Susdarwati
Program Studi PG-PAUD, STKIP Modern Ngawi
susdarwati88sains@gmail.com
Abstrak
1
Susdarwati, Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Sains…
2
Jurnal Pendidikan Modern, Volume 3 Nomor 1Tahun 2017, 54-64
3
Susdarwati, Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Sains…
diterimanya serta bersifat terbuka; 3) masih rendah. Hal ini disebabkan karena
Dapat memperluas pengetahuan anak guru lebih sering pembelajaran dengan
dibidang pengtahuan sains. Dengan menujukkan gambar, menggunakan
belajar sains anak akan bisa menjawab metode pemberian tugas menggunakan
bagaimana jika air dimasukan ke dalam Lembar Kerja Anak (LKA) dan majalah
kulkas, jika batu dimasukan ke dalam air TK sehingga kurang menarik minat
dan apa yang terjadi jika lilin anak. Pembelajaran sains kurang optimal
dipanaskan, Yulianti (2010). karena aktivitas pembelajaran yang
Sudah menjadi masalah umum masih terpusat pada guru. Cara berpikir
bahwa hasil belajar anak belum sains anak masih kurang misalnya, anak
mencapai hasil yang di harapkan. TK masih sulit membuat generalisasi
Kondisi seperti ini tentu sangat atau menarik kesimpulan yang
memprihartinkan khususnya bagi guru mencakup semua fakta. Sebagai contoh,
sebagai tenaga pengajar. Jika hasil anak dihadapkan pada satu keranjang
belajar siswa tidak memuaskan tentu buah-buahan yang di dalamnya ada
akan meresahkan guru karena jerih pisang, semangka, salak, dan mangga.
payah yang dilakukan dalam Lalu kepadanya ditanya apa isi
melaksanakan proses pembelajaran tidak keranjang tersebut. Anak biasanya
membuahkan hasil yang baik. mejawab dengan cara menyebutkan satu
Pembelajaran seharusnya berorientasi per satu isinya, yaitu pisang, semangka,
pada tujuan pembelajaranya. Jika proses salak dan mangga. Ia tidak mengambil
pembelajaran tidak berorientasi pada kesimpulan bahwa isi keranjang tersebut
tujuan berarti evaluasi yangdilakukan adalah buah-buahan.
oleh guru tentu tidak dapat mengukur Anak usia dini Kelompok B di
tingkat kemampuan anak. Demikian juga TK Aisyiyah Jogorogo secara umum
pembelajaran menggunakan metode belum dapat menguasai kemampuan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sains. Hal itu disebabkan konsep sains
pembelajaranya.oleh karena itu upaya yang diajarkan pada anak masih bersifat
guru meningkatkan kemampuan sains abstrak dan sulit dipahami karena anak
anak dengan menggunakan metode tidak melakukannya secara langsung.
demonstrasi sesuai dengan kemampuan Metode pembelajaran dan strategi
anak. Jika pembelajaran tidak pembelajaran yang dilakukan guru
menggunakan metode pembelajaran kurang bervariatif, penggunaan metode
sesuai dengan materi pembelajaran, pemberian tugas baik LKA maupun
tingkat kemampuan anak serta tidak majalah TK yang sering diberikan
sesuai dengan tujuan pembelajaran tentu tentunya hanya mampu mengembangkan
tidak dapat diharapkan hasil belajar anak salah satu aspek. Misalnya melalui
yang baik. kegiatan belajar mencari jejak, yang
Berdasarkan observasi, hanya mengembangkan keterampilan
kemampuan kognitif anak di bidang dalam pemecahan masalah tetapi
kemampuan sains pada anak usia dini belum dapat mengembangkan aspek
Kelompok B di TK Aisyiyah Jogorogo kemampuan sains yang lain.
4
Jurnal Pendidikan Modern, Volume 3 Nomor 1Tahun 2017, 54-64
Karena sains bagi anak adalah ilmiah, yang secara garis besar meliputi:
sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang 1) observasi, 2) menemukan masalah, 3)
ditemukan dan dianggap menarik serta melakukan dua percobaan, 4)
memberikan pengetahuan atau menganalisis data, 5) mengambil
merangsang untuk mengetahui dan kesimpulan. Untuk anak TK ketrampilan
menyelidikinya, Nugraha (2005). proses sains hendaknya dilakukan secara
Kegiatan sains memungkinkan anak sederhana sambil bermain.
untuk melakukan eksplorasi terhadap Metode demonstrasi adalah
berbagai benda, baik benda hidup metode mengajar dengan menggunakan
maupun benda yang tidak hidup yang peragaan untuk memperjelas suatu
ada disekitarnya. Sebagaimana anak pengertian atau untuk memperlihatkan
mendapatkan lebih bayak pengalaman bagaimana berjalannya suatu proses
dari dunia sekeliling mereka serta sering pembentukan tertentu pada siswa.
membutuhkan pertolongan dalam Metode demonstrasi merupakan
mengorganisasi hasil belajar yang pertunjukan tentang proses terjadinnya
spesifik. Beaty dalam Siti Aisyah dkk, suatu peristiwa atau benda sampai pada
(2008) telah mengorganisasi sejumlah penampilan tingkah laku yang
pengembangan konsep yang muncul dicontohkan agar dapat diketahui dan
secara sistematis melalui beberapa dipahami oleh peserta didik secara nyata
program pengembangan kognitif pada atau tiruannya, Syaiful (2007). Metode
anak usia dini yaitu antara lain bentuk, demonstrasi adalah metode mengajar
warna, ukuran, pengelompokan dan dengan cara memperagakan barang,
pengurutan. Dari semua program kejadian, aturan, dan urutan melakukan
pengembangan tersebut dapat diarahkan suatu kegiatan, baik secara langsung
melalui kegiatan sains. maupun melalui penggunaan media
Kemampuan sains pada anak pengajaran yang relevan dengan pokok
dapat dilakukan melalui kegiatan bahasan atau materi yang sedang
demonstrasi percoban sains. Menurut disajikan, Muhibbin syah, (2003).
Syaiful (2007) tujuan dan kegunaan Metode demonstrasi merupakan
metode demonstrasi, antara lain: 1) suatu strategi pengembangan dengan
untuk memudahkan penjelasan sebab cara memberikan pengalaman belajar
penggunaan bahasa lebih terbatas; 2) melalui perbuatan melihat dan
untuk membantu anak dalam memahami mendengarkan yang diikuti dengan
dengan jelas jalannya suatu proses meniru pekerjaan yang
dengan penuh perhatian; 3) Untuk didemonstrasikan. metode demonstrasi
menghindari verbalisme; 4) Cocok juga dikatakan sebagai suatu metode
digunakan apabila akan memberikan untuk memperagakan serangkaian
keterampilan tertentu. tindakan berupa gerakan yang
Menurut Slamet Suyanto (2005) menggambarkan suatu cara kerja atau
pengenalan sains untuk anak TK lebih urutan proses sebuah peristiwa atau
ditekankan pada proses daripada produk. kejadian. Biasanya metode demonstrasi
Proses sains dikenal dengan metode ini dipakai untuk membuktikan sesuatu
5
Susdarwati, Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Sains…
atau gerakan untuk dicontoh, Gunardi penelitian yang digunakan adalah model
(2008). Menurut Syaiful Bahri Djamarah siklus sistem spiral yang dikembangkan
dalam Gunardi (2008) metode oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam
demonstrasi adalah yang digunakan Sujati (2006). Penelitian dilakukan dua
untuk memperlihatkan sesuatu proses siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan
atau cara kerja suatu benda yang empat kali pertemuan. Setiap siklus
berkenaan dengan bahan pelajaran. terdiri dari tiga komponen, yaitu
Menurut Nugraha (2005) metode perencanaan, tindakan dan observasi,
demonstrasi memiliki kelebihan sebagai serta refleksi. Subjek penelitian ini
berikut: 1) Perhatian anak didik dapat adalah 31 anak pada Kelompok B di TK
di pusatkan, dan titik berat yang di Aisyiyah Jogorogo, terdiri dari 19 anak
anggap penting oleh guru dapat di amati; perempuan dan 12 anak laki-laki.
2) Dapat merangsang siswa untuk lebih Metode pengumpulan data dilakukan
aktif dalam mengikuti proses belajar; 3) melalui observasi dan dokumentasi.
Dapat menamb;ah pengalaman anak Instrumen pengumpulan data pada
didik; 4) Bisa membantu siswa ingat penelitian yaitu lembar observasi yang
lebih lama tentang materi yang di berisi indikator tentang kemampuan
sampaikan; 5) Dapat mengurangi sains anak dari kisi-kisi yang telah
kesalapahaman karena pengajaran lebih dibuat sebelumnya dan dokumentasi
jelas dan kongkrit; 6) Dapat menjawab berisi dokumen apa saja yang berkaitan
semua masalah yang timbul di dalam dengan penelitian. Teknik analisis data
pikiran setiap siswa karena ikut serta dilakukan secara kualitatif. Peningkatan
berperan secara langsung. keberhasilan dapat ditandai dengan
Ada beberapa manfaat metode membandingkan hasil dari data awal pra
demonstrasi adalah sebagai berikut: 1) penelitian (pretest) dan setelah diberikan
Perhatian anak dapat lebih dipuaskan; 2) tindakan (posttest). Sebagai indikator
Proses belajar anak lebih terarah pada keberhasilan anak dalam penelitian ini
materi yang sedang dipelajari; 3) adalah apabila ≥80% atau ≥25 anak dari
Pengalaman dan kesan sebagai hasil 31 anak pada Kelompok B di TK
pembelajaran lebih melekat dalam diri
Aisyiyah Jogorogo mengalami
anak.
peningkatan kemampuan sains pada
Berdasarkan uraian latar
kriteria baik dan sangat baik.
belakang di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan sains dengan menerapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
metode pembelajaran demonstrasi pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak usia dini Kelompok B di TK metode pembelajaran demonstrasi dapat
Aisyiyah Jogorogo. meningkatkan kemampuan sains anak
pada Kelompok B TK Aisyiyah
Jogorogo. Hasil penelitian dan
METODE pembahasan sebagai berikut:
Penelitian ini merupakan Kegiatan pembelajaran yang
Penelitian Tindakan Kelas. Model diberikan oleh guru khususnya
6
Jurnal Pendidikan Modern, Volume 3 Nomor 1Tahun 2017, 54-64
7
Susdarwati, Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Sains…
masih malu dalam mengungkapkan sehingga anak menjadi ingat dan materi
pendapatnya dan menjawab pertanyaan belajar sangat bermakna karena
dari guru, sehingga kurang aktif; 5) Anak menjadikan pengalaman belajar sehingga
yang memiliki kemampuan sains dalam anak melakukan percobaan dan tugas
kriteria baik masih mendominasi atau dapat dikerjakan dengan optimal, dan (4)
kemampuan sains anak di dalam kelas Guru memberikan penjelasan dan juga
belum merata; 6) Guru dalam memberi contoh kepada anak tentang langkah-
contoh dalam melakukan percobaan langkah mengerjakan dan penggunaan
sains melalui demonstrasi kurang alat dalam percobaan, agar anak lebih
memberi penjelasan sehingga hal memahami apa yang disampaikan oleh
tersebut menyebabkan anak kurang guru.
memahami apa yang didemonstrasikan Tahap perencanaan yaitu
guru. merencanakan dan menyusun RKH
Selain itu, pada sikus I (Rencana Kegiatan Harian) yang telah
kemampuan sains anak masih rendah dilakukan perbaikan karena
yang dapat dilihat dari indikator pelaksanaan tindakan pada siklus I
kemampuan kognitif anak. Pada kegiatan masih banyak kekurangan. Dengan
demonstrasi guru hanya menggunakan adanya refleksi pada siklus I,
media air yang diberi warna sehingga diharapkan dapat memberikan perubahan
banyak anak yang kurang pada proses pembelajaran agar lebih baik
memperhatikan kegiatan demonstrasi sehingga dapat digunakan sebagai acuan
yang dilakukan oleh guru. Anak dalam pelaksanaan pembelajaran.
cenderung senang dengan kegiatannya Tahap tindakan pada kegiatan
sendiri. Sehingga perlu diadakan siklus setiap siklus II menggunakan media
II untuk melukan perbaikan yang bervariasi yaitu dengan teknik
pembelajaran. pencampuran warna dengan
Pada siklus II terdiri dari tahap menggunakan media gambar balon,
perencanaan, tindakan dan observasi, media gambar buah, dan media gambar
serta refleksi. Perbaikan-perbaikan yang sayur-sayuran sehingga anak lebih
dilakukan untuk perbaikan pada Siklus II tertarik dan antusias pada kegiatan dan
yaitu (1) Anak mudah melihat dengan penjelasan guru. Dengan demikian
jelas terhadap percobaan yang kemampuan sains anak sudah memenuhi
dipertunjukkan karena guru membagi standar keberhasilan. Hal ini dapat
anak menjadi empat kelompok, masing- dilihat pada peningkatan perkembangan
masing kelompok terdiri dari 6 anak, (2) pada tiap siklus. Berdasarkan tindakan
Guru memberikan motivasi dan dalam proses pembelajaran sains dengan
penguatan kepada anak, agar anak lebih pencampuran warna amak ketuntasan
berani dalam bicara dan mengungkapkan belajar dalam tindakan yang telah
pendapatnya. Selain itu guru juga dapat diberikan guru mengalami kenaikan
memberikan reward agar anak lebih yang signifikan.
bersemangat dan termotivasi, (3)
Kegiatan dilanjutkan dengan eksperimen Tabel 3. Rekapitulasi Data kemampuan Sains Anak
Pada Siklus II
8
Jurnal Pendidikan Modern, Volume 3 Nomor 1Tahun 2017, 54-64
9
Susdarwati, Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Sains…
10
Jurnal Pendidikan Modern, Volume 3 Nomor 1Tahun 2017, 54-64
11