Anda di halaman 1dari 23

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)


.
1. Pola Napas Tidak Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi
penurunan energi d.d keperawatan selama 3x8 jam - Monitor pola napas
Penggunaan otot diharapkan Pola Napas dapat - Monitor bunyi napas tambahan
bantu napas membaik dengan kriteria hasil: Terapeutik
- Dispnea menurun (5) - Posisikan semi-fowler atau fowler
- Penggunaan otot bantu - Berikan oksigen, jika perlu
napas menurun (5) Edukasi
- Frekuensi Napas membaik - Anjurkan asupan cairan 200 ml/hari
(5) - Ajarkan teknik batuk efektif
2. Nyeri akut b.d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
pencedera fisik d.d Setelah dilakukan tindakan Observasi
mengeluh meringis keperawatan selama 3x8 jam - Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
diharapkan Tingkat Nyeri dapat - Identifikasi sakal nyeri
menurun dengan kriteria hasil: - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Keluhan nyeri cukup memperingan nyeri
menurun (4) Terapeutik
- Meringis cukup menurun - Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi
(4) nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi meredahkan nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Implementasi dan Evaluasi
No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1. 19.04.2021 Pola Napas Tidak Manajemen Jalan Napas (I.01011) 13.00
Efektif b.d penurunan
energi d.d Penggunaan Observasi S:
otot bantu napas 10.00 - Memantau pola napas pasien - Pasien mengatakan sesak saat
12.00 H: Saat hasil pengkajian pasien tampak sesak bernapas
dengan RR: 32x / menit, disertai dengan otot
bantu napas : Retraksi intercostal O:
- RR : 30 x/m
Mendengarkan bunyi napas tambahan pasien - Masih terdapat adanya otot
H: Saat dilakukan pemeriksaan: Auskultasi bantu napas
terdengar suara napas tambahan Ronchi dan - Terdengar ronchi di kedua
gurgling. Ronchi terdengar pada daerah trakea, lapang paru
dan pada kedua lapang paru - Terpasang 02 : Nasal kanul

Terapeutik
Memberikan posisi semi-fowler atau fowler A:
pada pasien untuk meningkatkan kenyamanan - Dispnea cukup meningkat (2)
pasien - Penggunaan otot bantu napas
H: Pasien diberikan posisi semi fowler dengan cukup meningkat (2)
dibantu bantalan di belakang leher sampai - Frekuensi Napas cukup
kepala, posisi dan bantalan pasien di atur meningkat (2)
sampai pasien merasa nyaman untuk bernapas
P: Lanjutkan Intervensi untuk
Pemberian oksigen untuk membantu penurunan Manajemen Jalan Napas
sesak napas pasien
H: Pasien diberikan terapi oksigen dengan
Nasal kanul = 4ltr. Kemudian di observasi
apakah pasien sudah merasa nyaman dengan
menanyakan apakah oksigennya sudah
terpasang dengan baik dan dirasakan.
Edukasi
Memberikan anjuran pada keluarga dalam
pemenuhan asupan cairan pasien
H: Keluarga mengatakan memberikan asupan
cairan berupa air putih sebanyak ±1-2 gelas
dengan diselingi Susu murni 1 kaleng 1 hari

Memberikan anjuran teknik batuk efektif


H: Pasien belum dapat melakukan tindakan
tersebut karena pasien merasakan masih kurang
nyaman dalam melakukan hal tersebut

Perawatan integritas kulit (I. 11353) 12.30


Observasi S:
10.00- Mengkaji kembali penyebab gangguan - Pasien mengatakan merasa sakit
12.00 integritas kulit pada tangan kanan
H: Keluarga pasien mengatakan untuk masalah - Keluarga mengatakan terdapat
integritas kulit pada tangan kanan klien karena adanya luka pada bokong klien
habis dipasangkan infus, Kulit pasien tampak - Keluarga mengatakan pasien
kering, hangat dan terdapat nyeri tekan juga sudah jarang dilakukan
monilisasi
Terapeutik
Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring O:
H: Pasien diberikan tirah baring hanya - Tampak kulit tangan seperti
sebanyak 1x/ hari, tapi untuk 2 hari terakhir terbakar, berwarna gelap, kering
pasien belum dilakukan tindakan mobilisasi dan terdapat nyeri tekan
- Tampak adanya luka pada
Edukasi bokong pada saat dilakukan
Memberikan anjuran dalam penggunaan mobilisasi
pelembab dalam membantu kelembapan kulit - Tampak pasien diberikan asupan
pasien yang cukup dalam membantu
H: Keluarga pasien mengatakan selalu pemenuhan nutrsi pasien
menyediakan baby oil atau lotion dalam
membantu kelembapan kulit pasien A:
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, buah - Kerusakan lapisan kulit cukup
dan sayur meningkat (5)
H: Keluarga mengatakan sudah memberikan - Elsatisitas Menurun (1)
asupan nutrisi seperti makanan yang bergizi
serta diberikan buah untuk dikonsumsi: Buah P:
Naga, Popaya dan Pisang. Lanjutkan intervensi Perawatan
integritas kulit
Manajemen Nyeri (I. 08238)
10.00- Observasi S:
12.00 Menentukan Lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan terasa nyeri
frekuensi, kualitas nyeri yang dialami pasien pada bagian ekstremitas atas dan
H: Pasien mengatakan nyeri pada ekstremitas bawah
atas dan bawah, nyeri yang dirasakan seperti - Pasien mengatakan nyeri yang
ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan setiap kali ada dirasakan seperti ditusuk-tusuk
pergerakan baik itu dari pasien maupun - Pasien mengatakan nyeri yang
keluarga/perawat dirasakan seriap kali ada
pergerakan
Mengidentifikasi skala nyeri - Skala 7 (10)
H: Skala 7(10) menurut Numerical rating Scale
(NRS) O:
- Pasien tampak meringis
Terapeutik - Pasien tampak menghindar
Memberikan teknik non-farmakologi untuk ketika nyeri dirasakan
mengurangi nyeri - Nyeri tampak di bagian bagian
H: Pasien diberikan teknik non-farmakologi ekstremitas
dengan cara distraksi: mendengarkan musik - Terdapat nyeri tekan di bagian
serta berdoa dalam mengurangi yang dirasakan ekstremitas

Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa S:


nyeri - Keluhan nyeri sedang (3)
H: Pasien diberikan posisi yang nyaman - Meringis cukup sedang (3)
dengan tangan yang diberikan penyanggah
untuk mengurang nyeri, serta diberikan suhu
ruangan yang baik

Edukasi
Memberikan penjelasan tentang strategi
meredakan nyeri
H: Memberikan anjuran untuk melakukakan
distraksi dalam membantu menurunkan
keluhan nyeri pasien
2. 21.04.2021 Pola Napas Tidak Manajemen Jalan Napas (I.01011) 11.30
Efektif b.d penurunan
energi d.d Penggunaan Observasi S:
otot bantu napas 10.00- Memantau pola napas pasien - Pasien mengatakan sesak napas
11.00 H: Saat hasil pengkajian pasien sudah tampak mulai berkurang
tidak sesak dengan RR: 24x menit
O:
Mendengarkan bunyi napas tambahan pasien - RR : 24 x/m
H: Masih terdapat suara napas tambahan: - Penggunaan otot bantu napas
Ronchi di kedua lapang paru sudah mulai berkurang
- Terdengar ronchi di kedua
Terapeutik lapang paru
Memberikan posisi semi-fowler atau fowler - Masih terpasang O2 Non
pada pasien untuk meningkatkan kenyamanan Rebeating mask 9 ltr
pasien
H: Pasien masih diberikan posisi semi fowler
dan terkadang diberikan posisi 15 derajat agar
A:
pasien dapat merasakan nyaman - Dispnea cukup menurun (4)
- Penggunaan otot bantu napas
Pemberian oksigen untuk membantu penurunan cukup menurun (4)
sesak napas pasien - Frekuensi Napas cukup
H: Pasien masih diberikan Oksigen Non menurun (4)
Rebreating mask 9 ltr
P: Lanjutkan Intervensi Manajemen
Edukasi jalan napas
Memberikan anjuran pada keluarga dalam
pemenuhan asupan cairan pasien
H: Keluarga mengatakan masih memberikan
asupan cairan serti yang dikatakan kemarin
(berupa air putih sebanyak ±1-2 gelas dengan
diselingi Susu murni 1 kaleng 1 hari)

Perawatan integritas kulit (I. 11353) 11.30


Observasi
10.00- Mengkaji kembali penyebab gangguan S:
11.00 integritas kulit - Pasien mengatakan merasa nyeri
H: Kulit pasien masih tampak kering, pada tangan kanan
berwarna kehitaman, bengkak dan masih ada - Keluarga mengatakan terdapat
nyeri tekanan pada tangan kabab pasien adanya luka pada bokong klien

Terapeutik O:
Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring - Tampak kulit tangan seperti
H: Pasien diberikan mobilisasi, dengan bantuan terbakar, berwarna gelap, kering
perawat, Pasien juga dilakukan mobilisasi dan terdapat nyeri tekan
- Tampak adanya luka pada
Edukasi bokong pada saat dilakukan
Memberikan anjuran dalam penggunaan mobilisasi
pelembab dalam membantu kelembapan kulit
pasien A:
H: Keluarga pasien mengatakan selalu - Kerusakan lapisan kulit cukup
menyediakan baby oil atau lotion dalam meningkat (5)
membantu kelembapan kulit pasien. Baby oil - Elsatisitas Menurun (1)
juga dipakai pada saat pasien di lakukan
mobilisasi P:
Lanjutkan intervensi Perawatan
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, buah integritas kulit
dan sayur
H: Keluarga mengatakan sudah memberikan
asupan nutrisi seperti makanan yang bergizi
serta diberikan buah untuk dikonsumsi: Buah
Naga, Popaya dan Pisang.
Manajemen Nyeri (I. 08238) 11.30
10.00- Observasi
11.00 Menentukan Lokasi, karakteristik, durasi, S:
frekuensi, kualitas nyeri yang dialami pasien - Pasien mengatakan masih terasa
H: Pasien mengatakan masih terasa nyeri di nyeri di bagian tubuh
bagian tubuh yang dilakukan pergerakan, nyeri ekstermitas
seperti ditusuk-tusuk - Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien mengatakan nyeri yang
H: Skala 6 (10) menurut Numerical rating dirasakan seriap kali ada
Scale (NRS) pergerakan
- Skala 6 (10)
Terapeutik
Memberikan teknik non-farmakologi untuk O:
mengurangi nyeri - Pasien tampak meringis
H: Pasien mengatakan sering berdoa untuk - Pasien tampak menghindar
mengurangi nyerinya ketika nyeri dirasakan
- Nyeri tampak di bagian bagian
Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa ekstremitas
nyeri - Terdapat nyeri tekan di bagian
H: Pasien diberikan suasana ruangan yang ekstremitas
nyaman serta terhindar dari kebisingan untuk
mengurang ketidaknyamanan yang dialami S:
oleh pasien - Keluhan nyeri sedang (3)
- Meringis cukup sedang (3)
Edukasi
Memberikan penjelasan tentang strategi
meredakan nyeri
H: Memberikan juga edukasi dengan menjaga
lingkungan tetap nyaman untuk dapat
mengurangi nyeri yang pasien rasakan
3. 22.04.2021 Pola Napas Tidak Manajemen Jalan Napas (I.01011) 11.40
Efektif b.d penurunan
energi d.d Penggunaan Observasi S:
otot bantu napas 11.00- Memantau pola napas pasien - Pasien mengatakan sesak napas
11.30 H: Saat hasil pengkajian pasien sudah tampak mulai berkurang
tidak sesak dengan RR: 26x menit, dan pasien
sesekali batuk O:
- RR : 28 x/m
Mendengarkan bunyi napas tambahan pasien - Penggunaan otot bantu napas
H: Masih terdapat suara napas tambahan: sudah mulai berkurang
Ronchi di kedua lapang paru - Terdengar ronchi di kedua
lapang paru
Terapeutik - Masih terpasang O2 Nassal
Memberikan posisi semi-fowler atau fowler kannul
pada pasien untuk meningkatkan kenyamanan
pasien
H: Pasien masih diberikan posisi semi fowler A:
dengan diberikan penyanggah bantal pada leher - Dispnea cukup menurun (4)
pasien agar pasien dapat bernapas dengan baik - Penggunaan otot bantu napas
cukup menurun (4)
Pemberian oksigen untuk membantu penurunan - Frekuensi Napas cukup
sesak napas pasien menurun (4)
H: Pasien masih diberikan Oksigen Nasal
kannul 2 ltr P: Lanjutkan Intervensi untuk
Edukasi dalam posisi semi fowler
Edukasi
Memberikan anjuran pada keluarga dalam
pemenuhan asupan cairan pasien
H: Keluarga mengatakan sampai siang hari
pasien minum hanya 2 gelas
Perawatan integritas kulit (I. 11353) 11.40
Observasi
Mengkaji kembali penyebab gangguan S:
integritas kulit - Pasien mengatakan merasa nyeri
11.00- H: Keluarga pasien mengatakan ketika pada bagian tubuh lain selain
11.30 dilakukan kompres air dingin, bengkak pada bagian yang mengalami raktur
tangan pasien mulai menurun. Ketika di - Keluarga mengatakan terdapat
pegang, integritas kulit pada tangan pasien adanya luka pada bokong klien
masih tampak kering dan masih teraba hangat
O:
Terapeutik - Kulit tangan pasien mulai
Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring membaik dibandingkan dengan
H: pasien tidak diberikan mobilisasi mika/miki kemarin
karena pasien mengeluh nyeri yang hebat - Tampak adanya luka pada
ketika sedang ingin dilakukan mobilisasi. bokong pada saat dilakukan
Pasien hanya diberikan mobilisasi Rom Pasif mobilisasi
- Tampak ada darah pada diapers
Edukasi ketika dibersihkan
Memberikan anjuran dalam penggunaan
pelembab dalam membantu kelembapan kulit A:
pasien - Kerusakan lapisan kulit cukup
H: Keluarga pasien mengatakan selalu meningkat (5)
menyediakan baby oil atau lotion dalam - Elsatisitas Sedang (3)
membantu kelembapan kulit pasien. Baby oil
juga dipakai pada saat pasien di lakukan P:
mobilisasi Lanjutkan intervensi Perawatan
integritas kulit
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, buah
dan sayur
H: Keluarga mengatakan sudah memberikan
asupan nutrisi seperti makanan yang bergizi.
Pasien diberikan buah pisang
Manajemen Nyeri (I. 08238) 11.40
Observasi
11.00- Menentukan Lokasi, karakteristik, durasi, S:
11.30 frekuensi, kualitas nyeri yang dialami pasien - Pasien mengatakan masih terasa
H: Pasien mengatakan masih terasa nyeri di nyeri di bagian tubuh
bagian tubuh yang dilakukan pergerakan, nyeri ekstermitas
seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri sering datang - Pasien mengatakan nyeri yang
ketika malam hari dirasakan seperti ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan nyeri yang
Mengidentifikasi skala nyeri dirasakan setiap kali ada
H: Skala 6 (10) menurut Numerical rating pergerakan
Scale (NRS) - Skala 6 (10)

Terapeutik O:
Memberikan teknik non-farmakologi untuk - Pasien tampak meringis
mengurangi nyeri - Pasien tampak menghindar
H: Pasien tampak mengikuti instruksi untuk ketika nyeri dirasakan
mengatur pernapasan : Napas Dalam ketika - Nyeri tampak di bagian
pasien merasakan nyeri ketika dilakukan ekstremitas
mobilisasi. Selain itu diberikan juga teknik - Terdapat nyeri tekan di bagian
pengalihan nyeri dengan memberikan ekstremitas
pertanyaan ketika pasien tampak meringis
ketika dilakukan ,obilisasi S:
- Keluhan nyeri sedang (3)
Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa - Meringis cukup sedang (3)
nyeri
H: Pasien diberikan suasana ruangan yang
nyaman serta terhindar dari kebisingan untuk
mengurang ketidaknyamanan yang dialami
oleh pasien

Edukasi
Memberikan penjelasan tentang strategi
meredakan nyeri
H: Memberikan juga edukasi dengan menjaga
lingkungan tetap nyaman untuk dapat
mengurangi nyeri yang pasien rasakan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Mobilisasi Fisik
Sub pokok bahasan : Latihan Gerakan ROM Aktif dan Pasif
Hari/Tanggal : Kamis, April 2021
Waktu : 10.00
Tempat : Ruang CVCU. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Klien dan keluarganya diharapkan dapat
mengetahui dan memahami tentang Gerakan ROM, tujuan dari Gerakan ROM, prinsip
Gerakan ROM, klasifikasi Gerakan ROM, dan cara Gerakan ROM baik aktif maupun
pasif
2. Tujuan Khusus
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian dari ROM
- Klien mampu menyebutkan tujuan dari Gerakan ROM.
- Klien mampu menyebutkan prinsip dari gerakan ROM.
- Klien dan Keluarga mampu menyebutkan klasifikasi dari ROM
- Klien dan keluarga mampu mempraktekkan/ mendemonstrasikan cara gerakan ROM
pada ektremitas bawah
B. Sasaran
Keluarga dan pasien dengan tirah baring yang lama di Ruang Edelweis II di RSUP. Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado
C. Pembahasan Materi
 Gerakan ROM
 Tujuan dilakukan ROM
 Prinsip dari gerakan ROM
 Klasifikasi ROM
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
 Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap kegiatan Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Media
Pendahuluan 5 menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan Kata-kata
 Mempersiapkan diri  Bertanya mengenai atau
 Menyatakan tentang tujuan pokok perkenalan dan kalimat
tujuan jika ada
yang kurang jelas

Penyajian 20 menit Menyajikan materi tentang :  Mendengarkan Leaflet


dengan seksama
 Gerakan ROM
 Tujuan dilakukan ROM
 Prinsip dari gerakan ROM
 Klasifikasi ROM
Penutup 5 menit Melakukan diskusi (menjawab  Bertanya mengenai Kata-kata
pertanyaan) hal-hal yang kurang atau
jelas dan belum kalimat
 Melakukan evaluasi dengan
dimengerti
memberikan pertanyaan sederhana
 Sasaran dapat
 Menyampaikan ringkasan materi
menjelaskan
 Menyampaikan hasil evaluasi
kembali point-point
 Mengakhiri pertemuan dan
yang diajarkan
mengucapkan terima kasih atas
 Mendengarkan
perhatiannya.

G. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
 Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari sebelum kegiatan
 Kesiapan SAP.
 Kesiapan media: Leaflet.
2. Evaluasi Proses
 Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 Waktu sesuai dengan rencana (15 menit)
3. Evaluasi Hasil
 Mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian gerakan ROM
 Keluarga dan pasien mengetahui tentang tujuan dilakukan ROM
 Keluarga dan pasien mengetahui prinsip dari gerakan ROM
Materi

A. Pengertian ROM
Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
B. Tujuan
Latihan ini memberikan manfaat yaitu :
- Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
- Memperbaiki tonus otot
- Meningkatkan pergerakan sendi
- Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
- Meningkatkan massa otot
- Mengurangi kelemahan
- Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian

C. Indikasi dilakukan ROM


1. Stoke atau penurunan kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

D. Kontra indikasi
1. Kelainan sendi atau tulang
2. Nyeri hebat
3. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
4. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi
E. Prinsip gerakan ROM
1. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di lakukan sehari minimal 2 kali
2. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
3. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian seperti leher, jari, lengan ,
siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
4. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya pada bagian-bagian yang
dicurigai mengalami proses penyakit
F. Klasifikasi ROM
1. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan. Indikasinya adalah
pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut dengan mobilisasi terbatas, pasien tirah
baring total, atau pasien dengan paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
 Fleksi  Gerakan menekuk persendian
 Ekstensi  yaitu gerakan meluruskan persendian
 Abduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh
 Adduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
 Rotasi  gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
 Pronasi  gerakan memutar ke bawah
 Supinasi  gerakan memutar ke atas
 Inversi  gerakan ke dalam
 Eversi  gerakan ke luar
2. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan
yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien yang dirawat dan mampu untuk ROM sendiri
dan Kooperatif.
G. Gerakan ROM Pasif dan Aktif
Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
b. Fleksi dan Ekstensi Siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

d. Fleksi dan Ekstensi Bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

f. Rotasi bahu
Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
a. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki

b. Inversi dan Eversi Kaki

c. Fleksi dan ekstensi Lutut

d. Rotasi Pangkal Paha

e. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha


Latihan ROM Aktif
a . R O M a k t i f b . R O M a k t i f
l e h e r b a h u

c . R O M a k t i f d. Latihan pergelangan
s i k u tangan

e. Latihan jari-jari
tangan
Daftar Pustaka

Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ; Alih bahasa,
Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia, Monica Ester – Edisi 5. Jakarta,
EGC

Meltzer, Suzanne C &Bare,Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica
Ester.Ed.8 Vol. 3. Jakarta : EGC.

Surratun dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : EGC
Enggar Atmadja Sondakh,
S.Kep.

20014104004

Anda mungkin juga menyukai