D
DI RUANG IGD RSUD dr. GUNAWAN MANGUNKUSUMO AMBARAWA
Disusun oleh :
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Nyeri alih
Nyeri alih adalah nyeri yang dirasakan pada jarak dari organ yang sakit. Nyeri ini
dihasilkan dari jalur-jalur neuron aferen sentral yang berasal dari lokasi yang berbeda.
Contohnya adalah pasien dengan pneumonia mungkin merasakan nyeri abdomen karena
distribusi neuron T9 terbagi oleh paru-paru dan abdomen. Contoh lainnya yaitu nyeri
epigastrium yang berhubungan dengan Infark miokard, nyeri di bahu
yang berhubungan dengan iritasi diafragma (contoh, rupture limpa), nyeri
infrascapular yang berhubungan dengan penyakit biliar dan nyeri testicular yang
berhubungan dengan obstruksi uretra.
1.2 Etiologi
1. Mekanis
1. Adhesi/perlengketan pasca bedah.
2. Karsinoma.
3. Volvulus.
4. Intusesupsi.
5. Obstipasi.
6. Polip.
7. Striktur.
1.5 PathwayColicAbdomen
1.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid
yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitisdanpeningkatan
kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
1.7 Penatalaksanaan
Tatalaksana awal di ruang gawat darurat meliputi resusitasi cairan secara agresif,
dekompresi usus halus, pemberian analgetik dan antiemeticdengan indikasi klinis,
antibiotik dan konsultasi operasi yang dini. Dekompresi dilakukan dengan cara memasang selang
NGT untuk dilakukan suction terhadap isis GI dan untuk mencegah aspirasi. Tidak lupa juga
untuk selalu memonitor jalan napas, pernapasan dan sirkulasi (Mahadevan, 2009).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1.1 Pengkajian
3. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehastan umum
Akan terjadi nyeri perut yang hebat akibat proses penyakitnya.
2. Sistem respirasi
Sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan tidak terjadi sesak tetapi
apabila derajat nyeri hebat aka nada kemungkinan klien sesak.
3. Sistem kardiovaskuler.
Bisa terjadi takikardia dan disritmia atau adanya penyakit yang lainnya.
4. Sistem persyarafan
Nyeri abdomen, pusing atau sakit kepala karena sinar
5. Sistem gastrointestinal
Pada sistem gastrointestinal ini didapatkan intoleran terhadap makanan/ nafsu makan
menurun dan muntah.
6. Sistem eliminasi
Klien dapat mengalami konstipasi akibat dari intoleran terhadap makanan.
4. Diagnose Keperawatan
4.1. Nyeri (akut) berhubungan dengan peningkatan asam lambung
Intervensi :
1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
2) Ajarkan prinsip manajemen nyeri.
3) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
4) Berikan lingkungan yang nyaman untuk pasien.
5) Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
5. Rencana Keperawatan
- Dx 1 :
Tujuan umum:
Nyeri pasien dapat berkurang setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam.
Tujuan khusus:
Terjadi penurunan asam lambung setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam.
Kriteria hasil:
- Rasional :
1 Pengkajian nyeri secara komprehensif dapat mengetahui seberapa nyeri pasien saat ini.
2 Reaksi nonverbal menunjukan intensitas nyeri yang dirasakan pasien.
3 Komunikasi terapiutik dapat membuat pasien merasa tenang dan ,membantumenbgurangi
rasa nyeri.
4 Relaksasi dan distraksi dapat membantu mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian
pasien.
5 Lingkungan dapat mempengaruhi nyeri pasien seperti suhu dingin dapat meningkatkan
nyeri pada pasien, lingkungan yang ramai dapat meningkatkan nyeri pasien
6 Jika nyeri bertambah nadi dan tekanan darah akan meningkat.
7 Pemberian obat anti nyeri dapat membantu pasien dalam mengurangi nyeri.
- Dx 2 :
Tujuan umum:
Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24
jam.
Tujuan khusus:
Asupan nutrisi pasien dapat sesuai kebutuhan tubuh setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1x24jam.
Kriteria Hasil:
- Intervensi :
1 Kaji status nutrisi pasien ( ada tidaknya penghambat pemenuhan nutrisi seperti
mual,muntah,anoreksia)
2 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake makanan seperti makan dalam porsi kecil
tapi seringpemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien
3 Berikan penyuluhan yang tepat terhadap pasien gastritis tentang kebutuhan nutrisi yang
tepat dan sesuai.
4 Kaji frekuensi mual, durasi, tingkat keparahan, faktor yang menyebabkan mual.
5 Anjurkan pasien untuk makan selagi hangat.
- Rasional :
1 Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui status nutrisi pasien sehingga dapat
menentukan intervensi yang diberikan
2 peningkatan intake makanan dapat membantu mempertahankan kondisi klien agar tetap
stabil dan mencegahkeaadaan malnutrisi.
5 Dengan menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat dapat mengurangi rasa mual
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku Saku Diagnosa Keperawatan dan Dokumentasi, edisi 4,
Alih Bahasa Yasman Asih. Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih Bahasa Monica
Ester, Jakarta :EGC
Daniell Jane Charett. 1995. Oncologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa
Imade Kariasa, Jakarta : EGC
Theodore R. Schrock, M. D.1992. Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med Adji Dharma,
dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran Jakarta : EGC
Thomas F Nelson, Jr M. D.1996. Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene Winata, dr.
Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta : EGC
Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta :
EGC; 2001
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih
bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And
Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I.
Jakarta : Salemba Medika; 2001