PEREMMAN KEIANGAN
1. A NGGARAN K AS
Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai aliran kas masuk dan keluar
untuk periode tertentu di masa mendatang. Periode tersebut bisa berupa bulanan, tahunan,
atau periode yang lebih lama lagi. Anggaran kas tersebut bisa bermanfaat untuk melihat
kapan perusahaan membutuhkan kas, kapan mempunyai kelebihan kas, kemudian
altematif tindakan yang diperlukan. Anggaran kas juga bermanfaat untuk pengendalian
kas.
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang lebih sebagai berikut.
1. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan.
Misal kita mempunyai data penjualan sepuluh tahun yang lalu seperti terlihat dari data
di atas. Misal kita akan meramal data penjualan tahun mendatang dengan menggunakan
model regresi. Perhatikan bahwa variabel bebas adalah waktu (1 sampai 10), sedangkan
variabel tidak bebas adalah penjualan. Regresi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
df SS MS F Significance
F
Regression 1 0.366667 0.366667 1.533101 0.250749
Residual 8 1.913333 0.239167
Total 9 2.28
Yi A = 3,73 + 0,067 Xi
Nilait (11,17) (1,238)
Misalkan kita puas dengan regresi di atas dan akan menggunakannya untuk meramal
penjualan di masa mendatang. Untuk merencanakan penjualan pada tahun depan (yaitu
tahun kesebelas), kita tinggal memasukkan angka sebelas ke dalam persamaan di atas,
sebagai berikut ini.
Misalkan kita putuskan penjualan yang diramalkan untuk tahun depan adalah 4,4.
Setelah selesai meramal penjualan tahunan, langkah berikutnya adalah mengalokasikan
penjualan tahunan tersebut ke dalam penjualan bulanan. Alokasi semacam itu terutama
penting dilakukan jika penjualan perusahaan menunjukkan pola musiman. Misalkan
berdasarkan data historis persentase penjualan tahunan dihitung sebagai berikut ini.
Januari 7 0.308
Pebruari 7 0.308
Maret 6 0.264
April 7 0.308
Mei 0.264
6
Juni 15
0.660
Juli 14
0.616
Agustus 14 0.616
September 0.264
6
Oktober 6 0.264
November 6 0.264
Desember 6 0.264
Jumlah 100 4.4
Januari Februari Maret April Mei Juni
Terlihat bahwa penjualan bulan Juni, Juli, dan Agustus menunjukkan angka yang lebih
tinggi dibandingkan dengan penjualan pada bulan-bulan lainnya. Kolom paling kanan
menunjukkan alokasi penjualan tahunan untuk setiap bulannya, berdasarkan data
historis.
Langkah berikutnya adalah memperkirakan seberapa besar penjualan kas dan
kredit yang diterima oleh perusahaan. Misalkan pola pembayaran penjualan perusahaan
adalah 40% kas, 30% kredit dengan pembayaran satu bulan berikutnya, dan sisanya
merupakan penjualan kredit dengan pembayaran dua bulan berikutnya. Untuk
memudahkan ilustrasi, diasumsikan tidak ada piutang macet. Tabel berikut menyajikan
estimasi aliran kas masuk.
Pada bulan Januari, total kas masuk adalah 123,2, yang berasal dari penjualan kas
sebesar 30% x 308. Pada bulan Maret, total kas masuk berasal dari 40% penjualan kas
(105,6), 30% penjualan kredit satu bulan yang berasal dari bulan sebelumnya (Februari,
yaitu 30% x 308, dan 30% penjualan kredit dua
Januari Februari Maret April Mei Juni
Pembelian Total (40% 123,20 105,60 123,20 105,60 264 246,40
1.
dari penjualan)
24,64 24,64 52,80 49,28
2. Pembelian Kas 21,12 21,12
(20%)
3. Pembayaran Kredit 98,56 84,48 98,56 84,48 197,12
211,20
(80%)
4. Gaji dan Biaya Kas 46,20 46,20 39,60 46,20 39,60 99
lainnya
5. Bunga 15,40 15,40 13,20 15,40 13,20 33
6. Pajak 15 20 15 20 25 25
7. Total Kas Keluar 199,80 187,20 191 187,20 341,80 403,40
(2+3+4+5+6)
Di samping aliran kas dari operasi, perusahaan juga mempunyai aliran kas dari kegiatan
lainnya, misal penjualan aset, pembayaran dividen, dan semacamnya. Misal aliran kas
bersih tambahan dari luar kegiatan operasional adalah sebagai berikut ini.
Setelah aliran kas masuk dan keluar selesai dihitung, tahap berikutnya adalah menghitung
aliran kas masuk bersih, dengan mengurangkan aliran kas keluar terhadap aliran kas
masuk, kemudian perhitungan tersebut digabung dengan persediaan kas perusahaan. Hasil
akhir akan menunjukkan defisit atau surplus
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kas Masuk
1. Kas Masuk 123,2 215,6 290,4 294,8 277,2 435,6
2. Kas Keluar 199,8 187,2 191 187,2 341,8 403,4
3. Kas Nonoperasional -20 30 15 -10 10 10
Kas Bersih -96,6 58,4 114,4 97,6 -54,6 42,2
Kebutuhan Dana
1. Kas dan Surat Berhar- ga 50 -46,6 11,8 126,2 223,8 169,2
Awal Periode
2. Perubahan Kas -96,6 58,4 114,4 97,6 -54,6 42,2
3. Kas Akhir Periode -46,6 11,8 126,2 223,8 169,2 211,4
4. Minimum Kas 20 20 20 20 20 20
Terlihat bahwa perusahaan mengalami defisit kas pada bulan Januari dan Februari. Pada
bulan Januari, perusahaan harus bisa mencari pinjaman jangka pendek senilai 66,6 agar
persediaan kas minimal 20 bisa terpenuhi. Pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni,
perusahaan mengalami surplus kas. Pada bulan Maret, perusahaan mengalami surplus
sebesar 106,2. Perusahaan harus bisa mencari altematif investasi jangka pendek agar
kelebihan kas tersebut bisa menghasilkan keuntungan.
Kolom (1) tabel tersebut menunjukkan laporan laba-rugi yang terjadi saat ini (nilai
sesungguhnya). Kolom (2) menunjukkan item dalam persentase dari penjualan. Sebagai
contoh, harga pokok penjualan adalah 40% dari penjualan (16.000/40.000). Item lainnya
seperti margin kotor, EBIT, EBT, dan pajak dihitung langsung, bukannya dari persentase
penjualan. Laba bersih yang diperoleh adalah 7.500, yang kemudian sebanyak 1.250
dibayar sebagai dividen, sedangkan 6.250 ditransfer ke rekening laba yang ditahan.
Pendekatan seperti di atas masih menggunakan asumsi sederhana, yaitu semua
item akan berubah secara proporsional terhadap penjualan. Dalam kenyataannya, item-
item mungkin tidak akan berubah secara proporsional terhadap penjualan. Sebagai
contoh, komponen tetap (misal biaya tetap) tidak akan berubah jika penjualan berubah.
Hanya jika kapasitas telah penuh, maka biaya tetap akan berubah. Karena itu metode
sederhana tersebut akan cenderung menghasilkan estimasi yang lebih rendah.
Pendekatan sederhana tersebut bisa diperbaiki dengan menambahkan judgment
(pertimbangan) kita. Sebagai contoh, tabel berikut ini menyajikan proforma laporan
laba-rugi dengan memasukkan pertimbangan kita dalam perhitungannya.
Term terakhir (7.100) pada dasarnya adalah laba yang ditanamkan kembali. Karena laba
yang ditanamkan kembali sudah dihitung, maka angka tersebut langsung dimasukkan.
Krebutuhan dana adalah 30.400, sama seperti pada perhitungan sebelumnya.
■
RANGKUMAN
B EBERAPA I STILAH
Anggaran kas
Excel Persentase penjualan
Kas keluar Proforma
Kas masuk Regresi
Musiman SAS
Perencanaan keuangan SPSS
P ERTANYAAN
P ROBLEM
Perusahaan memperkirakan bahwa 50% penjualan kredit akan dilunasi pada bulan
yang sama, 40% akan dilunasi pada bulan berikutnya, sementara 10% tidak akan
terlunasi. Pembelian barang dagangan akan dilunasi satu bulan berikutnya.
Penjualan pada bulan Desember tahun sebelumnya adalah Rp200 juta. Saldo kas
awal adalah Rp200 juta.
a. Buat anggaran kasnya! Berapa saldo kas pada akhir bulan Maret?
b. Misalkan perusahaan menetapkan batas minimal saldo kas adalah Rp50 juta,
kerjakan ulang pada tugas (a) di atas!