Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

Z DENGAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI

HALUSINASI DI RSJ X

TANGGAL 22 OKTOBER 2020

OLEH

I DEWA AYU BINTANG SRIDEWI (209012446)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. Z (L)
Dirawat : RSJ X Tanggal : 15 Oktober 2020
Umur : 40 tahun
Pengkajian : 22 Oktober 2020
Ruang :X
Alamat :X
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Status : duda
Pekerjaan          : wiraswasta
Jenis kelamin : laki-laki
Nomor RM : 12345
ALASAN MASUK
a. Data Primer
Pasien mengatakan dirawat di rumah sakit karena dibilang orang gila oleh
keluarganya.
b. Data Sekunder
Sejak 1 minggu yang lalu pasien dirawat di RSJ, jika diamati pasien
tampak berbicara sendiri dan memiringkan telinga ke arah suara, pasien
tampak tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI
Tn. Z dirawat di RSJ sejak 1 minggu karena sering berbicara sendiri sejak
istrinya meninggal. Tn. Z tampak berbicara sendiri, senyum sendiri dan
memiringkan telinga kearah suara serta tidak mau berinteraksi dengan orang
lain.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Ya √ Tidak
2. a. Penah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Ya Tidak

b. Pernah ada riwayat NAPZA


Narkotika Zat aditif
- -
Penyalahgunaan psikotropika Dll
- -

c.  Riwayat trauma
No. Riwayat Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

1. Aniaya fisik -
2. Aniaya seksual -
3. Penolakan -
4. Kekerasan dalam -
keluarga
5. Tindakan kriminal -
Penjelasan: -
Diagnosa keperawatan : -
Penjelasan : -
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan)
Ya Tidak

Penjelasan : Tn. Z dirawat di RSJ sejak 1 minggu karena sering berbicara
sendiri sejak istrinya meninggal.
Diagnosa keperawatan: Berduka
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Ada √ Tidak
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 21 Oktober 2020
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 85x/m
S : 36,20 C
P :
3. Ukur : BB:75kg TB : 170 cm
4. Keluhan Nyeri: Tidak ada
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL ( sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram

Keterangan gambar :
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
Perkawinan :
Keturunan :
Meninggal dunia:
Tinggal serumah:                                                                                  
Penjelasan : Pasien tinggal serumah dengan istri dan anak laki-lakinya yang
berusia 16 tahun.
a. Citra Tubuh
 Tn. Z mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah kumis Karena
menarik. Tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas
Tn. Z sangat puas sebagai seorang laki-laki karena sebagai seorang laki-
laki kuat dan tampan.
c. Peran
 Saat di rumah Tn. Z sebagai kepala kelurga sebelum ditinggal meninggal
oleh sang istri dan sangat menikmati perannya sebagai ayah dan seorang
suami. Setelah ditinggal meninggal oleh sang istri, Tn. Z merasa sedih
karena tidak dapat menjalankan perannya sebagai ayah dan seorang suami.
d. Ideal Diri
 Tn. Z mengatakan ingin segera pulang dan bisa bekerja kembali seperti
saat saya sebelum dirawat disini, saat di rumah saya bekerja sebagai
pedagang sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Tn. A
mengatakan sedih karena kondisinya saat ini berada di rumah sakit jiwa.
e. Harga Diri
Tn. Z merasa sedih karena tidak dapat menjalankan perannya sebagai ayah
dan seorang suami.
Diagnosa kerawatan: Tidak ada masalah
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/ terdekat
Tn. Z mengatakan orang yang paling dekat dengan dirinya adalah istrinya,
tetapi sekarang istrinya sudah meninggal, ia merasa sangat kehilangan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat dan hubungan social
Selama di rumah Tn. A sering menyendiri. Saat di rumah sakit pasien suka
menyendiri, berbicara sendiri, senyum sendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tn. Z mengatakan enggan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang lain.
Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
        Tn. Z mengatakan agamanya hindu.
b. Kegiatan ibadah
        Tn. Z mengatakan setiap harinya sembahyang 1 kali sehari.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak sesuai fungsinya
Jelaskan :

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain

Jelaskan:
(Sesuai data fokus)

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

3. Aktifitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia, hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan :

Peningkatan :
 Hiperkinesia, hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh gelisah katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksikonversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

4. Afek dan Emosi


Pertanyaan :
- Bagaimana perasaan anda akhir akhir ini ?
- Jika tidak ada respon, lanjutkan dengan pertanyaan :
Bagaimana perasaan anda snang apa sedih ?
- Jika pasien tampak sedih, tanyakan : bagaimana sedihnya ? Dapatkah
anda menceritakannya ?
- Jika pasien menunjukkan gambaran depresi, lanjutkan dengan
pertanyaan:
- Bagaimana dengan masa depanmu? Apakah anda benar-benar tidak
punya harapan?
- Jika “ya” Lanjutkan dengan : Bukankah hidup ini berharga?
- Lanjutkan dengan pertanyaan : adalah keinginan untuk bunuh diri?

a. Afek
 Adekuat
 Tumpul
 Dangkal/datar
 Inadekuat
 Labil
 Ambivalensi
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


b. Emosi
 Merasa Kesepian
 Apatis
 Marah
 Anhedonia
 Eforia
 Cemas (ringan, sedang, berat, panic)
 Sedih
 Depresi
 Keinginan Bunuh Diri
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

5. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defentif
 Curiga

Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

6. Pesepsi – Sensorik
Pertanyaan pada pasien :
- Apakah ada sering mendengar suara saat tidak ada orang atau saat
tidak ada orang yang berbicara?
- ATAU : Apakah anda mendengar suara orang yang tidak dapat anda
lihat.
- Jika : ‘ya”
- Apakah itu benar suara yang datang dari luar kepala anda atau dalam
pikiran anda.
- Apa yang dikatakan oleh suara itu?
- Berikan contohnya, apa yang anda dengar hari ini atau kemarin
Halusinasi
Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
 Kinestetik
 Visceral
 Histerik
 Hipnogogik
 Hipnopompik
 Perintah
 Seksual

Ilusi
Ada

 Tidak ada

Depersonalisasi
 Ada
 Tidak ada
Derealisasi
 Ada
 Tidak ada
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan : Halusinasi pendengaran

7. Proses Pikir
Pertanyaan :
a. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang atau suatu kekuatan di luar
anda memasukkan buah pikiran yang bukan milik anda ke dalam
pikiran anda, atau menyebabkan anda bertindak tidak seperti
biasanya ?
b. Pernahkah anda percaya bahwa anda sedang dikirimi pesan khusus
melalui TV, radio atau Koran, atau bahwa ada seseorang yang tidak
anda kenal secara pribadi tertarik pada anda ?
c. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang membaca pikiran
anda atau bisa mendengar pikiran anda atau bahkan anda bisa
membaca dan mendengar yang sedang dipikirkan oleh orang lain ?
d. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang memata matai anda,
atau seseorang telah berkomplot melawan anda atau mencederai anda ?
e. Apakah keluarga atau teman anda pernah menganggap keyakinan anda
aneh atau tidak lazim ?

Arus Pikir
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumtansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Min kata – kata
 Blocking
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

Isi Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi Sosial
 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia, sebutkan
 Waham:
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar/curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Gangguan proses pikir :
 Lain-lain, jelaskan

8. Kesadaran
 Menurun :
 Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Disosiasi
 Gangguan perhatian

Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

9. Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

10. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan )
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari - 1 bulan )
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam )
 Amnesia
 Paramnesia
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

12. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Sesuai data fokus

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Gangguan proses pikir : (jelaskan)

13. Daya titik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Gangguan proses pikir : (jelaskan)

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

2. BAB/BAK
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


3. Mandi
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
4. Sikat gigi
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
5. Keramas
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

6. Berpakaian/berhias
 Mandiri
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

7. Istirahat dan tidur


 Tidur Siang, Lama : s/d
 Tidur Malam, Lama : s/d
 Aktifitas sebelum/sesudah tidur : ,
Jelaskan :

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

8. Penggunaan obat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


9. Pemeliharaan kesehatan

Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

10. Aktifitas dalam rumah

Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan

11. Aktifitas di luar rumah

Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan :

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkhohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat/berlebihan
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
 Aktifitas konstruktif  Menciderai diri
 Olah raga  Lain-lain………………….
 Lain-
lain……………………….

Jelaskan :
Sesuai data fokus

Masalah/Diagnosa Keperawatan:

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya

 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya

 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya

 Msalah dengan perumahan, spesifiknya

 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya

 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya

 Masalah lainnya, spesifiknya

Masalah/Diagnosa Keperawatan:

ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal?
 Penyakit/gangguan jiwa
 Sistem pendukung
 Faktor presipitasi
 Mekanisme koping
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:

Masalah/Diagnosa Keperawatan:

ASPEK MEDIS
Diagnosis medik :
Terapi medik :

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH / DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS: - Gangguan sensori halusinasi
pendengaran
DO: Tn.Z tampak
berbicara sendiri,
senyum sendiri dan
memiringkan telinga
kearah suara.

2. DS: Tn. Z mengatakan Isolasi sosial


enggan untuk
berkomunikasi dan
berinteraksi dengan
orang lain.
DO: pasien tampak
sering menyendiri, serta
tidak mau berinteraksi
dengan orang lain

3. DS: Tn. Z mengatakan Berduka


orang yang paling dekat
dengan dirinya adalah
istrinya, tetapi sekarang
istrinya sudah
meninggal, ia merasa
sangat kehilangan.
DO: Tn. Z dirawat di
RSJ sejak 1 minggu
karena sering berbicara
sendiri sejak istrinya
meninggal.

DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan sensori halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial
3. Berduka

POHON MASALAH

Isolasi sosial (effect)

Gangguan sensori halusinasi pendengaran (core problem)

Berduka (cause)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan sensori halusinasi pendengaran

Denpasar, 21 Oktober 2020


Perawat yang mengkaji
I Dewa Ayu Bintang Sridewi

NIM/NIRM : 209012446
INTERVENSI KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
JIWA

Inisial Klien : Tn. Z


Ruangan :X
RM No : 12345

Diagnosa INTERVENSI KEPERAWATAN Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan


TUM : 1. Setelah …x interaksi 1. Bina hubungan saling Pembinaan hubungan saling
1
Klien dapat mengontrol klien menunjukkan percaya dengan percaya merupakan dasar
halusinasi yang tanda-tanda percaya menggunakan prinsip terjadinya komunikasi terbuka
Dialaminya. terhadap perawat : komunikasi terapeutik : sehingga mempermudah dalam
TUK 1 :  Ekspresi wajah  Sapa klien dengan menggali masalah klien.
Klien dapat membina bersahabat. ramah, baik verbal
hubungan saling percaya  Menunjukkan rasa maupun non verbal.
dengan perawat. senang.  Perkenalkan nama,
 Ada kontak mata. nama panggilan, dan
 Mau berjabat tangan. tujuan perawat
 Mau menyebutkan berkenalan.
nama.  Tanyakan nama
 Mau menjawab lengkap dan nama
salam. panggilan kesukaan
 Klien mau duduk klien.
berdampingan  Buat kontrak yang
dengan perawat. jelas.
 Bersedia  Tunjukkan sikap jujur
mengungkapkan dan menepati janji
masalah yang setiap kali interaksi.
dihadapi.  Tunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya.
 Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien.
 Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien.
 Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
TUK 2 : 2. Setelah …x interaksi 1. Adakan kontrak sering 1. Dengan kontak sering dan
Klien dapat mengenal klien menyebutkan : dan singkat secara singkat diharapkan klien
halusinasinya.  Isi. bertahap. dapat mengurangi
 Waktu. 2. Observasi tingkah laku halusinasinya.

 Frekuensi. klien terkait dengan 2. Untuk mengetahui jenis

 Situasi dan kondisi halusinasinya ( halusinasi klien serta

yang menimbulkan halusinasi lihat / dapat untuk mengarahkan

halusinasi. dengar / penghidu / klien di dalam mengenal


raba / kecap ), jika halusinasinya sampai
menemukan klien klien benar-benar
yang sedang halusinasi menyadari bahwa dirinya
: sedang mengalami
 Tanyakan apakah halusinasi yang sangat
klien mengalami memerlukan bantuan
sesuatu ( halusinasi perawat.
lihat / dengar / 3. Dengan mengetahui isi,
penghidu / raba / waktu, frekuensi
kecap ). terjadinya halusinasi dan
 Jika klien menjawab situasi dan kondisi yang
ya, tanyakan apa yang menimbulkan halusinasi
sedang dialaminya. sehingga nanti dapat
 Katakan bahwa membantu klien dalam
perawat percaya klien mengatasi halusinasinya.
mengalami hal
tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya (
dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi ).
 Katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama.
 Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien.
3. Jika klien tidak sedang
berhalusinasi
klarifikasi tentang
adanya pengalaman
halusinasi. Diskusikan
dengan klien :
 Isi, waktu, dan
frekuensi terjadinya
halusinasi ( pagi,
siang, sore, malam,
atau sering dan
kadang-kadang ).
 Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi.
2. Setelah … x interaksi, 1. Diskusikan dengan Untuk menentukan fase dari
klien menyatakan perasaan klien apa yang halusinasi klien terkait
dan responnya saat dirasakan jika terjadi dengan perasaan klien saat
mengalami halusinasi : halusinasi dan beri berhalusinasi dan dan
 Marah. kesempatan untuk tindakan apa yang dapat
 Takut. mengungkapkan dilakukan untuk mengatasi

 Sedih. perasaannya. halusinasinya.

 Senang. 2. Diskusikan dengan


klien apa yang
 Cemas.
dilakukan untuk
 Jengkel.
mengatasi masalah
tersebut.
3. Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menikmati
halusinasinya.
TUK 3 : 1. Setelah … x interaksi 1. Identifikasi bersama Untuk mengetahui kemampuan
Klien dapat mengontrol klien menyebutkan klien cara atau klien dalam mengontrol
halusinasinya. tindakan yang biasanya tindakan yang halusinasinya apakah sudah
dilakukan untuk dilakukan jika terjadi adaptif agar klien tidak terus
mengendalikan halusinasi ( tidur, larut dalam halusinasinya.
halusinasinya. marah, menyibukkan
2. Setelah … x interaksi diri, dll ).
klien menyebutkan cara 2. Diskusikan cara yang Dengan memberikan dan
baru mengontrol digunakan klien : mendemontrasikan cara-cara baru
halusinasi.  Jika cara yang dalam mengotrol halusinasinya
3. Setelah … x interaksi digunakan adaptif, beri diharapkan nantinya klien mampu
klien dapat memilih dan pujian. untuk mengatasi sendiri saat
memperagakan cara  Jika cara yang halusinasinya muncul kembali
mengatasi halusinasi ( digunakan maladaptive, dan mengetahui apa yang harus
dengar, lihat, penghidu, diskusikan kerugian dilakukan oleh klien untuk
raba, kecap ). tersebut. mengontrol halusinasinya.
4. Setelah … x interaksi
klien melaksanakan cara 3. Diskusikan cara baru Dengan melakukan kegiatan
yang telah dipilih untuk untuk memutus / terapi aktivitas kelompok
mengendalikan mengontrol timbulnya diharapkan klien dapat
halusinasinya. halusinasi. mengungkapkan tentang
5. Setelah … x interaksi  Katakan pada diri halusinasinya dan mempunyai
klien mengikuti terapi sendiri bahwa ini tidak kesibukan dan mengurangi
aktivitas kelompok. nyata ( “saya tidak mau munculnya halusinasi.
dengar / lihat /
penghidu / raba / kecap
pada saat halusinasi
terjadi ).
 Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
 Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari
yang telah disusun.
 Meminta keluarga /
teman / perawat
menyapa jika sedang
berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan
dan latih untuk
mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
sudah dipilih atau dilatih.
3.6 Pantau pelaksanaan yang
sudah dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri pujian.
3.7 Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas
kelompok, orientasi
realita, stimulasi
persepsi.
TUK 4 : 1. Setelah … x pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan Melalui pendidikan kesehatan
Klien dapat dukungan dari keluarga, keluarga keluarga untuk terhadap keluarga klien
keluarga dalam mengontrol menyatakan setuju pertemuan. diharapkan nantinya
halusinasinya untuk mengikuti 4.2 Diskusikan dengan keluarga dapat mengetahui
pertemuan dengan keluarga ( pada saat tentang halusinasi, tanda dan
perawat pertemuan keluarga / gejalanya serta cara-cara
2. Setelah … x interaksi kunjungan rumah ). mengatasi halusinasinya dan
keluarga menyebutkan  Pengertian pengobatannya sehingga
pengertian, tanda dan halusinasi. keluarga dapat merawat
gejala, proses terjadinya  Tanda dan gejala klien dengan halusinasi di
halusinasi, dan tindakan halusinasi. rumah dalam hal ini klien
untuk mengendalikan  Proses terjasinya dapat dukungan keluarga
halusinasi. halusinasi. demi kesembuhan klien.

 Cara yang dapat


dilakukan klien dan
keluarga untuk
memutuskan
halusinasi.
 Obat-obatan
halusinasi.
 Cara merawat
anggota keluarga
yang halusinasi di
rumah ( beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian bersama,
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi
halusinasi ).
 Beri informasi waktu
kontrol ke rumah
sakit dan bagaimana
cara mencari bantuan
jika halusinasi tidak
dapat diatasi di
rumah.
TUK 5 : 1. Setelah …x... interaksi 1. Diskusikan dengan klien Diharapkan nantinya klien
Klien dapat memanfaatkan klien menyebutkan : tentang manfaat dan dapat merasakan pentingnya
obat dengan baik.  Manfaat minum obat. kerugian tidak minum obat jiwa bagi kesembuhan
 Kerugian tidak obat, nama, warna, dosis, klien dalam mengontrol
minum obat. cara, efek terapi, dan efek perasaannya dan
 Nama, warna, dosis, samping penggunaan obat. berkeinginan untuk berobat
efek terapi dan efek 2. Pantau klien saat secara kontinu serta klien
samping obat. penggunaan obat. sendiri dapat mengatur
2. Setelah … x interaksi 3. Beri pujian jika klien sendiri obat-obat yang harus
klien menggunakan obat dengan diminum disamping
mendemonstrasikan benar. diperlukan juga peran
penggunaan obat 4. Diskusikan akibat berhenti keluarga sebagai
dengan benar. minum obat tanpa pendamping dalam minum
3. Setelah … x interaksi konsultasi dengan dokter. obat.
klien menyebutkan 5. Anjurkan klien untuk
akibat berhenti minum konsultasi kepada dokter /
obat tanpa konsultasi perawat jika terjadi hal-hal
dokter. yang tidak diinginkan.
IMPLEMENTASI
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SETIAP HARI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Sejak 1 minggu yang lalu pasien dirawat di RSJ, jika diamati
pasien tampak berbicara sendiri dan memiringkan telinga ke arah
suara, pasien tampak tidak mau berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi Halusinasi pendengaran

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria
sebagai berikut.
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan
perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang
dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan
menghardik halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.
2) Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat
berkenalan.
3) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan kesukaan
klien.
4) Buat kontrak yang jelas.
5) Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
interaksi.
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
7) Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
8) Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.
9) Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu
terjadi halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat
terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik. Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada
perilaku klien yang sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Orientasi:
1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak, boleh saya kenalan dengan bapak? Nama
saya Ners bintang, bapak bisa panggil saya bintang, Saya
Mahasiswa dari STIKes Wira Medika Bali, Saya sedang praktik di
sini dari pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 13.00 Wita. Kalau
boleh saya tahu nama bapak siapa dan senang dipanggil dengan
sebutan apa?”
2) Kontrak
a. Topik
“Apakah bapak tidak keberatan untuk bicara dengan saya?
Menurut bapak sebaiknya kita bicara apa ya? Bagaimana
kalau kita bicara tentang suara dan sesuatu yang selama ini
bapak dengar tetapi tidak tampak wujudnya?”
b. Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa bicara pak? Bapak maunya
berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
c. Tempat
“Di mana kita akan berbicara ???
Bagaimana kalau disini saja pak ???
d. Tujuan
Tujuan saya mengajak bapak berbicara untuk mengetahui
apakah yang sering bapak dengar itu memang benar atau tidak.

3) Kerja:

“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”

“Apa yang dikatakan suara itu?”

“Apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau


mahluk?”

“Seperti apa yang kelihatan?”

“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-


waktu saja?”

“Kapan paling sering bapak melihat sesuatu atau mendengar suara


tersebut?”

“Berapa kali sehari bapak mengalaminya?”

“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”

“Apa yang bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”

“Apa yang bapak lakukan saat melihat sesuatu?”


“Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”

“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”

“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara


atau bayangan agar tidak muncul?”

“Bapak ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”

“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”

“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”

“Keempat, minum obat dengan teratur.”

“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan


menghardik.”

“Caranya seperti ini:

Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati,


“Pergi Saya tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar
lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu pak bagus! Coba lagi! Ya
bagus bapak sudah bisa.”

2. Terminasi:

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak
merasa senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak
simpulkan pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan
itu agar tidak muncul lagi.”
2) Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Jika bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba
cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau
jam berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri
makan bapak menuliskan M, jika bapak melakukannya dibantu
atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka bapak buat bapak,
Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis T. apakah bapak
mengerti?).
3) Kontrak topik yang akan dating:
a) Topik:
“Bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang
caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-
suara itu muncul?”
b) Waktu:
“Kira-kira waktunya jam berapa bapak mau? Bagaimana kalau
besok jam 09.30 Wita, bisa pak?”
c) Tempat:
“Kira-kira tempat yang enak buat kita bicra besok di mana pak?
Apa kita disini lagi pak ? Sampai jumpa besok pak.

Anda mungkin juga menyukai