KELOMPOK 3
ANGGOTA
Alfina Zahra S(04)
Fayi’ Archika F (15)
Filanza Alifia M (17)
Jinnifer Cello (20)
Pangestika Dyas (27)
Taufiq Gempur (33)
Vanessa Aulia (35)
PENGERTIAN
TITIK IMPAS
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak
memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan
memperoleh volume prnjualan hanya cukup untuk meutup
biaya tetap dan biaya variable.
GRAFIK BEP
KETERANGAN
Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam satuan kuantitas
atau rupiah pendapatan penjualan.
Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
Impas terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan dengan garis biaya. Bila dari titik
perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke sumbu x, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan
volume penjualan. Jika dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y, akan diketahui pencapaian
impas berdasarkan pendapatan penjualan.
Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan garis
pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih rendah dari total
biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan titik impas yaitu, bidang diantara garis pendapatan
penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih tinggi
dari total biaya.
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
SAAT MENGHITUNG TITIK IMPAS
3 Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya
variabel.
Strategi Menetapkan Harga Jual
Makanan Internasional
• Menentukan harga jual produk yang pas perlu mendapat perhatikan yang
serius dalam memulai usaha makanan internasional. Jika harga yang
ditetapkan terlalu mahal, keuntungan banyak tapi konsumen sedikit, demikan
pula jika sebaliknya. Untuk itu, para wirausahawan makanan
internasionalharus jeli dalam menetapkan harga jual. Perlu strategi yang jitu
dalam menentukan harga jual.
Beberapa strategi dalam menentukan harga sehingga
harga yang ditawarkan masuk di akal para pembeli yaitu :
Cara ini sangat mudah dan paling disenangi oleh para wirausahawan makanan
internasional. Caranya hanya
EASY dengan menghitung
TO CHANGE berapa total biaya yang dikeluarkan
COLORS, PHOTOS.
ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan, maka itulah harga jual
produk tersebut. Contoh, misalkan total biaya produksi adalah Rp 20.000. Kemudian
ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan misalnya sekitar 20%, maka
harga jual produk tersebut
Cara kedua ini biasa dipakai oleh wirausahawan yang baru mau memulai usaha.
Cara ini dilakukan denganEASY TO membandingkan harga jual kompetitor sebelum
CHANGE COLORS, PHOTOS.
memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya. Biasanya harga jual produk
baru lebih murah dari produk sejenis yang telah ada sebelumnya. Meski lebih murah,
biasanya tetap mendapat keuntungan. Bedanya, margin keuntungan yang didapat
lebih sedikit dibanding kompetitor. Tak menjadi masalah jika berprinsip rugi di awal
usaha, karena selanjutnya bisa untung terus.
Beberapa strategi dalam menentukan harga sehingga
harga yang ditawarkan masuk di akal para pembeli yaitu :
Internasional berikut:
BEP Produksi =
BEP Harga =
CONTOH 1
Jika
biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk
makanan internasional sebesar Rp 190.700,-/paket, sedangkan
total produksi menghasilkan 120 bungkus per paket, dan jika
harga produk makanan internasional dihargai Rp. 5000 per
bungkus maka :
a. BEP Produksi =
b. BEP Harga =
BEP Harga =
CONTOH 2
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg
daging yang akan menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang
ukuran 1/4kg. Perhitungan biaya prpoduksi dan keuntungannya
adalah sebagai berikut :
a. Biaya Variabel
Makanan
MAKANAN JUMLAH @ (Rp) TOTAL (Rp)
Jumlah
Daging 10 kg 100.000 1000.000
@(Rp)
Bumbu 1 paket 25.000 100.000
Total (Rp)
Toples 40 buah 5.000 200.000
Total 1.340.000
b. Biaya Tetap
Biaya Rp
Total 160.700
c. Total biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp. 1.340.000 + Rp. 160.700
= Rp. 1.500.700
d. Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = jumlah produksi x harga produksi
Jumlah (bungkus) Satuan (Rp) Total (Rp)
40 45.000 1.800.000
e. Pendapatan bersih (Laba)
• Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinyan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk mengetahui pada volume
penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu.
• Analisis Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi bagaimana
pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang
akan diperoleh pada level penjulalan tertentu.
• Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
dipertahankan selama periode tertentu.
TITIK IMPAS
TERIMA KASIH
KELOMPOK 3