Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Taman kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan bagi anak usia 46
tahun untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah dasar perkembangan pada usia
awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap serta perilaku anak sepanjang
hidupnya pengembangan motorik pada anak usia dini merupakan bagian dari kebutuhan
yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam melatih otot besar
dan otot kecil anak serta untuk mengkoordinasi tangan dan mata pada anak Pendidikan
Anak Usia Dini pada dasarnya merupakan upaya pemberian stimulasi bimbingan
pengasuhan dan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi-potensi dalam diri
anak sesuai dengan aspek perkembangan anak.
Kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004 menjelaskan Taman kanak-kanak (TK)
adalah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini berada pada jalur formal yang
menyelenggarakan program pendidikan anak usia 4 sampai 6 tahun yang bertujuan
membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik dan psikis yang
meliputi moral dan nilai-nilai agama sosial emosional kognitif bahasa kemandirian seni
dan fisik motorik untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pentingnya pengembangan motorik halus pada anak usia dini. Pengembangan
motorik pada Anak usia dini setiap anak berbeda, demikian pula dengan peranannya
berbeda pula sesuai dengan lingkungan sosial dan kepribadian anak. Pengembangan
motorik pada anak usia dini merupakan bagian dari kebutuhan yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari terutama, dalam melatih otot besar dan otot kecil anak serta
mengkoordinasi tangan dan mata anak. Pengembangan motorik halus juga berfungsi
untuk mendapatkan penerimaan sosial di mana anak-anak diberi kesempatan mencoba
untuk melakukan gerakan motorik yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
anak.
Berdasarkan hasil observasi di TK Mutiara Toar, peneliti menemukan berbagai
fenomena yaitu kurang berkembangnya motorik anak halus ini biasa terlihat kegiatan
sehari-hari maka di sini peneliti mengidentifikasi permasalahan tentang motorik halus
anak dengan kegiatan mengisi pola yang menggunakan daun kering yang berasal dari
alam sehingga peneliti dapat memperbaiki motorik halus anak untuk kedepannya.
Fokus masalah pada penelitian ini adalah kurang berkembangnya motorik halus
anak, kurang bervariasinya kegiatan untuk pengembangan motorik halus anak,
penggunaan media dan sumber belajar yang belum optimal pada Taman Kanak-Kanak
Mutiara Toar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan mengisi pola gambar anak mampu melakukan kegiatan yang
menggunakan motorik halus pada anak usia dini.
Pada usia 5-6 tahun koordinasi motorik halus anak semakin meningkat untuk
memfungsikan gerakan-gerakan otot kecil seperti jaringan tangan dan mata dalam
melakukan suatu aktivitas dengan penuh ketelitian dan kecermatan.
Lerner (dalam Sudono 2002:53) menyatakan bahwa motorik halus merupakan
keterampilan menggunakan media yang koordinasi antara tangan dan mata sehingga
gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik agar keterampilan dasar yang meliputi
membuat garis horizontal (-), garis vertikal (|||) atau garis miring ke kiri (\\\), garis miring
ke kanan (///) atau lingkaran (OOO) dapat ditingkatkan.
Sujiono (2009:07) mengemukakan sejumlah karakteristik anak usia dini sebagai
berikut egosentris cenderung melihat dan memahami suatu dari sudut pandang dan
kepentingan sendiri, anak mengira Dunia ini penuh dengan hal-hal yang menarik dan
menakjubkan anak adalah makhluk social, anak membangun konsep diri melalui
interaksi social.

B. FOKUS PENELITIAN
Fokus penelitian hanya pada motorik halus anak usia dini saja dalam menempel
dengan berbagai media.

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik
halus anak melalui menempel di TK Mutiara Toar dan juga Bagaimana mengisi pola
terhadap pengembangan seni anak usia dini.

D. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah :
 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada lembaga-lembaga
yang menangani Pendidikan Anak Usia Dini ataupun masyarakat umum yang
membutuhkan informasi tentang perkembangan bicara anak metode dan media yang
tepat untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 4-6 tahun
 Manfaat Praktis
Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak baik bagi guru anak
maupun lembaga PAUD.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Motorik
Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh
tubuh, perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian
gerak tubuh. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
aktivitas anak terjadi bahwa kontrol otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak usia dini
yaitu tahap kognitif, asosiatif dan autonomus. Optimalnya pertumbuhan fisik anak
memang sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku sehari-harinya.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian yaitu gerakan motorik
kasar dan motorik halus gerakan motorik kasar adalah gerakan yang membutuhkan
koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Sedangkan gerakan motorik halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-
otot kecil seperti menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.

B. Pengembangan Motorik Halus


Dalam hal perkembangan motorik halus anak-anak dapat dilatih keterampilannya
melalui berbagai aktivitas yang menunjang beberapa kegiatan yang menunjang antara lain
mencoret-coret di kertas yang akan berkembang menjadi coretan benang kusut kemudian
menjadi garis lurus lengkung dan lain-lain.
Sekalipun kematangan motorik mempunyai peranan besar, tetapi tanpa latihan
yang dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik tidak berkembang dengan
pesat.

C. Kegiatan Menempel/ Mengisi Pola


Koordinasi mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak anak.
Beberapa manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan mengisi pola antara lain melatih
motorik halus, kegiatan mengisi pola membuka perekat lalu menempelkan di tempat yang
sudah ditentukan membuat jari jemari anak lebih terlatih.
Melatih koordinasi tangan dan mata serta konsentrasi kegiatan menempel
bermanfaat untuk merangsang Pertumbuhan otak yang lebih maksimal mengingat di usia
ini merupakan masa Pertumbuhan otak yang sangat pesat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan dan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas memperdalam pemahaman terhadap kondisi dimana praktek pembelajaran
dilakukan.
Terdapat beberapa bentuk atau model penelitian tindakan yang dikemukakan
oleh para ahli yang menekuni penelitian tindakan penelitian ini menggunakan model
yang digunakan oleh Kemmis dan MC Taggart yang merupakan pengembangan dari
model Kurt Lewin. Kurt Lewin dalam Arikunto (2006:92) mengemukakan model
yang didasarkan atas konsep pokok bahwa pendirian tindakan terdiri atas empat
komponen pokok yaitu :
a. Perencanaan atau Planning
Guru menyiapkan yang dibutuhkan dalam penelitian diantaranya :
1. Pengelolaan kelas untuk kegiatan motorik halus
2. Pengelolaan tempat
3. Pendataan sarana dan prasarana
4. Mempersiapkan media pembelajaran
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data
Data Hasil Pendilitian
Wawancara dengan Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
Guru Pemimpin
Guru menggunakan Pembelajaran Pada kegiatan hari Tertulis dalam
dan memperlihatkan menempel dari ini, salah satu kegiatan harian KB
kertas lipat, lemdan bentuk televise program yang dari penugasan yang
kertas putih sebagai dengan kertas dilakukan adalah diberikan maypritas
media menempel sesuaikan dengan mengembangkan anak bernilai baik
tema, begitu juga kemampuan motorik
dalam kegiatan halus, yakni kegiatan
menempel menempel
menggunakan media
kertas lipat, lem
sebagai media
Guru Metode yang Kegiatan yang Foto kegiatan
mendemontrasikan digunakan dalam dipakai KB ini
cara menempel kegiatan ini adalah adalah model
dengan kertas demonstrasi. Hal ini pembelajaran sentra
dilakukan agar anak
dapat mengetahui
langkah-langkahnya
Anak-anak Dengan kegiatan Sesuai dengan visi Foto kegiatan
mempraktekkan menempel dengan lembaga yaitu
menempel dengan kertas warna , tangguh, sehat,
kertas warna diharapkan cerdas serta ceria
kemampuan motoric
halus anak meingkat
B. Analisis Kritis
Dari data tersebut, kegiatan pengembangan menempel dengan kertas warna
dilakukan di TK Mutiara Toar sudah berjalan sesuai dengan pengembangan motorik halus
yang ada. Metode demonstrasi yang digunakan dalam pegembangan ini juga tepat.
Sehingga anak mampu memahami langkah-langkah dalam menempel dengan kertas
warna, kemampuan guru dalam menyampaikan dan menmenggorganisasikan kelas juga
sudah cukup baik. Terbukti anak antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan
menempel ini.
Kegiatan menempel dengan kertas warna yang diamati pada TK Mutiara Toar
adalah menempel bentuk televisi dan kertas warna. Menempel dengan kertas warna
merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana, anak-anak akan terlatih
kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di TK Mutiara
Toar sudah terprogram dan berjalan dengan baik, kegiatan pembelajaran menggunakan
model Sentra kegiatan memudahkan guru untuk menilai proses kegiatan belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran di TK Mutiara Toar sudah terprogram. Pengembangan
motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya melalui kegiatan menempel dengan
kertas warna. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motrik halus anak,
melatih ketelitian dan kemandirian, serta melatih koordinasi mata dan tangan dan juga
melatih pengenalan warna

B. Saran
Dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan
menempel sebaiknya pendidik lebih banyak variasi media yang digunakan dan
penggunaan yang bervariasi.
Peningkatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel
dengan kertas warna harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak
dan dilakukan secara terpacu dengan pengembangan-pengembangan lainnya.
TUGAS I
ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Tutor : Roza Novita,S.Pd.AUD, M.Pd

Judul : Analisis Kegiatan Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Melalui Menempel Dengan Kertas Warna
Waktu : Kamis, 04 Mei 2023
Tempat Penelitian : TK Mutiara Toar

Disusun Oleh :

NAMA : LOLI MARDIANA


NIM : 856 473 263
PRODI : PG PAUD S1
KODE/UPBJJ : 16/PEKANBARU

UNIVERSITAS TERBUKAN
TAHUN AJARAN 2023

Anda mungkin juga menyukai