Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MANDIRI

Entrepreneurship and Innovation

Bisnis Thrift Shop

Nama : Ade Novit Syahputra


NPM : 200210015
Dosen : Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom., M.MSI.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2022/2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan artikel ini dengan baik. Artikel Bisnis Plan Thrift Store ini
bertujuan untuk melengkapi strategi dalam dunia bisnis.

Dalam penulisan artikel ini kami dapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam penulisan artikel ini. Kami sangat berharap artikel ini dapat berguna dalam
melakukan strategi marketing di media sosial. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kita
semua.

Kami sadar bahwa artikel ini masih jauh kurang sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Kami memohon maaf jika apabila
terdapat kesalahan kata- kata yang kurang berkenan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan untuk para pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Akhir kata, kami memohon maaf apabali penulisan artikel ini terdapat banyak kesalahan.

Batam, 24 July 2022

Ade Novit Syahputra


Daftar isi

Kata pengantar.....................................................................................................................................2
Daftar isi...............................................................................................................................................3
Bab I.....................................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang......................................................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................................................9
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................................9
1.4 Batasan Masalah................................................................................................................10
1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan.....................................................................................10
Bab II..................................................................................................................................................11
A. Ringkasan Eksekutif............................................................................................................11
B. Visi dan Misi.......................................................................................................................11
C. Analisi Industri....................................................................................................................12
D. Deskripsi Usaha..................................................................................................................13
E. Rencana Produksi/Operasional..........................................................................................13
F. Rencana Pemasaran..........................................................................................................14
G. Risiko Usaha.......................................................................................................................15
H. Analisi Keuangan................................................................................................................16
Bab III.................................................................................................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................................................................................22
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang

Setiap usaha yang dilakukan pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan


keuntungan dan jika usaha tersebut telah mencapai atau menghasilkan
keuntungan maka usaha tersebut harus melakukan pengembangan usaha.
Pengembangan usaha yang dilakukan terutama perencanaannya dalam jangka
panjang merupakan hal yang sangat penting bagi setiap usaha atau bisnis yang
ada agar usaha tersebut memiliki nilai yang terus meningkat dan lebih baik dari
segi penjualan, sistem dan lainnya. Menurut Nurrohmah, (2015:20)
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar
dapat berkembang menjadi lebih baik dan agar mencapai pada satu titik atau
puncak menuju kesuksesan. Perkembangan dalam usaha dilakukan oleh usaha
yang sudah mulai dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.
Pengembangan suatu usaha dapat dilakukan dengan pengembangan pemasaran
produknya. Untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Assauri (2013)
menyatakan bahwa salah satu faktor penting bagi keberhasilan strategi
pemasaran adalah tahapan kehidupan usaha produk (Product life cycle).

Pemasaran yang baik dan tepat merupakan salah satu jawaban atas solusi
penerapan strategi pengembangan usaha. Pemasaran biasanya dilakukan sebelum
produk atau jasa dari sebuah usaha disalurkan atau didapatkan oleh konsumen
dan sebelum kegiatan pemasaran dilakukan juga telah dianalisis, direncanakan
serta dikonsepkan sesuai dengan segala pertimbangan yang yang ada atau
dimiliki usaha tersebut. Perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis yang
semakin kompetitif mengharuskan setiap pelaku usaha untuk memiliki strategi
bisnis yang tepat, seperti contohnya strategi pemasaran yang baik dapat
menjadikan usaha atau bisnis tersebut mencapai tingkat pertumbuhan yang telah
direncanakan atau ditetapkan. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu
kegiatan yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu usaha
atau bisnis karena pemasaran adalah kegiatan yang menjadikan target usaha
misalnya konsumen atau pasar bisa mengenal bahkan tertarik atas produk
maupun jasa yang yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Pengertian pemasaran
menurut Philip Kotler dalam Ari Setyaningrum, Jusuf, dan Effendi (2015:7)
adalah kegiatan menganalisis, mengorganisasi, merencanakan dan mengawasi
sumber daya, kebijaksanaan serta kegiatan yang menimpa para pelanggan
perusahaan dengan maksud memuaskan keburuhan dan keinginan para kelompok
pelanggan yang terpilih untuk memperoleh laba. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan adalah
perusahaan harus lebih efektif dibandingkan para pesaing dan konsep
produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk – produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan penampilan terbaik (Manap, 2016). Kotler dan
Keller (2009) menyatakan pada dasarnya dari masing-masing tahapan siklus
hidup produk tersebut memiliki ciri-ciri, peluang dan persoalan khusus yang
berbeda dengan tahapan lainnya. Oleh karena itu dalam menentukan strategi
pemasaran, sutau perusahaan harus mengetahui tahapan suatu produk dalam
siklus hidup produk dengan tujuan agar perusahaan dapat mengambil kebijakan
rencana atau strategi pemasaran yang lebih baik dan sesuai dengan tahapan
dalam konsep siklus hidup produk (product life cycle).

Product life cycle merupakan gambaran perjalanan atau tahapan dari


suatu produk yang dapat memberikan informasi mengenai tingkat penerimaan
pasar terhadap suatu produk tersebut dan tingkat penerimaan pasarnya dapat
dilihat melalui tingkat penjualan dan juga tingkat keuntungan yang dihasilkan
oleh suatu produk tersebut. Product life cycle meliputi 4 tahap, yaitu tahap
perkenalkan (introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan
(maturity) dan yang terakhir tahu penurunan (decline) dimana setiap tahap
memiliki dampak situasi atau keadaan yang berbeda pada produk dan juga
terkandung peluang atau permasalahan khusus sehubungan dengan strategi
pemasaran serta keuntungan atau tujuan yang ingin dicapai, misalnya jika suatu
produk sudah berada pada tahap kedewasaan maka harus dibuatkan produk
selanjutnya yang nantinya akan menggantikan produk sebelumnya dan pastinya
hal tersebut dilakukan dan direncanakan dengan strategi pemasaran yang tepat.
Oleh karena itu dengan dasar yang didapatkan dari gambaran melalui analisis
product life cycle yang dilakukan, akan memudahkan pelaku usaha untuk
menentukan perencanaan strategi pemasaran yang tepat sehingga akan
berdampak positif atau baik pada pengembangan usahanya.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pemasaran dapat
memberikan dampak yang yang cukup berarti pada suatu usaha atau bisnis yang
juga keberhasilannya relevan dengan perkembangan atau tercapainya tujuan dari
usaha atau bisnis tersebut. Keberhasilan suatu usaha tersebut dapat dilihat atau
diperhitungkan salah satunya dengan perolehan keuntungan laba ataupun omset
yang terus meningkat atas penjualan produk atau jasa yang dihasilkan. Sehingga
pemasaran sangat berkaitan dengan mempertahankan keberlangsungan hidup
suatu usaha juga perkembangan serta pencapaian tujuan usaha atau bisnis untuk
memperoleh keuntungan.

Peningkatan keuntungan seperti omset penjualan pada suatu usaha atau


bisnis dapat dilihat dari strategi bisnis yang telah diterapkan oleh suatu usaha
atau bisnis tersebut. Usaha atau bisnis dapat dikatakan sukses apabila dapat
bertahan bahkan mengembangkan eksistensinya dan mampu menarik perhatian
serta minat konsumen terhadap pesaing. Omset menurut Tjiptono merupakan
hasil dari penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan sebelumnya, kemudian
menghasilkan uang sehingga perusahaan akan mendapatkan laba dari setiap
penjualan barang perunitnya. Salah satu cara lain suatu usaha untuk
mempertahankan dan mengembangkan usahanya serta mendapatkan keuntungan
adalah dengan melakukan kegiatan penjualan yang merupakan bagian dari
kegiatan pemasaran dengan pemenuhan kebutuhan.

Pakaian yang memiliki berbagai macam model adalah salah satu jenis
fashion dan juga kebutuhan penting bagi manusia karena termasuk ke dalam
barang yang pasti digunakan setiap harinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pakaian merupakan sebuah produk yang termasuk dalam salah satu kebutuhan
primer bagi manusia, sebutan yang biasa dikenal sebagai kebutuhan sandang dan
masih ada kebutuhan lain seperti kebutuhan pangan dan papan yang juga penting
bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Selain itu, hal
tersebut menjadikan pakaian utamanya baju menjadi salah satu jenis fashion
yang memiliki perkembagan paling cepat karena banyak orang lebih
membutuhkan baju dari pada jenis fashion lainnya seperti tas, sepatu atau
lainnya. Bukti dari fenomena perkembangan mode ini bisa dilihat dari semakin
banyaknya toko – toko yang menyediakan produk jualan berupa pakaian, baik itu
perusahaan sejenis yang membuka toko fisiknya di mall besar maupun toko –
toko kecil yang juga tidak kalah up to date dan dengan harga yang lebih
terjangkau.

Salah satu contoh usaha yang bergerak di bidang mode ini adalah usaha
thriftshop, thrift merupakan sebuah aktivitas yang dapat meminimalisir atau
menghindari pemborosan. Dengan istilah lain thriftshop adalah toko yang
menjual pakaian preloved, yang pernah digunakan orang lain atau yang hanya
baru dibeli dan belum sempat digunakan serta baju dari kelebihan proses impor
yang masih sangat layak pakai dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Menurut
Oxford Dictionary, preloved adalah barang yang pernah dipunyai sebelumnya
dan akan berpindah tangan. Preloved juga kerap kali disebut secondhand.
Thriftshop “Projectnine” di Simo Sidomulyo Baru No. 29 A Surabaya
merupakan salah satu contoh nyata dari bisnis tersebut yang dirintis oleh Yuni
Indah Sari sejak tahun 2016. Bisnis ini dibuat pada saat berada di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dengan hanya menjual produk berupa kawat gigi dan
jepit rambut, berawal dari bisnis tersebut akhirnya pada tahun 2016 ia memulai
bisnis baru yaitu thriftshop berbasis online dengan platform media sosial yaitu
instagram dan semakin berkembang sampai sekarang memiliki toko fisik di
Simo Sidomulyo Baru No. 29 A Surabaya. Thriftshop “Projectnine” ini menjual
banyak pakaian, tidak hanya pakaian preloved namun juga pakaian baru yang
uptodate seiring berjalannya waktu. Beberapa jenis produk pakaian yang dijual
yaitu seperti atasan berupa kaus, kemeja, hoodie dan masih banyak lagi serta ada
juga bawahan seperti celana dengan bahan kain atau jeans, kulot dan masih
banyak lagi. Melihat perkembangan mode yang berpengaruh pada tingkat
pemenuhan kebutuhan sandang masyarakat menjadikan usaha Thriftshop
“Projectnine” ini tetap beroperasi dan terus berkembang dari tahun ke tahun.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari strategi yang diterapkan salah satunya
adalah penerapan bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakuakn oleh usaha
Thriftshop “Projectnine” yang meliputi produk (product), harga (price), tempat
(place) dan promosi (promotion). Menurut Kotler (2016:47), Berbagai kegiatan
pemasaran menjadi alat bauran pemasaran dari empat jenis besar, yang
disebutnya empat P pemasaran : produk harga, tempat dan promosi. Secara
umum, strategi bauran pemasaran dapat berubah diakibatkan oleh beberapa hal
seperti siklus hidup produk, posisi persaingan perusahaan di pasar dan situasi
ekonomi. Tahapan dalam siklus hidup produk juga merupakan faktor yang sangat
penting dalam memengaruhi kebijakan strategi bauran pemasaran yang akan
dijalankan.

Selain sedang marak karena dapat membantu dalam meminimalisir atau


menghindari pemborosan, usaha thriftshop juga termasuk dalam usaha yang
memiliki kemungkinan resiko kegagalan yang kecil karena membutuhkan modal
yang tidak terlalu besar, banyak peminat sejalan dengan perilaku konsumtif
manusia atau bahkan generasi millennial dan Z saat ini serta tersedianya banyak
platform e-commerce khusus barang preloved atau bahkan sudah banyak
ditemukan penjualan yang tidak kalah menjanjikan lewat e-commerce umum,
sehingga dengan semua alasan tersebut menjadikan bisnis ini menjadi salah satu
jawaban untuk ide usaha yang cocok bahkan di masa pandemic seperti sekarang.
Dengan alasan tersebut, tentu saja tidak menutup kemungkinan para pengusaha
yang sejenis Thriftshop “Projectnine” akan bersaing ketat satu sama lain. Oleh
karena itu, sepanjang kehidupan produknya perusahaan biasanya akan
merumuskan ulang strategi pemasarannya beberapa kali, sehingga seorang
pelaku usaha harus dapat mengetahui dan memahami keadaan pasar yang
kompleks yang nantinya akan menghasilkan strategi yang tepat, efektif dan
efisien untuk terus mengembangkan usaha dan meningkatkan omsetnya sehingga
usaha tersebut dapat bersaing dan bertahan untuk waktu yang lama. Dengan
menerapkan atau menggunakan strategi tersebut, diharapkan pelaku bisnis akan
benar – benar mengerti keberadaan pangsa pasar mereka dan melakukan
manajemen kontrol yang baik dalam semua aspek.
Selain itu para pelaku bisnis juga dituntut untuk cermat dan memiliki
kecakapan dalam memanfaat kan peluang – peluang dan mengantisipasi kondisi
karena seringkali produk – produk yang ditawarkan oleh suatu usaha tidak
mendapat respon baik dari pasar dan seiring berjalannya waktu akan ditinggalkan
dan hilang di pasaran. Akibatnya perusahaan perlu merencanakan strategi yang
sesuai dengan setiap tahap dalam konsep siklus hidup produk (Setiyaningrum,
dkk, 2015). Dan dengan terus meningkatnya omset yang didapatkan oleh
thriftshop “Projectnine” tentunya juga tidak menutup kemungkingan akan terjadi
resiko di kemudian hari dan melihat perkembangan dunia bisnis setiap tahunnya.
Singkatnya, melihat fakta tersebut maka diperlukan perencanaan strategi
pemasaran yang baik meliputi produk, harga, kegiatan promosi dan tempat usaha
dalam pengembangan usaha thriftshop “Projectnine”.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan berdasarkan konsep Product Life
Cycle (PLC) untuk mengetahui dan menggambarkan grafik dinamika tahapan,
fase atau pencapaian suatu produk usaha dalam siklus hidupnya serta
menentukan kendali terutama pada strategi bauran pemasaran dalam
pengembangan usaha dari usaha Thriftshop “Projectnine” tersebut.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam membantu menilai


tahapan suatu produk usaha, meyusun planning usaha, serta strategi pemasaran
produknya adalah konsep Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk. Menurut
Tjiptono (2015), Product life cycle adalah suatu grafik yang menggambarkan
riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai ditarik dari pasar.
Dalam PLC terbagi menjadi beberapa fase atau tahapan siklus hidup produk, yaitu fase
perkenalan (introduction), fase pertumbuhan (growth), fase dewasa (maturity), dan fase
penurunan (decline). Sedangkan menurut Manap (2016) konsep daur hidup produk
merupakan konsep yang penting dalam hidup pemasaran kerena dapat memberikan
pemahaman yang mendalam mengenai produk dinamika bersaing suatu produk serta
untuk mengenali berbagai tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu produk.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pernyataan latar belakang tentang thrift shop diatas, fenomena thrift

shopping yang saat ini sedang melambung ini memang tidak terlepas dari

beberapa masalah, berikut adalah identifikasi masalah dari latar belakang diatasyang sudah
paparkan:

 Gaya hidup remaja yang konsumtif dalam pembelian pakaian


mengakibatkanmeningkatnya limbah garmen yang tidak diikuti oleh upaya
pemanfaatanbarang bekas pakaian, sehingga dapat mencemari lingkungan.
 Kurangnya informasi mengenai cara perawatan barang bekas dan cara jual- belinya
dengan media dan visual yang menarik, khususnya pada produk pakaianbekas, padahal
thrift shop merupakan gaya hidup berbelanja yang dapat menjadi solusi untuk
pemanfaatan barang bekas

C. Rumusan Masalah

Dilihat dari beberapa identifikasi masalah mengenai thrift shopping yang sudahdituliskan
diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dari thrift shoppingsebagai gaya hidup yang
murah namun kekinian adalah sebagai berikut:

Bagaimana cara menginformasikan tentang pemeliharaan pakaian hasil thrift

shopping, cara melakukan, hingga tips dan trick tentang thrift shopping denganmenggunakan
media dan visual yang menarik?
D. Batasan Masalah

Setelah dilihat dari rumusan masalah diatas, maka perlu dibuat adanya batasanmasalah
dalam perancangan, agar perancangan ini disampaikan tetap terfokus. Maka dari itu, fokus
dalam perancangan yang dilakukan dari September 2019sampai Agustus 2020 ini adalah
tentang cara perawatan, pemeliharaan pakaianbekas hasil thrift shop, hingga tips, trick dan cara
melakukan thrift shopping. Perancangan ini ditujukan kepada remaja hingga dewasa awal,
khususnya remajadan dewasa awal yang meminati gaya hidup berbelanja thrift shop
terutamaproduk fashionnya yang berada kota-kota besar Indonesia.

E. Tujuan dan Manfaat Perancangan

Sebuah perancangan dibuat untuk mengatasi masalah yang ada, berikut

merupakan tujuan dan manfaat dari perancangan.

 Tujuan Perancangan
Tujuan dari adanya perancangan ini mengenai thrift shop ini adalah
untukmemberikan keterangan tentang cara merawat barang thrift shopping khususnyapada
produk pakaian bekas agar terhindar dari kuman atau bakteri, karena tidaksedikit barang
bekas tersebut disimpan di tempat yang kotor. Selain itu, tujuandari perancangan ini adalah
untuk memberikan keterangan tentang tips, trick dancara melakukan thrift shopping,
sehingga dapat membantu ketika ingin melakukanthrift shopping.

 Manfaat Perancangan
Perancang berharap hasil perancangan ini bermanfaat untuk para pelakuthrift
shopping, khususnya yang ingin melakukan thrift shopping namun malasmembaca artikel-
artikel yang penuh huruf, maka dari itu perancang membuat
informasi ini dengan menggunakan komunikasi visual yang dapat memperkayareferensi
tentang thrift shop dalam bentuk visual yang menarik.
Bab II
Kajian Pustaka

F. Ringkasan Eksekutif

Bisnis “Thrift Shop” yaitu salah satu bisnis pakaian atau barang bekasyang digemari oleh
generasi milenial atau generasi Z yang ingin selalukeliatan keren dengan pakaian branded
tapi modal belinya murah meriah.Bisnis “Thrift Shop” ini merupakan bisnis online yang
menggunakan mediasosial sebagai lapak jualannya, memiliki target pasar para remaja yang
ingintampil fashionable namun tidak mengeluarkan budget yang berlebihan, tidakharus berbelanja
di shopping mall untuk mendapatkan barang fashion yangdiinginkanya, karena ada sebuah
alternatif yang menawarkan harga lebihmurah yakni dengan berbelanja pakaian bekas
yang saat ini mudah untukdidapatkan dengan kemunculan sebuah online shop yang
menawarkankenyamanan untuk berbelanja dan memiliki spesiaisasi barang bekas
yanglebih bersih dan berkualitas.

G. Visi dan Misi

1. Visi Perusahaan

Menjadi toko Online belanja baju bekas yang sudah dibersihkan dandikemas
sedemikian rupa dari segi tempat, pakaian bekas yang lebih rapi,bersih, dan berkualitas serta
memiliki keunikanya sendiri, serta masihmemiliki nilai branded, yang mampu memberikan
kesan puas dan nyamandi hati pelanggan

2. Misi Perusahaana.

a. Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama kamib.

b. Mempermudah kalangan masyarakat yang memiliki kesibukan dalammemenuhi kebutuhan


sehari-harinya.

c. Mampu menyediakan variasi pilihan baju yang selalu menjadi trendmasa kini.
H. Analisi Industri

1.Analisi Peluang Industri


a. Kebutuhan
Kepopuleran pakaian bekas semakin laris karena dianggap sebagaianorang memiliki
mode yang bagus dan dianggap sebagian orang unik,sesuai dengan trendfashion saat
ini yang mengarah kepada fashionyang cenderung retro atau vintage.

b. Permintaan
Gaya hidup kini tidak dapat dilepaskan dari masyarakat modern, pararemaja yang
ingin tampil fashionable namun tidak mengeluarkanbudget yang berlebihan, tidak
harus berbelanja di shopping mall untukmendapatkan barang fashion yang diinginkanya,
karena ada sebuahalternatif yang menawarkan harga lebih murah yakni
denganberbelanja pakaian bekas yang saat ini mudah untuk didapatkandengan
kemunculan sebuah toko online.

c. Produk
Retro atau vintage adalah benda – benda atau atribut pakaian yangmemiliki style
70-an hingga 90-an berupa outfit item seperti; clutch,trousers, sepatu oxford, coat
berbulu, rok model A-line, dres motifbunga. Beberapa item barang vintage dan
retro ini berhubungandengan trend fashion, seperti fashion blogger ataupun dari
majalahfashion. Menawarkan fashion item seperti tas, sepatu, celana, baju,kemeja,
rok, dres, kacamata, topi dengan merek dagang seperti: roxy,rusty, polo, adidas, Dr.
martens, wrangler, lee cooper, levi’s, dickies,new balance, nike, reebok, uniqlo, zara,
Giordano, GAP, H&M.

2.Analisi Persaingan

Perusahaan pesaing bagi bisnis Thrift Shop ini adalah sesama perusahaanyang
mendirikan bisnis Thrift Shop dikarenakan banyak anak milenialyang berbisnis ini
dimana modalnya yang kecil namun untungnya besar.Walaupun banyak perusahaan bisnis
Thrift Shop, namun bukan merupakanpesaing yang berat dikarenaan setiap toko memiliki
fashion yang berbedapakaian bekas yang hanya memiliki satu stock di setiap item
pakaiannya.
I. Deskripsi Usaha

1.Produk Usaha

Produk usaha Thrift Shop meneydiakan sesuai dengan trendfashion saat iniyang mengarah
kepada fashion yang cenderung retro atau vintage. Retroatau vintage adalah benda – benda atau
atribut pakaian yang memiliki style70-an hingga 90-an berupa outfit item seperti; clutch,
trousers, sepatuoxford, coat berbulu, rok model A-line, dres motif bunga. Bisnis ini
jugamenawarkan fashion item seperti tas, sepatu, celana, baju, kemeja, rok,dres, kacamata, topi
dengan merek dagang seperti: roxy, rusty, polo,adidas, Dr. martens, wrangler, lee
cooper, levi’s, dickies, new balance,nike, reebok, uniqlo, zara, Giordano, GAP, H&M.

2.Identitas Pemilik

Ade Novit Syahputra

Nama : Ade Novit Syahputra

NPM : 200210015

Jurusan : Teknik Informatika

J. Rencana Produksi/Operasional

1.Pemilihan Lokasi

Pemilihan media penjualan pakaian bekas ini adalah melalui media onlinedimana
mempermudah kalangan masyarakat yang memiliki kesibukandalam memenuhi kebutuhan
sehari-harinya, terutama generasi milenialyang sudah sangat akrab dengan media online untuk
berbelanja.

2.Sumber-sumber Produk Usaha

Tempat yang terkenal sebagai grosir “pengkulakan” para pengusaha Thriftstore, salah
satunya Pasar Gembong Tebasan sebagai salah satu alternatif.
K. Rencana Pemasaran

1.Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar usaha kami lakukan berdasarkan usia, jumlah, danprofesi
sebagai berikut:
a. UsiaUsia 15-30 tahun
b. JumlahIndividu, merupakan orang perorangan secara mandiri
c. ProfesiPelajar, Mahasiswa, Pekerja.

2.Target Pasar
Sasaran yang dibidik secara langsung oleh usaha ini adalah pelajar,mahasiswa,
atau pekerja berusia 15-30 tahun yang menggunakan mediasosial atau media online sebagai
media berbelanjanya.

3.Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dankelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka denganmenciptakan, menawarkan, dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu samalain. Definisi ini didasarkan pada konsep inti yaitu
kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran,
transaksidan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.Adapun tujuan dari pemasaran adalah
mengenal dan memahami konsumensedemikian rupa sehingga produk itu cocok dengannya
dan selanjutnyadapat terjual dengan sendirinya. Idealnya, pemasaran
menyebabkanpelanggan siap membeli sehingga hal yang perlu dipikirkan
berikutnyahanyalah bagaimana membuat produk tetap tersedia untuk dijual.Sedangkan
proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, menelitidan memilih pasar sasaran,
merancang strategi pemasaran, merancangprogram pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasiusaha pemasaran.Dengan produk yang kami jual ini, kami
umumnya memasarkan produkkami melalui berbagai media online, terutama instagram
merupakan faktorpenting dari pemasaran produk kami, selain itu kami juga
memasarkanmelaui facebook, twitter, web online, dan portal online lainnya. Dalam halini,
target pasar kita sebenarnya bisa setiap usia dengan syarat bermainmedia sosial karena kita
merupakan oneline shop. Namun, kitamengutamakan produk untuk remaja maupun
generasi melenial.
L. Risiko Usaha

Analisa SWOT
1. Strength (Kekuatan)
a. Harga relatif murah
b. Menjual barang-barang branded
c. Dapat memakai modal yang kecil
d. Respon yang didapat dari konsumer mengenai barang atau segalamacam yang
berhubungan dengan usaha ini bisa diterima dengansangat cepat tanpa melalui pihak-
pihak seperti atasan dll.
e. Online shop dinilai lebih mudah untuk memahami kemauan dankebutuhan
pelanggan
f. Pasar yang tidak terbatas, bisa dijangkau siapa saja.
g. Time saving

2. Weakness (Kelemahan)
a. Penipuan mudah sekali terjadi dalam online shop
b. Hanya bisa menjangkau kota dan masyarakat yang memiliki aksesinternet
c. Saingan sangat banyak
d. Banyak baju yang memiliki defeact
e. Banyak pesaing sesame Thrift Shop

3. Opportunity (Peluang)
Belanja pakaian bekas semakin laris dan digemari banyak orang karenadianggap
sebagaian orang memiliki mode yang bagus dan dianggapsebagian orang unik, sesuai
dengan trend fashion saat ini yang mengarahkepada fashion yang cenderung retro atau vintage.

4. Threat (Ancaman)
Semakin banyaknya orang yang juga ingin berbisnis dengan modal yangkecil namun dapat
untung yang besar sehingga memungkinkan munculsemakin banyak pesaing yang mencoba
bisnis seperti ini.
M. Analisi Keuangan

Perkiraan biaya investasi awal jika modal awalnya Rp 500.000Perkiraan Harga-Harga Pakaian
Bekas:

- Atasan : 15 ribu- 60 ribu


- Bawahan : 35 ribu- 50 ribu
- Aksesoris : 5 ribu- 25 ribu

Bisa mendapatkan 20-25 item dari pakaian bekas, sehingga dapat memperolehuntung yang
lumayan.
Bab III
Perencanaan

N. Analisi Aspek Teknik


Teknis Usaha thrift shop Second premium menjual baju-baju bekas dengan merek baju
terkenal (branded) dengan harga mulai dari Rp, 40.000 dengan pakaian yang sudah disortir
dengan baik dan disudah melalui proses pencucian dan pensterilisasian bakteri, hingga setrika
uap untuk menjaga kehigienisan dari baju bekas yang akan kamu jual kembali. Kami menjual
baju-baju bekas yang kualitasnya masih bagus atau masuk adalah kategori terbaik , dimana
baju-baju tersebut tidak mengalami cacat sedikitpun, kami juga menyediakan layanan online
shop untuk penjualan produk Second Premium kami, yang dapat diakses melalui social media
kami seperti Instragram, Twitter. Cus tomer dapat melihat koleksi, model, jenis kain dari baju
yang kami jual dengan melihat pada akun Instagram kami yang sudah kami sediakan detail
deskripsinya yang sudah dilengkapi dengan foto. Pemesanan produk kami dapat di lakukan
secara langsung maupun online. Dan juga marketplace kami di Buka Lapak.

O. Analisi Aspek Penelitian


1.Perencanaan Manajemen SDM
Untuk perencanaan sdm kemungkinan kami masih belum mau merekrut orang atau
karyawan, dikeranakan menurut kami untuk menjaga toko tidak diperlukan banyak orang, dan
juga suapaya bisa menghemat atau memperkecil biaya pengeluaran.
Kemungkinan untuk perekrutan karyawan akan kami lakukan setelah membuka cabang baru.

2.Perencanaan Manajemen Pemasaran


Perencanaan pemasaran bisa diumulai melalui social media seperti
 Instagram

 Facebook

 Twitter

 TikTok.
Dengan memasarkan produk thrift melalui social media diatas akan memudahkan pembeli untuk
mengenal thrift shop kami, dengan demikian penjualan akan berjalan lancer.

3.Analisi Aspek Financial


Aspek finansial atau bisa dibilang aspek keuangan merupakan aspek yang sangat penting
dan dibuat untuk mengetahui kelayakan dari usaha ini dikarenakan kajian dalam aspek keuangan
memerlukan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Suatu
usaha bisnis harus memperhatikan aspek keuangan sebelum menjalankan suatu usaha yang akan
dirintis oleh wirausahawan atau pengusaha, baik untuk usaha yang berorientasi pada keuntungan
atau laba serta bisnis yang tidak berorientasi pada laba.
Bisnis yang berorientasi pada laba memfokuskan untuk menjalankan suatu usaha yang
akan dirintis apabila pada setelah aspek keuangannya dianalisis akan memberikan keuntungan
secara finansial, Sementara bisnis yang tidak berorientasi pada laba tetap memerlukan kajian
mengenai aspek keuangan untuk mengetahui apakah usaha yang akan dijalankan dapat terus
berjalan dalam upaya untuk menjalankan misi sosialnya dengan pendapatan yang diterima Usaha
thrift shop merupakan usaha yang bergerak pada bidang fashion wanita dengan berorientasi atau
memiliki tujuan dalam berbisnis untuk memperoleh laba atau keuntungan. Sama halnya dengan
usaha-usaha lainnya yang akan dirintis, usaha ini harus menganalisis aspek keuangannya sebelum
merintis usahanya.

4.Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan merupakan proses untuk menentukan bagaiamana suatu usaha akan
dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Dalam analisis mengenai aspek finansial, usaha ini akan menjelaskan beberapa analisis
mengenai sumber dana unutuk menjalankan bisnis, besarnya kebutuhan investasi, dan besarnya
modal.
Rincian Biaya dan Perlengkapan Lapak
THRIFT TRUSTED SECOND PREMIUM
N Keteranagn Hatga per unit Jumlah Total Harga
O kebutuhan
1 Hanger Rp, 1.500 200 Rp, 300.000
.
2 Gantungan baju Rp, 210.000 5 Rp, 1.050.000
.
3 Cermin Rp, 50.000 2 Rp, 100.000
.
4 Tenda 2 x 2 Rp, 1 Rp, 1,800.000
. 1.800.000
Rp, 3.250.000

Rincian Harga Pokok Penjualan


THRIFT TRUSTED SECOND PREMIUM
N keterangan Harga Jumlah HPP per unit
o barang
1. Hoodie Rp, 200 pcs Rp, 29.000
5.800.000
2. Sweater Rp, 250 pcs Rp, 22.000
5.500.000
3. Cardigan Rp, 250 pcs Rp, 20.000
5.000.000
4. Celana pendek Rp, 300 pcs Rp, 16,300
katun 4.900.000
5. Celana panjang Rp, 250 pcs Rp, 28.000
cinos 7.000.000
TOTAL Rp, 1.250 pcs Rp, 115.300
28.200.000
(Ket : Harga sudah termasuk ongkos kirim)
Rincian Penjualan

THRIFT TRUSTED SECOND PREMIUM

N Keterangan Harga Jual Jumlah terjual Penjualan per


O bulan
1 Hoodie Rp, 75.000 50 pcs Rp, 3.750.000
.
2 Sweater Rp, 60.000 35 pcs Rp, 2.100.000
.
3 Cardigan Rp, 55.000 60 pcs Rp, 3.300.000
.
4 Celana pendek Rp, 35.000 100 pcs Rp, 3.500.000
. katun
5 Celana panjang Rp, 50.000 100 pcs Rp, 5.000.000
. cinos
TOTAL Rp, 275.000 345 pcs Rp, 17.650.000
Rincian kebutuhan investasi modal
awal THRIFT TRUSTED SECOND
PREMIUM
No Keterangan Jumlah
1. Biaya Perlengkapan dan Peralatan Rp, 3.250.000
2. Modal barang jualan Rp, 28.200.000
3. Sewa tempat Rp, 1.000.000
TOTAL Rp, 32.450.000
Daftar Pustaka

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3575/4/UNIKOM_Ratisa%20Y%20Dewi_11.%20BAB%201.pdf

https://www.studocu.com/id/document/universitas-brawijaya/bisnis-internasional/makalah-
kewirausahaan-ide-bisnis/10104898

http://repository.upnjatim.ac.id/5701/2/18042010146.-bab1.pdf.pdf

http://repository.untag-sby.ac.id/13261/1/1211900281_Novani%20Azis%20Dandi%20F_UAS_E
%20Bisnis%20%28R%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai