Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 ISSN : 2252-9721 (Cetak)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN : 2549-8126 (Online)


Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA)


DALAM MENGOBATI LUKA BAKAR KULIT PUNGGUNG TIKUS (RATTUS
NOVERGICUS) JANTAN
Depi Anggraini1, Adriyan Suhada1, Sri Rahmawati1
1
Program Studi DIII Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram
depianggraini681@gmail.com

ABSTRAK
Daun Singkong (Manihot esculenta) mengandung banyak karbohidrat, lemak, zat besi, fosfor, kalsium
dan air, flavonoid, saponin dan triterpenoid yang dapat memberikan efek pada penyembuhan luka.
Luka bakar merupakan salah satu insiden yang sering terjadi di masyarakat khususnya rumah tangga
dan ditemukan terbayak adalah luka bakar derajat II. Tujuan dalam penenlitian ini untuk mengetahui
efektivitas ekstrak etanol daun singkong (manihot esculenta) dalam mengobati luka bakar pada kulit
punggung tikus (ratus norvegicus) jantan kemudian untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun
singkong dibuat sediaan cair mengunakan aquadest dengan konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75% dan
100%. Luka bakar di daerah punggung dengan diameter 2 cm diberi perlakuan dan diamati efek
penyembuhannya selama 7 hari. Hasil menunjukkan dari hari ke-2 sampai hari ke-7 diameter luka
bakar mengalami pengecilan. Disimpulkan bahwa Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot
Esculenta) memiliki efek dalam mengobati luka bakar bakar pada kulit punggung tikus
jantan.Persentase yang baik dari pemberian Ekstrak Daun Singong (Manihot Esculenta) dapat dilihat
dari persentase penyembuhan luka bakar yaitu konsentrasi kelompok ke-3 (20,71%) karena telah
memberikan efek penyebuhan dan semakin meningkat konsentrasi yang terkandung menunjukan
semakin efektif dan semakin cepat proses penyembuhan luka bakar.

Kata kunci : Ekstrak daun singkong, penyembuhan luka bakar, tikus.

ESTANOL EFFECTIVE EFFECTIVENESS OF MANIHOT ESCULENTA) IN


TREATING FURNITURE SKIN (RATTUS NOVERGICUS) JANTAN

ABSTRACT
Cassava leaves (Manihot esculenta) contains many carbohydrates, fats, iron, phosphorus, calcium
and water, flavonoids, saponins and triterpenoids that can have an effect on wound healing. Burns are
one of the most frequent incidents in the community, especially households and found to be the second
degree burns. The purpose of this research is to know the effectivity of ethanol extract of cassava leaf
(manihot esculenta) in treating burn on rat back skin (ratus norvegicus) of males then to know
effectivity of cassava leaf extract made liquid preparation using aquadest with concentration of 10%,
25%, 50% 75% and 100%. Burns in the area of the back with a diameter of 2 cm were treated and
observed healing effect for 7 days. The results show from day 2 to day 7 the diameter of the burn has
decreased. It was concluded that Giving Cassava Leaf Extract (Manihot Esculenta) has an effect in
treating burn burn on rats' back skin. A good percentage of giving of Singong Leaf Extract (Manihot
Esculenta) can be seen from burn wound healing percentage ie 3rd group concentration (20,71%)
since Gives the effect of healing and the increased concentration contained shows the more effective
and faster the healing process burns.

Keywords: cassava leaf extract, healing burns, mice.

PENDAHULUAN yang relatif tinggi dibandingkan dengan cedera


Luka bakar merupakan salah satu insiden yang oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan untuk
sering terjadi pada masyarakat khususnya penanganan luka bakar pun ternyata cukup
rumah tangga dan ditemukan terbayak adalah tinggi (Sjamsuhidajat & Jong, 2005).
luka bakar derajat II (Nurdiana dkk., 2008).
Luka bakar derajat II merupakan cedera yang Masyarakat umumnya, luka bakar masih
mengakibatkan morbiditas dan derajat cacat merupakan masalah yang berat khususnya luka

39
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

bakar derajat II. Perawatan dan rehabilitasi Selain tanaman-tanaman tersebut di atas, umbi
masih sukar dan memerlukan kekuatan dengan singkong juga dapat digunakan sebagai obat
biaya yang cukup mahal, tenaga terampil dan luka bakar (Inriani dkk, 2012). Singkong
tenaga yang terlatih. Cedera luka bakar (Manihot esculenta) merupakan makanan
terutama pada luka bakar yang dalam dan luas pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi
merupakan penyebab kematian (Effendi, masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat
1999). Luka bakar juga merusak keindahan tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan
kulit sehingga membuat orang tidak percaya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
diri. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan kondisi berbagai tanah. Tanaman ini memiliki
atau kehilangan jaringan yang disebabkan kandungan gizi yang cukup lengkap.
karena kontak dengan sumber panas, misalnya Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong
: api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi adalah karbohidrat, lemak, protein, serat
(Moenadjat, 2003). Penanganan dalam makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F,Ca),
penyembuhan luka bakar antara lain mencegah dan zat non gizi, air. Selain itu, umbi singkong
infeksidan memberi kesempatan sisa-sisa sel mengandung senyawa non gizi tanin
epitel untuk berproliferasi dan menutup (Soenarso, 2004).
permukaan luka (Syamsuhidayat dan Jong,
2005). Selama ini belum pernah ada informasi
pengujian secara ilmiah terkait dengan
Penelitian sebelumnya telah dilakukan aktivitas pengobatan luka bakar dengan
penelitian oleh Dewi dkk (2013) dengan judul menggunakan ekstrak daun singkong oleh
Efek Ekstrak Daun Singkong (Manihot karena itulah penulis merasa tertarik untuk
esculenta) Terhadap Ketebalan Regenerasi melakukan penelitian dengan judul
Epitel Lesi Traumatik Pada Mencit BALB/C “Efektivitas ekstrak Etanol Daun Singkong
Jantan. Daun singkong (Manihot esculenta) (Manihot esculenta) dalam mengobati luka
memiliki kandungan gizi yang tinggi, bakar pada kulit punggung tikus (Ratus
diantaranya flavonoid dan saponin dikenal novergicus) jantan”. Luka bakar yang
sebagai senyawa di dalam dunia tumbuhan dimaksudkan dalam penelitian ini ialah luka
yang memiliki peran sebagai antiinflamasi dan yang terpajan benda panas dengan kedalaman
antibakteri. Kedua zat tersebut berperan dalam derajat II dangkal.Adapun tujuan dari
menghambat siklus radang yaitu penelitian ini yaitu untuk mengetahui
siklooksigenase dan lipoksigenase.Vitamin Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Singkong
Cyang terkandung dalam daun singkong (Manihot esculenta) Dalam Mengobati Luka
sebesar 275 mg setiap 100 gr daun singkong Bakar Pada Kulit Punggung Tikus (Ratus
(Rukmana, 1997). Vitamin C dikenal sebagai norvegicus) Jantan.
nutrisi yang berguna untuk mengobati dan
mencegah terjadinya penyakit sariawan atau METODE
kelainan mulut yang lainnya. Vitamin C Jenis penelitian yang digunakan adalah
berperan dalam pembentukan kolagen, esperimental laboratorium dan rancangan
berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan penelitian eksperimental yang peneliti gunakan
kerja sistem imun tubuh dan sebagai pencegah one-shot case study, yang dimaksud one-shot
kanker (Yandriwati, 2006). Selain vitamin C, case study disini yaitu penelitian dilakukan
terdapat kandungan Vitamin A sebesar 11.000 dengan melakukan inteverensi/tindakan pada
SI. Vitamin A berperan dalam diferensiasi dan satu kelompok kemudian diobservasi pada
pergantian sel (Murray, 2006). Protein dalam variabel dependen setelah dilakukan
daun singkong berupa asam aminomethionin interverensi (Babbie, 1999). Sesuai dengan
yang nantinya akan menginduksi cystein. teori di atas jenis penelitian yaitu dengan cara
Cystein adalah faktor pertumbuhan yang menggelompokkan ekstrak daun singkong
berperan dalam sintesis kolagen. Adanya zat- (10%, 25%, 50%, 75% dan 100%) lalu diberi
zat diatas dapat memungkinkan daun singkong perlakuan kepada hewan uji (Tikus). Populasi
(Manihot esculenta) dapat digunakan sebagai yang dijadikan objek penelitian ini adalah
obat herbal yang dapat meningkatkan semua daun singkong yang diperoleh dari
kecepatan regenerasi epitel pada penyembuhan pohon singkong yang berlokasi di Perumahan
luka. Lingkar Permai, Mataram sedangakan Sampel
dalam penelitian adalah sebagian daun
40
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

singkong sebanyak 500 gram daun singkong kering.

Alur Kerja
Daun Singkong

Pengeringan

Serbuk

Ekstraksi Etanol

Ekstrak

Kental Evaporasi

Kelompok 1 Kelompok 2
Perlakuan Hewan Uji
Kelompok 3 Kelompok 4

Kelompok 5
Hasil & Pengamatan

Analisa Data Pembahasan Kesimpulan

Bagan 3.1.
Kerangka konsep Efektivitas ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) dalam
mengobati luka bakar pada kulit punggung tikus (Ratus novegicus) jantan.

HASIL penyembuhan luka bakar menggunakan


Hasil penelitian efektivitas ekstrak Etanol Ekstrak Etanol Daun Singkong
Daun singkong (Manihot essculenta) dalam (Manihot Esculenta) 10%, 25%, 50%,
mengobati luka bakar pada kulit punggung 75% dan Ekstrak Daun Singkong 100%
tikus (Rattus novergicus) jantan pada selama 7 hari pengamatan hasilnya
Laboratorium Imunobiologi Fakultas MIPA
dapat dilihat pada tabel 2.
Universitas Mataram dapat dilihat pada
tabel 1. Sedangkan hasil persentase

Tabel 1.
Pengukuran rata-rata diameter luka pada hari ke-1 sampai hari ke-7
Persentase Penyembuhan Luka
Hari Ekstrak Daun Singkong
Kontrol Negatif 10% 25% 50% 75% 100%
H1 0% 0% 0% 0% 0% 0%
H2 0% 5% 10% 15% 15% 20%
H3 5% 5% 10% 20% 20% 20%
H4 5% 10% 15% 25% 25% 25%
H5 10% 15% 20% 25% 25% 30%
H6 10% 20% 20% 30% 30% 30%
H7 15% 25% 20% 30% 30% 35%
Rata-rata 6,43% 11,43% 13,57% 20,71% 20,71% 22,86%

41
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 2.
Persentase penyembuhan Luka Bakar dari hari ke-1 sampain hari ke-7
Diameter luka bakar dengan Ekstrak Daun Singkong
Hari
Kontrol Negatif 10% 25% 50% 75% 100%
H1 2 2 2 2 2 2
H2 2 1.9 1.8 1.7 1.7 1.6
H3 1.9 1.9 1.8 1.6 1.6 1.6
H4 1.9 1.8 1.7 1.5 1.5 1.5
H5 1.8 1.7 1.6 1.5 1.5 1.4
H6 1.8 1.6 1.6 1.4 1.4 1.4
H7 1.7 1.5 1.6 1.4 1.4 1.3
Rata-
1,87 1,77 1,73 1,59 1,59 1,54
rata

Gambar 1.
Grafik hubungan antara konsentrasi dengan pengaruh hari perhitungan konsentrasi.

Gambar 2.
Gambar menunjukan bahwa belum ada perubahan pada hari ke-1

42
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Gambar 3. Gambar menunjukan bahwa luka sudah mulai mengering pada bagian
dinding dan dalam luka bakar atau sudah terbentuknya kerompeng.

Gambar 4. Gambar menunjukan bahwa luka bakar telah membentuk krompeng dan
diameter luka sudah mulai berkurang.

Gambar 5.
Gambar menunjukkan bahwa diameter luka bakar pada kelompok ke-2 tidak
mengalami perubahan dikarenakan krompeng sudah mulai terkelupas.

Gambar 5.
menunjukan bahwa Luka semakin membaik dan diameter luka sudah mulai mengecil.

43
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PEMBAHASAN begitu juga dengan kelompok 1 (Daun


Pada tabel 1 Rata-rata penyembuhan luka Singkong (Manihot esculenta) 10%),
bakar menggunakan ekstrak Daun Singkong kelompok 2 (Daun Singkong (Manihot
(Manihot esculenta) 10%, 25%, 50%, 75% dan esculenta) 25%), kelompok 3 (Daun Singkong
100% selama 7 hari hasil persentase (Manihot esculenta) 50%), kelompok 4 (Daun
penyembuhan luka bakar menggunakan Singkong (Manihot esculenta) 75%), dan
Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot kelompok 5 (Daun Singkong (Manihot
Esculenta) 10%, 25%, 50%, 75% dan Ekstrak esculenta) 100%) (Gambar 1).
Daun Singkong 100% selama 7 hari.
Pada hari ke-2 Kelompok kontrol negatif
Pada penelitian ini dilakukan pengenceran belum memperlihatkan perubahan. Pada
terhadap masing-masing konsentasi (10%, kelompok 1 dengan pemberian ekstrak daun
25%, 50%, 75% dan 100%) dengan membut Singkong (Manihot esculenta) 10% terlihat
sediaan sebanyak 10 ml untuk pengobatan luka bakar hampir sama dengan kontrol
selama 7 hari. Pengenceran konsentrasi dapat negatif. Pada kelompok 2 dengan pemberian
dihitung sebagai berikut: ekstrak daun Singkong (Manihot esculenta)
Ekstrak Daun Singkong 10% => = 1 ml, 25% terlihat luka bakar hampir sama dengan
kontrol negatif dan kelompok 1.Pada
Jadi ekstrak yang diambil adalah 1 ml dan kelompok 3 dengan pemberian ekstrak daun
ditambahkan aquadest 9 ml. Singkong (Manihot esculenta) 50% terlihat
luka bakar sudah mulai mengering pada bagian
Ekstrak Daun Singkong 25% => = 2,5
dinding dan dalam luka bakar atau sudah
ml, Jadi ekstrak yang diambil adalah 2,5 ml terbentuknya kerompeng. Pada kelompok 4
dan ditambahkan aquadest 7,5 ml. dengan pemberian Daun Singkong (Manihot
esculenta) 75% dan 100% luka hampir sama
Ekstrak Daun Singkong 50% => = 5 ml, seperti kelompok Pada kelompok 3 dengan
pemberian Daun Singkong (Manihot
Jadi ekstrak yang diambil adalah 5 ml dan
esculenta) 50% (Gambar 2).
ditambahkan aquadest 5 ml.
Ekstrak Daun Singkong 75% => = 7,5 Pada hari ke-3 Kelompok kontrol negatif
mengalami perubahan diamati dengan
ml, Jadi ekstrak yang diambil adalah 7,5 ml terbentuknya keropeng. Pada kelompok 1
dan ditambahkan aquadest 2,5 ml. dengan pemberian ekstrak daun Singkong
Ekstrak Daun Singkong 100% => = (Manihot esculenta) 10% terlihat luka bakar
mengalami pengeringan pada bagian tengah
100 ml, Jadi ekstrak yang diambil 10 ml tanpa maupun dinding luka bakar. Pada kelompok 2
ditambahkan aquadest. dengan pemberian ekstrak daun Singkong
(Manihot esculenta) 25% terlihat luka bakar
Efektivitas penyembuhan luka bakar dapat sudah mulai mengering pada bagian dinding
dilihat dari penurunan luas luka bakar. dan dalam luka bakar dan mengalami
Perlakuan terhadap kelompok kontrol negatif pengurangan diameter luka. Pada kelompok 3
memberikan dampak penyembuhan kurang dengan pemberian Daun Singkong (Manihot
efektif jika diperhatikan ukuran diameter dan esculenta) 50% terlihat luka sudah mengering
keadaan luka bakar, dibandingkan dengan dan diameter luka sudah mulai berkurang.
kelompok perlakuan lainnya. Hal ini Pada kelompok 4 dengan pemberian Daun
dikarenakan pada kontrol negatif tidak Singkong (Manihot esculenta) 75% dan 100%
terkandung zat aktif yang dapat luka hampir sama seperti kelompok 2 dan 3
membantuproses penyembuhan luka bakar. dengan pemberian Daun Singkong (Manihot
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, esculenta) 50% (gambar 3).
didapatkan gambaran tikus jantan yang telah
diberikan perlakuan selama 7 hari. Secara Pada hari ke-4 Pada kelompok 2 dengan
klinis pada pengamatan hari ke-1 kelompok pemberian ekstrak daun Singkong (Manihot
kontrol negatif memperlihatkan luka bakar esculenta) 25% terlihat luka tidak mengelami
masih belum terdapat perubahan diameter, pengungarangan diameter dikarenakan
44
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

keropeng sudah mulai terkelupas. Pada DAFTAR PUSTAKA


kelompok 3 dengan pemberian ekstrak daun Babbie, E. (1999). The Basics of social
Singkong (Manihot esculenta) 50% terlihat Research.Belmont: Wadsworth Pub.
luka semakin membaik dapat dilihat dengan CoBadan Pusat Statistik (BPS).
pengurangan diameter luka setiap hari
pengamatan. Corwin, Elizabeth J. (2000). Buku Saku
Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Pada hari ke-5 hingga hari ke-7 Luka Bakar
sudah mulai semakin membaik dengan
Effendy. (1999). Perawatan Pasien Luka
pemberian Ekstrak Etanol Daun Singkong
daripada kontrol negatif dapat dilihat dari luas Bakar, 4-31. Jakarta : EGC.
diameter luka bakar. Gambar luka bakar yang
sudah semakin membaik dengan pemberian Inriani Marlin Mareyke Rumayar, Paulina
Ekstrak Daun Singkong (Gambar 4). V. Y. Yamlean, Hosea Jaya Edy.
(2012). Formulasi Dan Uji Krim
Berdasarkan penjelasan diatas maka diketahui Ekstrak Umbi Singkong (Manihot
bahwa Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta)Terhadap Luka Bakar
Esculenta) memiliki efek yang baik dalam Pada Kelinci (Oryctolagus
penyembuhan luka dapat dilihat dari cuniculus).Program Studi Farmasi
pengurangan luas diameter luka bakar hal ini FMIPA UNSRAT Manado Program
dijelaskan oleh Trevor (1995) bahwa Studi Farmasi FMIPA UNSRAT
kandungan saponin yang terdapat pada Daun
Manado.
Singkong dapat berkerja sebagai antibakteri.
Ketika berinteraksi dengan sel bakteri, saponin
Moenadjat, Yefta. (2003). Luka Bakar :
dapat meningkatkan permeabilitas membran
sel bakteri sehingga terjadi hemolisis sel Pengetahuan Klinis Praktis. Jakarta
bakteri. Adanya saponin dalam Ekstrak Daun :Fakultas Kedokteran Universitas
Singkong diduga dapat mendukung proses Indonesia.
penyembuhan luka lebih cepat dengan
meminimalisir kontaminasi bakteri sehingga Murray, Granner, Rodwell. (2006).
epitel dapat bermitosis dan berproliferasi Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta :
dengan baik. EGC.

SIMPULAN DAN SARAN Nurdiana, Hariyanto, dan Musrifah. (2008).


Kesimpulan Perbedaan Kecepatan Penyembuhan
Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot Lu-ka Bakar Derajat II antara
Esculenta) memiliki efektivitas dalam Perawatan Luka Menggunakan Virgin
mengobati luka bakar pada kulit punggung Coconut Oil (Cocos nucifera) dan
tikus jantan. Kadar yang baik dari pemberian Normal Salin pada Tikus Putih (Rattus
Ekstrak Daun Singong (Manihot Esculenta) novergicus) Strain Wistar. Jakarta.
dilihat dari persentase penyembuhan luka
bakar yaitu konsentrasi kelompok ke-3 karena Pratiwi,S.T. (2008). Mikrobiologi farmasi,
telah memberikan efek penyebuhan dengan Jakarta: Airlangga.
semakin meningkat konsentrasi yakni 75% dan
100% yang terkandung menunjukan semakin Rukmana, Rahmat.(1997). Ubi Kayu, Budi
efektif dan semakin cepat proses penyembuhan Daya danPascapanen. Cetakan 6.
luka bakar. Yogyakarta: Kanisius.

Saran Soenarso, Soehardi. (2004). Memelihara


Penelitian lebih lanjut dalam bentuk sediaan Kesehatan Jasmani Melalui
salep maupun krim tentang ekstrak etanol daun Makanan. Bandung: ITB.
singkong dalam mengobati luka bakar.
Syamsuhidayat dan Jong, 2005, Buku Ajar
Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

45
Jurnal Farmasetis Volume 6 No 2, Hal 39 - 46, November 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Yendriwati. (2006). Kebutuhan Vitamin C


dan Pengaruhnya terhadap
Kesehatan Tubuh dan Rongga Mulut.
Jakarta.

46

Anda mungkin juga menyukai