BAB I
PENDAHULUAN
1
2
motorik halus anak usia dalam melipat kertas di Taman Kanak-kanak Tunas
Harapan Kota Solok.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan yang ingin dicapai dan perbaikan pembelajaran ini
adalah:
1. Untuk peneliti meningkatkan kemampuan penulis sebagai guru Taman
Kanak-kanak untuk terus berupaya mencari terobosan guna menemukan
titik masalah dan pemecahanya secara profesional.
2. Untuk anak meningkatkan minat dan kemampuan anak dalam perkembang
motorik halus melaui melipat kertas.
3. Untuk sekolah, menjadi pedoman guru yang lain dalam proses belajar
mengajar khususnya dalam melipat kertas
4. Untuk guru, menggali potensi anak
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi anak
Anak dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam
melipat kertas dengan cara mengenal, mengingat dan berfikir.
2. Bagi Guru
Untuk menambah wawasan bagi guru. Sebagai bahan masukan
tentang proses pembelajaran yang mengupayakan dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak yaitu melipat kertas.
3. Bagi Peneliti
Dapat ‘menunjukan kreativitas penulis dalam mengajar. Juga
meningkatkan keprofesionalan guru Taman Kanak-kanak dan menambah
wawasan tentang metode mengajar unutk anak usia dini.
4. Bagi orang tua, hasil penelitian ini diharapkan dapat memngkatkan
pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang bagaimana cara berfikir
anak usia dini terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal,
mengingat juga berfikir.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
waktu luang dan media pengajaran dan komunikasi dengan anak karena biasa
dilakukan secara bersama-sama. Selain itu melipat kertas juga sangat
fungsional untuk anak dan aktivitas ini memiliki fungsi melatih motorik halus
dalam masa perkembangannya (Maya Hirai, 2010).
Melipat mempunyai tujuan motorik, yaitu melatih ketrampilan dan
motorik halus anak melalui melipat kertas menjadi berbagai bentuk, juga
melatih imanjinasi anak menjadi lebih kreatif.
12
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
12
13
2. Pelaksanan
a. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu “Upaya meningkatkan
kemampuan motorik halus anak usia dini dalam melipat kertas melalui
metode demonstrasi pada anak di TKTunas Harapan Kota Solok
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Perencanaan
a) Menyediakan alat dan bahan untuk permainan dalam kegiatan.
b) Merencanakan waktu pelaksanaan.
c) Mencoba mengunakan berbagai teknik untuk mengunakan alat.
d) Mengamati dan berkomunikasi mematau kemampuan motorik
halus anak
e) Menetapkan media, alat dan teknik.
f) Menyusun serangkaian rencana tindakan menyeluruh yang
akan dilaksanakan.
2) Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan siklus yang telah dilaksanakan
yang dilakukan pada siklus I
15
Siklus I
a) Guru mendemonstrasikan melipat kertas sambil menerangkan
kepada anak.
b) Guru membagikan kertas lipat kepada anak dan memotivasi
anak agr bisa melipat dengan lebih baik.
c) Setiap anak diberi kesempatan memperagakan melipat kertas
d) Guru membagikan dengan menggunakan kertas origami dan
anak mengerjakan dibawah bimbigan guru.
e) Guru mengamati hasil kerja anak dan mencatat hasil yang
dicapai menurut perkembagan kemampuan motorik halus anak.
f) Guru melaksanakan evaluasi tehadap kegiatan melipat kertas
melalui metode demonstrasi dan terhadap hasil yang telah
dicapai serta merancang tindakan berikutnya.
3) Refleksi
Evaluasi terhadap pencapaian yang di peroleh pada siklus I
didasarkan pada kemampuan motorik halus anak dijadikan dasar
perbaikan pada tindakan yang dilakukan pada siklus II
Siklus II
Pelaksanaan siklus II polanya sama dengan siklus I setelah melakukan
perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan evaluasi sebelumnya.
c. Pengamat
Penelitian ini di bantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai
pengamat dengan memberikan penilaian pada lembaran yang telah
disediakan oleh peneliti.
d. Prosedur umum pembelajaran
Adapun prosedur umum pembelajaran yang digunakan adalah:
1) Menjelaskan kegiatan
2) Melaksanakan kegiatan
3) Mengevaluasi kegiatan
3. Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian ini
dipergunakan instrument sebagai berikut:
16
a. Fomat Observassi
Fomat observasi dipergunakan tintuk mengetahui kesesuasian
pelaksanaan tindakan dengan rencana yang disusun sebelumnya.
Tabel. 1. Contoh Fomat Observasi
Penilaian
No Aspek yang Dinilai BB BSH BSB
f % f % f %
1 Anak mampu mengenal seni
melipat kertas
2 Anak mampu menirukan seni
melipat kertas
3 Anak mampu mengkreasikan
seni melipat kertas
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan hasil kemampuan motorik halus anak
yang ditulis guru.
c. Dokumentasi
Merupakan gambar gambar foto kegiatan yang dilakukan anak selama
penelitian.
C. Teknik Analisis Data
1) Analisis observasi
Hasil observasi dianalisis sesuai dengan penelitian di Taman Kanak-
Kanak, yakni dengan mengunakan statistik persentase (%).
2) Analisis Lapangan
Yakni hasil pegamatan guru yang dituangkan dalam lembaran observasi.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
18
Perumusan Masalah:
Apakah dengan melipat kertas melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak melalui melipat kertas
melalui metode demonstrasi di TK Tunas Harapan Kota Solok Solok.
19
RPPH
SKENARIO PERBAIKAN
Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru mendemonstrasikan melipat kertas sambil menerangkan kepada
anak.
b. Guru membagikan kertas lipat kepada anak dan memotivasi anak agar
bisa melipat dengan lebih baik.
c. Guru memperlihatkan melipat kertas serbet dan gelas
d. Setelah itu anak diminta untuk menirukan lagi kegiatan yang akan
dilakukan yaitu melipas kertas serbet dan gelas
e. Guru membimbing anak dalam melipat kertas serbet dan gelas
f. Guru memeriksa hasil kegiatan anak
C. Kegiatan Pengembangan III (penutup)
Judul Kegiatan : Membaca iqra, Tanya jawab
Penggelolaan Kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja seperti biasa
2. Pengoranisasian: Anak-anak duduk dikursinya masing-masing
Langkah-langkah:
1. Guru meminta anak untuk membaca iqra
2. Guru membantu anak dalam membaca iqra
3. Guru menanya kegiatan anak hari ini
21
LEMBAR REFLEKSI I
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
Siklus : II (Dua)
TemalSub Tema : Kebutuhanku/Pakaian
Kelompok : B
Tanggal : 15 s. d 20 Oktober 2018
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
melipat kertas melalui metode demonstrasi di TK Tunas
Harapan
Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakakan dapat didentifikasikan
beberapa Masalah yang dihadapi Pada tahap rasa tanggung jawab anak di TK
Tunas Harapan sebagai berikut:
a. Anak kurang semangat dalam melakukan kegiatan melipat karena lebih
rumit dan membutuhkan kesabaran
b. Kegiatan pengembangan motorik halus anak terasa agak memberatkan
bagi anak
c. Hasil karya anak tidak sesuai dengan harapan guru
Analisis Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan anak dalam melipat kertas melalui metode demonstrasi untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak masih kurang
perkembangannya.
Dari permasalahan yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kegiatan
yang dilaksanakan guru kurang menarik bagi anak, untuk itu upaya
peningkatan kemampuan motorik halus anak dapat diatasi dengan
menggunakan berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus anak.
Perumusan Masalah:
Apakah dengan melipat kertas melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak melalui melipat kertas
melalui metode demonstrasi di TK Tunas Harapan Kota Solok Solok.
23
RPPH
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
melipat kertas melalui metode demonstrasi
Siklus Ke : II
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Oktober 2018
LEMBAR REFLEKSI 2
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
B. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan penelitian pada
kondisi awal yang dilakukan terlebih dahulu dengan observasi tentang
kemampuan motorik halus anak dikelompok B di TK Tunas Harapan Kota
Solok dalam hal ini peneliti mengamati bahwa kemampuan motorik halus
anak masih sangat rendah, anak masih belum dapat mengenal berbagai
kegiatan dengan baik. Hal ini dapat disebabkan karena kurang menariknya
media dan metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran
sehingga anak tidak tertarik untuk mengikutnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terlihat bahwa
kemampuan motorik halus pada anak di TK Tunas Harapan Kota Solok
sangat rendah. Hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan kegiatan
penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak TK Tunas Harapan melalui melipat kertas melalui metode
demonstrasi
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan I
dilakasanakan hari Kemampuan motorik halus 1 Oktober 2018.
Kegiatannya terdiri dari skenario perbaikan, RPPH perbaikan, serta
refleksi pelaksanan perbaikan dan keberhasilan maupun kegagalannya.
1) Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan pada hari (pertama)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak
melalui melipat kertas melalui metode
demonstrasi
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Kemampuan motorik halus anak, 1 Oktober
2018
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a) Kegiatan pengembangan:
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan
di dalam ruangan terfokus pada kemampuan motorik halus anak.
27
Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan melipat kertas
serbet dan melipat kertas gelas serta menghubungkan cara
melipat serbet dan gelas menggunakan dengan
menggunakan kertas origami melalui metode demonstrasi
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus I pada hari Kemampuan motorik
halus 01 Oktober 2018. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak melakukan kegiatan menyhusun kata serbet dan gelas
b. Anak melakukan kegiatan melipat kertas serbet dan gelas
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui
melipat kertas melalui metode demonstrasi adalah kegiatan anak
belum meningkat sebelumnya. Ketertarikan anak mulai terlihat
akan tetapi ada beberapa anak belum mampu melipat serbet dan
gelas dengan rapi.
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhaap anak,
tentyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam melipat
kertas serbet dan gelas peneliti melanjutkan kepertemuan kedua.
Sebelum melanjutkan ke pertemuan kedua, terlebih dahulu
penetiti mengevaluasi kegiatan yang harus diperbaiki agar terjadi
29
Observasi
Hasil observasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak
melalui melipat kertas melalui metode demonstrasi sudah mulai
meningkat.
Refleksi
Dalam penyediaan alat dan sumber belajar sudah sangat
baik, dan setelah direnungkan dan kelima pertemuan diatas
ternyata dalam kegiatan kemampuan motorik halus anak dalam
melipat kertas melalui metode demonstrasi di TK Tunas Harapan
Kota Solok belum mencapai target yang ditentukan, maka peneliti
perlu melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II
3. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I masih ada beberapa hal
yang perlu dilakukan perbaikan, atas dasar itu peneliti akan melajutkan
pada siklus ke II.
Siklus II dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan 1
dilaksanakan pada hari Selasa, 15 oktober sampai dengan hari
Kemampuan motorik halus 19 Oktober 2018 Kegiatannya terdiri dari
skenario, perbaikan, RKH perbaikan, serta refleksi pelaksanaan perbaikan.
1) Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan pada hari (pertama)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak
melalui melipat kertas melalui metode
demonstrasi
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Kemampuan motorik halus anak, 15 Oktober
2018
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a) Kegiatan pengembangan:
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan
di dalam ruangan terfokus pada kemampuan motorik halus anak.
33
Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan melipat kertas
baju dan topi dan melipat kertas baju dan topi serta
menghubungkan cara metode melipat kertas melalui
metode demonstrasi
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus I pada hari Kemampuan motorik
halus 15 Oktober 2018. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak mampu mengenal seni melipat serbet dan gelas
b. Anak mampu menirukan seni melipat serbet dan gelas
c. Anak mampu mengrekasikan seni melipat serbet dan gelas
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam
melipat kertas melalui metode demonstrasi adalah kegiatan anak
belum meningkat sebelumnya. Ketertarikan anak mulai terlihat
akan tetapi ada beberapa anak belum mampu melipat kertas baju
dan topi dengan seutuhnya.
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhaap anak,
tentyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam melipat
kertas baju dan topi peneliti melanjutkan kepertemuan kedua.
35
Observasi
Hasil observasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak
melalui melipat kertas melalui metode demonstrasi sudah mulai
meningkat.
Refleksi
Dalam penyediaan alat dan sumber belajar sudah sangat
baik, dan setelah direnungkan dan kelima pertemuan diatas
ternyata dalam kegiatan kemampuan motorik halus anak melalui
melipat kertas melalui metode demonstrasi di TK Tunas Harapan
Kota Solok belum mencapai target yang ditentukan, maka peneliti
perlu melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II
C. Pembahasan dari Setiap Siklus
1. Deskripsi Siklus I
Penelitian Siklus I ini dilaksanakan 5 (lima) kali pertemuaan,
Pertemuan pertama pada tanggal 01 Oktober 2018, pertemuan kedua pada
tanggal 02 Oktober 2018, pertemuan ketiga pada tanggal 03 Oktober
2018, pertemuan ke empat pada tanggal 04 Oktober 2018, pertemuan ke
lima 05 Oktober 2018, kemudian pada tanggal 08 Oktober 2018 peneliti
melakukan refleksi siklus I dan pada tanggal 09 Oktober 2018 peneliti
melakukan penyusunan rencana Siklus II
Tabel hasil penelitian Siklus I
Penilaian I Penilaian II Penilaian III Penilaian IV Penilaian V
No. Aspek yang diamati BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB
f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f %
1 Anak Mampu
mengenal seni melipat 12 55 6 27 4 18 10 45 7 32 5 23 7 32 9 41 6 27 5 23 10 45 7 32 3 14 10 45 9 41
kertas
2 Anak mampu
menirukan seni melipat 11 50 8 36 3 14 9 41 9 41 4 18 8 36 9 41 5 23 6 27 10 45 6 27 4 18 11 50 7 32
kertas
3 Anak mampu
mengkreasikan seni 13 59 7 32 2 9 11 50 8 36 3 14 9 41 8 36 5 23 7 32 9 41 6 27 4 18 10 45 8 36
melipat kertas
c. Pertemuan III :
Pada pertemuan III tanggal 17 Oktober 2018 peneliti
melakukan kegiatan, mendemonstrasikan seni melipat kertas baju dan
topi secara berkelompok dimana terlihat perkembangan anak dalam
melipat yaitu Yang mampu mengenal seni melipat kertas, 14 orang
Berkembang Sangat Baik, 8 orang yang Berkembang Sesuai Harapan,
0 yang Belum Berkembang. Yang mampu menirukan seni melipat
kertas, 13 orang Berkembang Sangat Baik, 8 orang yang Berkembang
Sesuai Harapan, 1 orang yang Belum Berkembang.Yang mampu
mengkresikan seni melipat kertas, 12 Orang Berkembang Sangat Baik,
10 Orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 0 yang Belum
Berkembang.
d. Pertemuan IV
Pertemuan ke IV pada tanggal 18 Oktober 2018, peneliti
melakukan melipat kertas melalui metode demonstrasi dengan
mengkresikan seni melipat kertas secara individu dan kelompok. Yang
mampu mengenal seni melipat kertas, 16 orang Berkembang Sangat
Baik, 6 orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 0 orang yang Belum
Berkembang.Yang mampu menirukan seni melipat kertas, 15 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai Harapan,
0 yang Belum Berkembang.Yang mampu mengkresikan seni melipat
kertas, 14 orang Berkembang Sangat Baik, 8 orang yang Berkembang
Sesuai Harapan, 0 yang Belum Berkembang.
e. Pertemuan V
Petemuan ke V ini dilakukan 19 Oktober 2018, kegiatan
melipat kertas melalui metode demonstrasi yang dilakukan adalah
dengan menirukan seni melipat kertas (Baju dan topi) dan
mengkresikan seni melipat Baju dan topi dengan menggunakan kertas
origami. Dikegiatan inti lain melipat kertas melalui metode
demonstrasi.
Melihat hasil dan kegiatan menyebutkan dengan hasil Yang
mampu mengenal seni melipat kertas, 19 orang Berkembang Sangat
44
melipat kertas melalui metode demonstrasi yang berbeda pada tiap siklusnya.
Diantaranya dengan metode yang lebih bervariasi dan lebih komplek. Semua ini
karena kreasi dan apresiasi serta penjelasan mamfaat kegiatan yang membuat anak
lebih mengerti dan menyukai kegiatan ini.
Hal ini dapat dilihat pada penilaian kemampuan anak yang Berkembang
Sangat Baik pada aspek melipat kertas melalui metode demonstrasi pada aspek
mengenal seni melipat kertas pada pertemuan I hasilnya 50%, pertemuai II hasil
55%, pertemuan III hasilnya 64%, pertemuan IV hasilnya +73%, pertemuan V
hasilnya 86%. Adapun pada aspek menirukan seni melipat kertas pertemuan I
hasilnya 41%, pertemuan II hasil 50%, pertemuan III hasilnya 59%, pertemuan IV
hasilnya 68%, pertemuan V hasilnya 82%. Sedangkan untuk mampu
mengkreasikan seni melipat kertas melalui metode demonstrasi pertemuan I
hasilnya 45%, pertemuan II hasil 50%, pertemuan III hasilnya 55%, pertemuan IV
hasilnya 64%, pertemuan V hasilnya 82%.
Peningkatan kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan melipat
kertas melalui metode demonstrasi yang dilakukan dengan berbagai cara pada
Siklus II. peneliti merasa telah sesuai dengan peneliti harapkan, pada aspek
penilaian (pengenalan, menirukan, dan menirukan seni melipat kertas)
Alhamdulilah secara umum mengalami peningkatan seperti dapat dilihat pada
pertemuan kelima, dari aspek yang di nilai semuanya mencapai rata rata 80%.
Kegiatan melipat kertas melalui metode demonstrasi melalui tema
Kebutuhanku, dengan seni melipat “Serbet dan gelas”, dan Tema Kebutuhanku
“Baju dan topi” dengan menggunakan kertas origami merupakan kegiatan yang
diberikan untuk mematangkan kemampuan motorik halus anak, melatih
konsentrasi, melatih kesabaran dan melatih emosional anak, sehingga mereka bisa
belajar mengendalikan emosi dan kesabaran agar lebih tenang dan mampu
berkonsentrasidan itu terbukti dan hasil penelitian tindakan kelas diatas.
Kegiatan melipat kertas yang diberikan mampu mematangkan kemampuan
motorik halus, emosional dan mengembangkan kreatifitas anak, Kegiatan ini
dapat meningkatkan peluang bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya
dengan ikut serta menentukan dalam melipat kertas melalui metode demonstrasi
tersebut.
46
BAB V
SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
1. Gambaran peningkatan kemampuan motorik halus anak TK Tunas
Harapan Kota Solok melalui kegiatan melipat kertas melalui metode
demonstrasi pada siklus I, belum signifikan, baru mencapai hasil rata 40%,
hal ini disebabkan kegiatan melipat kertas melalui metode demonstrasi,
kurang disukai anak karena cara pengenalan masih kurang begitu menarik
bagi anak-anak, variasi seni melipat yang digunakan masih kurang
bervariasi.
2. Kegiatan melipat kertas melalui metode demonstrasi pada siklus II
mengalami peningkatan yang signifikan, ini dapat dilihat dan hasil
pertemuan kelima, anak Berkembang Sangat Baik mencapai 80% hal ini
disebabkan karena melipat kertas melalui metode demonstrasi mulai
disenangi, pemahaman yang diberikan sudah mulai bervariasi sehingga
dapat menarik perhatian dan minat anak-anak.
3. Kegiatan melipat kertas melalui metode demonstrasi merupakan kegiatan
yang imajintif dan sangat baik dalam menggali dan mengembangkan
kemampuan anak, khususnya kemampuan motorik halus anak di TK
Tunas Harapan Kota Solok.
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Pendidikan
Melihat begitu besar peningkatan kretifitas seni anak dengan
menggunakan teknik melipat kertas maka hendaknya pendidik lebih sering
mengenalkan dan memberikan kegiatan tersebut. ini bertujuan agar
perkembangan kreatifitas seni, motorik halus, dan kognitif anak dapat
berkembang lebih optimal.
2. Orang tua
Orang tua dapat membantu meningkatkan kreatifitas anak melalui
kegiatan seni melipat dirumah.
46
47
3. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini terbatas pada upaya kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan melipat kertas melalui metode demonstrasi saja. Masih masih
banyak faktor serta indikator lain yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan diharapkan pada
peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan variasi dan indikator lain
dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak-anak TK
selanjutnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Pamadhi, hajar & Evan Sukardi. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka.