Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1

ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD4504)

NI MADE PARAMITA LARASATI


859033051
121/PGPAUD-S1 (MASUKAN SARJANA)
DENPASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.2
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Pada Kelompok
Bermain PAUD Sai Prema Kumara

Waktu Pelaksanaan : 24 Oktober 2023

Tempat Penelitian : PAUD Sai Prema Kumara Denpasar


BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini merupakan masa usia emas. Dimana seluruh aspek perkembangannya
berkembang pesat pada usia ini.Tugas pendidik dan orang tua adalah mengoptimalkan tumbuh
kembang di semua aspek perkembangannya yang meliputi bahasa, kognitif, fisik motorik, nilai
agama dan moral serta sosial emosional.

Salah satu perkembangan fisik motoric anak yang sering menjadi objek pengamatan di
Lembaga PAUD adalah kemampuan motoric halus anak. Tidak terkecuali anak-anak yang
tergabung di kelas Kelompok Bermain (KB). KB di PAUD Sai Prema Kumara merupakan salah
satu kelompok bermain yang ada di Indonesia. Pendirian KB di PAUD Sai Prema Kumara
merupaka realisasi dari program Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini yang menggalakkan KB
sebagai salah sau bentuk pelayanan Pendidikan anak usia dini pada Masyarakat.

Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi tenaga


pendidik PAUD professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat
inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata
kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di Kelompok Bermain PAUD Sai Prema Kumara
yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu
diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

II. Fokus Penelitian


Setelah diadakan observasi di ruang kelas KB PAUD Sai Prema Kumara maka penelitian
ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Pengembangan Kemampuan
Motorik Halus Anak Melaluli kegiatan Finger Painting".
III. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

a. mengumpulkan data mengenai :


1) alasan pendidik melakukan kegiatan "Finger Painting";
2) tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut;
3) kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut;
b. membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.

IV. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk:

a. memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di KB PAUD Sai Prema


Kumara;
b. melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas;
c. mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD.
BAB II

LANDASAN TEORI

I. Pengertian Pengembangan

Pengembangan anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada
anak sejak usia dini yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan dasar kehidupan tahap berikutnya. Secara umum
pengembangan dilakukan agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran yang optimal dan
maksimal, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran pada
jenjang pendidikan selanjutnya (Musfiroh, 2014).

Secara khusus pengembangan kemampuan di Lembaga PAUD dilakukan agar anak:

a. Dapat berpikir sistematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda


konkrit, gambar atau angka-angka yang terdapat di sekitar anak.
b. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam
kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
c. Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
d. Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan
kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.

Dalam pengembangan harus memperhatikan prinsip-prinsip permainan yaitu:

a. Permainan diberikan secara bertahap.


b. Pengetahuan dan ketrampilan pada permainan jarimatika diberikan secara bertahap
menurut kesukaannya,
c. Melakukan gerakan motorik kasar dengan permainan akan berhasil jika anak anak
diberikan kasempatan berpartisipasi
d. Gerakan motorik kasar dengan bermain membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak ,untuk itu diperlukan alat
peraga/media yang sesuai dengan kebutuhan dan yang menarik bervariasi mudah
digunakan dan tidak membahayakan.
e. Bahasa yang digunakan di dalam permainan juga bahasa yang sederhana seperti
bahasa sehari-hari
f. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir
kegiatan

II. Pengertian Motorik Halus

Santrock (2007:216) mengemukakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan


gerakan yang diatur secara halus. Menggenggam mainan, mengancingkan baju, atau
melakukan apa pun yang memerlukan keterampilan tangan menunjukkan keterampilan
motorik halus. Perkembangan keterampilan motorik halus pada anak mencakup kemampuan
anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan-gerakan otot-otot indah dalam bentuk
koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari jemari (Beaty
dalam Wahyudin dan Agustin, 2012).

Hal yang senada dikemukakan oleh Astria (2015) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot
kecil, seperti jari-jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dan tangan. Keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat
untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik,
menjahit dan lain-lain.

Pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini Pasal 10 dijelaskan bahwa motorik halus mencakup kemampuan dan
kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri
dalam berbagai bentuk.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa kemampuan motorik halus


adalah kemampuan anak dalam menggunakan jari jemari dan tangan yang memerlukan
kecermatan dan koordinasi mata dan tangan.
III. Finger Painting

Melukis biasanya menggunakan alat bantuan seperti kuas atau sejenisnya, sedangkan
pada kegiatan finger painting ini akan akan melukis langsung dengan telapak tangan atau
jari-jari mereka. Menurut Solahuddin dalam Astria (2015), finger painting adalah teknik
melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari jemari atau telapak
tangan.

Kegiatan finger painting ini sangat menyenangkan bagi anak karena mereka bisa
menghasilkan sebuah lukisan dari jari-jari mereka sendiri. Kegiatan ini dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus halus anak yaitu melatih otot-otot jari dan telapak tangan anak,
mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan
menggambar karya-karya yang kreatif. Hal ini senada dengan hasil penelitian Astria (2015)
yang mengungkapkan bahwa melalui kegiatan finger painting ini dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus halus anak usia dini.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

I. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, pimpinan PAUD Sai Prema
Kumara Denpasar.

II. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretatif Yaitu menginterpretasikan data


mengenai fenomena/gejala yang diteliti dilapangan.

III. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi tertentu.
Observasi dalam penelitian dilaksanakan selama satu kali pertemuan selama dua jam
pelajaran yaitu pada tanggal 24 Oktober 2023 mulai pukul 07.00-11.00. Peneltian
menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran finger painting dengan
tema “Imajinasi dan Kreativitasku”.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.Wawancara dilakukan oleh
peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan pimpinan
PAUD Sai Prema Kumara untuk memperoleh tentang pengembangan kemampuan motorik
halus melalui kegiatan finger painting.
3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta
menjelaskan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumentasi digunakan dengan
tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada
hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA

I. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut.
Wawancara Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
dengan Guru pimpinan KB
Guru  Kelas KB kami  Dalam rencana
 PAUD Sai Prema
mencampurkan menerima usia kegiatan tertulis
Kumara merupakan
lem fox dan 3-4 tahun dan bahwa guru
Diawali dengan
pewarna jika di atas usia 4 mempersiapkan
berdirinya TK Sai
makanan sebagai tahun kami alat dan bahan
Prema Kumara yang
bahan finger sarankan untuk yang diperlukan
berkembang pesat dan
painting masuk TK A. untuk
mendapat kepercayaan
 Keistimewaan tinggi dari masyarakat
melakukan
kelas KB kami kegiatan finger
serta meraih berbagai
adalah kami telah painting
prestasi di tingkat
menerapkan daerah maupun di
kurikulum tingkat nasional,
Merdeka di kelas sehingga pada tahun
ini. 2013 ada usulan dari
 Sesuai arahan berbagai pihak agar
yang ada pada yayasan membuka
kurikulum layanan Kelompok
Merdeka, tujuan Bermain Sai Prema
pembelajaran di Kumara. Dengan
KB ini sama adanya layanan
dengan tujuan Kelompok Bermain ini
pembelajaran di maka secara otomatis
kelas TKA. Hal TK Sai Prema Kumara
yang menjadi satuan PAUD
membedakannya karena dalam satu
adalah capaian lembaga sudah
belajarnya. Pada memiliki 2 layanan.
kelas KB
capaian belajar  Pada tahun 2021
siswa “lebih PAUD Sai Prema
diturunkan” Kumara terpilih
dibandingkan sebagai pelaksana
dengan capaian Program Sekolah
belajar anak di Penggerak angkatan 1
Wawancara Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
dengan Guru pimpinan KB
kelas TKA.
(pertama) yang
mendapatkan
pendampingan intesif
dari
Kemendikbudristek
untuk meningkatkan
kualitas layayan PAUD
di satuan agar satuan
bisa menjadi
katalis/perecepatan
perubahan pada
kualitas pendidikan di
Indonesia.
Anak-anak  Referensi yang  Dalam rencana
 ….. Oleh karena itu,
sedang asyik dipergunakan kegiatan anak-
pada tema
melakukan finger untuk menyususn melakukan
“Imajinasiku” ini, anak
painting pada RPPH adalah kegiatan finger
distimulasi dengan
lembaran kertas pedoman painting sesuai
serangkaian kegiatan
manila yang telah kurikulum imajinasi
yang bisa
disiapkan oleh Merdeka yang mereka.
membangkitkan rasa
ibu guru. disusun setiap
ingin tahu dan
tahunnya.
memperkuat
 Untuk aktivitas imajinasinya. Aktivitas
finger painting yang bisa dilakukan,
sendiri dipilih misalnya, mengamati
sebagai salah satu alam semesta,
kegiatan untung mengunjungi
mengembangkan tempattempat yang
kemampuan menarik (museum,
motoric halus pasar, bandara, stasiun,
anak. Kegiatan terminal, perpustakaan,
finger painting ini pameran, galeri, sentra
memerlukan kerajinan, taman,
control yari-jari kantor pos, dll.),
tangtan dan mata menunjukkan karya
juga. Kemudian seni yang kreatif dan
kegiatan ini juga inovatif ataupun
dapat melihat video yang
meningkatkan inspiratif. Melalui
imajinasi mereka serangkaian
yang mereka pembelajaran itu, anak
tuangkan dalam dapat merekayasa dan
lukisan dengan berteknologi dalam
jari ini.
Wawancara Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
dengan Guru pimpinan KB
menciptakan karya
yang inovatif dan
kreatif.
Pada saat anak-  Oleh karena kami
anak melaukan menggunakan
finger painting, kurikulum
guru banyak Merdeka, jadi
memberikan kami lebih
pertanyaan banyak
pemantik yang memberikan
bisa mendorong pertanyaan-
siswa untuk pertanyaan yang
menceritakan memantik siswa
apa imajinasi untuk bisa
mereka yang mengungkapkan
mereka buat saat pendapat mereka
finger painting sendiri. Ini juga
tersebut. menjadi sara
observasi kami
terhadap capaian
belajar siswa yang
kemudian pada
setiap akhir
pembelajaran
akan kami
refleksikan
Kembali dan
menjadi acuan
untuk
pengembangan
siswa selanjutnya.
Guru mendisplay  Dengan 
 Pembelajaran holistik
hasil karya anak- memberikan
integratif
anak dan anak- mereka untuk
mengaplikasikan
anak menceritakan
prinsip-prinsip
menceritakan Kembali hasil
perkembangan anak
kebali karya mereka,
usia dini, melalui
bagaimana kita memberikan
kegiatan bermain yang
proses finger kesempatan
sekaligus merupakan
paining tersebut. kepada mereka
proses belajar bagi
Mereka juga untuk
anak didik. Proses
menceritakan mengeksplorasi
pembelajarannya
setiap gambar imajinasi mereka
menekankan pada
yang mereka dan menceritan
Wawancara Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
dengan Guru pimpinan KB
buat Bersama kepada tema-
aktifitas pembelajaran
tadi. temannya. Peran
berpusat pada anak.
aktif anak-anak
Stimulasi tumbuh
selama kegiatan
kembang anak
berloangsung
dilakukan secara
akanmampu
simultan dan
mengembangkan
berkesinambungan.
kemampuan
Stimulasi mencakup
motoric halus
enam aspek
mereka,
perkembangan yaitu
kemampuan
nilai agama dan moral,
Bahasa mereka,
fisik/motorik, kognitif,
dan juga social
bahasa, sosial
emosialnya.
emosional dan seni.
Pengembangan aspek
perkembangan anak
akan dapat optimal bila
proses pendidikannya
memberikan
kesempatan pada anak
untuk mengalami
secara langsung dalam
proses pembelajaran.

II. Analisis Kritis


Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak melakukan finger painting
merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan motorik halus
anak KB di PAUD Sai Prema Kumara.

Melalui kegiatan finger painting di KB PAUD Sai Prema Kumara diharapkan sebagai
media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan. Finger
painting merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengasah perkembangan motorik halus
anak. Saat anak melukis dengan jari, ia menggunakan otot-otot halus di tangannya untuk
bergerak sehingga seiring waktu otot-otot kecil ini akan lebih kuat. Kemampuan motorik
halus sangat penting karena berpengaruh pada kemampuan belajar anak, seperti menulis,
menggunting, menjiplak, mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, melipat, menarik garis,
dan menggambar.

Perkembangan motorik halus yang terfasilitasi dengan baik, salah satunya lewat finger
painting, juga akan melatih anak jadi lebih mandiri dan percaya diri dalam aktivitas sehari-
harinya. Melukis dengan jari juga bisa melatih koordinasi mata dan tangan, yaitu
kemampuan untuk melakukan aktivitas yang melibatkan kerja mata dan tangan di saat yang
bersamaan.

Finger Painting juga dapat mengasah kreativitas anak. Finger painting adalah cara
yang baik untuk anak bebas berkreasi menuangkan imajinasinya dengan membuat bentuk
dan pola dari berbagai warna. Kemampuan untuk fokus pada proses melukis inilah, dan
bukan pada hasil akhir, memberi anak kesempatan untuk menerima ilmu dengan cara yang
paling sesuai untuk dirinya dan menikmati waktu mereka meskipun tidak memiliki bakat
melukis. Bisa jadi, anak akan melukis gambar atau benda yang disukainya. Ia mungkin akan
membuat finger painting dengan tema binatang, pohon, atau bunga.

Melukis dengan jari adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk mengeksplorasi,
belajar, dan mengembangkan keterampilan sensori mereka. Ketika anak dapat merasakan
tekstur cat yang dingin dan licin serta bereksperimen dengan bagaimana rasanya menyentuh
kertas dengan jari yang basah atau bagaimana rasanya menggerakkan tangan yang licin di
atas kertas, pengalaman-pengalaman ini akan membangun “perpustakaan” sensasi sensori di
dalam otaknya. Keterampilan sensorik itu sendiri adalah fondasi dasar untuk anak belajar
dengan membangun koneksi antar saraf di otak melalui eksplorasi, rasa ingin tahu,
pemecahan masalah, kreativitas, serta mendorong perkembangan keterampilan bahasa dan
motorik.

Saat melukis dengan jari, anak pasti akan memikirkan gambar seperti apa yang akan ia
tuangkan ke kertas gambar. Dengan begitu, mereka akan berkonsentrasi atas apa yang
dilakukannya. Membiasakan anak untuk konsentrasi atau fokus diperlukan agar mereka bisa
menghadapi kesehariannya di masa mendatang. Finger painting juga bagus untuk
menciptakan koordinasi antara tangan dan penglihatannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan
Berdasarkan tabulasi dan analisis data tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut.
a. Finger Painting memiliki banyak manfaat jika dilakukan secara aktif oleh anak.
Finger painting dapat membantu menstimulasi sensori anak, meningkatkan
kreativitas anak, mengembangkan kemampuan motorik halusnya, serta melatih
konsentrasi mereka.
b. Pengembangan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya
dengan kegiatan finger painting.
c. PAUD Sai Prema Kumara terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak
yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam pembelajaran di kelasnya, guru-
guru di PAUD Sai Prema Kumara telah menerapkan prinsip “Merdeka Bermain”
kepada siswa-siswanya. Berdasarkan latar belakang lembaga ini, maka kegiatan
finger painting menjadi salah satu kegiatan yang tepat untuk dilakukan pada siswa
KB.

II. Saran
Pengembangan kemampuan motorik halus pada siswa KB harus benar-benar
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara terpadu dengan
kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Musfiroh, Tadkiroatun. (2014). Pengembangan Kecerdasa Majemuk. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Wahyudin, Uyu & Agustin, Mubiar. , 2012. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini: Panduan
untuk Guru, Tutor, Fasilitator, dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:
Refika Aditama.

Astria, Nina, dkk. 2015. Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik halus Halus. eJournal PG PAUD Universitas
Pendidikan Ganesha Volume 3 No.1 Tahun 2015.
LA
MP
IR
AN
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN

DI KELOMPOK BERMAIN

KELOMPOK BERMAIN : PAUD Sai Prema Kumara

TANGGAL : 24 Oktober 2023

USIA : 3-4 Tahun

Hal-hal Unik/Menarik yang Ada


No Keterangan/Uraian/Pertanyaan
Ditemukan Dalam Ya Tidak
1. Model Pengembangan kegiatan √

2. Penataan Ruangan √ Di dinding kelas banyak ditempeli


dengan hasil karya anak-anak.
Pertanyaan: Mengapa didinding
kelas ditempeli dengan karya
anak-anak?

3. Kegiatan yang dilakukan anak √ Anak-anak melakukan finger


painting secara bebas dan tidak
diwajibkan untuk meniru contoh
dari burunya.
Pertanyaan: Mengapa guru tidak
memberikan contoh lukisan yang
bisa dibuat oleh anak-anak?

4. Alat Peraga Edukatif (APE) yang √ Cat yang dibuat dari lem fox dan
digunakan pewarna makanan.

5. Pengaturan/Pengelompokan Anak √ Anak-anak dibuat duduk


berkeliling sekitar kertas manila
yang dijadikan media finger
painting.

6. Cara Pendidik memimpin kegiatan √ Dari kegiatan pembuka samapai


dengan kegiatan penutip, guru
sangat terstruktur dalam
melakuakan setiap rencana belajar
yang telah dibuat. Guru mencapur
Ada
cat, kemudian anak-anak dengan
Hal-hal Unik/Menarik yang antusias melukis dengan jarinya,
No Keterangan/Uraian/Pertanyaan
Ditemukan Dalam anak-anak mencuci tangan di
westafel, dan kemudian Bersama-
sama bercerita tentang hasil
gambar yang telah mereka buat.
Pertanyaan: mengapa pendidik
menggunakan media lem fox
ditambah pewarna makanan
sebagai media cat nya?
Mengapa anak-anak tidak
diberikan tema tertentu untuk
dilukis?

7. Peran Orangtua Anak √


ISTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU

1. Usia berapa saja yang ada di kelas Kelompok Bermain (KB)?


• Usia 3-4 tahun.
2. Apa Keistimewaan KB Kelas Ibu?
• Kita sudah menggunakan Kurikulum Merdeka dan menjadi pelaksana Program
Sekolah Penggerak. Jadi penerapan di kelas KB juga menyesuaikan dengan arahan
Merdeka Bermain.
3. Bagaimana penyusunan rencana belajar di kelas KB ini?
• Disesuaikan dengan arahan Kurikulum Merdeka, dimana tujuan pembelajarannya
sama dengan kelas TK A, hanya saja capaian pembelajarannya yang sedikit
diturunkan.
4. Referensi apa saja yang digunakan untuk menyusun RPPH?
• Kurikulum Merdeka yang telah disusun setiap tahunnya.
5. Apa saja yang ibu manfaatkan dari referensi tersebut?
• Lebih kepada tujuan pembelajaran dan capaian pembelajarannya kemudian
menjabarkannya melalui RPPH yang diterapkan di kelas.
6. Tadi ada kegiatan finger painting, dan menceritakan hasil karya anak. Apa tujuan dari
kegiatan tersebut?

• Untuk aktivitas finger painting sendiri dipilih sebagai salah satu kegiatan untung
mengembangkan kemampuan motoric halus anak. Kegiatan finger painting ini
memerlukan control jari-jari tangtan dan mata juga. Kemudian kegiatan ini juga dapat
meningkatkan imajinasi mereka yang mereka tuangkan dalam lukisan dengan jari ini.
• Dengan memberikan mereka untuk menceritakan Kembali hasil karya mereka, kita
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi imajinasi mereka dan
menceritan kepada tema-temannya. Peran aktif anak-anak selama kegiatan
berlangsung akanmampu mengembangkan kemampuan motoric halus mereka,
kemampuan Bahasa mereka, dan juga social emosialnya.
7. Apa dasar Ibu untuk melakukan kegiatan tersebut?
• Azas Merdeka Bermain bagi anak-anak. Dimana kegiatan belajar lebih kepada hal
yang menyenangkan, bukan hal yang memberatkan.
8. Ada berapa guru di KB ini?
• Ada 1 guru, dan jika diperlukan ada seorang guru pendamping.
9. Model apa yang dipakai untuk kegiatan belajar KB?
• Kurikulum Merdeka dan Merdeka Bermain.
INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

1. Apakah kelebihan dari PAUD Sai Prema Kumara yang membedakannya dari Lembaga lain?

 PAUD Sai Prema Kumara merupakan Diawali dengan berdirinya TK Sai Prema Kumara
yang berkembang pesat dan mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat serta meraih
berbagai prestasi di tingkat daerah maupun di tingkat nasional, sehingga pada tahun 2013
ada usulan dari berbagai pihak agar yayasan membuka layanan Kelompok Bermain Sai
Prema Kumara. Dengan adanya layanan Kelompok Bermain ini maka secara otomatis TK
Sai Prema Kumara menjadi satuan PAUD karena dalam satu lembaga sudah memiliki 2
layanan.

 Pada tahun 2021 PAUD Sai Prema Kumara terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah
Penggerak angkatan 1 (pertama) yang mendapatkan pendampingan intesif dari
Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas layayan PAUD di satuan agar satuan
bisa menjadi katalis/perecepatan perubahan pada kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Tema yang dilakukan dikelas KB saat ini adalah Imajinasiku. Bagaimanakah tema ini dapat
bermanfaat untuk siswa?
• Pada tema “Imajinasiku” ini, anak distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang bisa
membangkitkan rasa ingin tahu dan memperkuat imajinasinya. Aktivitas yang bisa
dilakukan, misalnya, mengamati alam semesta, mengunjungi tempattempat yang menarik
(museum, pasar, bandara, stasiun, terminal, perpustakaan, pameran, galeri, sentra
kerajinan, taman, kantor pos, dll.), menunjukkan karya seni yang kreatif dan inovatif
ataupun melihat video yang inspiratif. Melalui serangkaian pembelajaran itu, anak dapat
merekayasa dan berteknologi dalam menciptakan karya yang inovatif dan kreatif.

3. Selain Motorik Halus, aspek apa saja yang juga dikembangkan di kelas KB?
• Pembelajaran holistik integratif mengaplikasikan prinsip-prinsip perkembangan anak usia
dini, melalui kegiatan bermain yang sekaligus merupakan proses belajar bagi anak didik.
Proses pembelajarannya menekankan pada aktifitas pembelajaran berpusat pada anak.
Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan secara simultan dan berkesinambungan.
Stimulasi mencakup enam aspek perkembangan yaitu nilai agama dan moral,
fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Pengembangan aspek
perkembangan anak akan dapat optimal bila proses pendidikannya memberikan
kesempatan pada anak untuk mengalami secara langsung dalam proses pembelajaran.
DOKUMENTSI FOTO

Gambar 1. Siswa KB Melakukan kegiatan Finger Painting


Gambar 2. Siswa KB Melakukan kegiatan Finger Painting

Anda mungkin juga menyukai