Anda di halaman 1dari 12

Vol 4. No.

3 (2022) : Oktober

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS DAUN BANDOTAN DENGAN


LIDAH BUAYA DALAM PERBAIKAN LUKA BAKAR PADA TIKUS
BERDASARKAN DIAMETER LUKA BAKAR

EFFECTIVENESS COMPARISON OF BANDOTAN LEAVES WITH


ALOE VERA IN REPAIR OF BURN WOUND ON RATS BASED ON
BURN WOUND DIAMETER
Unedo Resky Hutauruk1, Felix Juan Yu2, Oliviti Natali3, Sri Wahyuni Nasution4
1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
Universitas Prima Indonesia. Indonesia
email : olievitie@gmail.com
Abstrak
Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan paparan sumber panas seperti api,
listrik dan bahan kimia berbahaya. Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) digunakan sebagai obat
luka dengan cara menghambat atau menghentikan pendarahan. Kebaruan dalam penelitian ini karena
meneliti tentang efektivitas daun bandotan dengan lidah buaya dalam perbaikan luka bakar pada tikus.
Daun lidah buaya mengandung vitamin C, E, B1 (tiamin), niasin, B2 (riboflavin), kolin dan asam folat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas perbaikan luka bakar menggunakan ekstrak daun
bandotan dan lidah buaya. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih dengan BB 150-200g yang
dibagi menjadi 6 kelompok yaitu, kelompok yang diberi salep Burnazin, kelompok kontrol negatif,
kelompok perlakuan ekstrak bandotan 10%, kelompok perlakuan ekstrak bandotan 15%, kelompok
perlakuan ekstrak lidah buaya 10%, dan kelompok perlakuan ekstrak lidah buaya 15%. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimental dengan rancangan True Experimental dengan Randomized Post-test
only Control Group Design, dengan cara memberikan ekstrak daun bandotan konsentrasi 10% dan 15%
dan juga ekstrak lidah buaya konsentrasi 10% dan 15% ke tikus yang telah diberi luka bakar. Hasil
analisis uji statistik penyembuhan luka bakar terhadap tikus yang diberi perlakuan ekstrak bandotan
dengan lidah buaya didapatkan antara kelompok K terhadap P0, P1, P2, P3 dan P4 signifikan, begitu
juga antara kelompok P0 terhadap P1, P2, P3 dan P4 signifikan. Sedangkan antar kelompok P1, P2, P3
dan P4 tidak signifikan. Ekstrak daun bandotan konsentrasi 10% dan 15% dan ekstrak lidah buaya
konsentrasi 10% dan 15% mempunyai potensi sebagai baluran luka bakar. Kelompok ekstrak
penyembuhan yang paling baik adalah ekstrak bandotan konsentrasi 15%.
Kata Kunci : Ekstrak daun bandotan; eksrak lidah buaya; luka bakar.

Abstract
Burn wound is a tissue damage that caused by hot source like fire, electricity, chemicals. Bandotan
leaf (Ageratum conyzoides L.) can be used as burn aid that may cease bleeding. The novelty in this study is
that it examines the effectiveness of bandotan leaves with aloe vera in repairing burns in rats. Aloe vera leaf
contain vitamin C, E, B1 (tiamin), niasin, B2 (riboflavin), choline, and folic acid. The aim of this study is to
determine the effectivity of burn wound repair with the bandotan leaf extract and aloe vera extract. This
research used 30 white rats weighing 150 to 200g that divided to 6 groups, Burnazin treat group, negative
control group, 10% bandotan extract administration group, 15% bandotan administration group, 10% aloe
vera administration group, and 15% aloe vera administration group.This study used experimental method
with true experimental with randomized post-test only control group design, by giving bandotan leaf extract
with 10% and 15% concentration and aloe vera extract with 10% and 15% concentration to the mouse that
has been burnt. The statistical analysis result of burn wound cureness among rats that have given bandotan
leaf and aloe vera extract obtained among K group to P0, P1, P2, P3, and P4 is significant, so as among P0
to P1, P2, P3, and P4 is significant. Whereas among P1, P2, P3, and P4 is not significant. Bandotan leaf with
10% and 15% concentration and aloe vera with 10% and 15% concentration is as potential as burn wound
dressing that have been. The most potential extract group for cureness is bandotan leaf extract with 15%
concentration.
Keywords : Bandotan leaf extract; aloe vera extract; burn wound.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 656
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Received: December 22th, 2021; 1st Revised December 28th, 2021; 2nd Revised January 21th, 2021;
Accepted for Publication : February 11 th, 2022

© 2022 Unedo Resky Hutauruk, Felix Juan Yu, Oliviti Natali, Sri Wahyuni Nasution
Under the C BY-SA 4.0

1. PENDAHULUAN berbagai komplikasi seperti infeksi,


Kulit merupakan salah satu organ tubuh pendarahan, ketidakseimbangan elektrolit, dan
manusia yang terletak di bagian paling luar, syok. Mengobati luka bakar dilakukan untuk
dan membatasi kelangsungan hidup manusia. mengembalikan fungsi dan bentuk jaringan
Kulit adalah organ vital yang sangat kulit. Karena sedikitnya efek samping,
diperlukan dan cermin kesehatan dan tanaman herbal semakin banyak digunakan
kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis sebagai pengganti pengobatan luka bakar (4).
dan sensitif. Masalah kulit yang paling umum Tujuan pengobatan luka bakar adalah
adalah luka. Setiap gangguan integritas kulit, untuk mencegah infeksi, merangsang
seperti luka bakar dan luka terbuka, dapat pembentukan kolagen untuk memungkinkan
menyebabkan gangguan fungsi tubuh bahkan perkembangan residu sel epitel agar dapat
kematian (1). menutupi permukaan luka (5).
Kulit adalah organ terbesar tubuh Penyembuhan luka merupakan proses
manusia dan memiliki fungsi penghalang yang biologis, dari awal luka hingga terbentuknya
mencegah lewatnya air, elektrolit, dan bekas luka. Tujuan dari manajemen luka yang
patogen. Epidermis terutama dibentuk oleh sel lebih baik adalah untuk menyembuhkan luka
epitel yang sangat terspesialisasi yang disebut dalam waktu sesingkat mungkin,
keratinosit. Sel lain yang dapat ditemukan di meminimalkan rasa sakit pasien,
epidermis termasuk sel langerhans, melanosit ketidaknyamanan dan bekas luka,
dan sel merkel, yang bertanggung jawab untuk meminimalkan kerusakan jaringan,
regulasi kekebalan, pigmentasi dan fungsi memberikan perfusi jaringan dan oksigenasi
sensorik (2). yang memadai, serta memberikan nutrisi yang
Luka bakar adalah kerusakan jaringan tepat untuk jaringan luka. Mengurangi faktor
yang disebabkan oleh paparan sumber panas penghambat penyembuhan pada luka,
(seperti api, listrik, atau bahan kimia mempercepat proses penyembuhan dan
berbahaya). Luka bakar dapat merusak kulit mengurangi timbulnya luka yang terinfeksi
dan jaringan lain, seperti pembuluh darah, (6).
saraf, tendon, dan tulang, sehingga Di lingkungan pertanian, Bandotan
meningkatkan risiko infeksi (3). (Ageratum conyzoides L.) merupakan gulma
Luka bakar yang tidak ditangani pembawa virus, dan perkembangannya sulit
sesegera mungkin dapat menyebabkan dikendalikan. Tanaman bandotan seringkali

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 657
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

dibuang atau bahkan dibakar karena dianggap 2. METODE


menyebabkan berkurangnya tanaman lain di Penelitian ini yang merupakan penelitian
daerah tersebut. Namun tanaman bandotan eksperimental menggunakan rancangan True
yang biasa dikenal dengan tanaman gulma Experimental dengan Randomized Post-test
ternyata memiliki banyak manfaat, salah only Control Group Design. Dan sampel yang
satunya dapat digunakan sebagai obat luka digunakan berupa tikus putih jantan sebagai
dengan cara menghambat pendarahan atau hewan coba yang diberi perlakuan luka bakar.
menghentikan pendarahan. Bandotan Prosedur Penelitian
merupakan tumbuhan yang berperan sebagai Tempat dan Waktu Penelitian
agen hemostatik eksternal (7). Riset ini dilakukan pada bulan Mei 2021
Lidah buaya merupakan tumbuhan sampai November 2021, dan penelitian ini
subtropis dengan sejarah yang panjang dan berlangsung selama enam bulan. Riset ini
diakui sebagai tumbuhan multifungsi. Lidah dilakukan di Laboratorium Biomolekuler
buaya berasal dari Afrika dan kini tumbuh di Universitas Prima Indonesia dan Laboratorium
daerah beriklim hangat di Asia termasuk ECK (Eldwin Cipta Kompetensi) Medan.
Indonesia. Lidah buaya merupakan tumbuhan Sampel penelitian ini menggunakan 30 ekor
yang di kenal luas oleh masyarakat Indonesia. tikus jantan (Rattus novergicus) galur wistar.
Lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan Alat dan Bahan
dasar dalam industri obat dan farmasi serta Ada beberapa alat yang akan dipakai
kosmetik. Gel lidah buaya, daun lidah buaya dalam penelitian ini meliputi gelas ukur,
mengandung berbagai macam vitamin, blender, timbangan digital, logam kuningan
termasuk vitamin C dan E. Ada juga vitamin diameter 20mm, lumpang dan alu, tube plastik,
B1 (tiamin), niasin, vitamin B2 (riboflavin), cotton buds, kasa steril, pinset anatomis, pinset
kolin dan asam folat. Ada juga sejumlah kecil chirurgis, alat dokumentasi, dan alat cukur.
vitamin B12 (cyanocobalamin), yang biasanya Bahan-bahan penelitian yang digunakan yaitu
tersedia dari sumber hewani (8). daun bandotan (Ageratum conyzoides L.),
Daun bandotan dan lidah buaya lidah buaya, etanol 96%, etanol 70%,
sebagai dressing luka bakar atau pengobatan aquadest, kertas saring, dan kertas serap.
topikal luka bakar belum dibuktikan Populasi dan Sampel Penelitian
keefektivannya atau belum dibandingkan, Hewan uji yang dipakai pada penelitian
maka dari itu perlu dilakukan penelitian yaitu 30 ekor tikus putih (Rattus novergicus)
terhadap efektivitas perawatan luka bakar wistar jantan dengan usia 75-90 hari dan
antara menggunakan daun bandotan dan lidah memiliki berat badan 150-200gram dengan
buaya dengan menggunakan media tikus. kondisi sehat.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 658
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Kriteria inklusi yaitu tius jantan dengan berat disaring menggunakan kapas dan kertas
badan 150-200gram tikus yang mempunyai saring. Kemudian ulangi proses ekstraksi pada
fisik yang sehat dan aktif. Tikus tidak ampas dengan menggunakan etanol 70%
memiliki kelainan anatomis. Tikus yang tidak sebanyak 0,5L hingga memperoleh maserat II.
pernah digunakan sebagai sampel penelitian, Dan keseluruhan dari maserat diuapkan
dan kritetia eksklusi yaitu tikus yang mati dan dengan rotary evaporator sampai diperoleh
cacat sebelum dan sesudah penelitian. ekstrak daging lidah buaya (9).
Hewan uji akan dibagi menjadi 6 kelompok Pembuatan Gel
dengan jumlah tikus pada setiap kelompok Ekstrak bandotan dan lidah buaya dijadikan
sebanyak 5 ekor yaitu kelompok 1 (kontrol dalam sediaan gel dengan menggunakan basis
positif Burnazin), kelompok 2 (kontrol berupa CMC-Na, Gliserin, Propilenglikol, dan
negatif), kelompok 3 (ekstrak bandotan 10%), Aquadest ad dengan penggunaan ekstrak
kelompok 4 (ekstrak bandotan 15%), sebanyak 10 gram (10).
kelompok 5 (ekstrak lidah buaya 10%), dan Skrining Fitokimia
kelompok 6 (ekstrak lidah buaya 15%). Uji Fenolitik
Pembuatan Ekstrak Sebanyak 1 ml ekstrak, dimasukkan
Daun bandotan segar dikeringkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3-4
terlebih dahulu dengan suhu ruangan lalu tetes larutan besi (III) klorida. Dikatakan
dihaluskan dengan blender. Kemudian daun positif mengandung fenol apabila terjadi
bandotan dimaserasi dengan etanol 96% perubahan warna menjadi hitam kebiruan (11).
sampai terendam sepenuhnya dan diaduk Uji Flavonoid
setiap 24 jam sekali dan didiamkan selama 5 Uji shinoda, sebanyak 1 ml ekstrak
hari di ruangan yang kedap dengan cahaya. ditambahkan 2-3 tetes etanol, lalu
Kemudian hasil maserasi disaring dan ditambahkan serbuk Mg dan beberapa tetes
dipekatkan dengan menggunakan rotary HCl. Dikatakan positif bila warna berubah
evaporator hingga didapatkan ekstrak padat menjadi merah (11). Uji reagen alkalin,
(7). Daun lidah buaya yang segar berwarna sebanyak 1 ml ekstrak ditambahkan beberapa
hijau tua sebanyak 1 kg dicuci lalu dikupas tetes NaOH. Dikatakan positif flavonoid
dan dipisahkan kulit dan daging lidah buaya. apabila terbentuk warna kuning yang akan
Kemudian potong daging lidah buaya menjadi memudar jika ditambahkan dengan asam
potongan kecil dan dihaluskan dengan blender. encer. Uji timbal asetat, sebanyak 1 ml sampel
Kemudian lidah buaya yang halus dimaserasi ditambahkan dengan 1 ml Pb asetat kemudian
dengan etanlo 70% sebanyak 1 liter kemudian dikocok. Dikatakdan positif flavonoid apabila
diaduk selama 6 jam pertama dan didiamkan terjadi perubahan warna menjadi coklat
selama 18 jam sambil diaduk. Hasil maserasi kekuningan (12).

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 659
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Uji Alkaloid Perlakuan pada Hewan Coba


Sebanyak 1 ml ekstrak daun Tikus tersebut akan dilakukan seleksi
mangkokan dimasukkan ke dalam 2 tabung menurut kriteria inklusi lalu dibagikan secara
reaksi, lalu tiap tabung ditambahkan sedikit acak dalam 6 kelompok dan tikus akan
larutan HCl 2N dan dipanaskan. Tabung dilakukan adaptasi selama 7 x 24 jam pada
pertama ditambahkan pereaksi Mayer dan ruangan yang bersuhu 20-27oC. Kemudian
dikatakan positif alkaloid apabila terbentuk tikus diberikan luka bakar dengan diameter
endapan putih atau kuning (13). Tabung kedua luka bakar 20mm. Tikus yang diberi luka
ditambahkan 5 tetes pereaksi Dragendorff dan bakar pada kelompok 3, 4 diberi terapi ekstrak
dikatakan posistif alkaloid apabila terdapat bandotan 10% dan 15%, dan pada kelompok 5,
endapan jingga (14). 6 diberi terapi ekstrak lidah buaya 10% dan
Uji Saponin 15%. Kemudian diukur penyembuhan luka
Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan ke bakar berdasarkan diameternya.
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml Pembuatan Luka Bakar
air panas. Kocok selama 10 menit hingga Dalam penelitian ini peneliti
terbentuk buih lalu tambahkan beberapa tetes menggunakan logam kuningan berdiameter 20
HCl 2N. Dikatakan positif mengandung mm untuk direndam dalam air mendidih
saponin apabila buih yang tidak hilang dengan (diukur dengan termometer air) pada suhu
penambahan HCl 2N (15). 100°C selama ± 3 menit, kemudian dipaparkan
Uji Tanin ke permukaan kulit. Pertama, desinfeksi besi
Sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan ke cair dengan kapas alkohol terlebih dahulu
dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan semprotkan semprotan anti nyeri langsung
5 tetes larutan FeCl3. Dikatakan positif apabila pada kulit untuk anestesi, dan periksa respons
terjadi perubahan warna menjadi hijau hingga anestesi 30 detik setelah anestesi. Pengecekan
biru kehitaman (11). reaksi anastesi tersebut Caranya dengan
Uji terpenoid merangsang bagian yang akan di lukai
Uji Lieberman Buchard, sebanyak 1 ml menggunakan benda tajam. Setelah benda
ekstrak dimasukkan ke tabung reaksi dan logam kuningan 20 mm ± dicelupkan selama 3
dilarutkan dalam 0,5 ml kloroform. menit, tempelkan logam tersebut pada pantat
Tambahkan 1-2 ml asam sulfat dan 0,5 ml tikus selama 15 detik bagian atas yang telah
asam asetat anhidrida. Dikatakan positif bila dicukur dan sudah disterilkan dan dilakukan
terdapat senyawa violet atau cincin kecoklatan anestesi dan terakhir mengamati luka tersebut
yang membatasi kedua pelarut (16). hingga 15 menit, kemudian dilakukan
perawatan sesuai SOP.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 660
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Analisis Data dengan varian data sama. Dengan demikian


Jika data parameter berdistribusi normal terdapat perbedaan luka bakar yang bermakna.
maka data akan dianalisis dengan ANOVA.
Tabel 2. Tabel Uji One Way ANOVA
Jika data tidak berdistribusi normal, data yang
diperoleh adalah non-parametrik dan diuji oleh Mean ±
Kelompok P Levene
Mann-Whitney U. SD
1,73 ±
3. HASIL DAN PEMBAHASAN K <0,001 0,100
0,02
Hasil pemeriksaan fitokimia 2,11 ±
P0
0,05
Tabel 1. Skrining fitokimia 1,91 ±
P1
0,04
1,91 ±
P2
0,03
1,92 ±
P3
0,07
1,90 ±
P4
0,03

Pada tabel di atas ini dapat dilihat


pada kelompok kontrol positif memiliki nilai
mean 1,73 ± 0,02, P0 ( Kelompok kontrol
negatif ) memiliki mean 2,11 ± 0,05, P1 (
Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa Kelompok burnazin 10% ) memiliki mean
ekstrak etanol bandotan mengandung beberapa 1,91 ± 0,04, P2 ( Kelompok burnazin 15% )
fitokimia, yaitu: fenolik, flavanoid, alkaloid, memiliki mean 1,91 ± 0,03, P3 ( Kelompok
tanin dan terpenoid. Sedangkan, ekstrak lidah lidah buaya 10% ) dengan mean 1,92 ± 0,07,
buaya menganduk zat metabolik sekunder dan P4 ( Kelompok lidah buaya 15% ) dengan
yaitu: fenolik, flavanoid, saponin, tanin dan mean 1,90 ± 0,03.
terpenoid.
Untuk mengetahui kelompok mana
Hasil Uji Analisis
saja yang memiliki perbedaan, maka
Sebelum dilakukan uji hipotesis pada
dilakukan uji Post Hoc LSD. Hal ini
setiap parameter, dilakukan pemeriksaan uji
dikarenakan adanya efek perlakuan yang
normalitas menggunakan uji Saphiro-Wilk.
diberikan pada masing-masing kelompok
Setelah diuji data berdistribusi normal dan
Kontrol +, Kontrol -, P1 (Bandotan 10%), P2
memiliki varian yang sama sehingga dari tabel
(Bandotan 15%), P3 (Lidah buaya 10%), P4
hasil uji One Way ANOVA didapatkan nilai p <
(Lidah buaya 15%).
0,05 dan levene > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan terdapat perbedaan bermakna

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 661
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Tabel 3. Tabel analisis Post-Hoc LSD buaya 15%, bandotan 10% dan lidah buaya
10%.
Kelompok P Keterangan
Grafik 1. Grafik penyembuhan luka bakar
I II
berdasarkan rata-rata diameter
K P0 <0,001 Signifikan
P1 <0,001 Signifikan
P2 <0,001 Signifikan
P3 <0,001 Signifikan
P4 <0,001 Signifikan
P0 P1 <0,001 Signifikan
P2 <0,001 Signifikan
P3 <0,001 Signifikan
P4 <0,001 Signifikan
Tidak
P1 P2 0,778
signifikan
Hasil dari penelitian ini, didapatkan bahwa
Tidak
P3 0,622
signifikan ekstrak etanol daun bandotan memiliki
Tidak
P4 0,725 bebrapa komponen fitokimia seperti fenolik,
signifikan
Tidak flavanoid, alkaloid, tanin dan terpenoid. Hasil
P2 P3 0,832
signifikan
dari penelitian ini sejalan dengan penelitian
Tidak
P4 0,527
signifikan Fitriani et all dimana dikatakan bahwa,
Tidak ekstrak etanol daun bandotan memiliki
P3 P4 0,401
signifikan
kandungan flavanoid, fenolik, saponin,

Dari hasil uji Post Hoc LSD alkaloid, tanin, dan steroid (17).

didapatkan antara kelompok K terhadap P0, Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol

P1, P2, P3 dan P4 signifikan, begitu juga lidah buaya, didapatkan bahwa fenolik,

antara kelompok P0 terhadap P1, P2, P3 dan flavanoid, saponin, tanin dan terpenoid. Hasil

P4 signifikan. Sedangkan antar kelompok P1, penelitian ini sejalan dengan penelitian Septian

P2, P3 dan P4 tidak signifikan. et all dimana dikatakan bahwa dalam ekstrak

Untuk mengetahui efektivitas dan laju etanol lidah buaya terdapat Alkaloid,

dari pemberian ekstrak dilakukan pemeriksaan flavanoid, dan steroid (18).

menggunakan grafik garis, dari hasil yang Dari beberapa manfaat etanol daun

ditemukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak bandotan sebelumnya, beberapa manfaat

bandotan 15% lebih efektif dibandingkan tumbuhan ini, antara lain menyembuhkan luka,

pemberian ekstrak lainnya, diikuti oleh lidah mengobati sakit dada, sakit mata, demam, dan
lain-lain. Selain berbagai manfaat tersebut,

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 662
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

daun bandotan mempunyai dampak negatif kolagen pada fibroblast kuit melalui fosforilasi
bagi kesehatan yaitu menyebabkan luka pada protein, dan saponin terbukti efektif
hati dan menumbuhkan tumor, jika menghambat reaksi inflamasi fase awal (23).
dikonsumsi dalam jangka panjang, karena Selain itu saponin memilki sifat
bandotan juga mengandung zat racun yang bakteriostatik yang bekerja dengan
sangat tidak baik bagi tubuh (19). mengganggu stabilitas membran sel bakteri
Tanaman ini mengandung kumarine, hingga mengakibatkan lisisnya bakteri(24).
eugenol 5%, dan HCN. Daun Ageratum Tanin memiliki mekanisme efek antibakteri
conyzoides mengandung saponin, flavonoida, tanin yaitu melalui reaksi dengan membran
dan polifenol, di samping itu daunnya juga sel, inaktivasi enzim dan destruksi atau
mengandung minyak atsiri (Fitmawati and inaktivasi fungsi materi genetik dan juga sifat
Juliantari, 2017). Tanaman lidah buaya berupa astrigen yang membantu dalam mengecilkan
ekstrak daun mengandung fenolik, flavanoid, pori-pori kulit, memperkeras kulit, dan dalam
saponin, tanin dan terpenoid. hal menghambat pendarahan pada luka
Beberapa kandungan zat metabolit minimal (21,25). Alkaloid memliki sifat
memiliki fungsi tersendiri dalam mencegah bakterisid karena adanya kemampuan untuk
infeksi sekunder dan sebagai antiinflamasi. menghambat kerja enzim untuk mensintesis
Flavanoid memiliki kerja dalam hal merusak protein (26).
permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom Sedangkan, lidah buaya juga bermanfaat
dan lisosom sebagai hasil dari interaksi antara sebagai perlindungan pencernaan dengan
flavanoid dan DNA bakteri, melepaskan menggunakan ekstrak lidah buaya 50%, lidah
energi tranduksi terhadap membran sitoplasma buaya juga bermanfaat sebagai perlindungan
bakteri serta menghambat motilitas bakteri kulit dan penyembuhan luka karena lidah
(21). Flavanoid menghambat enzim buaya dan senyawa utamanya (aloesin, aloin,
lipooksigenase yang berperan dalam dan emodin) melakukan Tindakan
biosintesis leukotrien. Flavanoid juga perlindungan terutama melalui mekanisme
menghambat metabolisme asam arakidonat antioksidan dan anti inflamasi (27). Pada
sehingga produksi prostaglandin dapat penelitian dimana pemberian gel lidah buaya
berkurang. Flavanoid juga menghambat (Aloe vera) memiliki efek yang sangat baik
sekresi enzim lisosom yang merupakan pada fase proliferasi dan proses kontraksi luka,
mediator inflamasi, sehingga menghambat dan berperan penting dalam memperkecil,
proses radang (22). Saponin memilki efek memendekkan, dan mempersempit ukuran
sebagai meningkatkan fibroblast dan jarak pinggir luka pada tikus wistar. Lendir
menghambat ekspresi metalloproteinase. lidah buaya tidak hanya meningkatkan jumlah
Selain itu, saponin juga meningkatkan sintesis kolagen di situs luka, tetapi juga meningkatkan

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 663
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

koneksi transversal antar ikatan sehingga antar kelompok P1, P2, P3 dan P4 tidak
mempercepat perbaikan (28). signifikan.
Penyembuhan luka merupakan respons 3. Uji efektivitas menunjukkan bahwa
biologis yang esensial terhadap regenerasi ekstrak bandotan 15% memberikan
jaringan ikat dan epitel yang rusak. Penerapan pengaruh yang lebih optimal dibandingkan
topical Aloe vera telah terbukti memiliki efek dengan pemberian ekstrak bandotan
yang menjanjikan pada proses penyembuhan dengan konsentrasi lebih rendah.
luka (29). Lidah buaya memiliki suatu 4. Uji efektivitas menunjukkan bahwa
komponen kimia yang dikenal sebagai ekstrak lidah buaya 15% memberikan
glukomanan (β - linked acetylated mannan) pengaruh yang lebih optimal dibandingkan
dimana komponen kimia tersebut memiliki dengan pemberian ekstrak lidah buaya
efek terhadap kesehatan yaitu mempercepat dengan konsentrasi lebih rendah.
penyembuhan luka; memodulasi sistem UCAPAN TERIMA KASIH
kekebalan, efek antineoplastik dan antivirus Tim peneliti berterima kasih kepada
(30). Universitas Prima Indonesia, Laboratorium
KESIMPULAN Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas
Adapun kesimpulan yang diambil pada Prima Indonesia, dan Laboratorium Eldwin
penelitian ini adalah : Cipta Kompetensi Medan yang telah
1. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa mendukung berjalannya penelitian ini
daun bandotan dan lidah buaya efektif sehingga kami dapat melakukan penelitian ini
untuk penyembuhan luka bakar sesuai tanpa adanya hambatan.
dengan setelah diuji data berdistribusi DAFTAR PUSTAKA
normal dan memiliki varian yang sama 1. Dikti K, No Risk, The Of, Porcupine J.
sehingga dari tabel hasil uji One Way Anatomi Makroskopis Dan Analisis
ANOVA didapatkan nilai p < 0,05 dan Dinamika Profil Darah Pada Proses
levene > 0,05. Penyembuhan Luka Pada Kulit Landak
2. Uji efektivitas menunjukkan ada Jawa ( Hystrix Javanica ).
perbedaan yang bermakna dari kelompok 2020;21(36):1–13.
kontrol +, kontrol -, P1 (bandotan 10%), 2. Chouhan G, Moiemen Ns, Grover Lm.
P2 (bandotan 15%), P3 (lidah 10%), P4 Advances In Keratinocyte Delivery In
(lidah buaya 15%).Dari hasil uji Post Hoc Burn Wound Care. Adv Drug Deliv
LSD didapatkan antara kelompok K Rev. 2018;123:18–32.
terhadap P0, P1, P2, P3 dan P4 signifikan, 3. Sutrisno T, Huda N, Nurlely N, Cahaya
begitu juga antara kelompok P0 terhadap N, Srikartika Vm. Efektivitas Gel
P1, P2, P3 dan P4 signifikan. Sedangkan Kuersetin Pada Penyembuhan Luka

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 664
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Bakar Derajat Iia. Mpi (Media Pharm Gingivalis Secara In Vitro Universitas
Indones. 2017;1(1):1–11. Sumatera Utara. 2020;
4. Aryati Yvp, Setiawan I, Ariani Nr. 10. Indonesia Jk. Artikel Riset Formulasi
Pengaruh Gel Kombinasi Ekstrak Kulit Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel
Semangka (Citrullus Lanatus (Thunb.)) Ekstrak Daun Ketepeng Cina ( Cassia
Dan Ekstrak Kulit Manggis Alata L .) Formulation And Physical
(Garciniamangostana L.) Terhadap Stability Of Cassia Alata L . Leaf
Penyembuhan Luka Bakar Pada Extract Gel Penyakit Yang Menyerang
Kelinci. Ijms-Indonesian J Med Sci. Pada Permu- Malassezia Furfur .
2019;6(1). Penyakit Yang Diseb. 2015;5(2):74–
5. Munthe I. Pengaruh Status Nutrisi, 82.
Grade Luka Dan Perawatan Luka 11. Azizah Z, Wati Sw. Skrining Fitokimia
Terhadap Proses Penyembuhan Luka Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total
Bakar Di Rumah Sakit Umum Kota Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica
Medan Tahun 2017. 2019; Charantia L.). J Farm Higea.
6. Siahaan Msy, Pangkahila W, Aman 2018;10(2):163–72.
Igm. Gel Ekstrak Daun Meniran 12. Isnaini Iko, Rosinta Da. Skrining
(Phyllanthus Niruri) Meningkatkan Fitokimia Ekstrak Etanol Buah
Epitelisasi Penyembuhan Luka Pada Karamunting (Melastoma
Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar Malabathricum L) Sebagai Identifikasi
(Rattus Norvegicus). J Biomedik Jbm. Awal Aktivitas Wound Healing. In:
2017;9(1). Prosiding Seminar Nasional
7. Kesehatan Fi, Nahdlatul U, Mataram Lingkungan Lahan Basah. 2021.
W, Pule K, Pendarahan Wh. Efek 13. Cobra Ls, Amini Hw. Skirining
Waktu Henti Pendarahan ( Bleeding Fitokimia Ekstrak Sokhletasi Rimpang
Time ) Daun Bandotan ( Ageratum Kunyit (Curcuma Longa) Dengan
Conyzoides L .) Pada Mencit ( Mus Pelarut Etanol 96%. J Ilm Kesehat
Musculus ). 2021;3:37–44. Karya Putra Bangsa. 2019;1(1):12–7.
8. Wardani Hk. Manfaat Aloe Vera 14. Siyanti A, Fitriani N. Uji Aktivitas
Sebagai Terapi Topikal Luka Bakar. Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit
Wellness Heal Mag. 2020;2(1):141–6. Alpukat (Persea Americana Mill.)
9. Martin R, Tampubolon T, Martin R, Terhadap Peredaman Dpph. In:
Tampubolon T. Efektivitas Antibakteri Proceeding Of Mulawarman
Ekstrak Lidah Buaya ( Aloe Vera ) Pharmaceuticals Conferences. 2019. P.
Terhadap Bakteri Porphyromonas 72–5.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 665
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

15. Syahara S, Siregar Yf. Skrining Ilm Manuntung. 2016;2(2):154.


Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Kersen 22. Tilawati W, Agustina A, Arrosyid M.
(Muntingia Calabura). J Kesehat Ilm Sediaan Salep Ekstrak Daun Kelor
Indones (Indonesian Heal Sci Journal). (Moringa Oleifera Lam) Sebagai
2019;4(2):121–5. Penyembuhan Luka Bakar Topikal
16. Madjid Adr, Rahmawati Da, Fasya Ag. Pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus).
Variasi Komposisi Eluen Pada Isolasi 2015;1(722):2016–9.
Steroid Dan Triterpenoid Alga Merah 23. Erwiyani Ar, Haswan D, Agasi A,
Eucheuma Cottonii Dengan Karminingtyas Sr. Pengaruh Sediaan
Kromatografi Kolom Basah. Alchemy. Gel Dan Krim Ekstrak Etanol Daun
2020;8(1):35–40. Kelor (Moringa Oleifera Lamk)
17. Fitriani K, Slamet, Pambudi Db, Terhadap Penurunan Luas Luka Bakar
Waznah U. Aktivitas Pertumbuhan Pada Tikus. Indones J Pharm Nat Prod.
Rambut Hair Tonic Ekstrak Daun 2020;3(2):41–52.
Bandotan (Ageratum Conyzoides L.) 24. Maco Ca, Aprilia Ga, Mellenia P, Enda
Pada Kelinci Jantan (Oryctolagus S, Linda C, Fransisca K. The Effect Of
Cuniculus). 2021;1194–204. Andaliman Extract (Zanthoxylum
18. Septiawan An, Emelda E, Husein S. Acanthopodium Dc) On The Histology
Aktivitas Antioksidan Kombinasi Of The Stz-Induced Rats. Jambura J
Ekstrak Etanol Lidah Buaya (Aloe Heal Sci Res. 2022;4(1):334–44.
Vera L.) Dan Ganggang Hijau (Ulva 25. Suriawanto N, Setyawati E, Program N,
Lactuca L.). Inpharnmed J (Indonesian Keperawatan Si, Tinggi S, Kesehatan I,
Pharm Nat Med Journal). 2021;4(1):11. Et Al. Pengaruh Pemberian Ekstrak
19. Karyati K, Adhi Ma. Jenis-Jenis Propolis Lebah Tanpa Sengat Pada
Tumbuhan Bawah Di Hutan Penyembuhan Luka Bakar Tikus Putih
Pendidikan Fakultas Kehutanan (Rattus Norvegicus) The Effect Of
Universitas Mulawarman. Mulawarman Treatment Using Stingless Bee
University Press; 2017. Propolis Extract On Burn Wound
20. Fitmawati Ms, Juliantari E. Dari Semak Healing In Rattus Norvegicus.
Menjadi Obat. 2021;8(December 2020):68–76.
21. Fitri Handayani Ts. Uji Aktivitas 26. Ervianingsih, Zahran I, Hurria, Imeldha
Ekstrak Etanol Daun Kersen N. Uji Efektivitas Ekstrak Lidah
(Muntingia Calabura L.) Terhadap Mertua (Sansevieria Trifasciata) Untuk
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Menyembuhkan Luka Bakar Pada
Mencit Putih Jantan (Mus Musculus). J Hewan Coba Kelinci (Oryctolagus

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 666
Vol 4. No. 3 (2022) : Oktober

Cuniculus). 2020;8(1):274–82.
27. Sánchez M, González-Burgos E, 29. Rahman S, Carter P, Bhattarai N. Aloe
Iglesias I, Gómez-Serranillos Mp. Vera For Tissue Engineering
Pharmacological Update Properties Of Applications. J Funct Biomater.
Aloe Vera And Its Major Active 2017;8(1):6.
Constituents. Molecules. 2020;25(6):1– 30. Pandey A, Singh S. Aloe Vera: A
37. Systematic Review Of Its Industrial
28. Nazir F, Zahari A, Anas E. Pengaruh And Ethno-Medicinal Efficacy. Int J
Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloe Pharm Res Allied Sci. 2016;5(1):21–
Vera) Terhadap Jarak Pinggir Luka 33.
Pada Tikus Wistar. J Kesehat Andalas.
2015;4(3).

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 667

Anda mungkin juga menyukai