Anda di halaman 1dari 6

NYERI ABDOMEN AKUT PADA ANAK-ANAK

PENDAHULUAN

DEFINISI

Nyeri abdomen akut adalah suatu keadaan yang menandakan kelainan nontraumatik
spontan dan tiba-tiba yang manifestasi utamanya di regio abdomen dengan gejala utama biasanya
nyeri. Memerlukan tindakan operatif bila berlangsung secara progresif dan membutuhkan tindakan
dan tatalaksana yang cepat. Langkah pendekatan kepada pasien dengan keadaan akut abdomen
harus teliti dan seksama. Sangkaan adanya akut abdomen harus tetap dicurigai bahkan jika pasien
hanya mempunyai gejala ringan dan atipical. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk
menemukan kemungkinan penyebab dan mengarahkan pilihan untuk menetapkan diagnosis utama.
Observasi klinis yang ketat dibutuhkan di Rumah sakit dan diperlukan pemeriksaan tambahan untuk
menyingkirkan kemungkinan kasus operatif dan atau perawatan nonoperatif.

EPIDEMIOLOGI

Nyeri akut abdomen perut bisa terjadi pada segala umur, biasanya terjadi pada anak usia
5 hingga 14 tahun, sementara frekuensi tertinggi pada usia 5-10 tahun. Apley menemukan
bahwa nyeri akut abdomen pada 10-12% anak laki-laki usia 5-10 tahun dan menurun setelah
usia itu. Anak perempuan cenderung lebih sering menderita sakit ini dibandingkan anak laki-laki
(Perempuan:Laki-laki = 5:3). Sakit perut ini jarang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dan di
atas 15 tahun (Boediarso, 2010 dan Wiryati, 2007).

KLASIFIKASI

Pada garis besarnya sakit perut dapat dibagi menurut datangnya serangan dan lamanya
serangan, yaitu akut atau kronik (berulang), yang kemudian dibagi lagi atas kasus bedah dan non
bedah (pediatrik). Selanjutnya dapat dibagi lagi berdasarkan umur penderita, yang di bawah 2
tahun dan di atas 2 tahun, yang masing-masing dapat dikelompokkan menjadi penyebab
gastrointestinal dan luar gastrointestinal (Boediarso, 2009).e
Pada materi kali ini, khusus membahas tentang nyeri akut abdomen. Pada akut abdomen,
apapun penyebabnya, gejala utama yang menonjol adalah nyeri akut pada daerah abdomen.
Walaupun terkadang penyebab utamanya sudah jelas seperti pada trauma. Beberapa penulis
membagi klasifikasi membagi nyeri akut abdomen berdasarkan lokasi kuadran dimana nyeri itu
muncul. Pada kondisi nyeri abdomen dan perdarahan yang merupakan suatu keadaan kegawatan
saluran pencernaan pada anak-anak, maka dibutuhkan dengan segera :
1. Diagnosis kerja sementara
2. Mengambil langkah-langkah untuk membuktikan kebenaran diagnostik
3. Mengambil langkah-langkah penanggulangan yang tepat selama pembuktian
kebenaran diagnosis
Berikut adalah tabel diagnosis banding akut abdomen pada anak-anak berdasarkan lokasi kuadran
dimana nyeri itu berada.
ETIOLOGI

Etiologi nyeri abdomen akut berdasarkan simptom

Neonatus Bayi < 2 tahun


NEC Kolik < 3 bulan
Perforasi lambung spontan Gastroenteritis akut / sindrom viral
Penyakit hirschprung Intususepsi
Ileus mekonium Hernia inkarserata
Atresia atau stenosis intestinal Volvulus (malrotasi)
Perforasi traumatik (kesulitan kelahiran) Sindrom sickling
Intoleransi susu sapi
Diverticulum meckel

Usia sekolah (2-13 tahun) Remaja


Gastroenteritis akut/sindrom viral Gastroenteritis akut/ sindroma viral
Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih
Apendisitis Apendisitis
Trauma Trauma
Konstipasi Konstipasi
Pneumonia Penyakit keradangan pelvis
Sindrom sickling Pneumonia
Pankreatitis Pankreatitis
Torsio ovari kolesistitis
Batu empedu Purpura Henoch-scholein
kolestatis
Purpura Henoch-scholein

Patofisiologi
Rasa sakit perut, baik mendadak maupun berulang, biasanya selalu bersumber pada
(Hegar, 2003):
1. Visera perut
2. Organ lain di luar perut
3. Lesi pada susunan saraf spinal
4. Gangguan metabolik
5. Psikosomatik

Reseptor rasa sakit di dalam traktus digestivus terletak pada saraf yang tidak bermielin
yang berasal dari sistim saraf otonom pada mukosa usus. Jaras saraf ini disebut sebagai serabut
saraf C yang dapat meneruskan rasa sakit lebih menyebar dan lebih lama dari rasa sakit yang
dihantarkan dari kulit oleh serabut saraf A. Reseptor nyeri pada perut terbatas di submukosa,
lapisan muskularis dan serosa dari organ di abdomen. Serabut C ini akan bersamaan dengan saraf
simpatis menuju ke ganglia pre dan paravertebra dan memasuki akar dorsa ganglia. Impuls
aferen akan melewati medula spinalis pada traktus spinotalamikus lateralis menuju ke talamus,
kemudian ke konteks serebri. Impuls aferen dari visera biasanya dimulai oleh regangan atau
akibat penurunan ambang batas nyeri pada jaringan yang meradang. Nyeri ini khas bersifat
tumpul, pegal, dan berbatas tak jelas serta sulit dilokalisasi. Impuls nyeri dan visera abdomen atas
(lambung, duodenum, pankreas, hati, dan sistem empedu) mencapai medula spinalis pada segmen
thorakalis 6, 7, 8 serta dirasakan didaerah epigastrium. Impuls nyeri yang timbul dari segmen
usus yang meluas dari ligamentum Treitz sampai fleksura hepatika memasuki segmen Th 9 dan
10, dirasakan di sekitar umbilikus. Dari kolon distalis, ureter, kandung kemih, dan traktus
genitalia perempuan, impuls nyeri mencapai segmen Th 11 dan 12 serta segmen lumbalis
pertama. Nyeri dirasakan pada daerah supra publik dan kadang-kadang menjalar ke labium atau
skrotum. Jika proses penyakit meluas ke peritorium maka impuls nyeri dihantarkan oleh serabut
aferen stomatis ke radiks spinals segmentalis.
Penyebab metabolik seperti pada keracunan timah dan porfirin belum jelas patofisiologi
dan patogenesisnya. Patofisiologi sakit perut berulang yang fungsional (tidak berhubungan
dengan kelainan organik) masih sulit dimengerti. Diperkirakan ada hubungan antara sakit perut
berulang fungsional dengan penurunan ambang rangsang nyeri. Berbagai faktor psikologik dan
fisiologik dapat berperan sebagai mediator sebagai mediator atau moderator dari sakit perut
berulang fungsional (Tabel 3).
Juga diketahui ada hubungan yang kuat antara sakit perut berulang fungsional dengan tipe
kepribadian tertentu, yaitu sering cemas/gelisah, dan selalu ingin sempurna. Pada anggota
keluarga lainnya juga sering ditemukan kelainan psikosomatik seperti migrain, kolon iritabel
(ulshen, 2000). Hubungan antara sistim susunan saraf pusat dan saluran cerna yang sangat
kompleks mungkin dapat membantu menjelaskan patofosiologi sakit perut berulang fungsional.

Patogenesis
Hipersensitivitas visera diduga sangat berperan terhadap kejadian nyeri
perut non-organik pada anak. Gangguan motilitas terlihat pada anak yang dilakukan pemeriksaan
manometri. Pada pemeriksaan manometri terlihat peningkatan intensitas kontraksi otot pada usus
halus dan usus besar, serta waktu singgah di dalam usus yang lambat (delayed intestinal transit
time). Konsep keterlibatan hipersensitivitas visera didapat dari penelitian yang memperlihatkan
perubahaan ambang reseptor pada dinding saluran cerna, perubahan modulasi dalam
mengkonduksi impuls sensorik, dan perubahan ambang kesadaran di susunan saraf pusat pada
pasien dengan irritable bowel syndrome. Peranan inflamasi dan imunomodulasi dalam
patogenesis sakit perut fungsional, perlu dipertimbangkan dengan ditemukannya proses inflamasi
nonspesifik pada biopsi jaringan saluran cerna (Boediarso, 2010 dan Wiryati, 2007). Mekanisme
timbulnya sakit perut organik, ialah (Grace, 2006 dan Boediarso, 2010).
1. Gangguan vaskuler. Emboli atau trombosis, ruptur, oklusi akibat torsi atau penekanan seperti
pada kista ovarium terpuntir dan jepitan usus pada invaginasi.

2. Peradangan. Peradangan organ di dalam rongga peritonium menimbulkan rasa sakit bila proses
peradangan telah mengenal peritoneum parietalis. Mekanisme perjalaran nyeri sama seperti
peradangan pada umumnya yang disalurkan melalui persyarafan somatik.

3. Gangguan pasase. Nyeri bisa ditimbulkan oleh adanya gangguan pasase atau obtruksi organ
yang berbentuk pembuluh, baik yang terdapat di dalam rongga peritoneal atau pun
retroperitoneal. Bila pasase dalam saluran-saluran tersebut terganggu akan timbul rasa sakit
akibat tekanan intra lumen yang meninggi di bagian proksimal sumbatan. Sakit dirasakan hilang
timbul atau terus menerus dengan puncak nyeri yang hebat (kolik).

4. Penarikan dan peregangan peritoneum viseralis. Penarikan dan peregangan pada peritoneum
viseral dapat merangsang terjadinya nyeri yang bersifat tumpul (dull pain).
Dalam prakteknya, keempat mekanisme timbulnya sakit perut jarang ditemukan sendiri-
sendiri, tapi umumnya merupakan proses campuran.

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik nyeri abdomen akut pada bayi dan anak bergantung pada umur penderita.
Pedoman yang dipakai untuk menyatakan seorang bayi atau anak sakit perut adalah sebagai
berikut (Ulshen, 2000).
Anamnesis
Pada suatu penyakit bedah darurat anamnesis merupakan
pemeriksaan yang sangat panting. Bahan-bahan utama yang
dapat diperoleh melalui anamnesis yang memberikan informasi
sangat berharga pads proses penegakan diagnosis adalah :
A. Lokasi nyeri
Di atas telah diberikan daftar kemungkinan diagnosis banding
dari penyakit-penyakit berdasarkan lokasi.
B. Radiasi perasaan nyeri
Kadang-kadang informasi mengenai cara penyebaran rasa
nyeri (radiasi perasaan nyeri) dapat memberikan petunjuk mengenai
asal-usul atau lokasi penyebab nyeri itu.
Nyeri yang berasal dari saluran empedu menjalar ke samping
sampai bagian bawah scapula kanan. Nyeri karena appendicitis
dapat mulai dari daerah epigastrium untuk ketnudian berpindah
ke kwadran kanan bawah. Nyeri dari daerah rektum dapat
menetap di daerah punggung bawah.
C. Bentuk rasa nyeri
Nyeri pada akut abdomen dapat berbentuk nyeri terusmenerus
atau berupa kolik.
D. Perubahan fisiologi alat pencernaan
1. Nafsu makan, mual, muntah
Defekasi teratur, mencret, obstipasi

Perut kembung, serangan kolik
4. Sudah berapa lama semua perubahan ini berlangsung
E. Perubahan anatomi
. Adanya benjolan neoplasma
▪ Adanya luka akibat trauma
▪ Adanya bekas operasi apa, bilamana.
Pemeriksaan fisik dilaksanakan dengan memeriksa dulu keadaan
umum penderita (status generalis) untuk evaluasi keadaan
sistim pemafasan, sistim kardiovaskuler dan sistim saraf yang
merupakan sistim vital untuk kelangsungan kehidupan.
Pemeriksaan keadaan lokal (status lokalis abdomen) pads
derita dilaksapakan secara sistematis dengan inspeksi, pal-
1, perkusi dan auskultasi. Tanda-tanda khusus pala akut
omen tergantung pada penyebabnya seperti trauma, peragan,
perforasi atau obstruksi.
Inspeksi
Tanda-tanda khusus pada trauma daerah abdomen adalah :
Penderita kesakitan. Pernafasan dangkal karena nyeri di
rah abdomen.
Penderita pucat, keringat dingin.
Bekas-bekas trauma pads dinding abdomen, memar, luka,
laps omentum atau usus.
Kadang-kadang pada trauma tumpul abdomen sukar diukan
tanda-tanda khusus, maka harus dilakukan pemeriksaberulang
oleh dokter yang sama untuk mendeteksi kern ungkinterjadinya
perubahan pada pemeriksaan fisik.
Pada ileus obstruksi terlihat distensi abdomen bila obstruksi
nya rendah, dan bila orangnya kurus kadang-kadang terlihat
talsis usus (Darm-steifung).
Keadaan nutrisi penderita.

Anda mungkin juga menyukai