Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS

TITIK IMPAS
KELOMPOK 7
Dosen Pengampu : Dr. Marhaendra Kusuma, S.E., MM, M.Ak
Anggota Kelompok :

Sherin Ayun Adelia Vinda Wahyu


Delima Citra Sasmita Putri Rahmawati
2132250006 21322550044 21322550128
Pembahasan
01 02 03
Definisi Analisis Tujuan Analisis Asumsi dan
Titik Impas Titik Impas Keterbatasan

04 05 06
Rumusan yang BEP dengan
Digunakan Margin of Safety Perubahan
01
Definisi Analisis
Titik Impas
Analisis titik impas atau analisis Break Event Point (BEP) merupakan salah
satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan
perusahaan. Analisis ini biasanya digunakan perusahaan dalam memproduksi
produk baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan.
Kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan
diproduksi atau dijual ke konsumen, baik dalam unit maupun rupiah.
Salah satu kegunaan analisis titik impas adalah untuk mengetahui pada
jumlah berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Melalui titik impas
dapat diketahui hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, tingkat
keuntungan yang diingkan dan volume kegiatan. Analisis titik impas
memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal yang harus
diproduksi atau dijual. Jumlah produksi yang akan dijual berkaitan erat
dengan biaya yang dikeluarkan.
Hal penting yang perlu diketahui ketika menentukan titik impas, yaitu :
1. Berapa tingkat keuntungan (laba) yang ingin dicapai dalam suatu
periode
2. Berapa besarnya kapasitas produksi yang tersedia atau yang mungkin
dapat ditingkatkan
3. Berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan, baik biaya tetap maupun
biaya variabel
02
Tujuan Analisis
Titik Impas
Analisis Titik Impas memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Mendesain spesifikasi produk (berkaitan dengan biaya)
2. Penentuan harga jual persatuan
3. Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian
4. Memaksimalkan jumlah produksi
5. Perencanaan laba yang diinginkan
Kelemahan Analisis Titik Impas, yaitu :
1. Perlu adanya asumsi
2. Bersifat statis
3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan
4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik
5. Hubungan penjualan dan biaya
6. Kurang mempertimbangkan risiko
7. Pengukuran kemungkinan penjualan
03
Asumsi dan Keterbatasan Analisis
Titik Impas
1. Penentuan Biaya
Memisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Menggunakan pedekatan:
a. Pendekatan analitis, meniliti setiap jenis dan unsur biaya dari biaya yang ada, beserta
sifatnya.
b. Pendekatan historis, memisahkan biaya tetap dan variabel berdasar angka dan data biaya
masa lampau.

2. Biaya Tetap
Biaya yang secara total tidak mengalami perubahan walaupun ada perubahan volume produksi
atau penjualan (konstan). Contoh, biaya gaji, bunga, sewa.
3. Biaya Variabel
Biaya yang berubah karena perubahan volume produksi atau penjualan
Contoh: biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya variabel

4. Harga Jual
Digunakan untuk satu macam harga jual atau harga barang yang dijual/diproduksi

5. Tidak Ada Perubahan Harga Jual


Diasumsikan harga jual persatuan tidak dapat berubah selama periode analisis. Hal ini
bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya, di mana harga jual dalam suatu periode dapat
berubah-ubah seiring dengan perubahan biaya-biaya lainnnya yang berhubungan langsung dengan
produk maupun tidak.
04

Rumusan yang Digunakan


Dengan Rumus
Matematik
Dalam Unit

Keterangan:
BEP = analisis titik impat
FC = biaya tetap
Dalam Rupiah VC = biaya variabel per unit
P = harga jual per unit
S = jumlah penjualan
Contoh Kasus
Soal:
PT Air Kantung Tbk, bergerak di bidang alat-alat spare part kapal laut dan memiliki data
sebagai berikut:

1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai adalah 10.000 unit dinamo mesin diesel.
2. Harga jual per unit diperkirakan Rp 50.000/unit
3. Total biaya tetap sebesar Rp 150.000.000 dan total biaya variabel sebesar
Rp 250.000.000

Pertanyaan:
Carilah titik impas dalam unit dan rupiah
Contoh Kasus
● Total penjualan = 10.000 unit x Rp 50.000 = Rp 500.000.000

● Biaya tetap unit = Rp 150.000.000 = Rp 15.000/unit


Rp 10.000

● Biaya variabel unit = Rp 250.000.000 = Rp 25.000/unit


Rp 10.000

Laba rugi
Total penjualan Rp 500.000.000
Total biaya variabel Rp 250.000.000 -
Marginal income Rp 250.000.000
Total biaya tetap Rp 150.000.000 -
Laba Rp 100.000.000
Contoh Kasus
BEP dalam unit
BEP (unit) = FC = Rp 150.000.000 = 6.000 unit
P-VC Rp 50.000 - Rp 25.000

BEP dalam rupiah


Rp 150.000 . 000
BEP (Rp) =1 − 𝐹𝑐 = = Rp 300.000.000
𝑃 −𝑣𝑐 1− Rp 250.000 . 000
𝑠 Rp 500.000 . 000
Dengan Tabel
Bentuk Grafik
05
Tingkat Keamanan (Margin of
Safety)
Penentuan MoS berdasarkan hasil penjualan

Tingkat Keamanan atau Margin of Safery (Mos), merupakan hubungan atau selisih
antara penijalan tertentu dengan penjualan pada titik impas. Artinya, batas aman
yang digunakan untuk mengetahui berapa besar penjualan yang dianggarkan untuk
mengantisipasi penurunan penjualan agar tidak mengalami kerugian.
Rumus yang digunakan :
1. Penjualan yang direncanakan

2. Penjualan tingkat keamanan


06

BEP Dengan Perubahan


●Pengaruh Perubahan Harga Jual Per Unit
artinya apabila harga jual per unit mengalami perubahan apakah naik atau turun,maka akan
berpengaruh terhadap BEP.
contoh kasus : apabila terjadi kenaikan harga jual per unit dari Rp 50.000, - menjadi R
60.000,-. (kenaikan 20%). Pengaruh kenaikan harga jual per unit akan berdampak terhadap
BEP yang akan berubah menjadi lebih kecil baik dalam rupiah maupun uit.
Dari BEP rupiah diketahui 300.000.000 - 257.144.327 = 42.855,673
Jadi disimpulkan bahwa terjadi penurunan sebesar Rp 42.855,673

Sedangkan pada BEP unit 6.000 - 4.286 = 1.714


Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi penurunan sebesar 1.714 unit
● Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Tetap
Contoh kasus : apabila biaya berubah dari 150.000.000 menjadi
165.000.000, karena adanya kenaikan biaya tetap
● Pengaruh Efek Perubahan Jumlah Biaya Variabel
Contoh kasus : apabila terjadi kenaikan biaya variabel sebesar 20%
maka BEP akan berubah sebagai berikut
● Pengaruh Perubahan Penjualan Campuran
Penjualan campuran (sales mix) merupakan gambaran perimbangan
penjualan antara beberapa macam produk vang dihasilkan suatu
perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh ini berlaks apabila perusahaan
memiliki dua macam atau lebih produk. Dalam asumsi dikatakan bahwa
tidak ada perubahan dalam penjualan campuran sales mix-nya,
Contoh :
● Penentuan Harga Jual Minimal
Suatu perusahaan pasti akan menetapkan keuntungan yang
diinginkan atau profit margin terlebih dahulu sebelum menjalankan
kegiatan.
Oleh karena itu, perlu ditetapkan penjualan minimal terlebilh dahulu
yang harus dicapai, sehingga keuntungan yang telah ditargetkan bisa
Tercapai.

Contoh :
KegiataN PT roy pada tahun 2008 mengalami titik impa spada penjualan
(S) sebesar 300.000. Biaya tetap (FC) yang dikeluarkan 120.000.
Diperkirakan penjualan harus ditetapkan untuk memperoleh keuntungan,
perusahaan menargetkan keuntungan sebesar 50.000
Berapakah penjualan minimal yang harus ditetapkan ?
Jadi untuk memeperoleh keuntungan sebesar 50.000 diperlukan
penjualan sebanyak 425.000
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai