Anda di halaman 1dari 16

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2013/2014
ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Muqaddimah
Bismillahirrahmanirrahim
Atas dasar rahmat dan mengharap ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh
kegiatan yang luhur, maka mahasiswa UMS bertekad mewujudkan kedaulatan mahasiswa yang
berdemokrasi. Oleh sebab itu, merupakan hak dan kewajiban prerogratif mahasiswa dalam
menjunjung tinggi nilai kebenaran serta keadilan berdasarkan keilmuan dan keIslaman, sehingga
Keluarga Mahasiswa terbentuk.
Bahwa sesungguhnya perjuangan pergerakan mahasiswa adalah pengabdian sejati yang
merupakan pengejawantahan nilai-nilai kebenaran sebagai tuntutan moral kemahasiswaan dan
kebangsaan.
Kemudian untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa UMS yang bertujuan mewujudkan
keadilan dan kemakmuran, mencerdaskan kehidupan kampus, menegakkan nilai-nilai keIslaman
dan ikut serta mewujudkan masyarakat madani yang divcita-citakan bangsa, maka dibentuk
Keluarga Mahasiswa yang berlandaskan keIslaman, keilmuan dan pluralitas.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
Nama organisasi adalah Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
sealanjutnya disingkat KAMA UMS.
Pasal 2
KAMA UMS didirikan pada tanggal 16 Juni 2004.
Pasal 3
KAMA UMS berkedudukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bagian Kedua
1

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Kedaulatan
Pasal 4
Kedaulatan tertinggi ditangan seluruh mahasiswa UMS dan dimandatkan sepenuhnya kepada
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa KAMA UMS.
Bagian Ketiga
Asas dan Sifat
Pasal 5
KAMA UMS berasaskan Islam
Pasal 6
Sifat KAMA UMS adalah:
1. Independen
2. Adil
3. Transparan
4. Demokratis
Bagian Keempat
Tujuan dan Fungsi
Pasal 7
KAMA UMS mengusahakan terwujudnya mahasiswa yang berkeilmuan dan berkeIslaman,
mandiri, berbudi pekerti, berwawasan luas, demokratis dan bertanggungjawab demi terwujudnya
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
Pasal 8
Fungsi KAMA UMS
1. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerak dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
3. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan dilingkungan civitas akademika
UMS.
4. Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkan kepentingan
mahasiswa.
5. Menyerap dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
6. Menyikapi dinamika intern dan ekstern kampus UMS untuk memperjuangkan kepentingan
mahasiswa UMS.
7. Memotivasi mahasiswa untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
BAB II
2

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
KEORGANISASIAN
Bagian Pertama
Keanggotaan dan Keuangan
Pasal 9
Anggota KAMA UMS adalah seluruh mahasiswa UMS.
Pasal 10
Keuangan KAMA UMS dapat diperoleh dari:
1. Dana kegiatan mahasiswa UMS.
2. Usaha-usaha yang sah dan halal serta tidak bertentangan dengan asas, sifat dan tujuan
KAMA UMS.
3. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan asas, sifat dan
tujuan KAMA UMS.
Bagian Kedua
Komponen Organisasi
Pasal 11
Komponen KAMA UMS terdiri dari:
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa KAMA UMS yang selanjutnya disebut MPM UMS
adalah lembaga tertinggi bagi permusyawaratan mahasiswa UMS di lingkup KAMA UMS.
2. Dewan Perwakilan Mahassiwa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selanjutnya
disebut DPM UMS atau lembaga tinggi legislatif di tingkat UMS.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selanjutnya disebut
BEM UMS adalah lembaga tinggi eksekutif ditingkat UMS dilingkup KAMA UMS.
4. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selanjutnya disebut
UKM adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang minat, bakat tertentu di
tingkat UMS.
5. Dewan Perwakilan Mahassiwa Fakultas yang selanjutnya disebut DPM F adalah lembaga
tinggi legislatif ditingkat fakultas dilingkup KAMA UMS.
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut BEM F adalah lembaga
tinggi eksekutif ditingkat fakultas dilingkup KAMA UMS.
7. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut UKM F adalah lembaga
kemahasiswaan yang bergerak dibidang minat, bakat tertentu di tiap keluarga Fakultas di
lingkup KAMA UMS.
8. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang selanjutnya disebut HMP adalah lembaga
kemahasiswaan yang menghimpun mahasiswa UMS sesuai dengan program studi masingmasing di keluarga Fakultas dilingkup KAMA UMS.
Bagian Ketiga
Pengelolaan Organisasi
3

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Pasal 12
KAMA UMS menganut manajemen federasi, artinya dikembangkan suatu lingkungan
berkegiatan yang bebas dengan struktur kepengurusan sesuai kultur dan kondisi di tingkat
universitas dan di fakultas tetap menjalin kondisi dengan baik dan tidak melampaui lingkup
kewenangan dan lingkup kerja masing-masing.
BAB III
HUKUM KAMA UMS
Pasal 13
Hukum KAMA UMS terdiri dari AD/ART KAMA UMS, Ketetapan MPM, Undang-Undang, dan
Keputusan Presiden.
BAB IV
LAMBANG, BENDERA, DAN WARNA
Pasal 14
Lambang KAMA UMS terdiri dari lambang Universitas Muhammadiyah Surakarta dan tulisan
Keluarga Mahasiswa UMS.
Pasal 15
Bendera KAMA UMS memuat lambang KAMA UMS dan tulisan KAMA UMS berwarna
kuning emas.
BAB V
SEMBOYAN
Pasal 16
Semboyan KAMA UMS adalah Perjuangan dan pengabdian mahasiswa berdasarkan keIslaman
dan keilmuan.
BAB VI
PENUTUP
Bagian Pertama
Perubahan Anggaran Dasar
Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar KAMA UMS dilakukan pada Sidang Umum MPM
Bagian Kedua
Pembubaran KAMA UMS
Pasal 18
4

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Untuk melakukan pembubaran KAMA UMS harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pembubaran KAMA UMS dapat dilakukan melalui referendum atau Sidang Istimewa MPM.
2. Referendum dibahas dan diputuskan dalam Sidang Umum atau Sidang Istimewa dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPM UMS dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
anggota yang hadir.
3. KAMA UMS dapat dibubarkan apabila referendum disetujui oleh 2/3 dari jumlah KAMA
UMS yang dipilih.
Bagian Ketiga
Aturan Peralihan
Pasal 19
1. Dalam masa peralihan kekuasaan dipegang oleh presiden mahasiswa demisioner.
2. Apabila dalam masa peralihan terjadi keadaan darurat maka kekuasaan dipegang oleh MPM
UMS.

Bagian Keempat
Aturan Penutup
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART) KAMA UMS atau ketetapan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I
KEANGGOTAAN KAMA UMS
5

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Bagian Pertama
Anggota
Pasal 1
Anggota KAMA UMS adalah seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
sedang menempuh jenjang pendidikan D3 dan S1.
Pasal 2
Keanggotaan KAMA UMS berakhir jika:
1. Berhenti sebagai mahasiswa UMS
2. Lulus/selesai masa studi
3. Meninggal dunia
Bagian Kedua
Hak, Kewajiban dan Sanksi
Pasal 3
Hak Anggota
Setiap anggota KAMA UMS berhak:
1. Mengajukan aspirasi kepada KAMA UMS.
2. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam KAMA UMS.
3. Diperjuangkan aspirasinya oleh KAMA UMS
4. Melakukan oposisi yang sehat dan demokratis terhadap lembaga kemahasiswaan formal yang
ada.
5. Memperoleh informasi yang sama, terbuka dan transparan.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
Setiap anggota KAMA UMS berkewajiban:
1. Menjaga nama baik UMS dan civitas akademika UMS
2. Menjunjung tinggi AD/ART dan segala peraturan yang berlaku
3. Mendukung kebijakan dan program-program KAMA UMS selama tidak bertentangan
dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
4. Menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Pasal 5
Sanksi Anggota
Anggota KAMA UMS dapat dikenakan sanksi apabila:
1. Melanggar AD/ART dan segala peraturan lain yang berlaku.
6

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
2. Sanksi-sanksi akan diatur dalam ketentuan komponen KAMA UMS kemudian.
BAB II
TATA URUTAN HUKUM
Pasal 6
Tata urutan hukum KAMA UMS yaitu:
1. AD/ART KAMA UMS
2. Ketetapan MPM
3. Undang-undang
4. Keputusan Presiden
Pasal 7
AD/ART KAMA UMS merupakan aturan tertinggi dalam perundangan KAMA UMS yang
dibuat dan ditetapkan dalam Sidang Umum MPM UMS.
Pasal 8
Ketetapan MPM merupakan suatu aturan perundangan KAMA UMS yang dibuat dan ditetapkan
dalam sidang MPM.
Pasal 9
Undang-undang merupakan suatu aturan perundangan KAMA UMS yang dibuat dan ditetapkan
bersama-sama oleh DPM UMS dan Presiden Mahasiswa.
BAB III
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
Bagian Pertama
Keanggotaan MPM
Pasal 10
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa KAMA UMS terdiri dari
a. Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
b. 2 (dua) orang utusan dari tiap fakultas
c. 1 (satu) orang utusan dari tiap UKM Universitas
2. Majelis Permusyawaratan berjumlah 63 orang.
3. Anggota MPM berhenti antar waktu sebagai anggota karena
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri dan disetujui Majelis
7

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
c.
d.
e.
f.

Dinyatakan melanggar sumpah/janji sebagai anggota dengan keputusan MPM


Tidak lagi menjadi mahasiswa UMS
Tidak lagi menjadi anggota DPM U
Dicabut mandatnya oleh lembaga yang mendelegasikan
Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 11

1. Melakukan Sidang Umum MPM UMS.


2. Melaksanakan Sidang Istimewa apabila diperlukan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pasal 12
Menetapkan AD/ART, BGHK, Rekomendasi Internal dan Eksternal KAMA UMS
Melantik dan menetapkan ketua dan keanggotaan DPM UMS
Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa
Melantik dan mengesakan Presiden dan Wakil Presiden KAMA UMS
Menerima Laporan Pelaksanaan Tugas DPM UMS
Membentuk Badan Pekerja dan Panitia Sidang
Bagian Ketiga
Perangkat MPM
Pasal 13

1. Perangkat MPM terdiri dari:


a. Ketua Majelis
b. Sekretaris Majelis
c. Bendahara Majelis
d. Badan Pekerja Majelis yang terdiri dari Ketua dan anggota majelis
2. Pimpinan MPM terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua Badan Pekerja Majelis
3. Tugas dan wewenang perangkat MPM diatur dalam Tata Tertib MPM
Bagian Keempat
8

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Persidangan dan Rapat-rapat MPM
Pasal 14
Persidangan dan rapat-rapat MPM terdiri dari:
1. Jenis-jenis persidangan
a. Sidang Umum MPM UMS
b. Sidang Istimewa
2. Jenis-jenis rapat
a. Rapat Paripurna
b. Rapat Pimpinan MPM
c. Rapat Badan Pekerja
Pasal 15
Sidang Umum MPM
1. Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa yang selanjutnya disebut SU MPM
merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan KAMA UMS
2. Sidang terdiri dari :
a. Sidang Pleno adalah sidang yang menghasilkan keputusan dan ketetapan Sidang Umum
MPM
b. Sidang Komisi adalah sidang yang menghasilkan rancangan keputusan dan ketatapan
Sidang Umum MPM
c. Sidang Khsuus adalah sidang yang dilakukan di luar sidang tersebut di atas
3. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya anggota MPM
4. Sidang Umum MPM adalah sidang yang diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali
dilaksanakan untuk:
a. Mengevaluasi, menilai dan memutuskan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa
b. Mendengarkan Laporan Pelaksanakan Tugas DPM
c. Memberikan pandangan kinerja DPM sebagai lembaga pengawas eksekutif
d. Mengesahkan dan menetapkan AD/ART KAMA UMS
e. Mengesahkan dan menetapkan GBHK
f. Menetapkan anggota DPM
g. Menetapkan pimpinan Majelis
h. Menetapkan Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa
Pasal 16
Sidang Istimewa MPM
1. Sidang Istimewa mempunyai kedudukan yang sama dengan Sidang Umum MPM UMS
2. Sidang Istimewa dilaksanakan untuk:
9

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
a. Meminta pertanggungjawaban Presiden karena melanggar AD/ART KAMA UMS
b. Menetapkan Wakil Presiden Mahasiswa sebagai pejabat Presiden Mahasiswa jika
Presiden Mahasiswa berhenti atau dihentikan dan pejabat Presiden Mahasiswa untuk
melaksanakan Pemilu Raya.
c. Menetapkan Mendagri dan Menlu sebagai pejabat kebijakan eksekutif sementara apabila
Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa berhalangan tetap dan pejabat
kebijakan eksekutif sementara bertanggung jawab untuk melaksanakan hasil rekomendasi
Sidang Istimewa..
3. Sidang Istimewa diadakan bila disetujui sekurang-ku rangnya + 1 anggota MPM.

BAB IV
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Bagian Pertama
Keanggotaan DPM
Pasal 17
Ketentuan keanggotaan DPM adalah :
a. Anggota DPM terdiri 21 (dua puluh satu) orang yang merupakan wakil mahasiswa hasil
Pemilu Raya.
b. Anggota DPM bertugas selama satu periode dan setelah itu dapat dipilih kembali.
c. Pergantian anggota DPM karena mengundurkan diri atau tidak lagi menjadi mahasiswa UMS
lagi atau sebab-sebab lain, diserahkan sepenuhnya kepada Partai dan lembaga yang
bersangkutan.
Pasal 18
Hak dan Kewajiban
1. Setiap anggota DPM mempunyai hak:
a. Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada Presiden Mahasiswa
b. Angket, yaitu hak untuk menggali aspirasi mahasiswa
c. Inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan pernyataan pendapat atau rancangan undangundang
10

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
d. Petisi, yaitu hak untuk mengusulkan suatu kegiatan kepada Presiden Mahasiswa
e. Budget, yaitu hak untuk menetapkan rancangan pengeluaran dana kegiatan
kemahasiswaan tingkat Universitas.
2. Berkewajiban menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Perwakilan Mahasiswa yang
bertanggungjawab.
Bagian Ketiga
Tugas dan Wewenang DPM
Pasal 19
Tugas DPM adalah:
1. Mengawasi pelaksanaan AD/ART.
2. Mengawasi, mengevaluasi, dan memberi pertimbangan kepada BEM dalam melaksanakan
ketetapan MPM.
3. Menggali, mengelola dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa UMS.
4. Mengadakan rapat DPM bersama wakil-wakil dari DPM Fakultas dan Partai yang diadakan
sesuai keperluan.
5. Bersama dengan Presiden Mahasiswa merancang dan menyusun AD/ART.
6. Bersama dengan Presiden Mahasiswa merancang dan menetapkan Undang-Undang.
7. Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugasnya dalam Sidang Umum MPM.
8. Secara internal membuat mekanisme dan parameter penilaian terhadap kinerja-kinerja
anggota DPM.
9. Menyampaikan hasil kerjanya kepada mahasiswa
Pasal 20
Wewenang DPM adalah:
1. Mewakili KAMA UMS berhubungan dengan Lembaga Legislatif Mahasiswa.
2. Membuat rancangan penggantian perubahan AD/ART KAMA UMS bila diperlukan.
3. Mengusulkan penggantian anggota DPM kepada Partai yang bersangkutan.
4. Dapat mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan kondisi internal maupun eksternal
KAMA UMS di lingkungan UMS.
5. Bersama Presiden Mahasiswa merumuskan sikap organisasi terhadap persoalan-persoalan
yang ada dalam kehidupan kampus, agama, bangsa dan negara.
6. Mengeluarkan memorandum kepada Presiden Mahasiswa apabila ternyata tidak
melaksanakan tugasnya atau menyimpang dari AD/ART dan atau GBHK BEM UMS dengan
ketentuan memorandum pertama dikeluarkan dengan batas waktu 3 (tiga) minggu, setelah
batas waktu tersebut apabila Presiden Mahasiswa tidak melakukan perbaikan kinerja maka
dikeluarkan memorandum kedua dengan batas waktu 1 (satu) minggu dan apabila melampau
11

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
batas waktu tersebut Presiden tidak memperbaikinya maka DPM dapat mengajukan
rekomendasi penyelenggaraan Sidang Istimewa kepada MPM.
Bagian Ketiga
Perangkat DPM
Pasal 21
1. Perangkat DPM terdiri dari:
a. Ketua DPM
b. Sekretaris Jenderal
c. Komisi yang terdiri dari ketua dan anggota
2. Pimpinan DPM terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Ketua Komisi
3. Tugas dan Wewenang perangkat DPM diatur dalam Tata Tertib DPM
Bagian Keempat
Rapat-rapat DPM
Pasal 22
Jenis-jenis rapat:
1. Rapat DPM dengan Presiden Mahasiswa
2. Rapat DPM
3. Rapat Komisi
4. Rapat Komisi DPM dengan Departemen BEM
5. Rapat Pimpinan
Pasal 23
1. Rapat DPM dan Presiden Mahasiswa dilaksanakan secara tetap satu kali setiap bulannya dan
menjadi tanggung jawab Presiden dalam melaksanakannya.
2. Jika diperlukan, rapat tambahan dapat diadakan di luar waktu yang tertera pada ayat 1.
3. Rapat tambahan dapat diadakan atas usulan ketua DPM dan atau dapat diajukan oleh anggota
DPM lainnya atau usulan Presiden Mahasiswa.
4. Rapat DPM dan Presiden Mahasiswa diadakan untuk:
a. Membuat Undang-undang
b. Mengevaluasi laporan perkembangan kerja Presiden Mahasiswa
c. Mengontrol anggaran keuangan KAMA UMS yang telah digunakan oleh BEM UMS.
Pasal 24
Rapat DPM adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota DPM yang dapat diadakan atas
usulan Ketua DPM atau oleh Anggota DPM.
12

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014

Pasal 25
1. Rapat DPM bersama wakil-wakil dari fakultas dan partai menjadi tanggungjawab DPM
dalam hal pelaksanaannya.
2. Rapat ini diadakan untuk menggali aspirasi dan melihat pelaksanaan tugas DPM secara
langsung.
Pasal 26
Rapat Komisi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua komisi untuk membahas permasalahan
yang terkait dengan tugas dan wewenang DPM.
Pasal 27
Rapat Komisi DPM dan Departemen BEM merupakan rapat dengar pendapat antara komisi
DPM dengan Departemen BEM yang terkait dalam rangka meminta penjelasan tentang
perencanaan dan atau realisasi progam kerjanya serta menjadi tanggungjawab Departemen BEM
dalam hal pelaksanaannya.
Pasal 28
Rapat Pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh Pimpinan DPM yang terdiri dari ketua DPM,
Sekretaris Jenderal, dan Ketua Komisi.
BAB V
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 27
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selanjutnya disebut
BEM UMS adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan tingkat universitas.
Pasal 30
Presiden memegang kekuasaan tertinggi eksekutif KAMA UMS
Pasal 31
Presiden Mahasiswa
Tugas Presiden Mahasiswa adalah:
1. Mentaati AD/ART, GBHK dan Undang-undang serta keputusan-keputusan yang diambil
bersama DPM.
2. Membuat dan melaksanakan program kerja selama satu periode kepengurusan.
3. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa kepada pihak universitas dan penyelenggara Negara.
4. Mewakili KAMA UMS baik ke dalam maupun keluar yang berhubungan dengan lembaga
eksekutif mahasiswa.
13

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
5. Menghadiri undangan DPM untuk rapat bersama.
6. Bersama DPM mengadakan rapat satu kali setiap bulan.
7. Mensosialisasikan perkembangan kerja organisasi kepada mahasiswa sekurang-kurangnya
sekali setiap bulan.
8. Menandatangani segala surat dan pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa yang
bertujuan untuk umum.
9. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Presiden Mahasiswa kepada mahasiswa
melalui Sidang Umum MPM di akhir kepengurusan.
Pasal 32
Wewenang Presiden Mahasiswa:
1. Menyusun dan memilih pengurus BEM.
2. Memiliki kebebasan berkreativitas dalam menjabarkan AD/ART KAMA UMS, GBHK,
Undang-undang dan aspirasi mahasiswa.
3. Dapat mengundang DPM untuk suatu rapat bersama.
4. Bersama DPM merumuskan sikap organisasi terhadap persoalan yang ada dalam kehidupan
kampus, agama, bangsa dan Negara.
5. Bersama DPM membuat rancangan Perubahan UU jika diperlukan.
6. Melakukan koordinasi dengan UKM Universitas dan BEM Fakultas.
Pasal 33
1. Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan merangkap jabatan pada organisasi intern maupun
ekstern.
2. Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan KAMA UMS selama maksimal 30
hari tanpa alasan yang jelas.
Pasal 34
1. Jika Sidang Istimewa MPM UMS memberhentikan Presiden Mahasiswa, maka Sidang
Istimewa akan menetapkan pejabat Presiden Mahasiswa dalam forum tersebut.
2. Pejabat Presiden Mahasiswa mempunyai tugas utama mempercepat pemilu dan
melaksanakan rekomendasi hasil Sidang Istimewa MPM UMS.
BAB VI
PEMILIHAN UMUM
Pasal 35
1. Pemilihan Umum adalah suatu cara penentuan seorang Presiden Mahasiswa dan Wakil
Presiden Mahasiswa, wakil Partai yang duduk dalam DPM yang melibatkan seluruh
mahasiswa UMS.
14

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
2. Hal-hal yang lain berkaitan dengan pemilihan umum diatur dalam Undang-Undang.
BAB VII
ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS
Pasal 36
Ketentuan internal lembaga kemahasiswaan di fakultas diatur oleh fakultas yang bersangkutan.
Pasal 37
Pengurus organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas menjalin hubungan koordinasi sesuai
dengan wewenang dan lingkup kerja dengan pengurus organisasi di tingkat universitas.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMA UMS
Pasal 38
Perubahan Anggaran Rumah Tangga KAMA UMS dilakukan pada Sidang Umum MPM UMS.
BAB IX
ATURAN PERALIHAN
Pasal 39
1. Sejak AD/ART ini ditetapkan, segala peraturan dibawah AD/ART masih tetap berlaku sampai
dengan ditetapkannya peraturan-peraturan yang baru.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian dengan ketetapan
Sidang Umum MPM
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 40
Presiden Mahasiswa dan DPM harus menyelenggarakan Pemilihan Umum paling lambat bulan
Maret 2015 dan mensosialisasikannya kepada mahasiswa.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 41
Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di

: Surakarta
15

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
Pada Hari/Tanggal

: Kamis, 25 April 2013

Pukul

: 01.55 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai