Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5

TAHUN MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI

(STUDI KASUS PAUD SINAR HARAPAN)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

OKTA NOVITA SARI

DOSEN PENGAMPU : Santa Idayana Sinaga, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

COVER/HALAMAN DEPAN................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7

2.1 Tinjaun Teori....................................................................................................7

2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................................18

2.3 Kerangka Berfikir.............................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................21

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................21

3.2 Subjek Penelitian..............................................................................................22

3.3 Metode Penelitian.............................................................................................22

3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................25

3.5 Uji Keabsahan Data..........................................................................................24

3.6 Teknik Analisis Data........................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan harkat serta martabat

manusia yang telah diperoleh melalui suatu proses yang panjang danakan

berlangsung sepanjang kehidupan serta membedakan manusia terhadap makhluk

lainnya. Pendidikan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak usia balita

yang dimana merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan terhadap anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun dimana pada masa ini perlu pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan berbahasa,

kreativitas sosial emosional, intelegensi, jasmani dan rohani yang sangat

mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya menuju pendidikan formal,

nonformal, dan informal (Rasyid, 2018).

Pendidikan anak usia dini merupakan usia ketika anak mengalami pertumbuhan

dan perkembangan secara pesat.kelompok anak yang berusia 0-6 tahun merupakan

kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang

bersifat unik. pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu motorik halus dan kasar.

intelegensi daya cipta, kecerdasan emosi, daya pikir dan kecerdasan spritual. Sosial

emosial sikap, perilaku, dan agama serta bahasa dan komunikasi sesuai dengan

tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang pendidikan dijelaskan


2

bahwasanya pendidikan anak usia dini yaitu suatu usaha untuk pembinaan yang

ditujukan terhadap anak sejak lahir hingga usia 6 tahun dengan memberikan

rangsangan pendidikan agar membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut

(Novi, 2016).

Selanjutnya pada Bab I pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa pendidikan anak usia

dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Yuliana, 2013). Anak

yang memiliki kemampuan motorik kasar yang baik maka ia akan memiliki

perkembangan mental yang baik pula, karena anak mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekiarnya sehingga rasa percaya diri anak akan meningkat dan akan

berpengaruh positif pada kemampuan kognitifnya. Unsur utama yang berperan

penting dalam stimulasi perkembangan motorik anak adalah guru dan orang tua.

Guru memberikan stimulasi berupa kegiatan yang melibatkan otot-otot kasar anak di

sekolah sedangkan dirumah orang tua menstimulasi dengan kegiatan yang dilakukan

anak sehari-hari.

Jika kemampuan motorik kasar anak tidak dapat terstimulasi dengan baik maka

akan berakibat pada masalah praxis yaitu keadaan anak selalu melangkah memundur

ketika teman-teman lainnya sedang berbaris. Contoh lainnya dispraksia atau

hambatan perencanaan motorik, hambatanini disebabkan oleh ketergantungan secara


3

penuh antara pemrosesan sensorik dan pengendalian motorik (Tara, 2010). Hal

tersebut akan berdampak pada aktifitas fisik anak dan rasa percaya dirinya.Salah satu

kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik.

Kemampuan motorik kasar adalah proses perkembangan alami untuk anak-anak

(Khairi, 2014) , pada anak-anak tertentu, latihan tidak selalu dapat membantu

memperbaiki kemampuan motoriknya. Sebab ada anak yang memiliki masalah pada

susunan syarafnya sehingga menghambatnya keterampilan motorik tertentu. Ada

beberapa penyebab yang mempengaruhi perkembangan motorik anak yaitu faktor

genetik, kekurangan gizi, pengasuhan serta latar belakang budaya. Perkembangan

motorik terbagi atas dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar

memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat

mereka melompat, memanjat, berlari, menaiki sepeda. Sedangkan motorik halus

memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti menggambar, menulis, menggunting

(Lolita, 2012).

Berdasarkan observasi di PAUD Sinar Harapan peneliti menemukan bahwa

kemampuan motorik kasar (melompat) khususnya pada capaian perkembangan

keseimbangan, kekatan, kelincahan, dan keberanian pada anak. Ketika dilakukan

observasi pada anak kelompok B.1 yang sedang melakukan kegiatan melompat,

kegiatan yangdilakukan yaitu melompat dari ketinggian 30-50 cm menggunakan

meja. Ketika anak melakukan kegiatan melompat, terdapat beberapa anak yang masih

kesulitan untuk melompat dari atas meja dan kursi, akan masih ragu-ragu dalam

melompat, anak masih harus dibantu oleh guru karena anak belum mampu
4

mempertahankan tubuh setelah melakukan lompatan. Kemampuan anak dalam

melompat seharusnya sudah dikuasai sesuai dengan indikator yang dapat

menggerakan badan dan kaki untuk melatih keseimbangan, kekuatan, kelincahan, dan

keberanian

Kondisi halaman PAUD yang tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan

motorik kasar secara outdoor, guru lebih banyak melakukan kegiatan di ruang kelas.

Anak-anak jarang melakukan kegiatan yang dapat melatih keseimbangan, kekuatan,

kelincahan, dan keberaniannya. Oleh karena itu, mengoptimalkan kemampuan

motorik kasar ini diperlukan adanya kegiatan yang sesuai. Berdasarkan wawancara

dengan guru kelompok, upaya yang sudah dilakukan guru untuk meningkatkan

kemampuan fisik motorik kasar anak pada tingkat capaian melatih keseimbangan,

kekuatan, kelincahan, dan keberanian adalah dilakukannya senam bersama setiap hari

rabu, sebelum kegiatan senam dilakukan guru mengajak akan untuk melakukan

gerakan-gerakan berupa pemanasan. Selain itu, ada juga kegiatan-kegiatan lain yang

sudah dilaksanakan seperti berjalan bersama mengelilingi komplek sekitar.

Menurut guru kelompok B.1 PAUD beberapa upaya telah dilakukan, contohnya

seperti kegiatan yang telah disebutkan di atas. Namun masih banyak anak yang

perkembangan motorik kasarnya belum optimal. Menurut pendapat guru

pembelajaran melalui permainan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar

anak karena dengan permainan anak-anak dapat mengekspresikan gerakan

menggunakan otot- otot kasarnya dengan bebas namun belum pernah menerapkan

permainan lompat tali.


5

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak bisa hanya menekankan pada

peningkatan kemampuan akademis anak saja seperti baca, tulis dan berhitung

(calistung). Namun perlu juga diberikan rangsangan melalui permainan-permainan

Anak usia dini merupakan usia bermain sehingga bermain sambil belajar itu sangat

dibutuhkan anak, agar anak tidak terbebani dan merasa senang dalam mengikuti

proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti menerapkan salah satu permainan yang

menyenangkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik

kasar (melompat) anak yaitu menggunakan permainan lompat tali, karena permainan

lompat tali merupakan hasil budaya yang sangat berpengaruh pada perkembangan

anak, terutama pada perkembangan motorikkasarnya.

Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu dilakukan kajian secara lebih

dalam tentang “Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

Melalui Permainan Lompat Tali (Studi Kasus PAUD Sinar Harapan)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti

merumuskan masalah yang merupakan objek pembahasan dalam penelitian. Adapun

rumusan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana permainan lompat tali dapat

meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun (Studi Kasus PAUD

Sinar Harapan)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah : Untuk mengetahui Untuk

mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 (Studi
6

Kasus PAUD Sinar Harapan).

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan diatas maka penulis mengharapkan dari hasil penelitian

ini dapat berguna untuk pihak yang membutuhkan adapun kegunaan yang diharapkan

sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran serta dapat menambah

pengetahuan, pemahaman, dan wawasan mengenai strategi guru dalam meningkatkan

motorik kasar di PAUD Sinar Harapan melalui permainan lompat tali.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka

memecahkan masalah yang ada di sebagian sekolah khususnya guru.

b. Bagi Pendidik

Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan

pendidik dalam pengembangan keterampilan motorik kasar anak dan

Meningkatkan kreatifitas pendidik melalui pembelajaran dengan kegiatan

permainan lompat tali.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pembelajaran bagi peneliti

untuk mengembangkan pengetahuan serta pemahaman yang dimiliki agar

mampu menjadi pendidik yang profesional dimasa yang akan datang.


7

Anda mungkin juga menyukai