Anda di halaman 1dari 6

BREAK EVEN POINT ( TITIK IMPAS )

A. PENGERTIAN

Brea Even point ( BEP ) adalah suatu titik atau keadaan dimana perusahaan
didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian
dengan kata lain keuntungan dan kerugian atau sama dengan nol.

BEP nol artinya perusahaan dalam operasinya menggunaan biaya tetap,


volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel
B. Komponen dasar dalam menghitung BEP

1. FIXED COST :
Biaya tetap atau konstan ada walau tidak ada kegiatan
produksi.
Contoh : biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan alat
dll
2. VARIABEL COST :
Biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya.
Contoh : biaya bahan baku, biaya listrik, biaya gas dll
3. SELLING PRICE :
Harga jual per unit bkarang atau jasa yang diproduksi
C. MENGHITUNG BEP

A. BEP PRODUKSI :
TOTAL BIAYA
---------------------------
HARGA PENJUALAN

B. BEP HARGA :
TOTAL BIAYA
----------------------
HARGA JUAL
D. STRATEGI MENETAPKAN HARGA JUAL MAKANAN KHAS DAERAH

Hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Pelanggan
2. Pesaing
3. Biaya
4. Kemanfaatan untuk usaha

E. MANFAAT BEP
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemunginan memperoleh laba menurut tingkat penjualan .
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti
Contoh :
Seorang pengusaha makanan olahan rendang membutuhkan daging sapi sebanyak 10 kg yang akan menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran ¼ kg.
Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah :
1. Biaya variabel :
- daging sapi 10 kg @ Rp 100.000 ------- Rp 1.000.000
- bumbu 4 paket @ 25.000 ------- Rp 100.000
- kantong plstik 4 gulung @ 10.000 -----------Rp 40.000
- toples 40 buah @ 5.000 ------------------ Rp 200.000
Total Rp 1.340.000
2. Biaya tetap :
- tenaga kerja Rp 150.000
- penyusutan alat Rp 10.700
Total Rp 160.700
3. Total biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 1.140.000 + Rp 160.700
Rp 1.500.700
4. Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = Jumlah produksi x harga produksi
= 40 x Rp 45.000
= Rp. 1.800.000
5. Pendapatan bersih
Pendapatan bersih = Penerimaan kotor –Total biaya
= Rp 1.800.000 - Rp 1.500.700
= Rp 229.300

Jadi perkiraan satu kali produksi untuk 10 kg daging sebanyak 40 bungkus akan menerima laba sebesar Rp. 229.300
EVALUASI :

1. Jelaskan pengertian dari BEP ?


2. Apa artinya BEP sama dengan nol ?
3. Jelaaskan manfaat dari BEP ?
4. Jelaskan komponen yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual ?
5. Jelaskan komponen yang harus ada pada penghitungan BEP ?

Anda mungkin juga menyukai