DI SUSUN OLEH :
LOREN
2018.C.10a.0976
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan dengan
Judul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. D Dengan
Diagnosa Medis Ketuban Pecah Dini” Laporan Pendahuluan dan Asuhan
Keperawatan ini disusun guna melengkapi Praktik Praklinik Keperawatan III.
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
KeperawatanSTIKes Eka Harap Palangka Raya
3. Ibu Meida Sinta Araini, S.Kep., Ners selaku Pemimbing Akademik
4. Ibu Ika Paskaria, S.Kep., Ners selaku Koordinator PPK III
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
LaporanPendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini
mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
harapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga dapat bermanfaat. Demikian,
saya ucapkan terima kasih.
Loren
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………...4
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………………….4
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………………………………4
1.4 Manfaat………………………………………………………………………..5
1.4.1 Untuk Mahasiswa…………………………………………………………...5
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga…………………………………………………..5
1.4.3 Untuk Institusi (Pendidikan dan Rumah Sakit)……………………………..5
1.4.4 Untuk IPTEK………………………………………………………………..5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….6
2.1 Konsep Penyakit………………………………………………………………6
2.1.1 Definisi……………………………………………………………………...6
2.1.2 Anatomi Fisiologi…………………………………………………………...7
2.1.3 Etiologi…………………………………………………………………….11
2.1.4 Klasifikasi………………………………………………………………….12
2.1.5 Patofisiologi (WOC)……………………………………………………….14
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)…………………………………….15
2.1.7 Komplikasi…………………………………………………………………15
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………16
2.1.9 Penatalaksanaan Medis…………………………………………………….17
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan…………………………………………...17
2.2.1 Pengkajian Keperawatan…………………………………………………..17
2.2.2 Diagnosa Keperawatan…………………………………………………….20
2.2.3 Intervensi Keperawatan……………………………………………………20
2.2.4 Implementasi Keperawatan………………………………………………..23
2.2.5 Evaluasi Keperawatan……………………………………………………..23
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN……………………………………………..24
3.1 Pengkajian Keperawatan…………………………………………………….24
3.2 Diagnosa Keperawatan………………………………………………………34
3.3 Intervensi Keperawatan……………………………………………………...37
3.4 Implementasi Keperawatan………………………………………………….42
3.5 Evaluasi Keperawatan……………………………………………………….42
BAB 4 PENUTUP…...……………………………………………………………...50
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..50
4.2 Saran…………………………………………………………………………50
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi mahasiswa dalam mempelajari
asuhan keperawatan pada klien dengan Ketuban Pecah Dini. Serta sebagai
acuan atau referensi mahasiswa dalam penulisan asuhan keperawatan.
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Ketuban Pecah Dini
beserta penatalaksanaannya.
1.4.3 Untuk Institusi (Pendidikan dan Rumah Sakit)
Sebagai sumber bacaan di perpustakaan STIKes Eka Harap Palangka Raya
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan perawatan di masa yang akan
datang serta sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan
terhadap ilmu keperawatan mulai dari proses keperawatan sampai
pendokumentasiaan.
1.4.4 Untuk IPTEK
Untuk membantu mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi di bidang
kesehatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Etiologi
Menurut Manuaba (2013), penyebab ketuban pecah dini antara lain :
1. Servik inkompeten (penipisan servikx) yaitu kelainan pada servik uteri dimana
kanalis servikalis selalu terbuka.
2. Ketegangan uterus yang berlebihan, misalnya pada kehamilan ganda dan
hidroamnion karena adanya peningkatan tekanan pada kulit ketuban di atas
ostium uteri internum pada servik atau peningkatan intra uterin secara
mendadak.
3. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik.
4. Masa interval sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi disebut fase laten.
5. Makin panjang fase laten, makin tinggi kemungkinan infeksi.
6. Makin muda kehamilan, makin sulit upaya pemecahannya tanpa menimbulkan
morbiditas janin.
7. Komplikasi ketuban pecah dini makin meningkat.
8. Kelainan letak janin dalam rahim, misalnya pada letak sunsang dan letak
lintang, karena tidak ada bagan terendah yang menutupi pintu atas panggul
yang dapat menghalangi tekanan terhadap membrane bagian bawah.
kemungkinan kesempitan panggul, perut gantung, sepalopelvik, disproporsi.
9. Infeksi, yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden
dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya
ketuban pecah dini.
2.1.4 Klasifikasi
Menurut POGI tahun (2014), KPD diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu
KPD preterm dan KPD aterm.
(sungsang)
Kelainan letak janin
Kala 1 Persalinan
2.1.5 Patofisiologi (WOC)
Infeksi genitalia
Kontraksi &
pembukaan serviks
Kanalis
Mengiritasi nervus servikalis selalu
pundendalis terbuka akibat
inkompeten
Serviks
kelainan serviks
Tidak ada bag. Terendah yang Proses biomekanik Dilatasi berlebih Ketegangan uterus
Stimulus nyeri menutupi PAP yang bakteri mengeluark an serviks berlebih
menghalangi tekanan terhadap enzim proteolitik
membrane bag. bawah
\Nyeri Akut
Selapu ketuban Serviks tidak bisa
Mudahnya
Hidramnion
Gameli
menonjol dan mudah menahan tekanan
pengeluaran air
Rasa mules & ingin pecah intrauterus
ketuban
mengejan
Selaput ketuban
mudah pecah
Pasien melaporkan
tidak nyaman
Tujuan
Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan tindakan asuhan SIKI (I.08238 Hal.201)
dengan keperawatan selama 1x7 Observasi
ketegangan otot jam diharapkan rasa 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durrasi,
Rahim nyeri pasien teratasi frekuensi, kualitas, insensitas nyeri
Kriteria Hasil SLKI 2. Identifikasi sekala nyeri
(L.08066 Hal. 145) : 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
1. Keluhan nyeri memperingan nyeri
menurun Terapeutik
2. Pasien meringis 4. Berikaan teknik nonfarmakologis untuk
menurun mengirangi rasa nyeri ( mis. TENS,
3. Kesulitan tidur hipnosis,akupresur, trapi musik, biofeedback,
menurun trapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri ( mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan )
6. Pasilitasi istirahat dan tidur
7. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
8. Jelasksan penyebab, periode,dan pemicu
nyeri
9. Jelaskan strategi meredakan nyeri
10. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
12. Ajarkan tekniknonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
13. Kolaborasi pemberian analgetik,jika 1perlu
2. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
tidur tindakan asuhan 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
berhubungan keperawatan selama 1x7 (fisik dan/atau pisikologis)
dengan nyeri jam diharapkan pola 3. Modifikasi lingkungan
istirahat dan tidur pasien (mis.pencahayaan,kebisingan,suhu,m
kembali normal atras dan tempat tidur
Kriteria Hasil : 4. Fasilitasi menghilangkan stress
1. Keluhan sulit sebelum tidur
tidur pasien 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
menurun 6. Jelaskan pentingnya tidur cukup
2. Keluhan pola selama sakit
tidur berubah 7. Anjurkan menepati kebiasaan waktu
menurun tidur
3. Keluhan istirahat 8. Anjurkan menghindari
tidak cukup makanan/minuman yang mengganggu
menurun tidur
3. Defisit Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan asuhan keperawatan SIKI ( I.12383 Hal.65 )
berhubungan selama 1x7 jam Observasi
dengan kurang diharapkan dapat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
terpaparnya mengetahui tentang menerima informasi
informasi penyakit yang dialami Terapeutik
KH : 2. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Perilaku sesuai kesehatan
anjuran 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
meningkat kesepakatan
2. Perilaku sesuai 4. Berikan kesempatan bertanya
dengan Edukasi
pengetahuan 5. Jelaskan faktor resiko yang dapat
meningkat mempengaruhi kesehatan
6. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat
terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
rencana keperawatan diantaranya :Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana
setelah dilakukan validasi, ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan
psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon pasien.
Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari
rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan dan
perawatan yang muncul pada pasien (Budianna Keliat, 2015).
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana
evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian
ulang (US. Midar H, dkk, 2012 ).
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
I PENGKAJIAN DATA
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. A
Umur : 26 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : JL. Tingang XX Alamat Rumah : JL. Tingang XX
No. 02 No. 02
Telepon : 0821-5533-7492 Telepon : 0821-2722-2286
e. Konsistensi : Cair
i. TP : 07 Maret 2021
3. Tanda-tanda bersalin :
[ ] .............................
Keturunan kembar : -
g. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin: Rumah sakit dan bidan, perawat,
dokter
3. Riwayat KB
a. Pola
Nutrisi
Makan
Selama hamil : 3 x/hari, porsi sedang
Minum
5. Pola Eliminasi
BAK
Selama hamil : Tidur siang : 45 menit - 1 jam/hari Tidur malam 8-9 jam/hari
Saat bersalin : Tidur siang : 45 menit – 1 jam/hari Tidur malam 6-7 jam/hari
7. Pola Aktifitas
4-5 x/minggu
3. Riwayat Imunisasi
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Compos Menthis
b. Tekanan darah : 100/80 mmHg Suhu : 36,5 ºC
c. Nadi : 80 x/menit RR : 22 x/menit
d. BB (pertama periksa) : 60 Kg
e. BB (sekarang saat : 70 Kg
periksa)
f. TB : 163 cm
g. Lingkar lengan atas : 24 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Distribusi : Merata
Kebersihan : Baik
Kekuatan : Kuat
Sklera : putih
Pupil : isokor
Lidah : bersih
[ ] tenggelam kedalam
Abdomen : Pembesaran : Pembesaran abdomen
Palpasi kekakua
c. uaran kolostrum : Kolostrum keluar
Abdoment : TFU : 35 cm
Leopold I :
Leopold III :
Sebelah kanan teraba lebar dan keras, yaitu punggung. Sebelah kiri teraba
lembut dan bergerak, yaitu ekstermitas janin
Leopold IV :
c. Auskultasi
: [√ ]teratur [ ]tidak
: [√]positif [ teratur ]
Bising usus negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serviks : Pendataran :
Pembukaan : Lengkap
Penurunan : normal
Posisi : normal
2. Pemeriksaan laboratorium
Darah : Golongan darah :O
HB : 13,5 mmHg
Rhesu : + (positif)
s
USG
6. Pemeriksaan Penunjang lainnya : Pemeriksaan laboratorium 11 Maret
2021. HbSAg : (-), Hemoglobin
: 13,79 g/dl normal (12,0 – 16,0), hematokrit : 40% normal (38 – 47%),
leukosit : 11,0 10³/µl normal (4,5 – 11,0), trombosit : 160 10³/µl normal (150
– 440), terapi : amoxilin 500 mg : 3 x 1 tablet, gramafik 500 mg 3 x 1
tablet, infus RL 16 tpm, Oksitosin 10 IU intramuskuler.
PARTOGRAF
No. Umur :
Nama Ibu/Bapak : Ny. G1 P0 A0 Hamil
Regi 26 tahun/
D/Tn. A 38 minggu
ster 29 tahun
Ketuban Pecah sejak pukul 07.30 WIB Mules sejak pukul : 07.00 WIB
Alamat : JL.
Tingang XX
Denyut 200
Jantung
Janin 190
( x/menit) 180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
a 3 3
i 0 0
r
k
e
t
u
Pembukaan serviks (cm) beri tanda X
s
e
a
y
a
n
p
u
u
n
p
n
b
aksi
Kontr
Waktu (Pukul)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
tiap 10 menit
<3 4
20-40
20
> 40 2
(detik) 1
O
k
s
i
t
o
s
i
n
U
/
I
t
e
t
e
s
/
m
e
n
i
t
O
b
a
t
d
a
n
c
a
i
r
a
n
I
V
Nadi 180
170
160
150
Te
140
ka
na 130
n
120
dar
ah
110
100
90 70
80 60
Temperatur oC 36.5
Protein
U
r
i
n
e
A
s
e
t
o
n
V
o
l
u
m
e
KALA I
[ ] Partograf melewati garis waspada
[ ] Lain-lain, Sebutkan
....................................................................................................................................
.......................................
Penatalaksanaan yang dilaksanakan untuk masalah tersebut :
............................................................................................................
Bagaimana hasilnya? :
....................................................................................................................................
......................................
KALA II
Lama Kala II : ............................................ menit Episiotomi : [ ] tidak [ ] ya.
Indikasi : ...................................................
Pendamping pada saat persalinan : [ ] suami [ ]
keluarga [ ] teman [ ] dukun [ ] tidak ada Gawat
Janin : [ ] miringkan Ibu ke sisi kiri [ ] minta Ibu
menarik napas [ ] episiotomi
Distosia Bahu : [ ] Manuver Mc Robert Ibu merangkang [ ]
Lainnya .......................................................................................
Penatalaksanaan untuk masalah tersebut :
....................................................................................................................................
.
Bagaimana hasilnya? :
....................................................................................................................................
................................
KALA III
Lama Kala III : ............................................ menit Jumlah Perdarahan.........................ml
a. Pemberian Oksitosin 10 U IM < 2 menit? [ ] ya [ ] tidak, alasan
........................................................................................
Pemberian Oksitosis ulang (2x) ? [ ] ya [ ] tidak, alasan
........................................................................................
b. Pemegangan tali pusat terkendali ? [ ] ya [ ] tidak, alasan
........................................................................................
c. Masase fundus uteri? [ ] ya [ ] tidak, alasan
........................................................................................
Laserasi perineum derajat .................. Tindakan :
[ ] mengeluarkan secara manual
[ ] merujuk
[ ] tindakan
lain ..................................................
...............................................
Atonia uteri : [ ] Kompresi bimanual interna [ ] Metil Ergometrin 0,2 mg IM [ ]
Oksitosin drip
Lain-lain, sebutkan :
....................................................................................................................................
...........................................
Penatalaksanaan yang dilakukan untuk masalah tersebut :
..................................................................................................................
Bagaimana hasilnya ? :
....................................................................................................................................
.....................................
BAYI BARU LAHIR
Berat Badan : ................. gram Panjang : ................. cm Jenis
Kelamin : L/P Nilai APGAR : ......../......../........
Pemberian ASI < 1 jam [ ] ya [ ] tidak,
alasan .........................................................................................................................
.........
Bayi baru lahir pucat/biru/lemas :[ ] mengeringkan [ ] menghangatkan [ ]
bebaskan jalan napas
[ ] stimulasi rangsang aktif [ ] Lain-lain, sebutkan :
...................................................................
[ ] Cacat bawaan, sebutkan :
....................................................................................................................................
............................
[ ] Lain-lain, sebutkan :
....................................................................................................................................
......................................
Penatalaksanaan yang dilaksanakan untuk masalah tersebut :
............................................................................................................
Bagaimana hasilnya ? :
....................................................................................................................................
.....................................
PEMANTAUAN PERSALINAN KALA IV
Masalah Kala IV :
....................................................................................................................................
...............................................
Penatalaksanaan yang dilaksanakan untuk masalah tersebut :
............................................................................................................
Bagaimana hasilnya? :
....................................................................................................................................
......................................
No Tanggal Materi Pelaksana Keterangan
1 25 Maret 2021 Semua nifas Loren Pasien memahami, berjalan baik
2 25 Maret 2021 Breast care Loren Pasien memahami, berjalan baik
3 25 Maret 2021 ASI Loren Pasien memahami, berjalan baik
4 25 Maret 2021 Perawatan Tali Loren Pasien memahami, berjalan baik
Pusat
5 25 Maret 2021 KL Loren Pasien memahami, berjalan baik
6 25 Maret 2021 Gizi Loren Pasien memahami, berjalan baik
7 10 maret 2021 Imunisasi Loren Pasien memahami, berjalan baik
KIE
I. PENGOBATAN
Terapi : amoxilin 500 mg : 3 x 1 tablet, gramafik 500 mg 3 x 1 tablet, infus
RL 16 tpm, Oksitosin 10 IU intramuskuler.
Loren
ANALISIS DATA
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketegangan otot Rahim ditandai dengan pasien mengatakan nyeri
karena kontraksi nyeri dirasakan hilang timbul nyeri pada vagina dan perineum nyeri saat
kontraksidengan skala nyeri 9 pasien juga terlihat meringis pasien tampak pucat pasien tampak
gelisah TTV : TD : 100/80mmHg, S : 36,50C, N : 80x/menit, RR: 22x/menit
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan pasien mengatakan sulit tidur,
pasien mengatakan dalam sehari hanya tidur 4-5 jam, pasien juga mengatakan pada saat tidur sering
terbangun, pasien tampak menguap, pasien tampak mengantuk, dibawah mata pasien menghitam,
pola tidur pasien sebelum sakit 8 jam dan pola tidur pasien selama sakit 4 jam
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi ditanadai dengan pasien
mengatakan tidak mengetahui tentang apa penyakitnya, pasien tampak bertanya-tanya, pasien dan
keluarga tampak bingung, pendidikan terakhir pasien SMA.
1.3 Intervensi Keperawatan
Nama pasien : Ny. D
Ruang rawat : -
Tujuan
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durrasi, frekuensi,
dengan ketegangan otot keperawatan selama 1x7 jam kualitas, insensitas nyeri
Rahim diharapkan rasa nyeri pasien 2. Identifikasi sekala nyeri
teratasi 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Kriteria Hasil : nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 4. Berikaan teknik nonfarmakologis untuk mengirangi rasa
2. Pasien meringis menurun nyeri ( mis. TENS, hipnosis,akupresur, trapi musik,
3. Kesulitan tidur menurun biofeedback, trapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri ( mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan )
6. Pasilitasi istirahat dan tidur
7. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
8. Jelasksan penyebab, periode,dan pemicu nyeri
9. Jelaskan strategi meredakan nyeri
10. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
12. Ajarkan tekniknonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
13. Kolaborasi pemberian analgetik oksikodon 5 mg 3x sehari
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan asuhan 9. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
berhubungan dengan nyeri keperawatan selama 1x7 jam 10. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
diharapkan pola istirahat dan tidur pisikologis)
pasien kembali normal 11. Modifikasi lingkungan
Kriteria Hasil : (mis.pencahayaan,kebisingan,suhu,matras dan
4. Keluhan sulit tidur pasien tempat tidur
menurun 12. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
5. Keluhan pola tidur 13. Tetapkan jadwal tidur rutin
berubah menurun 14. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
6. Keluhan istirahat tidak 15. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
cukup menurun 16. Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan asuhan Edukasi kesehatan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x7 jam SIKI ( I.12383 Hal.65 )
kurang terpaparnya diharapkan dapat mengetahui Observasi
informasi tentang penyakit yang dialami 7. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
KH : Terapeutik
3. Perilaku sesuai anjuran 8. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
meningkat 9. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4. Perilaku sesuai dengan 10. Berikan kesempatan bertanya
pengetahuan meningkat Edukasi
11. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
12. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
4.1.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
Saran bagi mahasiswa agar laporan studi kasus ini berguna untuk menambah
ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan mampu mempelajari asuhan keperawatan
dengan diagnosa medis Ketuban Pecah Dini dan sebagai acuan atau referensi untuk
mahasiswa dalam penulisan laporan studi kasus selanjutnya.
4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Saran bagi institusi pendidikan agar laporan pendahuluan studi kasus ini dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan atau referensi untuk mahasiswa dalam
membuat asuhan keperawatan terkait pasien dengan diagnosa ketuban pecah dini
pada masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Asrining, S. H.. S. K. N., dkk. 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta : EGC
Bulecchek. G. 2013. Nursing Intervensions Clasification (NIC). Edisi Keenam.
Elsivers. Singapura
Kemenkes RI. 2014, 2015, 2016. Buku Saku PelayananKesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:
Hidayat, A.A.A. 2010. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan edisi 2.
Jakarta:Salemba
Hakimi, 2010 : Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Ida Ayu, C. M. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Joseph H. K. 2010. Catatan Kuliah: Ginekologi dan Obstetri (Obsgin). Suha Medika
: Yogyakarta
Manuaba, I.B.G. 2013. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid I . Jakarta : Media
Moorhead. S. 2013. Nursing Outcome Clasification (NOC). Edisi Kelima. Elsivers.
Singapura
NANDA International. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta : EGC
Nugroho. 2010. Ilmu Patologi Kebidanan. Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T Bina Pustaka.
Saminem. 2010. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep dan Praktik. EGC. Jakarta
Sarwono, Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Cetakan ke-2. Tridasa
Printer : Jakarta
Martaadisoebrata D. 2013. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi 3.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC