PENDAHULUAN
Data dari World Health Organitation (WHO) ditahun 2012 sekitar kurang
lebih ada 7 miliar jiwa. Sementara data yang ditemukan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes) pada tahun 2012 lalu didapat penderita kolik abdomen
di Indonesia tercatat lumayan tinggi ada sekitar 91,6%. Tetapi berdasarkan hasil
penelitian di RS Pasar Rebo pada rentang waktu 3 bulan terakhir yang dilakukan
pada bulan januari sampai maret terdapat 8 orang penderita kolik abdomen
Nyeri kolik abdomen dapat dirasakan seperti tertusuk benda yang tajam.
Mekanisme nyeri ini dikarena adanya sumbatan, dari segi parsial ataupun segi total
dari organ tubuh yang berongga bahkan organ yang terlibat didalamnya yang
mempengaruhi peristaltik usus. Nyeri abdomen ini bermula dari organ abdomen
digolongkan dengan nyeri viseral dibagian susunan dinding perut. Lokasi nyeri ini
dapat mengarah ke penyebab terjadinya nyeri, mungkin sebagian nyeri yang
dirasakan berasal dari penjalaran ditempat lain. Nyeri yang tidak cepat diobati dapat
menyebabkan kolik usus, kolik peritonitis, kolik biller, dan kolik ginjal, dan sampai
menimbulkan kematian untuk itu penulis mengangkat nyeri pada pasien kolik
abdomen dikarnakan rata – rata penderita kolik abdomen mengeluh nyeri pada
daerah abdomen (Barbara, 2011).
Frekuensi kolik abdomen yang bisa dipengaruhi oleh faktor usia, jenis
kelamin (Chang, 2013). Mengurangi rasa nyeri pada kolik abdomen dapat dengan
cara seperti menggunakan non-farmakologi contohnya terknik relaksasi nafas dalam
dan dengan cara farmakologi. Dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam bertujuan
untuk menenagkan pikiran dan ketegangan dari stres sehingga rasa nyeri yang
dirasakan berkurang (Andarmoyo, 2013).
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan dalam peningkatan ilmu
keperawatan sesuai asuhan keperawatan pada pasien kolik abdomen dengan
masalah nyeri akut agar bisa mencukupi kebutuhan dasar pada pasien selama
di rawat di rumah sakit.
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Praktis bagi pendidikan
Adapaun hasil diinginkan untuk membagikan informasi, dan
pengetahuan, serta kebaikan kepada pasien juga keluarga pasien dalam
memahami penyakit kolik abdomen.
2. Praktis bagi pelayanan
Untuk dijadikan tumpuan dalam pengembangan, melaksanakan praktik
keperawatan, pemecahan masalah dengan kasus kolik abdomen.
3. Praktis bagi peneliti selanjutnya
Untuk dijadikan tumpuan dan tambahan dalam keputusan bagi penelitian
lainnya.
1) Dibagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, surat
pernyataan keaslian, lembar persetujuan, dan lembar pengesahan.
2) Bagian inti
Laporan ini terdiri enam bab, dan setiap bab terdiri dari beberapa sub sebagai
berikut :
Bab 1 :
Pendahuluan, yang isinya seperti latar belakang masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, mafaat, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
Bab 2 :
Tinjauan teoritis, yang isinya seperti pengertian, etiologi, patofisiologi,
penatalaksanaan medis, anamneses, diagnosa keperawatan, perencanaan
dalam keperawatan, pelaksanaan dalam keperawatan, dan evaluasi dalam
keperawatan.
Bab 3 :
Metode penelitian, yang isinya seperti desain penelitian, subyek penelitian,
batasan istilah, lokasi dan waktu penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, keabsahan data, dan analisis data.
Bab 4 :
Tinjauan kasus, yang isinya seperti gambaran lokasi studi kasus, pengkajian
keperawatan, diagnosa Keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
Bab 5 :
Pembahasan, yang isinya seperti pengkajian keperawatan, diagnosa
Keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan
evaluasi keperawatan
Bab 6 :
Kesimpulan dan saran, yang isinya seperti kesimpulan yang menjawab
tujuan penulisan dan saran merupakan bentuk dari tanggapan penulis
terhadap kesenjangan teoritis dengan tinjauan kasus lapangan.
3) Bagian akhir diisi dengan daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kolik Abdomen
1. Pengertian
Kolik Abdomen merupakan kerusakan dialiran isi usus sejauh traktus
intestinal, kerusakan ini diakibatkan karna gangguan yang menimbulkan terhentinya
saluran usus tetapi peristaltiknya itu berjalan lancar (Amin, 2015). Nyeri pada kolik
abdomen yang sifatnya timbul hilang yang berasal dari organ didalam abdomen. Hal
ini dikarnakan adanya peradangan diorgan dalam abdomen, dan terhentinya organ
abdomen (Kusuma, 2015).
Nyeri kolik abdomen dapat diketahui dan dirasakan seperti tertusuk benda
yang tajam. Dari mekanisme terjadinya nyeri ini disebabkan adanya sumbatan dari
secara parsial atau total, dari oragan tubuh berongga dan organ yang dipengaruhi
oleh peristaltik (Gilroy, 2013). Nyeri kolik abdomen kadang muncul secara
mendadak dan kadang hilang begitu saja, nyeti ini salah satu ragam kondisi nyeri
dari yang ringan sampai yang sifatnya fatal (Amin, 2015).
2. Etiologi
Penyebab timbulnya kolik abdomen seperti :
a. Secara mekanis:
1) Adhesi.
2) Karsinoma.
3) Volvulus.
4) Obstipasi.
5) Polip.
6) Striktur.
b. Secara fungsional:
1) Ileus paralitik.
2) Lesi medula spinalis.
3) Enteritis regional.
4) Ketidakseimbangan elektrolit.
5) Uremia (Reeves, 2011).
3. Klasifikasi
Kolik abdomen visceral dari organ dalam, yang mana intrusi sumber saraf
dapat menpunyai respon, terpenting pada distensi dan pengencangan otot, sobekan
luka. Nyeri visceral sulit diketahui, terasa tumpul, terasa samar, dan bahkan
mengarah ke tempat bentuk benih yang sama (Amin, 2015).
Jenis nyeri dibagi dua seperti menurut adanya nyeri dan lamanya nyeri, yaitu
akut dan kronik, lalu dibagi seperti yang bedah, dan non bedah. Kemudian dapat
dibagi kembali didasarkan dari usianya, mulai usia rendah seperti dua tahun dan
diatas dua tahun, lalu dikelompokkan lagi menjadi agen dari gastrointestinal dan
luar gastrointestinal (Reeves, 2011).
Hal ini dibagi dari nyeri perut yabg berulang menjadi dua golongan ada
organik, dan ada psikogenik. Biasanya kali ini dapat dicari dari penyebab
organiknya, jika belum ditemukan bisa jadi dari masalah psikogenik. Dengan cara
seperti ini mungkin banyak membuang waktu dan biaya yang banyak. Pada awalnya
batu empedu itu dibagi dalam tiga tipe :
a. kolesterol.
b. pigmen empedu.
c. campuran.
Batu kolesterol disebabkan karna terganggunya liver yang dapat membuang
kolesterol yang kebanyakan sehingga kolestrolnya diatas jumlah larutan kolesterol
diempedu. Pigmen terjadi akibatkan reaksi hemolitik dan investasi E. Coli didalam
empedu yang bisa menggatin bilirubin di glukuronida membentuk bilirubin yang
bebas dan bisa menjadi kristal kalsium bilirubin (Amin, 2015).
4. Patofisiologi
Kolik abdomen merupakan kerusakan dialiran usus sejauh traktus intestinal.
Rasa nyeri yang sifatnya hilang muncul, yang berasal dari organ didalam abdomen.
Hal ini diawali karna infeksi didalam organ perut. Nyeri akut diabdomen itu suatu
prioritas pada abdomen yang diakibatkan adanya rasa nyeri diabdomen yang terjadi
mendadak. Terkait rasa nyeri ini selalu menimbukan gejala contohnya muntah,
konstipasi, diare, gejala gastrointestinal yang mendasar. Nyeri kolik abdomen ini
bermula dari organ didalam abdomen, dan juga dikatakan nyeri viseral. Area nyeri
diabdomen ini selalu mengarah ke tempat organ yang jadi faktor penyebab nyeri
tersebut. Tetapi ada sebagian nyeri dirasakan dari penyebaran dari tempat lain
(Gilroy, 2013).
5. Manifestasi Klinis
a. Mekanik biasa dari usus halus bagian atas
Kolik abdomen dari tengah menuju ke atas terjadinya, mual, muntah,
empedu awal, kenaikan bising usus, lalu nyeri saat tekan ringan.
b. Mekanika biasa dari usus halus bagian bawah
Kolik yang relevan ditengah abdomen, mual serius, muntah sedikit dan tidak
ada lalu ada ampasnya, kenaikan bising usus, dan bunyi “hush” tinggi, nyeri
tekan terasa sedang.
c. Mekanika biasa bagian kolon
Abdomen ditengah sampai kebawah, mual yang keluar terakhir, kemudian
muntah, bising usus meningkat, nyeri tekan sangat sakit.
d. Obstruksi mekanik parsial
Keadaan ini sama dengan granulomatosa usus dipenyakit Crohn. Gejala
yang timbul nyeri diabdomen, mual ringan dan diare.
e. Strangulasi
Gejala yang dapat berubah dengan aktif seperti terasa sangat nyeri, secara
berlanjut dan selalu ditempat, mual yang lumayan, terdapat muntah, lalu bising
usus turun serta nyeri tekan ditempat sangat dahsyat. Feses ataupun vomitus
kemudian berwarna gelap bahkan berdarah dan bisa juga menyimpan darah
samar.
6. Pathway Kolik Abdomen
Faktor Psikologis
B. Konsep Nyeri
1. Pengertian Nyeri
Nyeri yaitu suatu mekanisme protektif pada tubuh, nyeri muncul karna
jaringan yang rusak dan mengakibatkan individu itu bereaksi dalam mengurangi
rasa nyeri itu. Nyeri ialah pengalaman sensasi emosional yang tidak memuaskan
dikarnakan terjadi suatu kerusakan aktual bahkan potensial, juga menceritakan
kondisi masalah nyeri (Lukman, 2013).
2. Jenis Nyeri
a. Nyeri Akut
Menurut Nanda (2012) nyeri akut iyaitu sebuah rasa refleksi yang tidak
memuaskan timbul karna adanya obstruksi pada jaringan yang aktual ataupun
potensial.
b. Nyeri Kronik
Nyeri ialah dimana kondisi yang banyak dari rasa singular yang diawali
dari dorongan tertentu yang sifatnya perorang. Menurut Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia (2017), pemahaman persepsi atau emosional ada
kaitannya dengan keruskan pada jaringan aktual ataupun fungsional, dengan
hanya spontan maupun lama dan intensitas kecil sampai berat dan juga stabil,
bahkan berlangsung lebih dari 3 bulan.
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Diawali dari identitas pasien, yang berisi nama, umur, alamat, status
perkawinan, bahkan ada identitas penanggung jawab misal anak.
b. Status kesehatan saat ini
Data dari keluhan waktu masuk rumah sakit serta keluhan yang dirasakan
sekarang.
c. Kebutuhan Dasar Khusus
1) Pola nutrisi
Nafsu makan naik, tetapi berat badan turun sekitar 5,5 kg.
2) Pola eliminasi/sistem urogenital
a) Konstipasi , tidak bisa berkemih, retensi urine.
b) Edema dikandung kemih , uretra dan meatus urinarius terjadi akibat
trauma.
c) Pada fungsi ginjal proteinuria, diuresis sekitar 12 jam
3) Pola personal Hygiene
Berapa kali pasien personal hygien, seperti mandi, pral hygiene, maupun cuci
rambut.
4) Pola istirahat dan tidur
Waktu tidur kurang, dan mengantuk
5) Pola Aktivitas dan latihan
Terhambat karena nyeri
6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Apakah pasien itu merokok, minum-minuman berakohol, ataupun kecanduan
obat-obatan.
7) Seksualitas / reproduksi
Adanya rasa takut untuk berhubungan seksual akibat nyeri
8) Peran
Perubahan peran sebagai anggota keluarga.
9) Persepsi diri/konsep diri
Penilaian citra tubuh terhambat.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) Glasgow coma scale
b) Tingkatan Kesadaranya
c) TTV
Jam I : setiap 20 menit, Jam II : setiap 35 menit, Jam III : setiap 3 jam,
Setelah satu hari :setiap 6 jam
d) BB
e) TB
2) Head to toe
a) Kepala
Pemeriksaan ini dilakukan mencari adanya edema atau tidak pada wajah
b) Wajah
Pemeriksaan ini dilakukan apakah kongjungtiva klien pucat, dan apakah
skeleranya ikterus.
c) Leher
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara meraba leher klien untuk mengetahui
apakah terdapat kelenjar tiroid membesar, pembuluh limfe, dan pelebaran
vena jungularis.
d) Thoraks
1. Payudara
a. Adanya perubahan pada payudara, serta payudara membesar, dan
putingnya mulai erektil,
2. Jantung
a. Volume darah
Turunnya voleme darah akibat hilangannya darah dan kembali normal
sekitar 3-4 minggu.
e) Abdomen
1. Pemeriksaan bising usus di empat kuadran
2. Pemeriksaan fundus uteri, konsistensi, kekuatan kontraksi, posisi, tinggi
fundus.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis
Association yakni pandangan klinis pada reaksi individu, keluarga atau kornunitas
mengarah ke permasalah kesehatan atau berjalan dikehidupan yang aktual, dan
potensial. Standar asuhan keperawatan indonesia ini memiliki tiga komponen
seperti: diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan dan luaran keperawatan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah mengeluarkan standar diagnosis
keperawatan (SDKI), dan standar intervensi keperawatan (SIKI). Agar bisa
menyempurnakan asuhan keperawatan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) kembali mengeluarkan standar luaran keperawatan (SLKI). Diagnosa
keperawatan agar dasar dalam memilih perencaan keperawatan untuk tercapainya
tujuan perawat yang bertanggung jawab.
Diagnosa yang sering terjadi pada kasus Kolik Abdomen iyaitu :
a. Nyeri akut (D.0077)
b. Resiko ketidak seimbangan cairan (D.0036)
c. Gangguan rasa nyaman (D.0074)
3. Rencana Keperawatan
a. Nyeri akut D.0077
Tabel 2.1 Intervensi nyeri akut
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Tujuan: Setelah di Observasi
lakukan tindakan Identifikasi
keperawatan 3x24jam lokasi,karakteristik,
diharapkan dapat menurun durasi,
nyeri Kriteria Hasil: frekuensi,kualitas,inte
Keluhan nyeri nsitas nyeri
tidak ada • Identifikasi skalanyeri
Tidak merasa • Identifikasi respon
gelisah nyeri non verbal
Terasa nyaman • Identifikasi faktor
Tidak kesulitan yang membuat dan
tidur memreringan kan nyeri
• Identifikasi
pengetahuan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh
nyeri ada kualitas hidup
• Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
• Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi_rasa nyeri
• Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
• Fasilitasi istirahat dan
tidur
• Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
• Jelaskan penyebab,
periode , dan permicu
nyeri
• Jelaskan strategi
meredakan nyeri
• Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi_rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
anagetik jika perlu
b. Resiko ketidak seimbangan cairan D.0036
Tabel 2.2 Intervensi Resiko ketidak seimbangan cairan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Tujuan: Setelah dilakukan Manajemen Cairan
tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan keseimbangan Monitor status hidrasi
cairan meningkat Kriteria Hasil: Monitor berat badan
Asupan cairan harian
Haluaran urine Monitor berat badan
sebelum dan sesudah
dialisis
Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Monitor status dinamik
Terapeutik:
Catat intake output dan
hitung balance cairan
Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena,
jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu
METODE PENELITIAN
3.4.2 Waktu
Penelitian ini dijalani pada bulan januari tahun 2022 di ruang rawat
inap medikal bedah Flamboyan, RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur.
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ialah susunan usulan penelitian dengan metode studi
kasus. Setelah melewati proses uji oleh penguji proposal maka melanjutkan dengan
merangkum data. Data ini berupa hasil dari aktivitas yang dilakukan seperti
observasi, dan wawancara terhadap kasus yang diambil.
3.6 Metode Dan Instrumen Pengumpilan Data
Sebelum melakukan merangkum data, harus memperhatikan cara
pengumpulan data yang baik agar hasil penelitian ini dapat divalidasidasi. Bukti
atau data harus ada dalam studi kasus bisa diambil dari sumber, seperti:
dokumentasi, wawancara, observasi aktif, observasi pasif dan juga perangkat fisik
(Aziz, 2012).
3.6.1 Teknik pegumpulan data
Pada kali ini penulis menjelaskan beberapa hal terkait metode
pengumpulan data diantaranya: Wawancara (hasil anamnesis berupa
personalitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
dahulu, keluarga, dan lain - lain yang didapat dari pasien, keluarga,
dan perawat). Observasi pemeriksaan fisik berupa IPPA: Inspeksi,
Palpasi, Perkusi, Auskultasi pada tubuh pasien. Dan studi
dokumentasi hasil dari pemeriksaan diagnosa dan juga data lain yang
relevan.
3.6.2 Instrument pengumpulan data
Instrument pengumpulan data diambil dengan fomat
pengkajian asuhan keperawatan yang sama dengan ketentuan yang
berlaku.
3.7 Keabsahan Data
Pembuatan data studi kasus ini dengan metode tidak statistik, yakni analisis
kualitatif yang dilaksanakan dengan metode naratif induktif contohnya pegambilan
keputusan umum, didasari dari hasil observasi dan wawancara. Keabsahan data
ditujukan dalam memvalidasi kualitas data yang didapat dari penelitian hingga data
ini memiliki validitas yang cukup tinggi.
Disamping itu, keabsahan data dapat menggunakan sumber informasi
mencakup triangulasi dari 3 sumber data utama yakni pasien, perawat, dan keluarga
pasien yang ada kaitannya dengan masalah yang diambil.
3.8 Analisa
Analisis data diambil saat dirumah sakit, pada waktu pengumpulan data
sampai beberapa data yang didapa. Dalam proses ini data bisa diubah dan dianalisis
dengan cara tertentu. Analisis data dilakukan seperti teknik menggunakan bukti, lalu
setelah itu membandingkan 1 diagosa yang sama tetapi 2 pasien.
Cara analisis itu diambil dengan mendeskiriptifkan balasan dari penelitian
tersebut diambil dari wawancara yang dilakukan dalam perumusan masalah ini.
Cara analisis ini diambil dengan menggunakan pengamatan yang dilakukan peneliti
dan asuhan keperawatan yang mendapat data agar kemudian didefinisikan dan
dibandingkan secara filosofi yang selaku bahan untuk memberi rekomendasi untuk
intervensi tersebut.
Daftar Pustaka
Amin, H. N. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC - NOC.
Jakarta: Medication Publishing.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Barbara, K. G. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik Volume
2. Jakarta: ECG.
Bare, S. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bunner & Suddarth Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Indonesia ECG.
Chang, C. L. (2013). Herbal Therapies for Type 2 Diabetes Mellitus : Chemistry, Biology, and
Potential Application of Selected Plants and. Hindawi Journal.
Depkes, R. (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012.
Gilroy, A. a. (2013). Anatomy An Essential Book. New York: Theime.
Karlinawati, E. (2013). Pengaruh Distraksi Dengan Spiritual Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Pada Pasien Colic Abdomen Instalasi Gawat Darurat RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun
2013. Skripsi Colic Abdomen.
Kusuma, H. (2015). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC - NOC. .
Yogyakarta: Media Action.
Lukman, N. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta: Salemba Medika.
Mahadevan, N. (2015). Hibiscus sabdariffa Linn. An Overview. Natural Product Radiance.
NANDA. (2012). Diagnosa Keperawatan. Jakarta: ECG.
Nuratif, K. H. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda (North
American Nursing Diagnosis Assosiation) Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. . Yogyakarta:
Medication.
Nursalam. (2014). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
PPNI, S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Reeves, G. R. (2011). Keperawatan Medikal Bedah, Setyomono Joko (Penterjemah). Jakarta:
Salemba Medika.
Sherwood, L. I. (2015). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: ECG.
Suyatno. (2011). Metodeologi Dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO. (2012). Word Health Organization. Word Health Organization Statistic.