Untuk mengetahui kondisi keuangan usaha di periode selanjutnya, tim manajemen perusahaan
dapat melihat hasil analisis Break Even Point (BEP) yang dihasilkan dari hasil penjualan produk.
Perhitungan BEP sendiri bergantung pada konsep asumsi dasar yang digunakan dalam
pengerjaannya. Adapun dasar dari perhitungan Break Even Point yakni:
• Dalam perhitungan BEP, biaya yang diperlukan perusahaan harus dibagi menjadi dua
golongan, yakni biaya tetap dan biaya variabel.
• Nilai dari biaya tetap akan selalu konstan meski terjadi perubahan pada aktivitas produksi.
Sedangkan nilai dari seluruh biaya variabel akan berubah sesuai dengan kapasitas atau
volume produksi.
• Jumlah dari biaya tetap tidak akan perubahan walau terjadi perbedaan kegiatan produksi,
tetapi biaya tetap untuk setiap unitnya akan berubah.
• Selama masa analisis, harga jual per unit akan konstan sehingga harga jual dari perusahaan
relatif tetap dan tidak berubah
• Dalam perhitungan BEP, jumlah dari produk yang diproduksi akan selalu dianggap sudah
habis terjual.
• Perhitungan BEP hanya berlaku untuk satu produk. Maka bila perusahaan menghasilkan
lebih dari satu produk berbeda, maka perlu persamaan hasil penjualan dari setiap produk.
• Dasar dari BEP ini akan membantu dalam mengimplementasikan rumus perhitungan BEP.
Jika hal ini diabaikan, maka akan memicu kesalahan perhitungan. Dalam kata lain, dasar-
dasar ini adalah aturan tetap untuk menghitung Break Even Point (BEP) dengan benar dan
akurat.
4. Harga Penjualan
Harga penjualan yakni harga yang dikeluarkan perusahaan untuk menjual barang atau jasa
yang sudah diproduksi per unitnya. Harga ini terbentuk setelah semua biaya yang digunakan
saat produksi dijumlahkan. Harga murni suatu produk disebut juga sebagai Harga Pokok
Penjualan dimana labanya bernilai nol dan nominalnya sama dengan nilai BEP.
5. Laba atau Keuntungan
Elemen terakhir yang menyusun perhitungan BEP adalah margin laba atau keuntungan. Nalai
ini harus ditambahkan pada harga jual begitu BEP selesai dihitung. Tidak ada aturan khusus
tentang aturan nilai pada bagian ini. Besarnya nilai ditentukan oleh perusahaan, berapapun
nominalnya dan sesuai dengan harga jual yang diinginkan.