Anda di halaman 1dari 17

SUMBER : https://www.jurnal.

id/id/blog/cara-menghitung-
break-even-point-bep-dan-contoh/

Cara Menghitung Break Even Point (BEP),


Simak Contoh Ini!
Bagaimana cara menghitung atau mencari Break Even Point (BEP) baik
itu dalam unit produksi atau nilai Rupiah dalam bisnis, pelajari apa saja
rumus perhitungan yang digunakan lengkap dengan contoh di Blog
Mekari Jurnal.

Sebagai seorang pebisnis, Anda tentu sering membuat keputusan terkait


investasi untuk pengembangan pemasaran.

Untuk menghitung berapa tahun perusahaan dapat menghasilkan


keuntungan atau untuk memastikan kapan usaha Anda mengalami balik
modal.

Karena itu Anda harus paham tentang cara menghitung Break Even


Point (BEP) dan menganalisanya.

Break Even Point atau nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai


suatu keadaan atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya
tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian juga.

Jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau
seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan
kerugian.
Table of Contents
1 Pengertian Break Even Point (BEP)
2 Konsep Titik Impas
3 Komponen dalam Perhitungan Break Even Point (BEP)
4 Metode Perhitungan dan Rumus Cara Menghitung Break Even
Point (BEP)
5 Cara Menghitung Break Even Point (BEP) dengan Contoh Soal
6 Cara Menghitung Break Even Point (BEP) Jadi Lebih Mudah
Dengan Aplikasi Mekari Jurnal
7 Kesimpulan

Pengertian Break Even
Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan
modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.

Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 (nol).

Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan


biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap
dan biaya variabel.

Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan


sebagian biaya tetap, maka artinya perusahaan menderita kerugian.

Sebaliknya, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang
harus di keluarkan, maka perusahaan tersebut akan memperoleh
keuntungan.

Break Even Point (BEP) sangat penting bagi sebuah perusahaan karena


dapat membantu Anda dalam membuat keputusan, seperti contoh apakah
Anda perlu menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.

Selain itu, informasi ini juga sering digunakan oleh para pelaku saham.

Kalkulasi saham yang dibuat dengan menggunakan metode Break Even


Point (BEP) saat seseorang melakukan kegiatan jual beli saham dapat
menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli (call) dan kapan harus
menjual (put).
Konsep Titik Impas
Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep-konsep yang
mendasari atau asumsi yang digunakan didalamnya.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan”,
terdapat beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung Break
Even Point (BEP) yaitu adalah sebagai berikut:

1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap
dan biaya variabel.
2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume,
sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan
biaya tetap perunit akan berubah-ubah.
4. Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.
5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap
produk tetap.

Selain itu, ada juga istilah yang disebut Break Even Analysis yang


merupakan dasar dari seluruh metode titik impas.

Fungsi Break Even Analysis adalah untuk mengetahui volume penjualan


akan menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Manfaat perhitungan Break Even Analysis yaitu:

1. Memberikan informasi banyaknya investasi yang butuhkan agar dapat mengimbangi


pengeluaran awal.
2. memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak mengalami kerugian
3. Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget
dari berbagai macam project yang dilakukan perusahaan.

Komponen dalam
Perhitungan Break Even Point
(BEP)
Sebelum Anda menghitung nilai Break Even Point (BEP), baik itu dalam
unit produksi atau Rupiah, terlebih dahulu Anda harus memahami
komponen penting di dalamnya:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak
berproduksi.
2. Biaya Variable  (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung pada
tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan
meningkat.
3. Harga Jual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
4. Pendapatan  (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual
barang.
5. Laba (Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya
variable.

Baca Juga : Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan, Ini


Rumusnya!

Metode Perhitungan dan Rumus


Cara Menghitung Break Even
Point (BEP)
Dalam dunia akuntansi, Break Even Point (BEP) sering digunakan untuk
menemukan persamaan dimana biaya yang dikeluarkan untuk produksi
barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode.

Ada beberapa rumus yang biasa digunakan sebagai cara untuk


menghitung Break Even Point Analysis (BEP), yaitu adalah sebagai
berikut:

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )
Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit
adalah rumus dari margin kontribusi (contribution margin).

Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban
setara dengan  jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.

BEP =  Biaya tetap : Margin kontribusi per unit

BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika Anda sudah
mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk
menutup biaya produksi Anda dapat mengalikannya dengan biaya per
unitnya.

Apabila diinginkan dalam mata uang Rupiah, maka dari formulasi


rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya, sehingga :

BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit

Setelah mengetahui rumus cara menghitung Break Even Point (BEP)


untuk bisnis, Anda juga perlu mengetahui tentang margin kontribusi.

Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk


yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap
keuntungan.

Rumus cara menghitungnya yaitu:

Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel

Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan


adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya
ataupu dengan total pennjualan atau sales suatu perusahaan.
Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat
memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat.

Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan


dijual.

Anda juga bisa menghitung Break Even Point dengan menggunakan


aplikasi akuntansi Jurnal. Klik di sini untuk coba gratis!

Cara Menghitung Break Even


Point (BEP) dengan Contoh Soal
Berikut ini adalah contoh serta rumus cara menghitung atau mencari Break
Even Point (BEP) dengan menggunakan sebuah studi kasus dari bisnis
UMKM:

Contoh 1:

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-


data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini:

Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:

 Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp75.000.000

 Biaya Penyusutan Mobil : Rp1.500.000

 Biaya Asuransi Kesehatan : Rp15.000.000

 Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp18.500.000

 Biaya Sewa Pabrik : Rp30.000.000

Biaya Variable per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :

 Biaya Bahan Baku : Rp35.000

 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp25.000

 Biaya Lain : Rp.15.000

Harga Jual per Unit Rp95.000

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam
unit maupun dalam rupiah dengan menggunakan rumus

Contoh perhitungan BEP “Usaha Gemilang” adalah sebagai berikut:

Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga/unit – biaya


variable/unit)
BEP Unit =Rp.140.000.000 : (Rp95.000 – Rp75.000)

= Rp140.000.000 : Rp20.000

= 7000

Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dari contoh di atas adalah 7.000 unit

Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap  : (kontribusi


margin/unit harga/unit)

BEP Rupiah = Rp.140.000.000 :  (Rp20.000 Rp95.000)

= Rp140.000.000 : 0.2105

= Rp665.083.135

Jadi, dengan rumus perhitungan di atas, BEP dalam nilai Rupiah dari
contoh di atas adalah Rp665.083.135.

Nah, kira kira seperti itu contoh rumus perhitungan Break Even


Point (BEP) dalam nilai Rupiah dan Unit.

Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga


penjualan sebesar Rp95.000, maka perusahaan harus dapat menjual
sebanyak 7.000 unit.

Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.000 unit, maka tidak akan menutup
biaya produksi yang sudah sudah dikeluarkan.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, Anda juga
akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba
yang Anda targetkan.

Sebagai manager atau pemilik usaha, Anda dapat menambahkan laba yang
ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan
yang harus dicapai adalah sebagai berikut:

BEP Laba = (biaya tetap + target laba) : (harga/unit- biaya variable/unit)

= (140.000.000 + 60.000.000) : (95.000 – 75.000)

= 200.000.000 : 20.000

= 10.000 unit
Contoh 2

Misalnya ada seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung


jawab dalam operasional produksi dan persediaan stok barang ingin
mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya
operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin mendapat keuntungan
sebesar Rp.20.000.000,-

Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah


sebagai berikut:

Total biaya tetap:  50.000.000

Biaya variabel per unit: 30.000

Harga jual per unit: 50.000

Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000

Berikut adalah cara menghitung atau mencari nilai unit Break Even


Point (BEP) untuk contoh soal ini: 

BEP = Total biaya tetap : margin kontribusi

= 50.000.000 : (50.000 – 30.000)

= 50.000.000 : 20.000

= 2,500 Unit

Artinya perusahaan harus menjual 2,500 unit agar tidak mengalami


kerugian tidak akan memperoleh keuntungan.
Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi
adalah menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya.

Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dalam
nilai Rupiah.

BEP dalam Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit

= 50.000 x 2.500 unit

= Rp.125.000.000

Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan


analisis Break Even Point (BEP) adalah bagaimana penerapan untuk
menghasilkan nilai atau keuntungan unit yang dinginkan.

N unit yang dibutuhkan = (Keuntungan yang diingankan : Margin


kontribusi) + BEP unit

= (20.000.000 : 20.000) + 2.500

= 1.000 +2.500

= 3.500 unit

Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis,
manajer produksi ABC dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus
terjual agar perusahaan ABC mendapat keuntungan yang di inginkan.

Dalam contoh kasus  ini, Perusahaan ABC harus menjual sebanyak 3.500
unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.
Baca Juga : Mengenal Definisi, Jenis, dan Cara
Menghitung Rasio Profitabilitas

Cara Menghitung Break Even


Point (BEP) Jadi Lebih Mudah
Dengan Aplikasi Mekari Jurnal
Jurnal software akuntansi online, membantu usaha Anda untuk permudah
melakukan penghitungan break even point  (BEP) secara tepat dan akurat.

Dengan aplikasi akuntansi Jurnal, Anda juga bisa mendapatkan


kemudahan pencatatan untuk keperluan akuntansi perusahaan kapan pun
dan di mana pun.

Selain itu, Anda bisa menerima laporan lengkap yang menampilkan daftar
kuantitas penjualan per produk, termasuk jumlah retur, net penjualan, dan
harga penjualan rata-rata.

Tidak hanya pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur


pembuatan faktur secara otomatis, pelacakan ketersediaan barang, dan
manajemen aset yang akan membantu mengembangakan nilai aset bisnis
Anda di masa depan.

Salah satunya melalui fitur aplikasi stock opname untuk inventarisasi yang


lebih efektif.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang Jurnal, Anda juga


dapatkan mengakses free trial coba gratis Aplikasi Jurnal selama 14 hari.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Kesimpulan
Break Even Point berguna untuk menganalisis studi kelayakan sebuah
aktivitas usaha dalam perencanaan bisnis.

Selain itu juga berfungsi sebagai landasaan strategis penjualan misalnya


penentuan harga barang, pengambilan keputusan, dan metode produksi.

Mengetahui bagaimana cara menghitung ataupun mencari nilai Break


Even Point (BEP) atau titik impas yang benar dalam sebuah usaha
sangatlah penting.

Terutama untuk menentukan target penjualan yang harus dipenuhi dalam


rangka memperoleh keuntungan usaha.

Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi


investasi apapun dari marketing campaign yang sudah dilakukan.

Hal ini karena berhubungan dengan biaya program marketing,


menganalisa kemampuan perusahaan terhadap permintaan konsumen
untuk sebuah produk.

Analisis ini menanamkan disiplin ke dalam pembuatan keputusan


pemasaran, kemudian melihat peluang seberapa besar kemungkinan untuk
berhasil.

Nah, sekarang Anda paham tentang bagaimana rumus perhitungan serta


cara menghitung dan mencari Break Even Point (BEP) dalam nilai unit
produksi maupun Rupiah dalam binis.

Semoga informasi ini bisa berguna untuk Anda yang memerlukannya, dan
jangan lupa untuk dibagikan di sosial media
Jika Anda membutuhkan aplikasi lain seperti mengelola sumber daya
manusia dan perpajakan untuk perusahaan, Anda dapat mencoba
menggunakan produk dari Mekari yang sudah saling terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai