Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya


bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Aspek social budaya ini mencakup pada setiap trimester
kehamilan dan persalinan yang mana pada zaman dahulu banyak
mitos dan budaya dalam menanggapi hal ini.
Perilaku kesehatan merupakan salah satu factor perantara
pada derajat kesehatan.Perilaku yang dimaksud adalah meliputi
semua perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan
angka kematian.
Beberapa perilaku dan aspek social budaya yang mempengaruhi
pelayanan kebidanan di komunitas diantaranya :
*Health Believe
Tradisi-tradisi yang diberlakukan secara turun-temurun dalam
pemberian makanan bayi.Contohnya di daerah Nusa Tenggara Barat
ada tradisi pemberian nasi papah atau di Jawa dengan tradisi nasi
pisang.
*Life Style
Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya
gaya hidup kawin cerai di lombok atau gaya hidup perokok (yang juga
termasuk bagian dari aspek sosial budaya).
*Health Seeking Behavior
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai
apabila seseorang sakit tidak perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi
cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi dukun
*Hamil
Beberapa contoh perilaku sosial budaya masyarakat yang berkaitan
dengan kehamilan, antara lain:
*Upacara-upacara yang dilakukan untuk mengupayakan keselamatan
bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi  hingga saat kelahirannya
adalah upacara mitoni, procotan dan brokohan.
*Mengidam.
*Larangan masuk hutan, karena wanita hamil menurut kepercayaan
baunya harum sehingga mahluk-mahluk halus dapat
mengganggunya.
*Pantangan keluar waktu maghrib dikhawatirkan kalau diganggu
mahluk halus atau roh jahat.
*Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali
pusat. dll
Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama hamil, antara
lain yaitu:
*KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan ANC teratur,
konsumsi makanan bergizi, batasi aktifitas fisik, tidak perlu
pantang makan.
*KIE tentang segala sesuatu sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa,
mitos yang tidak benar ditinggalkan.
*Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi
yang negatif atau berpengaruh buruk terhadap kehamilan.
*Bekerjasama dengan dukun setempat.
*KIE tentang tempat persalinan, proses persalinan, perawatan
selama dan pasca persalinan. dll
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan terdiri dari 3 macam
faktor; antara lain :
*Faktor fisik
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status
kesehatan dan status gizi ibu tersebut.
*Faktor psikologis
Faktor ini dapat mempengaruhi kehamilan seperti stress
yang terjadi pada ibu hamil dalam kesehatan ibu dan janinnya dan
akan berpengaruh terhadap perkembangan atau gangguan emosi
pada janin yang telah lahir nanti.
*Faktor sosial budaya dan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup,
adat istiadat, fasilitas kesehatan dan ekonomi.
Didaerah pedesaan masih banyak ibu hamil yang mempercayai
dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan
dirumah. Data survey kesehatan Rumah Tangga tahun 1992 menunjukkan
bahwa 65% persalinan ditolong oleh dukun beranak.
Disamping itu juga masih adanya keterbatasan jangkauan
pelayanan kesehatan yang ada.Walaupun sudah banyak dukun beranak
yang dilatih namun praktek-praktek tradisional tertentu masih.
Berikut ini beberapa contoh perilaku sosial budaya selama
persalinan yang ada di masyarakat, antara lain:
*Bayi laki-laki adalah penerus keluarga yang akan menjaga nama baik.
*Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan.
*Memasukkan minyak ke dalam vagina supaya persalinan lancar.
*Melahirkan di tempat terpencil hanya dengan dukun.
*Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.
*Memberikan pendidikan pada penolong persalinan
mengenai tempat persalinan, proses persalinan,
perawatan selama dan pascapersalinan.
*Memberikan pendidikan mengenai konsep
kebersihan baik dari segi tempat dan peralatan.
*Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun)
dan tenaga kesehatan setempat.
*Contoh Kasus Perilaku Dan Sosial Budaya Yang
Berpengaruh Pada Pelayanan Kebidanan Komunitas
Yang PositifSelamatan 7 Bulanan (pada ibu hamil)
perilaku sicial budaya di masyarakat selama nifas dan bayi baru lahir:
*pantang makan makanan yang amis ikan, telur daging
*tidak boleh makan terong karena bisa membuat bayi panas dingin
*pantang makan makanan yang pedas dan asin
*tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari setelah melahirkan karena bisa
sawan
*minum jamu dapat meancarkan produksi ASI
*upacara adat: brokohan, sepasaran, selapanan
*khitan yang dilakukan pada laki-laki dan perempuan
peran bidan dikomunitas terhadap perilaku masa nifas dan bayi baru lahir:
*KIE tentang perilaku positif dan negatif
*memberikan penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi selama masa pasca
persalinan, bayi dan balita
*KIE tenang masa nifas
*KIE tentang perawatan bayi baru lahir

Anda mungkin juga menyukai