OLEH :
NIM : 18.321.2890
KELAS : A12-B
DENPASAR
2020
LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL
2. Etiologi Persalinan
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa
teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh
tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011). Terdapat beberapa
teori antara lain :
a. Teori oxytocin, pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah.
Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
b. Keregangan otot-otot, seperti halnya dengan kandung kencing
dan lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya
bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan
isinya.Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin
rentan.
c. Teori penurunan hormone 1-2 minggu sebelum partus mulai,
terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi
progesterone adalah Sebagai penenang otot- otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul
his bila progesterone turun.
d. Teori placenta menjadi tua, yaitu turunnya kadar hormone
estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh
darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
e. Teori distensi rahim, yaitu rahim yang menjadi besar dan
merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
f. Teori iritasi mekanik, yaitu dibelakang servik terlihat ganglion
servikale (fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di
tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
g. Induksi partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang
laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan
tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi
(pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
Pathway
Tanda-Tanda Inpartu
Proses persalinan
Ansietas
Nyeri Akut
3. Proses Persalinan
Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu :
a. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah, servik mulai membuka dan mendatar, darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler, kanalis servikalis.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase laten
- Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secar bertahap.
- Berlangsung hingga seviks membuka kurang dari 4 cm,
umumnya fase laten berlangsung hingga 8 jam.
2. Fase aktif
- Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bartahap (kontraksi dianggap akurat/memadai jika terjadi 3
kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung
selama 40 detik atau lebih)
- Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap
atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per
jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga
2 cm (multipara).
4. Klasifikasi Persalinan
a. Persalinan spontan, yaitu jika persalinan seluruhnya berlangsung
dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan, yaitu jika proses persalinan dengan bantuan
tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran, yaitu jika kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsangan.
7. Penatalaksanaan
1. Kaji kondisi fisik klien
2. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
3. Menganjurkan klien istirahat
4. Mengobservasi perdarahan
5. Memeriksa tanda vital
6. Memeriksa kadar Hb
7. Berikan cairan pengganti intravena RL
8. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila
fetus masih premature
c. Kala III
Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
Makanan/cairan
Nyeri/ketidaknyamanan
Seksualitas
Pemeriksaan fisik
- Kondisi umum ibu : tanda vital (tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu tubuh), status mental klien.
- Inspeksi : perdarahan aktif dan terus menerus sebelum
atau sesudah melahirkan plasenta.
- Palpasi : tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik
sebelum maupun sesudah pengeluaran plasenta.
d. Kala IV
Pengkajian
- Aktivitas/Istirahat
- Sirkulasi
- Integritas Ego
- Eleminasi
- Makanan/cairan
- Neurosensori
- Nyeri/ketidaknyamanan
- Seksualitas
- Penyuluhan/pembelajaran
- Pemeriksaan Diagnostik
4. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan :
- Agen pencedera fisiologis (missalnya inflamasi, iskemia,
neoplasma)
- Agen pencedera kimiawi (misalnya terbakar, bahan kimia iritan)
- Agen pencedera fisik (misalnya abses, amputasi, terbakar,
prosedur operasi, trauma)
Ditandai dengan :
Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor
- Mengeluh nyeri - Tekanan darah meningkat
- Tampak meringis - Pola napas berubah
- Gelisah - Nafsu makan berubah
- Frekuensi nadi meningkat - Diaporesis
- Sulit tidur - Proses berpikir terganggu
Ditandai dengan :
Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor
- Merasa bingung - Mengeluh pusing
- Merasa khawatir - Anoreksia
- Sulit berkonsentrasi - Frekuensi napas meningkat
- Tampak gelisah - Frekuensi nadi meningkat
- Tampak tegang - Tekanan darah meningkat
- Sulit tidur - Sering berkemih
5. Intervensi Keperawatan
6. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan yang dilakukan dengan Format SOAP.
DAFTAR PUSTAKA