Anda di halaman 1dari 24

“ Masalah di Komunitas dan

Pengelola Masalah di
Komunitas”
Kelompok 2
Eka Ana Marliana 19340011P
Eka Dwi Lestari 19340012P
Elis Nurfarida Ahmad 19340013P
Endang Dwi Astuti 19340014P
Fenta Nida Romadhon 19340015P
Ghina Ayu Ariesty 19340016P
Guardiany Juliana Lubis 19340017P
Haryati Rukmana19340018P
Herti Dwi Lestari 19340019P
Ita Udrotussaniah 19340020P
Latar Belakang
• Pembangunan kesehatan merupakan bagian
terpadu dari Pembangunan Nasional yang antara
lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa
yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin.
• Penting bagi bidan untuk dapat memberikan
pelayanan yang komprehensif dan menyeluruh
kepada seluruh lapisan masyarakat,
sehingga dapat mengetahui kebutuhan pelayanan
kebidanan untuk ikut serta dalam pembangunan
kesehatan
Masalah dan Pengelola
Kebidanan di Komunitas
1. Kematian ibu dan bayi
• Kematian Ibu
Adalah kematian seorang wanita dalam masa
kehamilan atau dalam waktu 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, tanpa memperdulikan
lama dan letak kehamilan akibat setiap hal yang
berhubungan dengan atau dipicu oleh
kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi
bukan oleh sebab kecelakaan (Manuaba, 1998)
Penyebab Kematian Ibu
Dalam Modul Safe Motherhood, dijelaskan
beberapa penyebab kematian ibu sebagai berikut :
– Determinan Proksi/ Dekat (penyebab langsung)
• Kejadian kehamilan
• Komplikasi kehamilan dan persalinan
– Determinan Antara (penyebab tidak langsung)
• Yaitu status kesehatan, status reproduksi, akses
terhadap pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat
– Determinan Kontekstual (penyebab tidak langsung)
• Berhubungan dengan sosial, ekonomi dan budaya
– Penyebab Lain
• Penyebab lain dari kematian ibu yang saat ini masih
banyak terjadi di Indonesia adalah “3T”
Strategi untuk Menurunkan Angka Kematian
Ibu
• Mencegah atau memperkecil kemungkinan
wanita untuk menjadi hamil
• Mencegah atau memperkecil kemungkinan
wanita hamil mengalami komplikasi yang
membahayakan jiwanya atau janinnya, selama
hamil, melahirkan atau nifas.
• Mencegah atau memperkecil kematian wanita
yang mengalami komplikasi selama hamil atau
melahirkan.
Dalam Modul Making Pregnancy Safer (MPS)
dijelaskan 3 pesan kunci sebagai salah satu
upaya penurunan AKI di Indonesia :
• Semua pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
• Semua komplikasi obstetri & neonatal
mendapat pelayanan yang adequat
• Setiap Wanita Usia Subur (WUS) memperoleh
akses terhadap pencegahan &
penatalaksanaan KTD & unsafe Abortion.
• Kematian Bayi
Penyebab Kematian Bayi
Beberapa penyebab kematian bayi di Indonesia
yang terutama adalah asfiksia, infeksi dan
hipotermi. Disamping ada sebagian yang
disebabkan karena BBLR, trauma persalinan,
pemberian makan yang terlalu dini,
ketidaktahuan keluarga tentang perawatan bayi,
ketidakpercayaan masyarakat terhadap tenaga
kesehatan (kaitan dengan tradisi) serta kurang
efektifnya sistem rujukan yang berlaku.
• Pencegahan Kematian Bayi
Partisipasi Bidan dalan upaya penurunan AKB
adalah dengan pelaksanaan program “ASUH”
yaitu Awal Sehat Untuk Hidup sehat, yang
memfokuskan kegiatan pada keselamatan dan
kesehatan bayi baru lahir ( 1-7 hari)  yang lebih
mengintensifkan kegiatan “ Kunjungan Rumah
7 Hari Pertama Pasca Persalinan” berisi
pelayanan dan konseling perawatan bayi dan
ibu nifas yang bermutu.
• Partisipasi masyarakat dalam upaya penurunan
AKB :
– Menyebarluaskan pengetahuan tentang pentingnya 7
hari pertama pasca persalinan.
– Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan oleh
Bidan di Desa
– Mencatat dan melaporkan adanya ibu hamil, ibu
melahirkan, dan bayi meninggal pada Bidan di Desa,
agar diperoleh masukan untuk merencanakan
tindakan/ kunjungan dan memecahkan sekaligus
mengantisipasi masalah kematian bayi
– Mendukung dan mempertahankan keberadaan Bidan
di Desa.
2. Unsafe abortion
Unsafe Abortion adalah upaya untuk
terminasi kehamilan muda dimana
pelaksanaan tindakan tersebut tidak
mempunyai cukup keahlian dan
prosedur standar yang aman
sehingga dapat membahayakan
keselamatan jiwa pasien.
Peran Bidan sehubungan dengan pencegahan
unsafe abortion adalah :
• Memberikan konseling pada wanita yang akan
melakukan aborsi
• Konseling kontrasepsi merupakan salah satu
syarat mutlak untuk dapat mengurangi kejadian
aborsi, terutama aborsi berulang, selain faktor
lainnya.
• Pemberian pendidikan seks pada remaja
• Pendekatan dengan tokoh agama sehubungan
dengan pendidikan keagamaan.
3. Kehamilan Remaja
Kehamilan Remaja adalah kehamilan yang
terjadi pada remaja yang merupakan akibat
perilaku seksual baik disengaja (sudah
menikah) maupun tidak disengaja (belum
menikah).
Peran Bidan Dalam Pencegahan dan Penanganan Kehamilan
Remaja
• Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
• Melakukan kegiatan positif
• Melakukan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja, KB, kegiatan rohani dengan melakukan pendekatan
dengan tokoh agama.
• Bagi pasangan menikah dianjurkan pakai alat kontrasepsi
yang tingkat kegagalan rendah
• Sikap bersahabat kepada klien, jangan merendahkan/
mencibir.
• Konseling remaja dan keluarga sehubungan dengan
kehamilan dan persalinan.
• Melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standart.
• Bila ingin menggugurkan diberikan konseling resiko aborsi.
4. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi
baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499
gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004)
Faktor predisposisi BBLR
• Faktor ibu adalah umur, jumlah paritas, penyakit
kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi, dll
• Faktor plasenta seperti insufisiensi atau disfungsi
placenta, plasenta previa dan solusio plasenta dll.
• Faktor janin adalah kelainan bawaan, infeksi, factor
genetic atau kromosam
• Radiasi
• Bahan toksik
• Bayi berat lahir rendah mungkin premature (kurang
bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur).
5. Tingkat kesuburan
– Pengertian fertilitas
Adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak
hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
– Pengertian Infertilitas
• Infertilitas Primer
Infertilitas primer adalah PUS yang telah melakukan
hubungan suami istri teratur   2 – 3 kali seminggu tanpa
memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun dan belum terjadi
kehamilan.
• Infertil sekunder
Infertilitas sekunder adalah PUS yang telah mempunyai
anak dan sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi serta
melakukan hubungan suami istri teratur 2 – 3 kali tetapi
tidak menjadi hamil.
Peran bidan di komunitas terhadap tingkat kesuburan
– Fertilitas
Untuk menekan meningkatnya angka kelahiran, maka
seorang bidan perlu memberikan pelayanan
kontrasepsi
– Infertilitas
• Melakukan rujukan agar pasangan infertil
mendapat penanganan yg tepat.
• Pemberian konseling/nasehat mengenai variasi
hub seksual, cara menghitung masa subur, serta
makanan yang dapat meningkatkan kesuburan
suami/istri.
• Pasangan disarankan untuk menjaga ketenangan
psikologis
6. Pertolongan persalinan non-kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga non medis
adalah proses persalinan yang di bantu oleh
tenaga non kesehatan atau biasa di kenal dengan
istilah dukun bayi.

Diadakan program penempatan Bidan di desa


(BDD) yg bertujuan untuk menurunkan tingkat
kematian ibu hamil, bayi dan balita. Kecuali hal –
hal yg berhubungan dengan adat dan kebiasaan
masyarakat setempat, dengan menjalin hubungan
kemitraan antara bidan dengan dukun bayi.
7. Penyakit menular seksual
• PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang
berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan
melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
• Ada beberapa bahaya PMS, yaitu :
– PMS dapat menyebabkan sakit
– Beberaps PMS dapat menyebabkan kemandulan
– Beberapa PMS dapat menyebabkan keguguran
– PMS dapat menyebabkan kanker leher rahim
– Beberapa PMS dapat merusak penglihatan, otak dan hati
– PMS dapat menular kepada bayi
– PMS dapat menyebabkan rentan terhadap HIV/AIDS
– Beberapa PMS ada yang tidak bisa disembuhkan
– Beberapa PMS seperti halnya HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat
menyebabkan kematian.
Contoh-contoh perilaku budaya yang berpengaruh
pada pelayanan kebidanan komunitas

Hamil
• Upacara Adat (Mitoni)
• Mengidam
• Pantang Nazar
• Pantang menjalin rambut
• Pantang keluar pada waktu magrib
• Pantang makan telur dan daging
• Pantang makan nanas dan durian
Persalinan
• Memasukkan minyak kedalam vagina supaya
persalinan lancar
• Minum air akar rumput Fatimah supaya
persalinan lancar
• Bayi laki-laki adalah penerus dalam keluarga/
nama baik
• Bayi perempuan adalah penghasil atau
pelanjut keturunan
Nifas
• Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
• Tidak boleh makan telur dan daging
• Tidak boleh makan pedas

Bayi Baru Lahir


• Upacara ada seperti brokoan, sepasaran dan selapanan
• Menaruh ramuan pada tali pusat

Perilaku Lain
• Perbedaan pendidikan antara anak laki-laki dan perempuan
• Perbedaan pekerjaan antara laki-laki dan perempuan
• Perbedaan makanan antara laki-laki dan perempuan
Peran bidan di komunitas terhadap perilaku
sosial budaya
• Memberikan KIE bahwa segala sesuatu sudah diatur
Tuhan YME, mitos-mitos yang tidak benar ditinggalkan.
• Pendekatan kepada tokoh masyarakat sehingga dapat
mengubah tradisi yang negatif yang berpengaruh
buruk kepada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir.
• Memberikan KIE kepada ibu hamil supaya menjaga
kehamilannya dengan ANC secara teratur, konsumsi
makanan yang bergizi dan membatasi aktifitas fisik dan
tidak perlu pantang makan.

Anda mungkin juga menyukai