususnya rumah tangga
dan ditemukan terbayak adalah luka bakar derajat II. Tujuan dalam penenlitian ini untuk mengetahui
efektivitas ekstrak etanol daun singkong (manihot esculenta) dalam mengobati luka bakar pada kulit
punggung tikus (ratus norvegicus) jantan kemudian untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun
singkong dibuat sediaan cair mengunakan aquadest dengan konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75% dan
100%. Luka bakar di daerah punggung dengan diameter 2 cm diberi perlakuan dan diamati efek
penyembuhannya selama 7 hari. Hasil menunjukkan dari hari ke-2 sampai hari ke-7 diameter luka
bakar mengalami pengecilan. Disimpulkan bahwa Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot
Esculenta) memiliki efek dalam mengobati luka bakar bakar pada kulit punggung tikus
jantan.Persentase yang baik dari pemberian Ekstrak Daun Singong (Manihot Esculenta) dapat dilihat
dari persentase penyembuhan luka bakar yaitu konsentrasi kelompok ke-3 (20,71%) karena telah
memberikan efek penyebuhan dan semakin meningkat konsentrasi yang terkandung menunjukan
semakin efektif dan semakin cepat proses penyembuhan luka bakar.
ABSTRACT
Cassava leaves (Manihot esculenta) contains many carbohydrates, fats, iron, phosphorus, calcium
and water, flavonoids, saponins and triterpenoids that can have an effect on wound healing. Burns are
one of the most frequent incidents in the community, especially households and found to be the second
degree burns. The purpose of this research is to know the effectivity of ethanol extract of cassava leaf
(manihot esculenta) in treating burn on rat back skin (ratus norvegicus) of males then to know
effectivity of cassava leaf extract made liquid preparation using aquadest with concentration of 10%,
25%, 50% 75% and 100%. Burns in the area of the back with a diameter of 2 cm were treated and
observed healing effect for 7 days. The results show from day 2 to day 7 the diameter of the burn has
decreased. It was concluded that Giving Cassava Leaf Extract (Manihot Esculenta) has an effect in
treating burn burn on rats' back skin. A good percentage of giving of Singong Leaf Extract (Manihot
Esculenta) can be seen from burn wound healing percentage ie 3rd group concentration (20,71%)
since Gives the effect of healing and the increased concentration contained shows the more effective
and faster the healing process burns.
39
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
bakar derajat II. Perawatan dan rehabilitasi Selain tanaman-tanaman tersebut di atas, umbi
masih sukar dan memerlukan kekuatan dengan singkong juga dapat digunakan sebagai obat
biaya yang cukup mahal, tenaga terampil dan luka bakar (Inriani dkk, 2012). Singkong
tenaga yang terlatih. Cedera luka bakar (Manihot esculenta) merupakan makanan
terutama pada luka bakar yang dalam dan luas pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi
merupakan penyebab kematian (Effendi, masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat
1999). Luka bakar juga merusak keindahan tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan
kulit sehingga membuat orang tidak percaya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
diri. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan kondisi berbagai tanah. Tanaman ini memiliki
atau kehilangan jaringan yang disebabkan kandungan gizi yang cukup lengkap.
karena kontak dengan sumber panas, misalnya Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong
: api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi adalah karbohidrat, lemak, protein, serat
(Moenadjat, 2003). Penanganan dalam makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F,Ca),
penyembuhan luka bakar antara lain mencegah dan zat non gizi, air. Selain itu, umbi singkong
infeksidan memberi kesempatan sisa-sisa sel mengandung senyawa non gizi tanin
epitel untuk berproliferasi dan menutup (Soenarso, 2004).
permukaan luka (Syamsuhidayat dan Jong,
2005). Selama ini belum pernah ada informasi
pengujian secara ilmiah terkait dengan
Penelitian sebelumnya telah dilakukan aktivitas pengobatan luka bakar dengan
penelitian oleh Dewi dkk (2013) dengan judul menggunakan ekstrak daun singkong oleh
Efek Ekstrak Daun Singkong (Manihot karena itulah penulis merasa tertarik untuk
esculenta) Terhadap Ketebalan Regenerasi melakukan penelitian dengan judul
Epitel Lesi Traumatik Pada Mencit BALB/C “Efektivitas ekstrak Etanol Daun Singkong
Jantan. Daun singkong (Manihot esculenta) (Manihot esculenta) dalam mengobati luka
memiliki kandungan gizi yang tinggi, bakar pada kulit punggung tikus (Ratus
diantaranya flavonoid dan saponin dikenal novergicus) jantan”. Luka bakar yang
sebagai senyawa di dalam dunia tumbuhan dimaksudkan dalam penelitian ini ialah luka
yang memiliki peran sebagai antiinflamasi dan yang terpajan benda panas dengan kedalaman
antibakteri. Kedua zat tersebut berperan dalam derajat II dangkal.Adapun tujuan dari
menghambat siklus radang yaitu penelitian ini yaitu untuk mengetahui
siklooksigenase dan lipoksigenase.Vitamin Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Singkong
Cyang terkandung dalam daun singkong (Manihot esculenta) Dalam Mengobati Luka
sebesar 275 mg setiap 100 gr daun singkong Bakar Pada Kulit Punggung Tikus (Ratus
(Rukmana, 1997). Vitamin C dikenal sebagai norvegicus) Jantan.
nutrisi yang berguna untuk mengobati dan
mencegah terjadinya penyakit sariawan atau METODE
kelainan mulut yang lainnya. Vitamin C Jenis penelitian yang digunakan adalah
berperan dalam pembentukan kolagen, esperimental laboratorium dan rancangan
berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan penelitian eksperimental yang peneliti gunakan
kerja sistem imun tubuh dan sebagai pencegah one-shot case study, yang dimaksud one-shot
kanker (Yandriwati, 2006). Selain vitamin C, case study disini yaitu penelitian dilakukan
terdapat kandungan Vitamin A sebesar 11.000 dengan melakukan inteverensi/tindakan pada
SI. Vitamin A berperan dalam diferensiasi dan satu kelompok kemudian diobservasi pada
pergantian sel (Murray, 2006). Protein dalam variabel dependen setelah dilakukan
daun singkong berupa asam aminomethionin interverensi (Babbie, 1999). Sesuai dengan
yang nantinya akan menginduksi cystein. teori di atas jenis penelitian yaitu dengan cara
Cystein adalah faktor pertumbuhan yang menggelompokkan ekstrak daun singkong
berperan dalam sintesis kolagen. Adanya zat- (10%, 25%, 50%, 75% dan 100%) lalu diberi
zat diatas dapat memungkinkan daun singkong perlakuan kepada hewan uji (Tikus). Populasi
(Manihot esculenta) dapat digunakan sebagai yang dijadikan objek penelitian ini adalah
obat herbal yang dapat meningkatkan semua daun singkong yang diperoleh dari
kecepatan regenerasi epitel pada penyembuhan pohon singkong yang berlokasi di Perumahan
luka. Lingkar Permai, Mataram sedangakan Sampel
dalam penelitian adalah sebagian daun
40
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Alur Kerja
Daun Singkong
Pengeringan
Serbuk
Ekstraksi Etanol
Ekstrak
Kental Evaporasi
Kelompok 1 Kelompok 2
Perlakuan Hewan Uji
Kelompok 3 Kelompok 4
Kelompok 5
Hasil & Pengamatan
Bagan 3.1.
Kerangka konsep Efektivitas ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) dalam
mengobati luka bakar pada kulit punggung tikus (Ratus novegicus) jantan.
Tabel 1.
Pengukuran rata-rata diameter luka pada hari ke-1 sampai hari ke-7
Persentase Penyembuhan Luka
Hari Ekstrak Daun Singkong
Kontrol Negatif 10% 25% 50% 75% 100%
H1 0% 0% 0% 0% 0% 0%
H2 0% 5% 10% 15% 15% 20%
H3 5% 5% 10% 20% 20% 20%
H4 5% 10% 15% 25% 25% 25%
H5 10% 15% 20% 25% 25% 30%
H6 10% 20% 20% 30% 30% 30%
H7 15% 25% 20% 30% 30% 35%
Rata-rata 6,43% 11,43% 13,57% 20,71% 20,71% 22,86%
41
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 2.
Persentase penyembuhan Luka Bakar dari hari ke-1 sampain hari ke-7
Diameter luka bakar dengan Ekstrak Daun Singkong
Hari
Kontrol Negatif 10% 25% 50% 75% 100%
H1 2 2 2 2 2 2
H2 2 1.9 1.8 1.7 1.7 1.6
H3 1.9 1.9 1.8 1.6 1.6 1.6
H4 1.9 1.8 1.7 1.5 1.5 1.5
H5 1.8 1.7 1.6 1.5 1.5 1.4
H6 1.8 1.6 1.6 1.4 1.4 1.4
H7 1.7 1.5 1.6 1.4 1.4 1.3
Rata-
1,87 1,77 1,73 1,59 1,59 1,54
rata
Gambar 1.
Grafik hubungan antara konsentrasi dengan pengaruh hari perhitungan konsentrasi.
Gambar 2.
Gambar menunjukan bahwa belum ada perubahan pada hari ke-1
42
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Gambar 3. Gambar menunjukan bahwa luka sudah mulai mengering pada bagian
dinding dan dalam luka bakar atau sudah terbentuknya kerompeng.
Gambar 4. Gambar menunjukan bahwa luka bakar telah membentuk krompeng dan
diameter luka sudah mulai berkurang.
Gambar 5.
Gambar menunjukkan bahwa diameter luka bakar pada kelompok ke-2 tidak
mengalami perubahan dikarenakan krompeng sudah mulai terkelupas.
Gambar 5.
menunjukan bahwa Luka semakin membaik dan diameter luka sudah mulai mengecil.
43
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
45
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
46