Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

ALAT ALAT PENDIDIKAN

OLEH :

NUR FADHILA

1183111137

F REG 2018

MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU: Dra. SORTA SIMANJUNTAK, MS.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena pendidikan
adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan
merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan manusia dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan
tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu
menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi
manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan. Hal ini
sebagaimana dikatakan Sadulloh U. (2009:9) bahwa pendidikan itu merupakan suatu
keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya
dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya sendiri. Manusia pada saat
lahir sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya. Karena itu pendidikan merupakan
bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia.

Penyampaian ilmu atau pesan tersebut membutuhkan adanya alat atau sarana demi
tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau sarana yang dapat menunjang tercapainya suatu
tujuan pendidikan tersebut dinamakan alat pendidikan. Mengingat bahwa alat pendidikan
tersebut begitu penting dalam usaha penyampaian ilmu atau pesan bagi seorang pendidik,
maka pemahaman tentangnya menjadi sangat mendasar bagi seorang pendidik. Dengan
alasan inilah penulis terdorong untuk menulisnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud alat-alat pendidikan?
2. Apa saja bentuk alat pendidikan?
3. Apa saja hal yang harus diperhatikan saat menggunakan alat alat pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian alat-alat pendidikan.
2. Dapat mengetahui bentuk bentuk alat pendidikan.
3. Dapat mengetahui hal hal yang harus diperhatikan saat menggunakan alat
pendidikan.
IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama B. Buku Pembanding

1) Judul Buku: Ilmu Pendidikan Diktat 2018 1) Judul Buku: Ilmu Pendidikan
2) Pengarang: - Prof. Dr. Yusnadi, MS. 2) Pengarang: - Drs. H. Abu Ahmadi
- Dr. Aman Simaremare, S.Psi., MS. - Dra. Nr Uhbiyati
- Dr. Nasrun, MS. 3) Penerbit: PT. Rineka Cipta
- Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd. 4) Tahun Terbit: Juni 1991
- Dr. Sudirman, SE., M.Pd. 5) Kota Terbit: Jakarta
- Dra. Sariana Marbun, M.Pd. 6) Tebal Buku: 309 halaman
- Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd.
3) Penerbit: Halaman Moeka
4) Tahun Terbit: September 2018
5) Kota Terbit: Medan
6) Tebal Buku: 309 halaman
RINGKASAN BUKU

A. Buku Ilmu Pendidikan Diktat 2018


Alat pendidikan merupakan unsur yang penting dalam prose pendidikan anak,
baik dalam pelaksanaan proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun dalam
keluarga atau masyarakat. Tatang (2012) mengartikan alat alat pendidikan yaitu
perangkat atau media yang digunakan untuk pendidikan. Muharram (2009) juga
menjelaskan bahwa alat pendidikan itu ada yang berbentuk material maupun maupun
non material. Ahmadi (1991) menyatakan alat pendidikan memuat kondisi kondisi
yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik serta perbuatan atau situasi
yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dari uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa alat alat pendidikan adalah segala
usaha usaha atau perbuatan perbuatan si pendidik yang ditujukan untuk melaksanakan
tugas mendidik kepada si terdidik dalam mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan.
Penggunaan alat pendidikan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh
pendidik harus memperhatikan hal hal berikut:
1) Tujuan yang hendak di capai dengan alat pendidikan, seperti untuk
mengembangkan dan memelihara perilaku si terdidik.
2) Apa bentuk alat yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
3) Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu, seperti guru, kepala sekolah, orang
tua, atau orang dewasa lainnya.
4) Anak (terdidik) yang mana yang dikenai alat itu, yang dapat dilihat dari tingkat
usia,jenis kelamin, atau kondisi anak.
5) Bagaimana menggunakan alat itu, apakah pendidik melakukannya dengan
konsisten, adil, dan berkesinambungan.
Bentuk Alat Alat Pendidikan
Alat alat atau perangkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang sangat penting sekali,
terutama bagi anak anak usia dini. Pendekatan pembiasaan sangat efektif dalam
menanamkan nilai nilai positif ke dalam diri anak didik, dan sangat efisien dalam
mengubah kebiasaan negatif. Anak perlu dibiasakan pada sesuatu yang baik, lalu
mereka akan mengubah sifat sifat baik menjadi kebiasaan. Menanamkan atau
membentuk kebiasaan pada anak anak tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Oleh sebab itu, dituntut sikap sabar dari pendidik atau orang dewasa
lainnya dalam melatih kebiasaan kebiasan yang baik pada anak.
b) Pengawasan
Dalam mendidik anak, pengawasan penting sekali dilakukan agar anak tidak
berbuat sekehendaknya, anak dapat membedakan yang baik dan yang buruk, dapat
mengetahui mana yang seharusnya dihindari dan dilaksanakan. Seiring dengan
berkembangnya zaman, anak tidak cukup dibebaskan saja sesuai dengan tuntutan
alamnya, melainkan masih membutuhkan pengawasan.
c) Perintah
Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu atau
aturan dari pihak atas yang harus dilakukan. Supaya perintah yang dilancarkan
oleh pendidik dapat ditaati sehingga dapat tercapai apa yang dimaksud, hendaklah
perintah perintah itu bersifat mengajak, atau pendidik turut melakukannya
sehingga lebih ditaati oleh anak anak dan dikerjakan dengan gembira.
d) Larangan
Larangan adalah salah satu alat pendidikan yang sering dilakukan pedidik
kepada anak. Larangan dapat dikatakan lawan dari perintah. Meskipun larangan
yang ditujukan kepada anak bermaksud baik, akan tetapi larangan yang secara
terus menerus dilakukan kepada anak dalam segala aktivitasnya.
e) Penguatan (reinforcement)
Penguatan pada dasarnya merupakan suatu respon yang diberikan oleh
seorang pendidik terhadap perilaku atau perbuatan anak yang dianggap positif.
Tingkah laku yang baik dan benar yang ditampilkan oleh anak perlu dimantapkan
dengan memberikan penguatan agar tingkah laku tersebut dapat terwujudkan
kembali secara tepat. Penguatan dapat dilakukan dengan cara pemberian ganjaran.
Ganjaran yang diterima oleh anak berfungsi sebagai penguatan agar tetap
termotivasi untuk belajar.
f) Hukuman
Sebagaimana yang telah dijelaskan, jika seorang anak menampilkan perilaku
yang dapat diterima, maka akan diberikan ganjaran untuk menguatkan perilaku
tersebut. Namun sebaliknya, jika anak menampilkan perilaku yang tidak dapat
diterima maka pendidik perlu memberikan hukuman dengan maksud agar anak
tidak mengulangi tingkah laku tersebut. Agar tindakan pemberian hukuman itu
berfungsi efektif, hukuman harusnya tidak dilakukan sebagai bentuk pembalasan
dendam terhadap kesalahan dan pelanggaran yang dilaukan oleh anak. Hukuman
yang dberikan harus bernilai pedagogis dengan tujuan memperbaiki tabiat dan
tingkah laku anak, untuk mendidik anak ke arah kebaikan.
g) Pengakuan dan Penghormatan
Pengakuan dan penghormatandalam hubungannya dengan pendidikan
diharapkan terjadi hubungan timbal balik. Pengakuan dan penghormatan timbul
sebagai wujud dari kewibawaan yang tinggi dari anak didik.
h) Kasih Sayang dan Kelembutan
Menurut Prayitno, kasih sayang adalah fitrah kemanusiaan. Mengikuti kaidah
bahwa pendidikan adalah upaya memuliakan manusia, maka situasi pendidikan
hendaklah dikembangkan dengan kasih sayang. Perlakuan yang mencerminkan
kasih sayang dan kelembutan akan diterima oleh anak. Perlakuan seperti itu akan
secara suka rela mendorong peserta didik memberikan pengakuan dan
penghormatan yang wajar dan tinggi kepada pendidik.
i) Keteladanan
Keteladanan adalah sikap hidup yang sangat diperlukan dalam pembangunan
suatu kebersamaan. Keteladanan memilki kekuatan tersendiri dalam hal mengajak
orang lain untuk ikut dalam suatu kegiatan. Keteladanan dalam pendidikan
merupakan alat pendidikan ynag tidak kalah pentingnya dengan alat pendidikan
lainnya. Keteladanan dengan pembiasaan merupakan alat pendidikan yang saling
melengkapi untuk mewujudkan tingkah laku yang sesuai dengan kenormatifan
pendidikan.
B. Buku Ilmu Pendidikan
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah
mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi, dicita citakan dengan tegas, untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan dalam menggunakan alat pendidikan, sudah
ditentukan adanya cita cita yang ingin di capai, dan sudah pula ada tujuan tertentu
untuk mempengaruhi anak didik.
Faktor - Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan sering juga dikenal dengan nama komponen pendidikan,
dan ada lima komponen atau factor pendidikan, yaitu:
a. Tujuan pendidikan
b. Pendidik
c. Anak didik
d. Lingkungan
e. Alat pendidikan
Adapun alat pendidikan menurut Drs. Suwarno dapat dibedakan dari
bermacam macam segi yaitu sebaagai berikut.
1. Alat pendidikan positif dan negative
a. Positif yaitu ditujukan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, seperti
pembiasaan dan pujian.
b. Negative yaitu jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan
mengerjakan sesuatu yang buruk, seperti larangan dan ancaman.
2. Alat pendidikan preventif dan korektif
a. Preventif yaitu jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu
yang tidak baik, seperti pujian dan ganjaran.
b. Korektif yaitu jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar
ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, seperti celaan dan hukuman.
3. Alat pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan
a. Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak anak,
misalnya ganjaran dan pujian.
b. Yang tidak menyenangkan maksudnya yang menimbulkan perasaan tidak
senang pada anak anak, misalnya hukuman dan celaan.
Drs. Madyo Ekosusilo membagi alat pendidikan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Alat pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat alat pengajaran yang berupa
benda benda yang nyata.
2. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat alat pendidikan yang tidak
bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi yang dilakukan
dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksanakan pendidikan.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat alat pendidikan ada yang
bersifat positif yang mengarah agar anak didik mengerjakan hal hal yang baik,
sedangkan alat alat pendidikan yang bersifat negtaif mengarah agar anak didik
tidak mengerjakan hal hal yang buruk.
Penggunaan Alat Pendidikan
Di dalam memilih alat alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat atau
diperhatikan hal hal berikut.
1. Tujuan apakah yang ingin di capai dengan alat itu.
2. Siapakah yang akan menggunakan alat itu.
3. Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
4. Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak yang
pertama tama diperhatikan dalam menimbang penggunaan alat alat pendidikan.
Adapun hal hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi:
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Bakat
4. Perkembangan
5. Alam sekitar
Jenis – Jenis Alat Pendidikan
1. Alat pendidikan pendahuluan
Adalah alat pendidikan yang diterapkan/digunakan bagi anak didik yang telah
mengerti dan menginsyafi arti kewibawaan yang terdiri dari:
a. Keteraturan
b. Kebersihan
c. Ketenangan
d. Pembiasaan
2. Alat Pendidikan yang Sebenarnya
Alat pendidikan yang sebenarnya ini, secara fenomenal logis dapat dibedakan
menjadi lima macam:
a. Memberi perlindungan, yang bertujuan untuk menghalangi anak berbuat sesuatu
yang langsung maupun tidak langsung akan merugikan anak didik.
b. Verstandhouding, yaitu agar anak dapat mengerti tingkah laku orang tuanya
c. Kesamaan arah dalam berbuat dan berpikir, yaitu alat pendidikan yang berupa
percakapan agar anak didik memperoleh penjeassan, pemberitahuan, gambaran,
dan sesuatu akan keadaan.
d. Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan: apabila pendidik dan anak didik
berada dalam pergaulan, maka ini berarti bahwa mereka itu merasa hidup
bersama, merasa ada perpaduan. Hal ini merupakan corak / bentuk azasi, bentuk
pokok dari penghidupan bersama.
e. Pembentukan kemauan, yaitu dapat membentuk anak didik mempunyai
kesangggupan untuk berbuat kesusilaan atas keputusan kemauannya sendiri,
pertanggungjawaban sendiri.
Hukuman Sebagai Alat Pendidikan
Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat pendidikan yang istimewa
kedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya pada siding pengadilan
saja, tetapi diterapkan pada semua bidang, termasuk di bidang pendidikan. Berikut ini
beberapa teori hukuman:
1. Teori menjerakan
2. Teori menaku-nakuti.
3. Teori pembalasan (balas dendam)
4. Teori ganti rugi
5. Teori perbaikan
Kewibawaan Sebagai Alat Pendidikan
Di dalam proses pendidikan, kewibawaan adalah syarat yang ahrus ada pada
pendidik dan harus digunakan dalam proses pendidikan. Tingkat pengakuan terhadap
kewibawaan ada dua tingkat, yaitu:
1. Pengakuan kewibawaan yang pasif, yaitu anak memandang norma-norma yang
disampaikan menyatu dengan yang menyampaikan.
2. Pengakuan kewibawaan yang aktif, yaitu anak memandang bahwa norma itu baik
untuk ditaati.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Buku Ilmu Pendidikan Diktat 2018


Di dalam buku ilmu pendidikan diktat 2018, terdapat kelebihan dan
kekurangan buku. Menurut saya, kelebihan dari buku ini yaitu penggunaan kata
bahasa dalam buku ini mudah dimengerti sehingga mahasiswa atau pembaca lainnya
dapat dengan mudah memhami isi buku tersebut. Di dalam materi / bab tentang alat –
alat pendidikan, penulis menjelaskan satu per satu mengenai bentuk dari alat
pendidikan. Lalu kekurangan dari buku ini adalah, menurut saya terlalu banyak
penjelasan mengenai suatu judul dalam buku ini. Padahal inti sari yang mamuat
penjelasan tersebut sama isinya dengan penjelasan sebelumnya.

B. Buku Ilmu Pendidikan ( Pembanding )


Di dalam buku ilmu pendidikan (pembanding) ini, juga terdapat kelebihan dan
kekurangan. Menurut saya, kelebihan dari buku ini yaitu penggunaan bahasanya
mudah dimengerti dalam penyampaian isi buku tersebut. Lalu penulis juga banyak
menuliskan pendapat para ahli mengenai suatu hal yang memuat dalam buku ini
sehingga mahasiswa atau pembaca lainnya dapat menggabungkan suatu makna dari
bebrapa pendapat ahli yang ada. Kekurangan dari buku pembanding ini adalah penulis
tidak menjelaskan beberapa penjelasan mengenai bentuk bentuk dari alat pendidikan,
sehingga pembaca hanya dapat mengetahui beberapa bagian saja.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Persamaan dari kedua buku tersebut adalah kedua buku tersebut menjelaskan
tentang ilmu pendidikan khususnya pada pembelajaran alat-alat pendidikan. Buku
utama diterbitkan pada tahun 2018 oleh pihak Universitas Negeri Medan yang bekerja
sama dengan penerbit HalamanMoeka. Sedangkan buku kedua atau buku pembanding
diterbitkan pada tahun 1991 yang diterbitkan oleh PT. Rineka Cipta. Buku utama
memberikan penjelasan tentang bentuk bentuk dari alat pendidikan. Sedangkan buku
pembanding lebih menekankan kepada factor factor yang mendasari alat-alat
pendidikan tersebut.

B. Saran
Menyadari bahwa tugas Critical Book Review masih jauh dari sempurna,
maka saya akan selalu menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan
tugas Critical Book Review ini menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengharapkan
saran kepada pembaca atau tanggapan terhadap kesimpulan dari bahasan alat-alat
pendidikan yang telah dijelasakan.

DAFTAR PUSTAKA
-Buku Ilmu Pendidikan Diktat 2018
-Balai Pendidikan Guru, 1960, Ilmu Pendidikan, Bandung Sumber Jaya
-Ki Hajar Dewantara, 1962, Pendidikan, Yogyakarta, Majlis Luhur Persatuan
Taman Siswa.
-Sayid, Th., 1982, Ilmu Mendidik, Surakarta, Fip – UNS.

Anda mungkin juga menyukai