Anda di halaman 1dari 3

Breakeven point/titik impas/Cost Volume

Salah Stu analisis keuangan yg sangat penting dalam keuangan perushaan

Analisis digunakan pd saat perusHAAN akan mengeluarkan produk baru.

Analisa titik impas -. Brpa jumlah produk yg akan dikeluarkan tujuan agar perusaan memperoleh laba yg
yg maksimal.

Penentuan BOP, tujuam

1. Kkapan tingkat keuntungan yg ingin di capai dlm


2. Berapa besar kapasitas produksi yg dpot ditingkattkan
3. Berapa Jmlh biaya yg hrus dikeluarkan baik biaya tetap maupun variable.

1. Mendesaian spesifikasi produk


2. Penentuan harga jual persatuan : supaya para konsumen/pelanggan bisa menerima produk
3. Produksi/penjualan minimal agar tdk mengalami kerugian : agar perusahaan mampu
menentukan batas jumlah produksi dlm kondisi tdk rugi maupun untung
4. Memaksimalkan jumlah produksi : dgn analisa BOP kita akan ketahui apkaha jumlah produksi
sdh mksimal atau belum. Tujuannya agas kapasitas tdk menganggur
5. Perencanaan laba yang diinginkan (analisis BOP dalam perencanaan laba, penelitian di pabrik
tempe,pt semen, batako) : menejemen mampu merencanakan yg diinginkan dgn kapasitas
produksi yg dimilikinya.

Kelamahannya :

1. Perlu adanya asumsi : analisa titik impas membutuhkan banyak asumsi terutama mengenai
hubungan antara biaya dan pendapatan.
2. Bersifat statis: analisa ini digunakan pada titik tertentu bukan satu periode tertentu
3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir : analisa titik impas hanya baik digunakan
jika ada penentuan kegiatan lanjutan yg dapat dilakukan
4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yg baik : jika aliran kas telah ditentukan melebihi aliran
kas yg harus dikeluarkan maka proyek dpt diterima dalam hal-hal yg dianggap sama
5. Hubungan penjualan dgn biaya : ada hubungan pnjuualan dan biaya cth. Jika penjualan
dilakukan dgn kapasitas penuh namun diperlukan penambahan biaya berarti diperlukan biaya
tambahan TK yg mengakibatkan penaikan biaya pada variable.
6. Kurang mempertimbangkan resiko : selama masa penjualan yang dengan resiko2 yg mungkin
dihadapi akan mempengaruhi jumlah penjualan secara keseluruhan baik dalam bentuk unit
maupun rupiah.
7. Pengukuran kemungkinan penjualan
2 cara dalam penentuan BEP

1. Menganalisa BEP dalam bentuk unit


BEP = Biaya tetap / harga jual persatuan – biaya variable persatuan
2. Menganalisa BEP dalam rupiah
BEP = FC(Biaya Tetap) / P(Harga jual) –VC (biaya Variabel) 1/S(jumlah penjualan)

Pt ABC bergerak dibidang alat-alat spectra dan memilki data sbb :


1. Kapasitas produksi yg mampu dipakai adalah 10.000 unit dynamo mesin disel
2. Harga jual persatuan diperkirakan 50.000 unit
3. Total biaya tetap sebesar Rp150.000.000
4. Total biaya variable sebesar Rp250.000.000
Perincian masing2 biaya adalah
1. Biaya tetap terdiri dari
Overhead pabrik: Rp60jt
Biaya distribusi : 65jt
Biaya adm dn umum : Rp25jt
Maka jumlah biaya tetap Rp150jt
2. Biaya variable
Biaya bahan langsung : 70jt
Biaya TK langsung : 85jt
Overhead pabrik : 20jt
Biaya distribusi : 45jt
Biaya adm dn umum : 30jt
Total Biaya variable 250jt

Diminta hitunglah titk impas unit dan rupiah


1. KAPASITAS PRODUKSI : 10.000 UNIT X HARGA JUAL (50.000) = 500.000.000
2. MENENTUKAN BIAYA TETAP/UNIT
150JT/10.000 = 15RB
3. BUAYA VARIABEL
250JT/10.000 = 25RB/UNIT
4. MSUKAN RUMUS
5. BOP UNIT: 150.000.0000/ 50.000-25.000 = 6000
6. BOP RUPIAH : 150.000.000 / 250.000.000 1/500.000.0000 = 300JT

Saya Crisintia T.W. Sampow ingin bertanya kpd kelompok


Dalam perpajakan Tidak semua biaya komersial boleh dibebankan secara fiscal, nah pertanyaan saya
coba teman2 klasifikasikan biaya yg ada dikomersial dan dibebankan secara fiskal.

Anda mungkin juga menyukai