BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah melalui kegiatan memasangkan kancing baju dapat
meningkatkan upaya mengatasi anak yang belum bias memegang pensil
dengan benar bagi siswa TK Murtiara Bunda Kalibagor?
2. Bagaimana meningkatkan cara memegang pensil dengan benar melalui
kegiatan memasangkan kancing baju bagi siswa TK Mutiara Bunda
Kalibagor?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan memgang pensil dengan benar
melalui penerapan kegiatan memasangkan kancing baju.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan kemampuan memegang pensil dengan benar
melalui kegiatan memasangkan kancing baju bagi siswa TK
Mutiara Bunda Kalibagor.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan
memegang pensil dengan benar melalui penerapan metode
memasangkan kancing baju bagi siswa TK Mutiara Bunda
Kalibagor.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan tentang
kemampuan memgang pensil dengan benar pada kegiatan motorik halus
anak khususnya.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
memegang pensil dengan benar bagi siswa dalam pembelajaran
motorik halus anak.
b. Bagi guru
1) Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar
yang bisa menumbuhkan ketertarikan dan keaktifan siswa;
2) Dapat memotivasi guru untuk menerapkan metode memasangkan
kancing baju dalam upaya mewujudkan situasi pembelajaran
yang dinamis dan bermakna.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
sekolah tentang model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Cara Memegang pensil dengan
Benar ( Motorik Halus)
Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus
atau sebagian anggota tubuh tertentu (tangan dan jari-jari) dan
dipergunakan untuk mengenal lingkungan.Pengertian motorik halus
menurut Dini P dan Daeng Sari (1996: 72) motorik halus adalah aktifitas
motorik yang melibatkan aktifitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini
menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang
baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan
dalam gerak.
Sedangkan Kartini Kartono (1995: 83) motorik halus adalah
ketangkasan, ketarampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta
penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah.
Selanjutnya Sumantri (2005: 143) mengatakan “bahwa
keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan
sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan. Kontrol
tangan dimulai dari bahu yang menghasilkan gerak yang kasar, menjadi
gerak siku yang baik akhirnya pergerakan tangan dan jari.
Berrdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa motorik
halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang
melibatkan tangn, jari, pergelangan tangan dan jari-jari. Gerakan
mengambil dimulai dari mengambil dengan genggaman seluruh tangan
kemudian menggunakan jari jari untuk melakukan menjumput dengan
jari-jari.
2. Pengertian Memasang Kancing Baju
Sebagai Media Pembelajaran
6
otot halus yang melibatkan tangan dan jari jemari serta pergelangan tangan.
Sementara itu media pembelajaran merupakan peralatan pembawa pesan
(wahana) dari pesan yang oleh sumber (guru) yang ingin di teruskan kepada
penerima pesan (murid). Hal ini tampak dalam kegiatan memasangkan
kancing baju untuk meningkatkan kemampuan memegang pensil dengan
benar.
B. Kerangka Berfikir
SIKLUS I :
Menggunakan Memanfaatkan
TINDAKAN metode metode
memasangkan memasangkan
kancing baju dalam kancing baju
pembelajaran dengan cara praktek
motoric halus memakai baju
SIKLUS II :
Memanfaatkan
metode
memasangkan
Diduga penggunaan
kancing baju dengan
metode memasangkan
cara mencocok baju
KONDISI kancing baju akan
AKHIR meningkatkan prestasi
belajar anak
C. Hipotesis Tindakan
“Metode memasangkan kancing baju dapat meningkatkan kemampuan
memegang pensil dengan benar pada siswa TK Mutiara Bunda semester II
tahun pelajaran 2019-2020”.
10
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B Taman
Kanak-kanak Mutiara Bunda Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas,
dengan jumlah siswa sebanyak 17 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki
dan 8 anak perempuan.
2. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Mutiara
Bunda, yang berlokasi di Perumahan Bukit Kalibagor Indah Rt 05 Rw 07
Desa Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun
Pelajaran 2019-2020 dari siklus I pada tanggal 27 dan 29 April 2020 dan
siklus II pada tanggal 4 dan 6 Mei 2020 dan masing-masing siklus
dilaksanakanakan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Siklus I
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Siklus II
10
11
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan PKP
4. Karakteristik Siswa
Karakteristik perkembangan Siswa berbeda-beda kelompok B
Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda dengan rata-rata usia 5-6 tahun
adalah siswa sudah cukup mampu:
a. Menempel;
b. Mengerjakan puzzle (menyusun potongan-potongan gambar);
c. Mencoblos kertas dengan pensil atau spidol;
d. Makin terampil menggunakan jari tangan(mewarnai dengan rapi);
e. Mengancingkan kancing baju;
f. Melipat kertas;
g. Menarik garis lurus, lengkung dan miring;
h. Menggambar dengan gerakan naik turun bersambung (seperti gunung
atau bukit);
i. Mengekspresikan gerakan dengan irama bervariasi.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
1. Kemampuan mengancingkan
baju agak meningkat.
2. Kemampuan mengancingkan
baju meningkat
Gambar 3.1
Tahap-tahap dalam PTK
1. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
1. Menyusun RKH siklus 1;
2. Membuat lembar observasi;
13
b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif, peniliti membagi
anak menjadi tiga kelompok dan peneliti mengenalkan alat
dan bahan yang akan digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan
oleh guru lalu siswa diajak guru untuk menunjukan gambar
yang diminta oleh guru kemudian menghubungkann tulisan
sederhana dengan simbol yang melambangkannya.
Dan kemudian siswa menggambar Kotak menjadi
bentuk baju, memasang kancing baju.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa
yang sudah dilakukan hari ini, menyanyikan lagu “Baju
baru” lalu guru menginformasikan kegiatan untuk esok
hari, berdoa, salam lalu pulang.
c. Pengamatan Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada hari pertama, dan
dan kedua untuk mengevaluasi permasalahan 17 siswa kelompok B
Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda Kalibagor melalui kegiatan
memasang kancing baju dengan cara mengamati keaktifan masing-
masing siswa dalam kegiatan tersebut, untuk dijadikan
pertimbangan dalam mengambil kesimpulan tentang kegiatan
proses pembelajaran
d. Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran memasangkan
kancing baju maka peneliti melakukan pembahasan mengenai hasil
evaluasi dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Setelah selesai melakukan tindakan peneliti menganalisa data
mengenai proses, masalah, hambatan, kekurangan untuk dapat
mengimplementasikan rancangan tindakan selanjutnya. Hasil
15
2. Siklus II
a. Rencana Perbaikan Siklus II
1. Mengadakan diskusi rencana kegiatan antara peneliti dan guru;
2. Menentukan langkah tindakan perbaikan;
3. Mengidentifikasi permasalahan kemampuan memegang pensil
dengan benar untuk memotivasi anak agar bisa meningkatkan
perkembangan motorik halusnya;
4. Menyusun RKH;
5. Membuat lembar observasi;
6. Mempersiapkan media pembelajaran untuk kegiatan mencocok dan
menempel gambar baju.
b) Kegiatan Inti
16
c) Kegiatan Akhir/penutup
17
d. Refleksi Siklus II
Dari data yang diperoleh, analisa dan diketahui semua tujuan
perbaikan pembelajaran telah tercapai sesuai kriteria yang ditetapkan
peneliti.
Berarti upaya perbaikan pembelajaran meningkatkan
kemampuan memegang pensil dengan benar melalui kegiatan
memasangkan kancing baju pada siklus II sudah berhasil.
a. Kegiatan
Kegiatan dengan cara melakukan pengamatan perilaku
pembiasaan anak yang belum optimal.
b. Data dan cara pengumpulannya
Data yang dikumpulkan berupa data tes, artinya data yang
diperoleh dari lembar kerja anak dan juga hasil observasi
BAB IV
19
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan memegang pensil
dengan benar melalui kegiatan memasangkan
kancing baju
Siklus :1
19
20
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan memegang pensil
dengan benar melalui kegiatan memasangkan
kancing baju
Siklus :1
Hari/Tanggal : Rabu/29 April 2020
Hal yang diperbaiki/ :
A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
1. Judul kegiatan : Membaca doa berpakaian
2. Pengelolaan kelas :
a. Penataan ruang : ruang sudah sesuai dengan posisi guru
sebagai sentral
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak duduk
3. Langkah-langkah perbaikan
a. Guru menerangkan tentang doa berpakaian
b. Guru meminta anak untuk menirukannya
B. Kegiatan Pengembangan 2 (inti)
1. Judul kegiatan : Menggambar baju
2. Pengelolaan kelas :
a. Penataan ruang : ruang duduk rapi pada masing –masing
kursi
b. Pengorganisasian anak :
C. Kegiatan Pengembangan 3 (Penutup)
1. Judul kegiatan : Menyanyikan lagu “Baju Baru”
2. Pengelolaan kelas :
a. Penataan ruang :
b. Pengorganisasian anak :
3. Langkah-langkah perbaikan
a. Guru mengamati anak yang aktif
b. Guru menyampaikan pesan moral
22
Kriteria Penilaian
Kegiatan
No Mampu Kurang Mampu Belum Mampu
Pembelajaran
Jml % Jml % Jml %
1 Pra Siklus 5 29 6 35 6 35
2 Siklus 1 8 47 4 23 5 20
8
7
6
5
4 Mampu
3 Kurang Mampu
2
1 Belum Mampu
0
Pra Siklus I
Siklus
d. Refleksi
Setelah pembelajaran pada siklus 1, peneliti bersama observasi
melakukan diskusi membahas pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 1
belum mencapai indikator perbaikan pembelajaran sehingga perbaikan
pembelajaran dilakukan pada siklus ke 2. Berdasarkan analisis data
kemampuan anak yang dicapai pada siklus 1 yaitu anak sangat mampu 8
(47%), anak mampu 4 (23%) dan anak belum mampu 5 (29%) dari 17
25
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi pada kegiatan siklus 1 peneliti kembali
menyusun rencana kegiatan harian (RKH) beserta skenario perbaikan
yang akan dilaksanakan pada kegiatan siklus 2. Peneliti juga
mengadakan diskusi supervisor 2 tentang langkah tindakan lanjutan dari
siklus 1 diantaranya yaitu mengidentifikasi anak agar tidak ragu dan
lebih percaya diri serba lebih mandiri agar perkembangan lebih optimal.
b. Pelaksanan
Kegiatan perbaikan dilaksanakan selama 2 hari dengan jadwal sebagai
berikut :
1. Hari Pertama : Senin, 4 Mei 2020
2. Hari Kedua : Rabu, 6 Mei 2020
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan memegang pensil
dengan benar melalui kegiatan memasang kancing
baju
Siklus :2
Hari/Tanggal : Senin /4 Mei 2020
Hal yang diperbaiki:
A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
1. Judul kegiatan : Mengenal fungsi Pakaian
2. Pengelolaan kelas :
a. Penataan ruang : ruang sudah sesuai dengan posisi guru
sebagai sentral
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak duduk
26
3. Langkah-langkah perbaikan
a. Guru menerangkan macam-macam fungsi pakaian
b. Guru melakukan tanya jawab seputar fungsi pakaian
c. Guru mengamati anak yang aktif
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan memegang pensil
dengan benar melalui kegiatan memasang
kancing baju
Siklus :2
Hari/Tanggal : Rabu/6 mei 2020
Hal yang diperbaiki:
27
c. Observasi
Pada siklus 2 ini pengamatan dilakukan oleh observasi selama
proses pembelajaran berlangsung. Meliputi pelaksanaan dan pengelolaan
29
Kriteria Penilaian
No Tahap Mampu Kurang Mampu Belum Mampu
Jml % Jml % Jml %
1 Siklus 2 14 82 2 11 1 5
Tabel 4.4
Rekapitulasi Penilaian Anak
30
14
12
10
8 Mampu
6 Kurang mampu
Belum Mampu
4
2
0
Siklus II
d. Refleksi
Dari hasil data pengamatan, data dilihat bahwa tujuan perbaikan
pembelajaran telah tercapai sesuai tujuan pembelajaran sebagian anak
sudah akfif dalam pembelajaran. Kekurangan dan kelemahan pada siklus 1
31
dapat disempurnakan dalam siklus 2. Ada anak yang belum mampu, hal
ini disebabkan karena faktor intelegensi yang lamban dalam pembelajaran
dan cenderung kurang mandiri. Guru disini membimbing berulang-ulang
agar dapat mencapai kemampuan yang optimal. Guru harus terus
memotivasi anak dan memberi dorongan kepada anak tersebut.
14
12
10
8 Mampu
6 Kurang Mampu
4 Belum Mampu
2
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.3
Peningkatan kemampuan anak
33
4. Refleksi
Setelah mengamati kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus 1 dan
siklus 2, peneliti bersama observasi mengadakan durasi megenai proses
pembelajaran yang telah dilakukan sesuai dengan data kemampuan anak
didik. Kegiatan pembelajaran ini banyak mengalami peningkatan.
Berdasarkan kegiatan pra siklus, terdapat beberapa temuan tentang
pelaksanaan dan hasil kemampuan anak selama kegiatan perbaikan pada
siklus 1 peningkatan kemampuan memegang pensil dengan benar melalui
kegiatan memasang kancing baju sangat signifikan. Pada siklus 2 pun
mengalami kenaikan peningkatan motifasi dan kemampuan pada aspek
tersebut. Pada kedua siklus tersebut, bagi anak yang belum mampu guru
memberikan motivasi dan bimbingan berulang-ulang
Sebagai fasilitator, guru seharusnya menyediakan lingkungan belajar
yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik, dalam kegiatan yang
menyenangkan dan tidak membebani anak.
Berdasarkan hal tesebut maka penting bagi guru untuk memberikan
kegiatan melalui strategi pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan
tidak membosankan dimana dalam kegiatan ini anak dirangsang untuk
aktif dan mandiri dalam berbagai kegiatan.
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan pengamatan selama mengadakan
perabikan pada pengembangan motorik halus anak kelompok B di TK Mutira
Bunda Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas dengan kegiatan
memasang kancing baju dapat meningkatkan kemampuan prestasi anak yang
dibuktikan adanya peningkatan perbaikan dari pra siklus 1 dan siklus 2
Peningkatan tersebut tampak terlihat lebih baik, yang meliputi:
1. Suasana proses belajar menjadi menyenangkan dan tidak membebani anak
sehingga anak lebih mudah menerima pesan yang disampaikan pada saat
melaksanakan kegiatan;
2. Konsentrasi anak didik yang berpusat pada guru dalam pesan melalui
kegiatan yang berbeda dapat meningkatkan prestasi anak;
3. Anak didik secara keseluruhan dapat mencapai perkembagan yang
diharapkan;
4. Anak didik dapat melaksanakan kegiatan secara aktif dan lebih mandiri.
35
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang saya tulis, saran yang perlu diperhatikan
untuk menindaklanjuti hasil perbaikan pembelajaran, yang perlu diperhatikan
adalah dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan
kegiatan memasang kancing baju masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikkut:
1. Dalam menggunakan kegiatan memasang kancing baju perlu dilaksanakan
35
dengan konsisten untuk menstimulasi kemampuan bidang pengembangan
yang lain;
2. Dalam penggunaan metode hendaknya menggunakan berbagai kegiatan
agar tidak membosankan;
3. Dalam kegiatan memasang kancing baju diharapkan tidak melupakan
pesan utama materi yang akan diajarkan;
4. Walaupun kegiatan memasang kancing baju dapat meningkatkan
kemampuan cara memegang pensil dengan benar tetapi guru diharapkan
lebih kreatif dalam pengembangan kegiatan;
5. Guru diharapkan terus mengikuti perkembangan tentang dunia pendidikan
anak usia dini, sehingga dapat meningkatkan kreatifitas bidang
pengembangan yang lain.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arif S.Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
digilib.unila.ac.id
38