Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap fase atau tahap pada perkembangan individu meliputi kemampuan
bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan
tertentu. Jika setiap anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat
memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas
kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut memiliki
perkembangan yang sempurna.
Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang sempurna,
permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia
remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat
yang lebih luas yang selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang yang
lebih rumit yang memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi
peserta didik usia remaja timbul baik dari intern ataupun ekstern yang keselurahannya
sangat mengganggu pada proses belajar dan pembelajaran peserta didik di usia seperti
itu. Keingin tahuan pada usia remaja sangatlah besar karena pada masa itu mereka
masih mencari jati diri dan figur yang di idolakan oleh mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya
dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga peserta didik pada
usia remaja akan terarah pada hal-hal yang positif, pendidik juga harus mengetahui
gejala-gejala yang terdapat pada peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan
solusi yang terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik seperti itu maka oleh
karena itu diperlukan konsep dan tugas perkembangan peserta didik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Periode dan tahap perkembangan?
2. Bagaimana periode perkembangan?
3. Apa tugas-tugas perkembangan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian periode dan tahap perkembangan
2. Menjelaskan periode perkembangan
3. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan

D. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian periode dan tahap perkembangan
2. Untuk mengetahui periode perkembangan
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Periode dan Tugas Perkembangan


Pada setiap tahapan perkembangan manusia, individu itu dituntut untuk
menguasai kemampuan berprilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangan berhasil
dan normal. Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hanya penting untuk fase
perkembangan dimana tugas-tugas perkembangan itu seharusnya muncul, tetapi juga
penting untuk pencapaian tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
1. Pengertian Periode Perkembangan
Periode perkembangan merupakan fase proses perubahan dan
kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang.
Tujuan ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya.
Perubahan dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang meliputi
pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, ketrampilan, kesehatan. Perkembangan
kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berfikir, berargumen
dan kreativitas. Perkembangan psikososial yang meliputi emosi, kepribadian dan
hubungan sosial. Tapi tidak ada definisiyang baku dalam tahapan perkembangan
ini, tergantung pada konstruk sosial yang dianut dimasing-masing negara atau
budaya
2. Pengertian Tugas Perkembangan
Havighurst mengemukakan pengertian tugas perkembangan sebagai berikut
:”A Development task with arises at or about a certain periode in the life of an
individual, succesful achievement of which to his happies and to succes with
later task, while failure leads to unhappieness in the individual difficulity with
later task” yang berarti bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul
pada periode tertentu dalam kehidupan individu. Pencapaian tugas perkembangan
yang sukses berperan penting untuk kebahagiannya dan untuk pencapaian tugas-
tugas selanjutnya, sedangkan kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan)

3
mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu, dan sulit untuk
mencapai tugas perkembangan selanjutnya.
Tugas perkembangan anak pada usia 6 – 12 tahun pada hakikatnya adalah
kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai anak usia sekolah dasar guna
mencapai kebahagiaan hidup dalam urutan fase atau tahapan perkembangannya.
Berkaitan dengan perkembangan anak, perlu disadari bahwa proses
perkembangan itu terjadi melalui pengalaman dalam belajar. Berikut ini akan
diuraikan beberapa tugas – tugas perkembangan pada masa kanak-kanak, remaja,
dewasa, dan masa usia sekolah dasar.

B. Periode Perkembangan
Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan
melalui periode atau masa. Menurut Santrock (2010) periode perkembangan itu
terdiri atas tiga periode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa
(adulthood). Dari ketiga periode itu diklasifikasi lagi menjadi beberapa periode, yaitu
(1) periode anak : sebelum kelahiran (pranatal),masa bayi (infacy),masa awal anak-
anak (early childhood), masa pertengahan dan akhir anak (midle and late childhood);
(2) periode remaja (adolescence);dan (3) perode dewasa : masa awal dewasa (early
aduthood), masa pertengahan dewasa (midle adulthood) dan masa akhir dewasa (late
adulthood).
1. Periode Sebelum Kelahiran
Periode ini merupakan awal kehidupan individu dmulai dari masa konsepsi
(pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9 bulan dalam kandungan. Periode ini
merupakan saat pertumbuhan yang sangat luar biasa, dari satu sel tunggal (yang
beratnya kira-kira 1/20 jta ons ) menjadi organisme yang sempurna dengan
kemampuan ota dan tingkah lakunya.
Menurut Hurlock (Alih Bahasa Istiwidayanti dkk.,1990) perhatian terhadap
perkembangan pra kelahiran diulai pada 1940, ang sebelumnya tidakmenjadi
kajian para ahli. Periode ini meskipun relatif singkat namun memiliki arti penting

4
bagi perkembangan selanjutnya. Ada enam ciri penting masa pra kelahiran, yaitu
sebagai berikut.
a. Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi
perkembangan selanjutnya diturunkan sekali selamanya.
b. Kondisi-kondisi baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat
bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat
perkembangannya, bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang
akan datang.
c. Jenis kelamin individu yang baru saja diciptakan sudah dipastkan pada saat
pembuahan, dan kodisi-kodisi pada tubuuh ibu tidak akan
mempengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan.
d. Perkembangan dan pertumbuhan yang nomal lebih banyak terjadi selama
periode pranatal dibandingkan dengan priode-periode lain dalam seluruh
kehidupan individu.
e. Periode pra kelahiran merupakan masa yang banyak mengandung bahaya,
baik fisik maupun psikologis
f. Periode pra kelahiran merupakan saat dimana orang-orang yang
berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru
diciptakan.
2. Periode Bayi
Periode bayi merupakan masa perkembangan yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan. Masa ini ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Masa dasar pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi.
b. Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat, baik fisik maupun
psikologis.
c. Masa kurangnya ketergantungan.
d. Masa meningkatnya individualitas, yaitu saat bayi mengembangkan hal-hal
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
e. Masa permulaan sosialisasi.

5
f. Masa permulaan berkembangannya penggolongan peran seks, seperti yang
terkait dengan pakaian yang dipakanya.
g. Masa yang menarik, baik bentuk fisik maupun perilakunya.
h. Masa permulaan kreatifitas.Masa berbahaya, baik fisik (seperti kecelakan
)atau psikologis ( karena perlakuan yang buruk).
3. Periode Awal Anak
Periode awal anak adalah periode perkembangan yang merentang dari akhir
masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun; periode ini kadang-kadang disebut juga
tahun-tahun prasekolahan “preschool years”.selama masa ini,anak belajar untuk
menjadi lebih mandiri dan memerhatikan dirinya. Mereka mengembangkan
kesiapan sekolah (seperti mengikuti perintah, dan mengenal huruf) dan
menghabiskan banyak waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya.
4. Periode Pertengahan Dan Akhir Anak
Periode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6
hingga 10 atau 11 tahun. Masa ini sering juga disebut tahun-tahun sekolah dasar.
Anak pada masa ini sudah menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan
matematik(istilah populernya CALISTUNG :baca,tulis,dan hitung).Yang
menjadi tema sentral periode ini adalah prestasi (achievement) dan
perkembangan pengendalian diri (self-control).
5. Periode Remaja
Periode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa,
terentang dari usia sekitar 12/13 tahun sampai usia 19/20 tahun,yang ditandai
dengan perubahan dalam aspek bilogis,koghnitif, sosioemosional. Yang menjadi
tugas kunci remaja adalah persiapan menghadapi masa dewasa.
6. Periode Dewasa
Periode ini terdiri atas tiga masa, yaitu awal, pertengahan, dan akhir dewasa.
Masa awal dewasa dimulai dari usia sekitar 20 tahun hingga 30/35 tahunan. Masa
ini merupakan saatnya individu membangun indepedensi (kemandirian) pribadi
dan ekonomi, serta peningkatan perkembangan karier. Masa pertengahan dewasa

6
dimulai sekitar usia 35 hingga 45 tahun, dan berakhir pada usia 55 dan 65 tahun.
Periode ini merupakan saat peningkatan minat untk menanamkan nilai-nilai ke
generasi berikutnya, meningkatkan perhatian terhadap tubuhnya sendiri.
sementara akhir dewasa adalah terentang dari usia 60 atau 70 sampai mati.
Periode ini merupakan saat penyesuaian diri terhadap melemahnya kekuatan
dan kesehatan fisik, masa pensiun,dan berkurangnya penghasilan.

C. Tugas-Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut
menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-
masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst
sebagai berikut:
1. Masa bayi dan anak-anak
 Belajar berjalan
 Belajar memakan makanan padat
 Belajar berbicara
 Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
 Mencapai stabilitas fisiologik
 Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
 Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
 Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati.

7
2. Masa Anak Sekolah
 Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
 Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism
yang sedang tumbuh
 Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
 Belajar peranan jenis kelamin
 Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan
berhitung
 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan
kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
 Belajar membebaskan ketergantungan diri
 Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
3. Masa Remaja
 Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
 Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
 Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
social
 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
 Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-
laki
 Perkembangan skala nilai
 Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
 Persiapan mandiri secara ekonomi
 Pemilihan dan latihan jabatan
 Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

8
4. Masa Dewasa Awal
 Mulai bekerja
 Memilih pasangan hidup
 Belajar hidup dengan suami/istri
 Mulai membentuk keluarga
 Mengasuh anak
 Mengelola/mengemudikan rumah tangga
 Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
 Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
 Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan
fisiologis
 Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
 Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia
 Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa
 Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu
merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan
kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan dalam
menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social
expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya

9
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang
disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Faktor sumber munculnya tugas – tugas perkembangan :
1. Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2. Tuntutan masyarakat secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan
organisasi
3. Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang
sedang berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan
4. Tuntutan norma agama

Adapun tugas – tugas perkembangan pada setiap fase perkembangan (Robert J.


Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) )
sebagai berikut :
1. Tugas – tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak (0 – 6 tahun)
a. Belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat.
c. Belajar berbicara.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g. Membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial
dan alam.
Menurut beberapa ahli psikologi lainnya tentang tugas perkembangan disetiap
fase – fase perkembangan 0 – 6 tahun :
1 Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang berjudul The first tear of
life :
a. Fase pertama (0 – 1 tahun)
Belajar menghayati berbagai objek diluar diri sendiri, melatih
fungsi – fungsi motorik.

10
b. Fase kedua (2 – 4 tahun)
Belajar mengenal dunia objektif diluar diri sendiri, disertai dengan
penghayatan yang bersifat subjektif. Misalnya anak bercakap – cakap
dengan bonekanya atau berbincang – bincang dan bergurau dengan
binatang kesayangannya.
c. Fase ketiga ( > 5 tahun)
Belajar bersosialisasi. Anak mulai memasuki masyarakat luas
(pergaulan dengan teman sepermainan (TK) dan sekolah dasar. Menurut
Soe’oed (dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) syarat penting untuk
berlangsungnya proses sosialisasi adalah interaksi sosial. A. Gosin
(Soe’oed, dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) : sosialisasi adalah proses
belajar yang dialami oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai – nilai dan norma – norma agar dia bisa
berpartisipasi sebagai anggota dalam masyarakatnya.
2. Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya Developmental
Psychology :
a. Prenatal, yaitu masa konsepsi anak sampai umur 9 bulan
dikandungan ibu.
b. Masa natal :
1. Infancy atau neonatus (dari lahir sampi usia 14 hari),
penyesuaian terhadap lingkungan
2. Masa bayi (2 minggu sampai 2 tahun), bayi tidak berdaya dan
sangat tergantung pada lingkungan dan kemudian (karena
perkembangan) anak mulai berusaha menjadi lebih independen.
3. Masa anak ( > 2 tahun)
Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga
dia merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan
yang ada.

11
2 Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah (6 – 12 tahun)
Menurut Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995;
Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) tugas – tugas perkembangan masa ini
adalah :
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan :
bermain sepak bola, loncat tali, berenang.
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis.
c. Belajar bergaul dengan teman – teman sebaya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
f. Belajar mengembangkan konsep sehari – hari.
g. Mengembangkan kata hati
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan
lembaga – lembaga.
Menurut ahli psikologi lain tentang tugas – tugas perkembangan fase anak
6 – 12 tahun :
1. Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang berjudul The first tear of
life :
a. Fase ketiga (6 – 8 tahun)
Anak belajar bersosialisasi dengan lingkungannya.
b. Fase keempat (9 – 12 tahun)
Anak belajar mencoba, bereksperimen,bereksplorasi, yang
distimulasi oleh dorongan – dorongan menyelidik dan rasa ingin
tahu yang besar.

12
2. Tugas – tugas perkembangan remaja (adolescence) dan dewasa
Masa ini merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka, dalam Pikunas, 1976 ;
Kaczman & Riva, 1996).
Identity adalah suatu pengorganisasian dorongan – dorongan (drives),
kemampuan – kemampuan (abilities), keyakinan – keyakinan (beliefs), dan
pengalaman – pengalaman individu kedalam citra diri (images of self) yang
konsisten (Anita E. Woolfolk).

Menurut beberapa ahli tugas – tugas perkembangan pada masa ini adalah :
1. William Kay
a. Menerima fisiknya sendiri beriku keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur – figur
yang menjadi otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain baik secara individual
maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model untuk dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat kemampuan mengendalikan diri atas dasar prinsip atau
falsafah hidup.
g. Mampu meninggalkan masa kanak – kanaknya.

2. Charlotte Buhler (1930)


Belajar melepaskan diri dari persoalan tentang diri sendiri dan lebih
mengarahkan minatnya pada lapangan hidup konkret, yang dahulu
dikenalnya secara subjektif belaka.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Periode perkembangan merupakan fase proses perubahan dan
kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan
ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya.
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
kehidupan individu. Pencapaian tugas perkembangan yang sukses berperan penting
untuk kebahagiannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya, sedangkan
kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan) mengarah timbulnya ketidak
bahagiaan dalam diri individu itu, dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan
selanjutnya.

B. Saran
Sebagai pelaksana pendidikan, hendaknya kita memahami tentang periode dan
tugas-tugas perkembangan agar peserta didik dalam proses pendidikan baik secara
formal maupun nonformal dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang diperoleh
lebih optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/374837063/Periode-Dan-Tugas-Perkembangan

https://www.scribd.com/document/371837083/Tahap-dan-Tugas-Perkembangan

https://www.scribd.com/document/37275105/TUGAS-TUGAS-PERKEMBANGAN

15

Anda mungkin juga menyukai