DISUSUN OLEH
ADI SAPUTRA WIJAYA
220010019
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
TAHUN 2022
A. Tujuan Pengamatan
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Motorik Kasar
Motorik kasar adalah gerakan yang menekankan koordinasi tubuh pada gerakan otot-
otot besar seperti melompat, berlari dan berguling. Kemampuan motorik kasar juga dapat
diartikan sebagai kemampuan gerakan tubuh dalam menggunakan otot-otot besar atau
seluruh anggota tubuh motorik kasar agar anak dapat berjalan, duduk, menendang, naik turun
tangga, berlari dan sebagainya.
Berjalan berjinjit,
Berdiri dengan satu kaki,
Melompat dengan satu kaki ataupun dua kaki,
Menggerakkan kaki dan tangan secara bersamaan,
Mengayunkan kaki secara bergantian serta tidak bisa membedakan antara
Gerakan ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut, antara lain:
Hereditas atau keturunan (sistem saraf, kondisi fisik, bakat dan potensi),
Lingkungan pengasuhan (motivasi yang kuat, lingkungan yang kondusif, aspek
psikologis)
Tingkat gizi
Kurang menstimulasi gerakan
Kurangnya Motivasi terhadap anak yang menyebabkan minimnya kepercayaan diri
terhadap anak tersebut.
Ismail (2006: 85) juga menjelaskan bahwa ada beberapa contoh dari motorik
halus yaitu: mengenggam, memasukkan benda ke dalam lubang, membalik halaman atau
lembaran-lembaran buku, meniru membuat garis, menggambar, melipat, menggunting,
menempel, merangkai, dan menyusun (permainan yang bersifat membangun).
Setelah memahami konsep teori diatas ternyata dapat diidentifikasi,bahwa ada
beberapa anak usia 5-6 tahun yang belum cakap dalam:
Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan, misalnya; makan, mandi, menyisir rambut,
memasang kancing, mencuci tangan dan melap tangan, mengikat tali sepatu
Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari)
Meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, segitiga)
Menyusun berbagai bentuk dari balok-balok
Membuat lingkaran dan persegi dengan rapi
Faktor internal yaitu karakteristik yng melekat pada individu seperti tipe tubuh, motivasi
ataupun atribut yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Faktor eksternal yaitu tempat diluar individu yang secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi penampilan seseorang, contohnya lingkungan
pembelajaran dan lingkungan sosial budaya.Dari pendapat di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa faktor yang mendorong atau mempengaruhi motorik halus yaitu
genetik berupa kecerdasan IQ yang diturunkan dari keluarganya. Tinggi rendahnya IQ
dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus anak dan mempengaruhi cepat atau
lambatnya rangsangan yang dapat diterima oleh anak. Karakteristik, motivasi, antusias
anak serta lingkungan pun juga bisa menjadi faktor pengaruhi perkembangan motorik
halus anak
Solusi dari masalah tersebut
Mengelompokkan anak dan mendampingi anak disetiap kelompok serta
memudahkan penugasan sampai anak benar-benar mampu dan tidak lambat dalam
menyelesaikan tugasnya.
Memberikan contoh di depan kelas dengan media yang lebih besar dari pada
ukuran badan anak.
Membimbing mulai dari yang termudah secara perlahan.
Anak diajak bermain untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-
objek yang dekat dengan anak sehingga kegiatan akan lebih bermakna.
Memberikan motivasi atau pujian supaya anak lebih antusias menyelesaikan
tugasnya supaya pencapaian keterampilan motorik halus anak bisa lebih optimal
sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Lingkungan belajar yang kondusif
dengan mengerjakan lembar kerja anak yang sering membuat anak merasa
bosan
DAFTAR PUSTAKA