PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai
penetapan harga. Perusahaan selalu memiliki pesaing, sehingga setiap perusahaan harus
membangun strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan didalam suatu pasar
tertentu.
Permintaan adalah suatu sisi dari persamaan penetapan harga. Sementara penawaran
adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk
menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam
menentukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang diinginkan.
Perusahaan yang produksinya tergantung pada penawaran secara rutin menetapkan harga
penawarannya berdasarkan biaya (metode cost based pricing).
Seringkali terdapat sejumlah pesaing yang telah menjual produk sejenis dengan
harga tertentu, menjadikan perusahaan harus bisa menyesuaikan harga jual dengan harga
pesaing dan daya beli masyarakat. Kondisi tersebut membuat metode cost based pricing
tidak relevan untuk digunakan oleh perusahaan. Perusahaan tidak dapat lagi membuat
produknya, menentukan biaya produknya dan harga jualnya, lalu memasarkannya.tetapi
perusahaan terlebih dulu harus menentukan biaya produknya, kemudian membuat produk
yang sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan. Pendekatan ini disebut dengan target
costing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk menentukan target harga ?
2. Apa yang dimaksud dengan target costing ?
3. Bagaimana prinsip dari target costing ?
4. Bagaimana siklus dari sebuah biaya dalam memproduksi suatu barang ?
5. Bagaimana karakteristik dari target costing ?
6. Bagaimana langkah-langkah dalam mengimplementasikan target costing ?
7. Bagaimana penjelasan mengenai rekayasa nilai, dalam sebuah aktivitas target costing?
8. Bagaimana ilustrasi mengenai penyusunan target costing?
9. Apa kelemahan serta kelebihan dari metode target costing?
BAB II
PEMBAHASAN
Cara penetapan harga dan penanganan harga jual yang digunakan oleh perusahaan
memiliki banyak cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering ditetapkan oleh manajemen
teras, dan bukan oleh bagian pemasaran atau penjualan. Sedangkan pada perusahaan-
perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi atau manajer lini
produk.
Pada dasarnya, penetapan harga yang ditargetkan, mengandung tujuan-
tujuan tertentu. Meskipun pada titik tertentu, ada perusahaan yang tidak mempunyai
keleluasaan untuk mementukan harga produksinya, misalnya dalam organisasi penjualan
yang diorganisir, yang dibatasi oleh kuota harga.
Adalah Penentuan harga jual produk yang didasarkan pada asumsi bahwa
perusahaan membuat produk tertentu, kemudian menentukan harga jualnya
berdasarkan metode tertentu, lalu dipasarkan kepada masyarakat. Pendapatan harus
menutupi biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih
dulu menetapkan biaya dalam menentukan harga. Mereka menghitung biaya produk
dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-belit dan biasanya,
terdapat beberapa biaya dasar dan mark up. Mark up adalah persentase yang dibebankan
kepada biaya dasar; termasuk diantaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya
yang tidak termasuk dalam biaya dasar.
Dalam metode Cost based pricing, manajemen hanya menghitung biaya yang
telah dikeluarkan untuk membuat suatu produk dengan menggunakan berbagai metode
yang dipilih sebagai alternatif untuk menentukan biaya produk dan kemudian
menentukan harga jual produk berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan.
Kalkulasi biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk
atau jasa berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya. Ini
juga sering disebut sebagai kalkulasi biaya berdasarkan harga (price-driven costing).
Menurut metode ini, perusahaan menetapkan biaya produk yang dianggap sesuai
dengan keadaan pasar, menentukan laba yang diinginkan, baru kemudian menentukan
harga jual produk tersebut kepada masyarakat.
D. Siklus Biaya
Siklus biaya atau The cost life cycle merupakan urutan aktivitas biaya dalam
perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, kemudian desain, produksi, pemasaran, dan
distribusi, hingga pelayanan kepada pelanggan.
Setelah menetapkan produk apa yang akan dihasilkan, perusahaan melakukan riset
dan pengembangan untuk membuat inovasi baru berkaitan dengan produk yang akan
dihasilkan tersebut. Inovasi dapat berkaitan dengan produk tersebut, proses produksinya,
alternatif produknya, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil riset dan pengembangan tersebut, perusahaan membuat desain
produk yang akan dihasilkan. Tahap desain ini mencakup semua aspek yang terkait dengan
bayangan tentang produk seperti apa yang ingin dihasilkan oleh perusahaan seperti unsur
kualitas, bentuk, kemasan, warna, dan sebagainya.
Pada saat penentuan kualitas produk, perusahaan akan dihadapkan pada kualitas dan
harga bahan yang akan digunakan. Pada pendekatan lainnya, harga bahan akan mengikuti
kualitas yang diharapkan. Sedangkan pada target costing, perusahaan menetapkan harga
terlebih dahulu, baru kemudian kualitasnya mengikuti harga tersebut. Jadi, perusahaan harus
menurunkan biaya hingga ketingkat biaya yang dikehendaki.
2. Dengan mendesain produk atau jasa, perusahaan dapat menurunkan biaya hingga ke
tingkat target biaya yang diinginkan. Metode ini belum dipakai, karena mengakui
bahwa keputusan desain memiliki pengaruh yang besar terhadap total biaya selama
siklus biaya produk.
Pada tahap produksi, bagian produksi tinggal mengikuti seluruh desain yang dibuat
oleh desainer perusahaan. Pada saat memasuki tahap pemasaran dan distribusi, bagian
marketing akan menyesuaikan dengan kualitas yang dimiliki produk yang dijualnya.
E. Karakteristik Target Costing
2. Target costing merupakan perencanaan biaya yang berujung pada pengurangan biaya
3. Target costing lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada perakitan
yang membuat beranekaragaman produk dalam jumlah sedang dan sedikit
dibandingkan dalam industri yang berorientasi pada proses yang ditandai dengan
produksi yang terus menerus dan bersifat masal.
4. Target costing digunakan untuk pengendalian spesifikasi desain dan teknik produksi
Perusahaan ingin memproduksi DVD Player murah dengan kualitas yang baik.
Dari hasil penelitian pasar, diperkirakan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan
jauh lebih murah dari para pesaing lainnya adalah Rp.300.000 per unit. Dengan harga
jual sebesar itu, divisi marketing perusahaan memperkirakan dapat menjual sebanyak
50.000 unit per tahun. Untuk mendesain, mengembangkan, dan memproduksi DVD
Player ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp.12.000.000.000. perusahaan
mengharapkan ROI (return on investment) sebesar 25%.
Berdasarkan perumusan Target Costing = Harga Jual – Laba Yang Diharapkan
dan data sebelumnya, maka biaya yang ditargetkan (target costing) untuk memproduksi
setiap unit DVD Player adalah:
1. Kurangnya pemahaman konsep target costing. Karena target costing pertama kali
ditemukan di Jepang, maka ketika dibawa keluar Jepang tidak semua pengguna
memahami dengan baik konsep target costing. Akibatnya banyak senior manajemen
yang menolak ide ini.
4. Waktu pengembangan yang terlalu lama. Walaupun biaya target terpenuhi namun
waktu pengembangan akan meningkat karena adanya pengulangan dalam siklus value
engineer untuk menurunkan biaya, sehingga produk dapat terlambat sampai ke pasar.
Metode ini memiliki keunggulan, yaitu harga jual produk ditetapkan terlebih dulu,
sedangkan target margin laba dan target cost dietapkan kemudian. Jika target margin laba
perusahaan ditingkatkan, maka perusahan harus melakukan penghematan dan perekayasaan
nilai pada biaya produks serta biaya nonproduksi untuk mencapai target cost yang ditetapkan
berdasarkan harga jual.
Target costing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya selama desain
daripada mereduksi biaya setelah proses desain. Target costing memastikan profitabilitas
dalam jangka pendek dan panjang, karena produk yang dihasilkan memiliki margin rendah
atau tidak menguntungkan selama pengembangan produk baru dapat dengan cepat jatuh.
Tim desain dalam target costing berfokus pada pelanggan utama dan kesediaan mereka
untuk membayar fitur produk. Penggunaan target costing juga memaksa manajemen untuk
menentukan kualitas, fitur dan masalah waktu awal dalam proses dan untuk menyeimbangkan
biaya dan fitur terhadap kesediaan pelanggan untuk membayar produk (Ansari dan Bell, 1997;
Cooper, 1995; Cooper dan Chew, 1996 dalam Everaeret et all, 2006).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Cara penetapan harga dan penanganan harga jual yang digunakan oleh perusahaan
diataranya yaitu Kalkulasi Biaya Target (Target Costing).
2. Kalkulasi biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau
jasa berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya.
3. Prinsip dalam target costing ialah harga jual mendahului biaya, fokus pada pelanggan
dan fokus pada desain.
4. Siklus biaya atau The cost life cycle merupakan urutan aktivitas biaya dalam perusahaan
mulai dari riset dan pengembangan, kemudian desain, produksi, pemasaran, dan
distribusi, hingga pelayanan kepada pelanggan.
5. Karakteristik target costing ialah target costing digunakan pada tahap perencanaan dan
desain, target costing merupakan perencanaan biaya yang berujung pada pengurangan
biaya, target costing lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada
perakitan, target costing digunakan untuk pengendalian spesifikasi desain dan teknik
produks.
6. Langkah mengimplementasikan target costing yaitu Menentukan harga jual yang
kompetitif kemudian menentukan laba yang diharapkan lalu menetapkan target biaya
lalu melakukan rekayasa nilai dan kemudian menggunakan kaizen costing dan
pengendalian operasi.
7. Kelemahan dari target costing ialah Kurangnya pemahaman konsep target costing,
Implementasi yang kurang dalam konsep teamwork, Penyebab karyawan terlalu lelah,
Waktu pengembangan yang terlalu lama.Metode ini memiliki keunggulan, yaitu harga
jual produk ditetapkan terlebih dulu, sedangkan target margin laba dan target cost
dietapkan kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Komarudin.2000.Akuntansi Manajemen:dasar-dasar konsep biaya dan pengambilan
keputusan. Jakarta:PT Raja Grafis