Persalinan
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi
uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil,
kemudian terus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk
pengeluaran janin dari rahim ibu. Bentuk persalinan berdasarkan definisi dibedakan menjadi persalinan
spontan, persalinan buatan, dan persalinan anjuran.
1. Persalinan spontan yaitu bila seluruh persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
2. Persalinan buatan yaitu bila persalinan berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar.
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan pemberian rangsang.
Setelah menguasai konsep persalinan, bahan kajian selanjutnya pada pada sub topik ini meliputi teori
penyebab persalinan, tahapan persalinan, dan faktor yang mempengaruhi persalinan.
2. Tahapan Persalinan
Tahapan persalinan dibedakan menjadi 4 kala yaitu kala I, kala II, kala III, dan kala IV.
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan Kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
1) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.
2) Fase aktif (pembukaan serviks 4 cm-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan dibagi dalam 3 subfase
yaitu
2) Fase dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat dari 4 cm
menjadi 9 cm;
Adapun perubahan fisiologis pada Kala I meliputi perubahan pada tekanan darah, metabolisme, suhu
tubuh, detak jantung, pernafasan, ginjal, gastrointestinal, dan hematologi.
1. Tekanan Darah
Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi (sistole rata-rata naik) 10-20
mmHg, diastole naik 5-10 mmHg. Antara kontraksi, tekanan darah kembali seperti saat
sebelum persalinan. Rasa sakit, takut, dan cemas juga akan meningkatkan tekanan darah.
2. Metabolisme
disebabkan karena kecemasan dan aktivitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan
adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, curah jantung (cardiac output), pernafasan
3. Suhu Tubuh
Oleh karena adanya peningkataan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat
selama persalinan. Selama dan setelah persalinan akan terjadi peningkatan, jaga agar
C.
4. Detak Jantung
Oleh karena adanya peningkatan metabolisme, detak jantung akan meningkat secara
Pernafasan
Oleh karena terjadinya peningkatan metabolisme, maka terjadi sedikit peningkatan laju
pernafasan yang dianggap normal. Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan
6. Ginjal
Poliuri sering terjadi selama proses persalinan, mungkin dikarenakan adanya peningkatan
cardiac output, peningkatan filtrasi glomerulus, dan peningkatan aliran plasma ginjal.
7. Gastrointestinal
Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara substansi berkurang sangat banyak
aktivitas pencegahan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi sangat lambat,
8. Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gr/100 ml selama persalinan dan akan kembali
Waktu koagulasi darah akan berkurang dan terjadi peningkatan plasma. Gula darah akan
berkurang, kemungkinan besar disebabkan karena peningkatan kontraksi uterus dan otototot
tubuh.
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1
jam. Tanda dan gejala kala II melipti beberapa hal di bawah ini.
3) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vagina.
pembukaan serviks telah lengkap dan terlihat bagian kepala bayi pada introitus vagina. Pada
kala II, his terkoordinasi kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin
telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran. Karena tekanan rektum, ibu
merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu terjadinya his,
kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan his meneran
yang terpimpin, maka akan lahir kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pada
kala III persalinan, otot uterus menyebabkan berkurangnya ukuran rongga uterus secara tibatiba
setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan implantasi
plasenta karena tempat implantasi menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah. Oleh karena itu plasenta akan menekuk, menebal, kemudian terlepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian atas vagina.
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah proses tersebut.
1) tingkat kesadaran,
3) kontraksi uterus,
Persalinan dapat berjalan normal apabila ketiga faktor fisik 3 P yaitu power, passage,
passanger dapat bekerjasama dengan baik. Selain itu terdapat 2 P yang merupakan faktor lain
yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jalannya persalinan terdiri atas psikologi dan
penolong.