STASE MATERNITAS
Priska Andaki
200114104012
1. Faktor ibu : Gizi saat hamil kurang umur dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak
hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun ibu seperti: hipertensi,
jantung, gangguan pembuluh darah (perokok), faktor pekerjaan yang terlalu berat
2. Faktor kehamilan: Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan
antepartum, komplikasi hamil seperti pre eklampsi dan eklampsi, ketuban pecah
dini
3. Faktor janin: cacat bawaan, infeksi dalam rahim
C. Patofisiologi
Persalinan prematur menunjukkan adanya kegagalan mekanisme yang bertanggung
jawab untuk mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan atau adanya
gangguan yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membenani jalur persalinan
normal sehingga memicu dimulainya proses persalinan secara dini. Empat jalur
terpisah, yaitu stress, infeksi, regangan dan perdarahan (Norwintz, 2007).
Enzim sitokinin dan prostagladin, ruptur membran, ketuban pecah, aliran darah ke
plasenta yang berkurang mengakibatkan nyeri dan intoleransi aktivitas yang
menimbulkan kontraksi uterus , sehingga menyebabkan persalinan prematur.
Akibat dari persalinan prematur berdampak pada janin dan pada ibu. Pada janin
menyebabkan kelahiran yang belum pada waktunya sehingga terjadilah imaturitas
jaringan pada janin. Salah satu dampaknya terjadilah maturitas paru yang
menyebabkan resiko cidera pada janin. Sedangkan pada ibu ,resiko tinggi pada
kesehatan yang menyebabkan ansietas dan kurangnya informasi tentang kehamilan
mengakibatkan kurangnya pengetahuan untuk merawat dan menjaga kesehatan saat
kehamilan.
D. Tanda dan Gejala
1. Kram seperti nyeri haid (mungkin sulit dibedakan dengan nyeri pada ligamentum
teres uteri)
2. Nyeri tumpul pada pinggang (berbeda dari nyeri pinggang yang biasa terjadi pada
kehamilan)
3. Nyeri atau tertekan suprapubis (mungkin sulit di bedakan dengan gejala infeksi
saluran kemih)
4. Sensasi tekanan atau terasa berat pada panggul
5. Perubahan karakter atau jumlah rabas vagina (lebih kental, lebih encer, encer,
bercampur darah, coklat, bening)
6. Diare
7. Kontraksi uterus tidak terpalpasi (sangat nyeri atau tidak nyeri) yang dirasakan
lebih sering dari 10 menit sekali selama satu jam atau lebih dan tidak kunjung reda
setelah berbaring
8. Ketuban pecah dini
(Varney H,2004)
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan HB
Yaitu untuk mengetahui apakah pasien mengalami anemia atau tidak, ini
berhubungan dengan persalinan preterm.
2. Pemeriksaan Protein Urin
Yaitu dilakukan untuk mengetahui preeklampsi
3. USG
Dilakukan untuk mengetahui taksiran berat janin, posis janin, dan letak plasenta
4. Amniosentesis
Untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio lesitin sfingomielin,
surfaktan.
F. Penatalaksanaan Medis
Menurut Rompas (2004), ibu hamil yang didefinisikan memiliki resiko kehamilan
preterm dan yang mengalami persalinan preterm harus ditangani seksama untuk
meningkatkan keluaran neonatal, yaitu dengan :
1) Konservatif
a) Pemberian tokolitik
Tokolitik adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau menghentikan
kontraksi uterus. Kontraindikasi pemberian tokolitik yaitu janin mati, anomali
kengenital yang letal, janin nonreaktif, gawat janin, IUGR berat,
karioamnionitis, infeksi intrauterin, perdarahan dengan gangguan
hemodinamik pada ibu, preeklampsi dan eklampsi.
(1) Nefedipin Diberikan 10 mg diulang tiap 30 menit, maksimum 40 mg/6 jam
umumnya hanya diperlukan 20 mg dan dosis perawatan 3x10 mg.
(2) Golongan beta-mimetrit
(3) Salbutamol Per infuse : 20-50 mg/menit Per oral : 4 mg 2-4 x per hari
atau :
(4) Terbutalin Per infuse : 10-15 mg/menit Subkutan : 250 mg setiap 6 jam Per
oral : 5-7 mg setiap 8 jam (maintenance) 32
(5) Efek samping : hiperglikemia, hipokelemia, hipotensi, takikardi, iskemi
miokardial, edema paru.
(6) Magnesium Sulfat Parenteral : 4-6 gr per (IV) pemberian bolus selama 20-
30 menit, infus 2-4 gr per jam (meintenance) Efek samping : Edema paru,
letargi, nyeri dada, depresi pernafasan (pada ibu dan bayi)
2. Terminasi
a) Akselerasi pematangn fungsi paru
(1) Terapi glukokortikoid, misalnya dengan betametason 12 mg IM. 2 x 24
jam, atau dexametason 5 mg tiap 12 jam (IM) sampai 4 dosis.
(2) Thyrotropin releasing hormone 400 ug IV, akan meningkatkan kadar
triiodothironine yang dapat meningakatkan produksi surfaktan.
(3) Suplemen inositol karena inositol merupakan komponen membrane
fosfolipid yang berperan dalam pembentukan surfaktan.
b) Pemberian antibiotika
Pemberian antibiotika yang tepat dapat menurunkan jumlah kejadian
chorioamniomnitis dan sepsis neonatorum. Diberikan 33 2 gr amphicillin (IV)
tiap 6 jam sampai persalinan selesai. Peneliti lain memberikan antibiotika
kombinasi untuk kuman aerob dan anaerob. Yang terbaik bila sesuai dengan
kultur dan tes sensitifitas. Setelah itu dilakukan deteksi dan penanganan
perhadap faktor risiko persalinan preterm, bila tidak ada kontra indikasi diberi
tokolitik,.
G. Pengkajian Keperawatan
1. Prematuritas murni
BB<2500 gram, PB < 45cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
Masa gestasi < 37 minggu
Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan
licin
Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi,
pelipis , telinga, dan lengan ,lemak subkutan kurang , ubun-ubun dan sutura
lebar
Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh
labia mayora, pada laki-laki testis belum turun
Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna
Pembuluh darah kulit banyak terlihat , peristaltik usus dapat terlihat
Rambut tipis, halus, teranyam ,puting susu bekum terbentuk dengan baik
Bayi kecil , posis masih posis fetal, pergerakan kurang dan lemah
Banyak tidur ,tangis , lemah, pernapasan belum teratur, dan sering
mengalami apnea, otot masih hipotonik
Reflek tonus leher , refleks menghisap, menelan dan batuk belum sempurna
2. Dismaturitas
Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/ tak ada
Kulit pucat bernoda mekonium,kering, keripuut, tipis
Jaringan lemak dibawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif, dan kuat
Tali pusat berwarna kuning kehijauan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko cedera pada janin dibuktikan dengan:
Kecemasan yang berlebihan tentang proses persalinan
2. Ansietas b/d kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai dengan:
Merasa bingung
Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi
Sulit berkonsentrasi
3. Resiko gangguan pertumbuhan dibuktikan dengan:
Prematuritas
I. Intervensi Keperawatan
Observasi
- Identifikasi masalah yang di alami
Teraupetik
- Ciptakan ruang yang tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan berdoa, berzikir, membaca
kitab suci, ibadah sesuai agama yang
dianut
Anjurkan mendengarka musik yang lembut atau
music yang disukai
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba IBGF. 2010. Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB . Jakarta : EGC