Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Pada Kelompok
Bermain PAUD Sai Prema Kumara
PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan masa usia emas. Dimana seluruh aspek perkembangannya
berkembang pesat pada usia ini.Tugas pendidik dan orang tua adalah mengoptimalkan tumbuh
kembang di semua aspek perkembangannya yang meliputi bahasa, kognitif, fisik motorik, nilai
agama dan moral serta sosial emosional.
Salah satu perkembangan fisik motoric anak yang sering menjadi objek pengamatan di
Lembaga PAUD adalah kemampuan motoric halus anak. Tidak terkecuali anak-anak yang
tergabung di kelas Kelompok Bermain (KB). KB di PAUD Sai Prema Kumara merupakan salah
satu kelompok bermain yang ada di Indonesia. Pendirian KB di PAUD Sai Prema Kumara
merupaka realisasi dari program Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini yang menggalakkan KB
sebagai salah sau bentuk pelayanan Pendidikan anak usia dini pada Masyarakat.
LANDASAN TEORI
I. Pengertian Pengembangan
Pengembangan anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada
anak sejak usia dini yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan dasar kehidupan tahap berikutnya. Secara umum pengembangan
dilakukan agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran yang optimal dan maksimal,
sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran pada jenjang
pendidikan selanjutnya (Musfiroh, 2014).
Hal yang senada dikemukakan oleh Astria (2015) yang menyatakan bahwa keterampilan
motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil, seperti jari-
jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan.
Keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang
kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.
Pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini Pasal 10 dijelaskan bahwa motorik halus mencakup kemampuan dan kelenturan
menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai
bentuk.
Melukis biasanya menggunakan alat bantuan seperti kuas atau sejenisnya, sedangkan
pada kegiatan finger painting ini akan akan melukis langsung dengan telapak tangan atau jari-
jari mereka. Menurut Solahuddin dalam Astria (2015), finger painting adalah teknik melukis
dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari jemari atau telapak tangan.
Kegiatan finger painting ini sangat menyenangkan bagi anak karena mereka bisa
menghasilkan sebuah lukisan dari jari-jari mereka sendiri. Kegiatan ini dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus halus anak yaitu melatih otot-otot jari dan telapak tangan anak,
mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan menggambar
karya-karya yang kreatif. Hal ini senada dengan hasil penelitian Astria (2015) yang
mengungkapkan bahwa melalui kegiatan finger painting ini dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus halus anak usia dini.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
I. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, pimpinan PAUD Sai Prema
Kumara Denpasar.
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi tertentu. Observasi
dalam penelitian dilaksanakan selama satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran yaitu
pada tanggal 24 Oktober 2023 mulai pukul 07.00-11.00. Peneltian menggunakan teknik
observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran finger painting dengan tema “Imajinasi dan
Kreativitasku”.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.Wawancara dilakukan oleh
peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan pimpinan
PAUD Sai Prema Kumara untuk memperoleh tentang pengembangan kemampuan motorik
halus melalui kegiatan finger painting.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta
menjelaskan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumentasi digunakan dengan
tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada
hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA
I. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut.
Wawancara Wawancara dengan
Observasi dengan Guru Dokumentasi
pimpinan KB
Guru • Kelas KB kami • Dalam rencana
• PAUD Sai Prema
mencampurkan menerima usia kegiatan tertulis
Kumara merupakan
lem fox dan 3-4 tahun dan bahwa guru
Diawali dengan
pewarna jika di atas usia 4 mempersiapkan
berdirinya TK Sai
makanan sebagai tahun kami alat dan bahan
Prema Kumara yang
bahan finger sarankan untuk yang diperlukan
berkembang pesat dan
painting masuk TK A. untuk
mendapat kepercayaan
• Keistimewaan melakukan
tinggi dari masyarakat
kelas KB kami kegiatan finger
serta meraih berbagai
adalah kami telah painting
prestasi di tingkat
menerapkan daerah maupun di
kurikulum tingkat nasional,
Merdeka di kelas sehingga pada tahun
ini. 2013 ada usulan dari
• Sesuai arahan berbagai pihak agar
yang ada pada yayasan membuka
kurikulum layanan Kelompok
Merdeka, tujuan Bermain Sai Prema
pembelajaran di Kumara. Dengan
KB ini sama adanya layanan
dengan tujuan Kelompok Bermain ini
pembelajaran di maka secara otomatis
kelas TKA. Hal TK Sai Prema Kumara
yang menjadi satuan PAUD
membedakannya karena dalam satu
adalah capaian lembaga sudah
belajarnya. Pada memiliki 2 layanan.
kelas KB
capaian belajar • Pada tahun 2021
siswa “lebih PAUD Sai Prema
diturunkan” Kumara terpilih
dibandingkan sebagai pelaksana
dengan capaian Program Sekolah
belajar anak di Penggerak angkatan 1
Wawancara Wawancara dengan
Observasi dengan Guru Dokumentasi
pimpinan KB
kelas TKA. (pertama) yang
mendapatkan
pendampingan intesif
dari
Kemendikbudristek
untuk meningkatkan
kualitas layayan PAUD
di satuan agar satuan
bisa menjadi
katalis/perecepatan
perubahan pada
kualitas pendidikan di
Indonesia.
Anak-anak • Referensi yang • Dalam rencana
• ….. Oleh karena itu,
sedang asyik dipergunakan kegiatan anak-
pada tema
melakukan finger untuk menyususn melakukan
“Imajinasiku” ini, anak
painting pada RPPH adalah kegiatan finger
distimulasi dengan
lembaran kertas pedoman painting sesuai
serangkaian kegiatan
manila yang telah kurikulum imajinasi
yang bisa
disiapkan oleh Merdeka yang mereka.
membangkitkan rasa
ibu guru. disusun setiap
ingin tahu dan
tahunnya.
memperkuat
• Untuk aktivitas imajinasinya. Aktivitas
finger painting yang bisa dilakukan,
sendiri dipilih misalnya, mengamati
sebagai salah satu alam semesta,
kegiatan untung mengunjungi
mengembangkan tempattempat yang
kemampuan menarik (museum,
motoric halus pasar, bandara, stasiun,
anak. Kegiatan terminal, perpustakaan,
finger painting ini pameran, galeri, sentra
memerlukan kerajinan, taman,
control yari-jari kantor pos, dll.),
tangtan dan mata menunjukkan karya
juga. Kemudian seni yang kreatif dan
kegiatan ini juga inovatif ataupun
dapat melihat video yang
meningkatkan inspiratif. Melalui
imajinasi mereka serangkaian
yang mereka pembelajaran itu, anak
tuangkan dalam dapat merekayasa dan
lukisan dengan berteknologi dalam
jari ini. menciptakan karya
Wawancara Wawancara dengan
Observasi dengan Guru Dokumentasi
pimpinan KB
yang inovatif dan
kreatif.
Pada saat anak- • Oleh karena kami
anak melaukan menggunakan
finger painting, kurikulum
guru banyak Merdeka, jadi
memberikan kami lebih banyak
pertanyaan memberikan
pemantik yang pertanyaan-
bisa mendorong pertanyaan yang
siswa untuk memantik siswa
menceritakan untuk bisa
apa imajinasi mengungkapkan
mereka yang pendapat mereka
mereka buat saat sendiri. Ini juga
finger painting menjadi sara
tersebut. observasi kami
terhadap capaian
belajar siswa yang
kemudian pada
setiap akhir
pembelajaran
akan kami
refleksikan
Kembali dan
menjadi acuan
untuk
pengembangan
siswa selanjutnya.
Guru mendisplay • Dengan •
• Pembelajaran holistik
hasil karya anak- memberikan
integratif
anak dan anak- mereka untuk
mengaplikasikan
anak menceritakan
prinsip-prinsip
menceritakan Kembali hasil
perkembangan anak
kebali karya mereka, kita
usia dini, melalui
bagaimana memberikan
kegiatan bermain yang
proses finger kesempatan
sekaligus merupakan
paining tersebut. kepada mereka
proses belajar bagi
Mereka juga untuk
anak didik. Proses
menceritakan mengeksplorasi
pembelajarannya
setiap gambar imajinasi mereka
menekankan pada
yang mereka dan menceritan
aktifitas pembelajaran
buat Bersama kepada tema-
berpusat pada anak.
tadi. temannya. Peran
Stimulasi tumbuh
Wawancara Wawancara dengan
Observasi dengan Guru Dokumentasi
pimpinan KB
aktif anak-anak kembang anak
selama kegiatan dilakukan secara
berloangsung simultan dan
akanmampu berkesinambungan.
mengembangkan Stimulasi mencakup
kemampuan enam aspek
motoric halus perkembangan yaitu
mereka, nilai agama dan moral,
kemampuan fisik/motorik, kognitif,
Bahasa mereka, bahasa, sosial
dan juga social emosional dan seni.
emosialnya. Pengembangan aspek
perkembangan anak
akan dapat optimal bila
proses pendidikannya
memberikan
kesempatan pada anak
untuk mengalami
secara langsung dalam
proses pembelajaran.
Melalui kegiatan finger painting di KB PAUD Sai Prema Kumara diharapkan sebagai
media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan. Finger painting
merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengasah perkembangan motorik halus anak.
Saat anak melukis dengan jari, ia menggunakan otot-otot halus di tangannya untuk bergerak
sehingga seiring waktu otot-otot kecil ini akan lebih kuat. Kemampuan motorik halus sangat
penting karena berpengaruh pada kemampuan belajar anak, seperti menulis, menggunting,
menjiplak, mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, melipat, menarik garis, dan
menggambar.
Perkembangan motorik halus yang terfasilitasi dengan baik, salah satunya lewat finger
painting, juga akan melatih anak jadi lebih mandiri dan percaya diri dalam aktivitas sehari-
harinya. Melukis dengan jari juga bisa melatih koordinasi mata dan tangan, yaitu kemampuan
untuk melakukan aktivitas yang melibatkan kerja mata dan tangan di saat yang bersamaan.
Finger Painting juga dapat mengasah kreativitas anak. Finger painting adalah cara yang
baik untuk anak bebas berkreasi menuangkan imajinasinya dengan membuat bentuk dan pola
dari berbagai warna. Kemampuan untuk fokus pada proses melukis inilah, dan bukan pada
hasil akhir, memberi anak kesempatan untuk menerima ilmu dengan cara yang paling sesuai
untuk dirinya dan menikmati waktu mereka meskipun tidak memiliki bakat melukis. Bisa jadi,
anak akan melukis gambar atau benda yang disukainya. Ia mungkin akan membuat finger
painting dengan tema binatang, pohon, atau bunga.
Melukis dengan jari adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk mengeksplorasi,
belajar, dan mengembangkan keterampilan sensori mereka. Ketika anak dapat merasakan
tekstur cat yang dingin dan licin serta bereksperimen dengan bagaimana rasanya menyentuh
kertas dengan jari yang basah atau bagaimana rasanya menggerakkan tangan yang licin di atas
kertas, pengalaman-pengalaman ini akan membangun “perpustakaan” sensasi sensori di
dalam otaknya. Keterampilan sensorik itu sendiri adalah fondasi dasar untuk anak belajar
dengan membangun koneksi antar saraf di otak melalui eksplorasi, rasa ingin tahu, pemecahan
masalah, kreativitas, serta mendorong perkembangan keterampilan bahasa dan motorik.
Saat melukis dengan jari, anak pasti akan memikirkan gambar seperti apa yang akan ia
tuangkan ke kertas gambar. Dengan begitu, mereka akan berkonsentrasi atas apa yang
dilakukannya. Membiasakan anak untuk konsentrasi atau fokus diperlukan agar mereka bisa
menghadapi kesehariannya di masa mendatang. Finger painting juga bagus untuk
menciptakan koordinasi antara tangan dan penglihatannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Berdasarkan tabulasi dan analisis data tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut.
a. Finger Painting memiliki banyak manfaat jika dilakukan secara aktif oleh anak. Finger
painting dapat membantu menstimulasi sensori anak, meningkatkan kreativitas anak,
mengembangkan kemampuan motorik halusnya, serta melatih konsentrasi mereka.
b. Pengembangan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya dengan
kegiatan finger painting.
c. PAUD Sai Prema Kumara terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak yang
telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam pembelajaran di kelasnya, guru-guru di
PAUD Sai Prema Kumara telah menerapkan prinsip “Merdeka Bermain” kepada
siswa-siswanya. Berdasarkan latar belakang lembaga ini, maka kegiatan finger
painting menjadi salah satu kegiatan yang tepat untuk dilakukan pada siswa KB.
II. Saran
Pengembangan kemampuan motorik halus pada siswa KB harus benar-benar
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara terpadu dengan
kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudin, Uyu & Agustin, Mubiar. , 2012. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini: Panduan
untuk Guru, Tutor, Fasilitator, dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:
Refika Aditama.
Astria, Nina, dkk. 2015. Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik halus Halus. eJournal PG PAUD Universitas
Pendidikan Ganesha Volume 3 No.1 Tahun 2015.
LAMPIRAN
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KELOMPOK BERMAIN
4. Alat Peraga Edukatif (APE) yang √ Cat yang dibuat dari lem fox dan
digunakan pewarna makanan.
• Untuk aktivitas finger painting sendiri dipilih sebagai salah satu kegiatan untung
mengembangkan kemampuan motoric halus anak. Kegiatan finger painting ini memerlukan
control jari-jari tangtan dan mata juga. Kemudian kegiatan ini juga dapat meningkatkan
imajinasi mereka yang mereka tuangkan dalam lukisan dengan jari ini.
• Dengan memberikan mereka untuk menceritakan Kembali hasil karya mereka, kita
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi imajinasi mereka dan
menceritan kepada tema-temannya. Peran aktif anak-anak selama kegiatan
berlangsung akanmampu mengembangkan kemampuan motoric halus mereka,
kemampuan Bahasa mereka, dan juga social emosialnya.
7. Apa dasar Ibu untuk melakukan kegiatan tersebut?
• Azas Merdeka Bermain bagi anak-anak. Dimana kegiatan belajar lebih kepada hal yang
menyenangkan, bukan hal yang memberatkan.
8. Ada berapa guru di KB ini?
• Ada 1 guru, dan jika diperlukan ada seorang guru pendamping.
9. Model apa yang dipakai untuk kegiatan belajar KB?
• Kurikulum Merdeka dan Merdeka Bermain.
INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
1. Apakah kelebihan dari PAUD Sai Prema Kumara yang membedakannya dari Lembaga lain?
• PAUD Sai Prema Kumara merupakan Diawali dengan berdirinya TK Sai Prema Kumara
yang berkembang pesat dan mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat serta meraih
berbagai prestasi di tingkat daerah maupun di tingkat nasional, sehingga pada tahun 2013
ada usulan dari berbagai pihak agar yayasan membuka layanan Kelompok Bermain Sai
Prema Kumara. Dengan adanya layanan Kelompok Bermain ini maka secara otomatis TK
Sai Prema Kumara menjadi satuan PAUD karena dalam satu lembaga sudah memiliki 2
layanan.
• Pada tahun 2021 PAUD Sai Prema Kumara terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah
Penggerak angkatan 1 (pertama) yang mendapatkan pendampingan intesif dari
Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas layayan PAUD di satuan agar satuan bisa
menjadi katalis/perecepatan perubahan pada kualitas pendidikan di Indonesia.
2. Tema yang dilakukan dikelas KB saat ini adalah Imajinasiku. Bagaimanakah tema ini dapat
bermanfaat untuk siswa?
• Pada tema “Imajinasiku” ini, anak distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang bisa
membangkitkan rasa ingin tahu dan memperkuat imajinasinya. Aktivitas yang bisa
dilakukan, misalnya, mengamati alam semesta, mengunjungi tempattempat yang menarik
(museum, pasar, bandara, stasiun, terminal, perpustakaan, pameran, galeri, sentra
kerajinan, taman, kantor pos, dll.), menunjukkan karya seni yang kreatif dan inovatif
ataupun melihat video yang inspiratif. Melalui serangkaian pembelajaran itu, anak dapat
merekayasa dan berteknologi dalam menciptakan karya yang inovatif dan kreatif.
3. Selain Motorik Halus, aspek apa saja yang juga dikembangkan di kelas KB?
• Pembelajaran holistik integratif mengaplikasikan prinsip-prinsip perkembangan anak usia
dini, melalui kegiatan bermain yang sekaligus merupakan proses belajar bagi anak didik.
Proses pembelajarannya menekankan pada aktifitas pembelajaran berpusat pada anak.
Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan secara simultan dan berkesinambungan.
Stimulasi mencakup enam aspek perkembangan yaitu nilai agama dan moral, fisik/motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Pengembangan aspek perkembangan anak akan
dapat optimal bila proses pendidikannya memberikan kesempatan pada anak untuk
mengalami secara langsung dalam proses pembelajaran.
DOKUMENTSI FOTO