Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian        : Analisis  Kegiatan Pengembangan Motorik Halus


melalui Menempel dengan Kertas Lipat di TK Al-
Inayah Kampung Maluang
Waktu Pelaksanaan : 26-28 Oktober 2020
Tempat : TK Al-Inayah
Penelitian      

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penelitian


Usia anak usia dini merupakan masa keemasaan dimana pada masa
lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak.
Perkembangan motorik erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di
otak. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan
otot. Oleh karena itu setiap gerakan yang dilakukan sesederhana apa pun
sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Kemampuan motorik
anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan
yang dapat mereka lakukan.
Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu
daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat
menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol
tangan dan jari-jarinya untuk menggunting, meronce dan melipat.
Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.
Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun
gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Mengingat bahwa pengembangan motorik halus bukanlah merupakan
sesuatu yang mudah, maka kegiatan belajar mengajar haruslah menarik dan
menyenangkan serta memenuhi rasa keingintahuan anak. Maka dari itu
penulis melaksanakan observasi/ pengamatan di TK Al-Inayah pada hari Rabu
tanggal 26-28 oktober 2020 pada kegiatan menempel betuk televisi dengan
kerta lipat, terlihat anak masih antusias pada kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dapat distimulasikan secara berulang-ulang agar
kemampuan anak semakin baik. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan
menempel adalah membangun motivasi dan rasa keingintahuan anak secara
alami tentang menempel.
Pembelajaran yang diselenggarakan di TK Al-Inayah melatarbelakangi
dalam Penelitian dan Analisis Kegiatan  Pengembangan Motorik Halus
Melalui Menempel dengan Kertas Lipat di TK Al-Inayah Tahun Pelajaran
2020/2021.

B.     Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang di atas dan setelah dilakukan observasi
penelitian di TK Al-Inayah, maka penelitian ini terfokus pada
“Pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel dengan
kertas lipat.”

C.    Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan :
1.      Mengumpulkan data mengenai :
a.      Mengetahui kemampuan motorik halus anak TK Al-Inayah dalam
kegiatan menempel dengan kertas lipat.
b.     Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan motorik halus anak
dalam kegiatan menempel dengan kertas lipat.
c.      Untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah
dipelajari dan diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan
pengembangan anak usia dini.
2.      Analisis Kritis
Kegiatan pengembangan menempel dengan kertas lipat sangat
bermanfaat karena dengan adanya kegiatan menempel bentuk televisi
dengan kertas lipat, kemampuan motorik halus anak akan terasah.
Koordinasi mata dan tangannya dapat berkembang. Anak bisa mandiri dan
mempunyai sikap teliti, menghargai hasil karya sendiri dan orang lain.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
a.       Penulis : sebagai masukan dalam menganalisis suatu kegiatan yang
dilakukan anak.
b.      Guru : sebagai masukan dalam kegiatan pengembangan motorik
halus anak dengan pembelajaran menempel dengan kertas lipat.
c.      Orang tua : bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk
menambah wawasan orang tua tentang cara mendidik anak dan
mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan usia anak,
terutama kemampuan motorik halus.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Perkembangan Motorik


Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh
tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan
kematangan syaraf dan otot. Aktivitas anak terjadi di bawah control otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan ketrampilan motorik anak pada usia
dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Optimalnya pertumbuhan fisik
anak memang sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan
menentukan ketrampilannya dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik/ motorik anak akan mempengaruhi
cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan meningkatnya
motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional
dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik
kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar adalah gerakan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, sedangkan gerakan
motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan
dan gerakan pergelangan tangan. Kedua macam gerakan ini sangat dperlukan anak
dikemudian hari. (Bambang Sujiono, dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)
Pada anak usia dini perkembangan motorik kasar dan perkembangan
motorik halus berlangsung sangat pesat. Pada usia tersebut koordinasi mata-tangan
anak semakin baik, bahkan sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk
mengurus dirinya sendiri dengan sedikit pengawasan orang dewasa. Disamping itu ia
mulai dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan pakaian, membuka dan menutup
ritsluiting, memakai sepatu sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu.
Kelenturan tangannya pun semakin baik. Ia mulai dapat menggunakan
tangannya untuk berkreasi. Misalnya, menggunting kertas dengan hasil guntingan yang
lurus, membuat gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk
menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil
dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai semua ini pada tahap yang sama. (Siti Aisyah, dkk, 2010. Perkembangan
dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini)
B.     Pengembangan Motorik Halus
Dalam hal perkembangan motorik halus, anak-anak dapat dilatih
ketrampilannya melalui berbagai aktivitas yang menunjang. Beberapa kegiatan yang
menunjang antara lain mencoret-coret di kertas, yang akan berkembang menjadi
coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus, lengkung, dan seterusnya.
Sekalipun kematangan motorik mempunyai peranan besar, tetapi tanpa latihan yang
dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik tidak berkembang dengan
pesat. (Dra. Mayke Sugianto T, M.Si., Psikologi Perkembangan Anak, 2007: 4.9)
Peran guru dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini
sangatlah penting. Gurulah yang paling menentukan aktivitas fisik dan olahraga yang
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Melalui berbagai
arahan, guru juga dapat menumbuhkan minat anak terhadap olahraga (motorik kasar)
dan motorik halus.
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membantu meningkatkan
ketrampilan motorik ana adalah :
a. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang aman dan memungkinkan
anak melatih ketrampilan motoriknya.
b. Memperlakukan anak dengan sama.
c. Memperkenalkan berbagai jenis ketrampilan motorik pada anak.
d. Meningkatkan kesabaran guru karena anak memiliki jangka.
e. Waktu sendiri dalam menguasai suatu ketrampilan.
f. Memberikan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan perkembangan anak.
g. Guru juga berperan dalam membiasakan anak didiknya untuk memakan
makanan yang bergizi.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai
anak, sedangan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang
akan menjamin anak tidak mengalami cedera dan menyesuaikannya dengan
karakteristik anak usia dini. Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan
metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang
aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan alat yang
dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa
menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. (Bambang Sujiono, dkk.
2010, Metode Pengembagan Fisik)

C.    Kegiatan Menempel


Koordinasi mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak
anak. Beberapa manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan menempel antara
lain :
a. Melatih motorik halus
a. Kegiatan menempel, membuka perekat atau membuka lem lalu
menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat jari jemari
anak jadi lebih terlatih.
b. Melatih koordinasi tangan dan mata serta konsentrasi
a. Kegiatan menempel bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan
otak yang lebih maksimal mengingat di usia ini merupakan masa
pertumbuhan otak yang sangat pesat.
b. Meningkatkan kepercayaan diri
c. Ketika anak berhasil menempel, dia akan melihat hasilnya. Hal ini
merupakan suatu reward positif yang akan meningkatkan
kepercayaan dirinya untuk melakuka kegiatan itu kembali.

c. Lancar menulis
Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan menempel kelak akan
membatu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat
kaku memegang pensil dan yang tulisannya tidak beraturan, bisa jadi
akibat kemampuan motorik halusnya tidak dilatih dengan baik sewaktu
kecil.
d. Ungkapan ekspresi
Menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkkan ekspresi dan
kreativitas anak.
e. Mengasah kognitif
Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menempel akan menstimulus
kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah.

Kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat  yang diamati pada
TK Al-Inayah adalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan
sederhana. Dari kertas lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu
ditempelkan pada kertas putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik
halusnya dengan jari-jarinya memegang lem, mengoles lem, memegang kertas
lipat, menempelkan pada kertas putih. Dengan demikian kegiatan menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat ini dapat mengembangkan kemampuan
motorik halus anak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Subjek Penelitian
1.      Tanggal penelitian      : 26-28 Oktober 2020
2.      Tempat                        : TK Al-Inayah
3.      Subyek                        :
a.       Peserta Didik        : 30 anak, 17 laki-laki dan 13 perempuan
b.      Pendidik                : 4 orang
c.       Kepala sekolah      : 1 orang
B.     Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang
menceritakan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C.    Instrumen Penelitian
1.      Observasi
Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilian perilaku,selain
itu juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga observator berada bersama obyek yang diamati.(Tim PG
PAUD, 2010:5)
2.      Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan seseorng untuk mendapatkan keterangan
atau pendapat tentang sesuatu hal atau masalah (Tim PG PAUD, 2010:9)
3.      Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan alat bantu sebagai dokumen penelitiannya:
a.       Lembar tanya jawab
b.      Lembar observasi
c.       Dokumen-dokumen lain sebagai pendukung
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Wawancara
1. Pemimpin/Kepala
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Kepala
Pemrakarsa
Ijin Pendirian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Berau :
421/066/Kpts/2007
Pendirian
Ijin Opertasional: 421.1/374/Kpts/ 2015
Akta notaries PAUD no. 5 tanggal 8 November 2012
Visi Taqwa, Sehat, Cerdas serta Ceria
1. Menanamkan budi pekeri dan perilaku yang berorientasi pada
pendidikan moral keagamaan.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga anak didik mampu berkembang secara optimal sesuai
tingkat usianya.
Misi 3. Membentuk pribadi yang sehat jasmani dan rohani serta
menggali potensi anak agar mempu mengembangkan
kecerdasan dan berpikir sesuai dengan tingkat usianya.
4. Memberi pelayanan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
tentang AUD.

Tujuan 1. Membekali peserta didik agar menjadi anak yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kreatifitas
anak didik sesuai dengan tingkat usianya.
3. Menyiapkan peserta didik yang mandiri, tangguh, terampil,
aktif dan bertanggungjawab.
Peraturan
penerimaan
siswa
Keunggulan TK Al-Inayahselanjutnya adalah memiliki tim
pengajar yang kompeten di bidangnya, sehingga mampu mendidik
siswa sesuai visi misinya. Semua pengajar akan menyampaikan
materi dengan baik kepada siswa dengan metode yang
menyenangkan sehingga anak-anak tidak merasa terpaksa dan
nyaman dalam belajar. Anak-anak akan dengan senang hati
Keunggulan
melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan oleh pengajar
di KB Terkini
karena semua diberikan dengan contoh langsung.
Semua pengajar telah memiliki pengalaman berhadapan dengan
berbagai karakter anak didik, sehingga bisa menghadapinya dengan
baik. Pengajar berhasil membuat program unggulan terbaik dan
kurikulum materi yang diajarkan dengan tepat sesuai goal akhir
KB Terkini
Jumlah anak 30 anak (usia 4 – 6 tahun)
Jumlah Guru 4 orang
Waktu
07.30-10.30 Wita
Operasional
Jumlah Staff 1 orang
Kendala Yang Perubahan Kondisi Waktu dalam proses belajar mengajar terutama
Dihadapi di masa pandemik

b. Analisis Data
Manajemen Kurikulum dalam Meninggkatkan Mutu Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan observasi penelitian yang peneliti lakukan serta
hasil wawancara dengan Kepala TK Al-Inayah menyatakan bahwa beliau
sudah berusaha melakukan manajemen kurikulum dengan sebaik-baiknya
dalam rangka meningkatkan mutu pembelajran bagi peserta didik. Orang
tua peserta didik dapat memilih pelayanan apa yang mereka inginkan.
Sebagai contoh Taman Kanak-kanak yang mana waktu pembelajarannya
dimulai dari pukul 07.30 s.d 11.00 Wita dan ditambah dengan belajar iqro
lebih kurang 1/2 jam sehingga perserta didik pulang pukul 11.30 Wita.
Layanan pendidikan yang diberikan pada TK Al-Inayah dikelompokkan
berdasarkan tingkatan umur. Yaitu untuk umur 4 s.d 6 tahun.

Dalam melaksanakan layanan pendidikan pada peserta didik yang


diselenggarakan TK Al-Inayah, Kepala TK menyatakan tidak terlampau
banyak mengalami kendala, hanya kendala-kendala kecil yang tentunya
bisa diatasi secara bersama-sama.

A.    Tabulasi Data


Data Hasil Penelitian
Aspek yang Wawancara Dengan
Hasil Observasi Dokumentasi
diteliti Guru
Bahan dan alat Guru menggunakan media kertas lipat, Tertulis dalam
Pembelajaran dan memperlihatkan lem dan kertas putih kegiatan harian
kertas lipat, lem, dan sebagai medianya. KB dari
kertas putih sebagai penugasan yang
media menempel diberikan
mayoritas anak
bernilai baik.
Cara Guru Metode yang Foto kegiatan
mendemostrasikan mendemonstrasikan digunakan dalam
cara menempel dengan kegiatan melipat
kertas lipat menggunakan metode
demonstrasi. Hal ini
dilakukan agar anak
dapat mengetahui
langkah-langkah
secara benar.
Cara melakukan Anak-anak Dengan kegiatan Foto kegiatan
mempraktikkan menempel dengan
menempel dengan kertas lipat ini
kertas lipat diharapkan
kemampuan motorik
halus anak
meningkat, melatih
ketelitian dan
kemandirian anak,
melatih koordinasi
mata dan tangan anak
serta melatih
pengenalan warna

b. Analisis Data
Dalam melaksanakan layanan pendidikan pada peserta didik yang
diselenggarakan TK Al-Inayah, Kepala PAUD menyatakan tidak
terlampau banyak mengalami kendala, hanya kendala-kendala kecil yang
tentunya bisa diatasi secara bersama-sama. Dalam hal ini, guru juga harus
dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika anak
didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan
pembelajran di hentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu
pembelajaran yang lalu. Guru harus menguasai prinsip – prinsip
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan
dan penggunaan metode, keterampilan, menilai hasil belajar, serta
memilih dan meenggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran. Dari
hasil wawancara dengan Guru-guru TK Al-Inayah diketahui bahwa guru-
guru selalu berupaya meninggkatkan kualitas dalam memberikan layanan
kepada peserta didik. Dan mereka mengaku juga berperan dalam
kelompok yang lain, sehingga pengalaman mereka dalam melayani peserta
didik membuat mereka selalu meninggkatkan kualitas.. Selain itu guru
juga bertugas mengelola, tanggung jawab secara keseluruhan guru kepada
semua bentuk layanan yang ada.
Guru-guru TK Al-Inayah berpendapat sama bahwa
pengelompokan layanan yang diberikan pada peserta didik sudah tepat dan
sudah memenuhi standar pengelompokan layanan PAUD yang ditetapkan
Kementerian Pendidikan Nasional, yang dituangkan dalam Permendiknas
No. 58 Tahun 2009. Mereka berpendapat bahwa pengelompokan
didasarkan umur dan peserta didik, dan juga keinginan dan peserta didik
dan orang tua peserta didik, layanan apa yang mereka inginkan.Guru-Guru
TK Al-Inayah juga berpendapat sama, bahwa tidak mendapatkan kendala
yang terlampau berarti dalam melaksanakan layanan kepada peserta didik.
Guru-guru mengaku sangat dekat dengan anak-anak peserta didik, bahkan
untuk kelompok bermain (KB), guru-guru memperlakukan peserta didik
seperti anak sendiri. Hal ini dikarenakan beberapa peserta didik dititipkan
oleh orang tuanya kepada PAUD dan pukul 7.30 Wita pagi sampai dengan
pukul 10.30 Wita.

c. Hasil Pengamatan
a. Prsasarana Out Door
a. Tabulasi Data

No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan


1. Bak air 
2. Bak pasir 
3. Papan luncur 
4. Papan titian 
5. Ayunan 
6. Panjatan 
7. Kuda-kudaan 
b. Analisis Data
Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi, alat permainan diluar
kelas atau outdoor terdapat tujuh alat permainan. Dari sembilan alat tersebut
terdapat alat permainan yang rusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi, jika
dipergunakan lagi akan membahayakan keselamatan anak didik.

B. Prasarana Indoor
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Buku-buku cerita atau 
dongeng
2. Alat-alat peraga atau 
bahan main sebagai
bahan belajar di Sentra
3. Lemari atau rak untuk 
tempat alat main
4. Tape Recorder dan/atau 
VCD Player, beserta
kaset dan/atau VCD
cerita/lagu
5. Papan tulis (white atau 
black board) serta alat
tulisnya
6. Papan flanel dan 
perlengkapanannya
7. Panggung boneka dan 
perangkatnya
8. Papan geometris, puzzle, 
balok, monte untuk
dironce
9. ) Alat untuk bermain 
peran makro dan mikro
10. Alat permainan edukatif 
sederhana
11. Alat permainan untuk 
mendukung mengenal
budaya lokal dan atau
tradisional/daerah
12. Alat-alat untuk memasak 

b. Analisis Data
Data yang didapat dari observasi di dalam kelas, terdapat enam macam alat
peraga untuk pembelajaran sehari-hari. Berdasarkan informasi dari guru, masih
banyak alat peraga di dalam kelas namun alat peraga yang lain tersebut sudah
tidak lengkap sehingga tidak bisa dipergunakan lagi. Berdasarkan dari observasi
peneliti didalam kelas dan diperjelas dengan wawancara dengan guru alat
permainan edukatif terdapat beberapa macam yaitu kartu angka yang terbuat dari
kertas, boneka tangkai terbuat dari kertas dan tangkai bekas es cream, boneka
kotak dari kotak bekas minuman. Pada dasarnya banyak APE buatan guru yang
bisa dibuat namun yang terdapat di TK Al-Inayahhanya tiga macam APE buatan
guru. Berdasarkan observasi langsung dari kelas, terdapat beberapa alat
permainan untuk anak-anak dan semua alat permainan tidak ada yang
membahayakan untuk keselamatan anak-anak. Menurut hasil wawancara dari
guru, alat permainan anak di kelas adalah alat permainan hasil pabrik. Setiap kelas
terdapat dua set setiap alat permainan, alat permainan tesebut sangat membantu
anak dalam melatih kreatif

d. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
1. Administrasi Umum
2. Administrasi Keuangan
3. Administrasi kegiatan
b. Analisis Data

e. Administrasi Kelas
a. Tabulasi data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keterangan
1. Ruang Kantor 
2. Ruang Kepala Sekolah 
3. Ruang Guru 
4. Ruang Tamu 
5. Ruang Belajara 
6. Ruang Kelas 
7. Ruang Perpustakaan 
8. Ruang Penunjang 
9. Dapur 
10. KM/WC Siswadan Gur 
b. Analisis Data
1. Ruang kantor
Ruang kantor berada pada sisi utara ruang kelas. Sebenarnya ruang guru,
ruang kepala sekolah, ruang tamu, dan perpustakaan berada pada satu
ruangan yang sama. Tak ada sekat yang membatasinya. Penataan ruangan
ini disusun sedemikian rupa sehingga terlihat tidak terlalu sesak. Namun
begitu kurang efektif karena fungsi dari masing-masing ruang tidak
berjalan maksimal.
2. Ruang kelas
Ruang kelas ada dua namun dalam proses pembelajaran pendidik hanya
menggunkan salah satu. Hal tersebut terjadi karena untuk memudahkan
pendidik dalam mendidik serta pemantauan.
3. Dapur
TK Al-Inayah mempunyai satu ruang dapur yang berada di sebelah utara
ruang kantor. Ruang dapur ini bersebelahan dengan kamar mandi
sekolah.Dapur yang berukuran tidak terlalu lebar ini digunakan untuk
mempersiapkan konsumsi guru.
4. Kamar mandi
Kamar mandi di TK Al-Inayahberjumlah satu buah. Kamar mandi terletak
di sebelah utara dan bersebelahan dengan tempat parkir. Kamar mandi ini
digunakan oleh seluruh warga sekolah.

f. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi Data
No Tenaga Kerja Ada Tidak Keterangan
1. perencanaan 
2. pengadaan 
3. pengembangan 
4. evaluasi 

b. Analisis Data

Hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengelolaan Tenaga


Kerja di TK Al-Inayah meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan,
dan evaluasi. Perencanaan kebutuhan Tenaga Kerjadi TK Al-Inayah
dilakukan oleh kepala sekolah dengan dibantu koordinator pendidikan.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal (1999:
59) dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Penyelenggaraan PAUD
bahwa pengadaan pegawai baru PAUD di Indonesia bisa dilakukan
melalui dua cara yaitu :
1. Pengadaan pegawai baru bisa dilakukan dengan cara
mengusulkannya kepada Kantor Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Apabila Taman Kanak-kanak diselenggarakan oleh
yayaysan pendidikan yang besar, maka pengadaan pegawai baru
bisa dilakukan dengan cara mengusulkannya kepada yayasannya.
Dikarenakan TK Al-Inayah merupakan lembaga pendidikan yang
dibawahi oleh yayasan, maka dalam perencanaan pengadaan
pegawai/Tenaga Kerja dilakukan sendiri oleh pihak sekolah. Untuk
tahap pengadaan, pihak TK Al-Inayah memiliki standar kualifikasi
akademik bagi setiap calon Tenaga Kerja yaitu minimal SLTA, atau
pernah mengikuti pelatihan pendidikan anak usia dini. Hal ini
sesuai dengan pedoman teknis penyelenggaraan KB/TPA yang
dikeluarkan oleh Depdiknas (2006) bahwa pendidik di KB/TPA
memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat, memiliki
sertifikat atau surat keterangan pernah mengikuti pelatihan
pendidikan anak usia dini. Tenaga Kerjadi TK Al-Inayah sangat
beragam, dari mulai D-III, D-IV, dan tidak sedikit yang S1
kependidikan atau umum, yang terpenting adalah setiap Tenaga
Kerjamengerti tahap perkembangan anak, mencintai dunia anak,
sabar, dan bisa menjadi panutan/teladan bagi anak.
2. Dalam pengembangan kemampuan tenaga pendidik, pihak TK Al-
Inayah mengikutsertakan pendidik pada seminar, workshop, dan
lain sebagainya, selain itu sekolah juga mengadakan pertemuan
mingguan/ FGD (Focus Group Discusion) yang dilakukan secara
rutin. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim Bafadal (1999: 64)
yang mengemukakan bahwa pengembanagan pegawai dapat
diartikan sebagai keseluruhan kegiatan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan semangat kerja pegawai. Dengan tujuan agar
pegawai semakin sempurna dalam menyelesaikan tugasnya.
Evaluasi terhadap Tenaga Kerjadilakukan oleh kepala sekolah
dengan cara mengadakan kunjungan kelas (supervisi) ketika
pendidik melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
B.     Analisis Kritis

Dari data tersebut, kegiatan pengembangan menempel dengan kertas


lipat yang dilakukan di TK Al-Inayah sudah berjalan sesuai dengan
pengembangan motorik halus yang ada. Metode demonstrasi yang digunakan
dalam pengembangan ini juga tepat, sehingga anak mampu memahami langkah-
langkah dalam menempel dengan kertas lipat. Kemampuan guru dalam
menyampaikan dan mengorganisasikan kelas juga sudah cukup baik. Terbukti
anak antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan menempel bentuk televisi
dengan kertas lipat. Kegiatan menempel dengan kertas lipat ini ditujukan dengan
harapan agar kemampuan motorik halus anak meningkat, melatih ketelitian dan
kemandirian anak, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Kegiatan menempel dengan kertas lipat  yang diamati pada TK Al-
Inayahadalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel dengan
kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana. Dari kertas
lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu ditempelkan pada kertas
putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya
memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat, menempelkan pada kertas
putih. Dengan demikian kegiatan menempel dengan kertas lipat ini dapat
mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di TK
Al-Inayah sudah terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi,
kurikulum, perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan
komite sekolah, semuanya mendukung program dan saling membantu dana dari
pusat dan standarisasi dari TK Al-Inayah juga berperan sangat penting untuk
kemajuan kelompok bermain.
Kegiatan pembelajaran menggunakan model sentra kegiatan. Ruang-ruang
sentra tertata dengan rapi dan sehat dengan ventilasi yang baik dan penerangan
baik karena di bagian depan dipasang kaca, jumlah murid standar sehingga
memudahkan guru untuk menilai proses kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pendidik TK Al-Inayah dengan tanya
jawab dan apersepsi terlebih dahulu sebelum kegiatan inti dilaksanakan. Secara
umum, TK Al-Inayah telah melakukan kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan
tersebut telah disusun sedemikian rupa, sehingga mendapatkan hasil yang
optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut :
a. Pengembangan motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya
melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak,
melatih ketelitian dan kemandirian, serta melatih koordinasi mata
dan tangan anak dan melatih pengenalan warna.
b. Kegiatan pembelajaran di TK Al-Inayah sudah terprogram dan
berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi, kurikulum,
perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan
komite sekolah. Semuanya mendukung program dan saling
bersinergi demi untuk kemajuan TK Al-Inayah.
c. Kegiatan pembelajaran di TK Al-Inayah menggunakan model
pembelajaran sentra kegiatan. Pada kegiatan menempel dengan
kertas lipat ini guru menggunakan metode demonstrasi.

B.     Saran
a. Peningkatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan
menempel denga kertas lipat harus benar-benar disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara terpadu dengan
pengembangan-pengembangan lainnya.
b. Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini
melalui kegiatan melipat di TK Al-Inayah sebaiknya pendidik
lebih banyak memperbanyak variasi media yang digunakan dan
penggunaan lem yang bervarriasi, dari lem cair, lem stick, sampai
sticker.
DAFTAR PUSTAKA

Mayke, Sugianto, T,. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas


Terbuka

Siti, Aisyah, dkk,. (2010). Perkembanan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini .Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiono, Bambang, dkk. (2010). Metode Pengembagan Fisik. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Tim PG PAUD, (2010). Analisa Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN 1
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TK/KB/TPA

TK/ KB/ TPA : TK Al-Inayah


TANGGAL    : 26-28 Oktober 2020
Ada
Hal-hal unik/menarik yang
No Y Keterangan/ uraian/ pertanyaan
ditemukan di dalamnya Tidak
a
Ruangan kelas dihiasi  banyak pajangan
1 Penataan ruang 
dan hiasan.
Kegiatan yang dilakukan
2  Bercerita
anak
Alat peraga edukatif (APE)
3  Buku Cerita Bergambar
yang digunakan
 Kegiatan awal secara klasikal
 Kegiatan inti posisi anak duduk
Pengaturan/ membentuk huruf “U”
4 
pengelompokan anak  Makan bekal dan bermain di dalam
kelas
 Penutup secara klasikal
Anak membentuk huruf “U”
Cara pendidik memimpin
5  Pendidik mulai menceritakan isi dari
anak
buku cerita bergambar
Kerja sama orang tua dan pendidik
6 Peran orang tua anak  untuk perkembangan anak baik di
sekolah maupun di rumah.
LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK/GURU

1. Kelompok apa yang ibu asuh di Lembaga ini?


Jawab : Kelompok Bermain

2. Usia berapa anak yang ibu bimbing di kelompok ini?


Jawab : usia 4 - 6 tahun

3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan di Lembaga tempat Ibu


mengajar?
Jawab : Dari program tahunan di masukkan ke program semester,
kemudian dari RPPM ke RPPH.

4. Referensi apa saja yang ibu gunakan dalam penyusunan rencana kegiatan
pembelajaran?
Jawab : Kurikulum K13, STTPA, prosem, dan RPPM.

5. Apa saja manfaat dari referensi yang ibu gunakan dalam penyusunan
rencana kegiatan pembelajaran?
Jawab : Untuk menunjang agar proses pembelajaran di TK ini agar
berjalan sesuai dengan program yang dijalankan.

6. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di lembaga tempat ibu


mengajar?
Jawab : model pembelajaran kelompok.
7. Kenapa ibu menggunakan model pembelajaran kelompok?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami punya
di TK Al-Inayah.

8. Mengapa anak disuruh menceritakan kembali cerita yang sudah


didengarnya dengan bahasa sendiri?
Jawab : Dengan anak-anak menceitakan kembali ceritanya maka anak
akan berlatih untuk menyimak dan mengembangkan kemampuan
berbicara anak.

9. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan


pembelajaran tersebut?
Jawab : Agar perkembangan anak sesuai dengan harapan dan berjalan
dengan optimal.

10. Apakah kegiatan ini harus disesuaikan dengan tema?


Jawab : Iya.

11. Media apa yang digunakan saat kegiatan bercerita?


Jawab : Buku Cerita Bergambar

12. Manfaat apa yang dapat diambil dari kegiatan ini bagi anak?
Jawab : Kemampuan perkembangan bahasa anak dapat meningkat.
LAMPIRAN 3
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
TK AL-INAYAH
1. Siapa yang mendirikan Lembaga yang ibu pimpin ini?
Jawab : Ketua yayasan

2. Apa Visi dan misi di lembaga yang Ibu pimpin?


Jawab :
Visi : Menghasilkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas dan
mandiri.
Misi : Membekali anak didik dengan kemampuan yang berkarakter
dan menanamkan nilai keagamaan.

3. Model pembelajaran apa yang digunakan di lembaga yang Ibu pimpin?


Jawab : Model pembelajaran kelompok.

4. Siapa yang merancang program kegiatan pembelajaran di lembaga


yang ibu pimpin?
Jawab : Kepala Sekolah bersama dengan guru.

5. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di lembaga yang ibu
pimpin?
Jawab : pendidik/guru berjumlah 2 orang dan peserta didik berjumlah
24 orang.
6. Apa dasar pemikiran di TK Al-Inayah diterapkan kegiatan bercerita
dengan buku cerita bergambar?
Jawab : Melalui kegiatan bercerita maka diharapkan kemampuan
berbahasa anak berkembang dengan optimal dengan kata lain kegiatan
ini bertujuan menambah kosa kata anak dan anak dapat berani
mengekspresikan perasaannya lewat cerita.
LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI
KEGIATAN PENGEMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai