PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena
pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata
lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia. Melalui
pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna”
sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat
mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik
menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka
keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan.
Penyampaian ilmu atau pesan tersebut membutuhkan adanya alat atau sarana
demi tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau sarana yang dapat menunjang
tercapainya suatu tujuan pendidikan tersebut dinamakan alat pendidikan.
Mengingat bahwa alat pendidikan tersebut begitu penting dalam usaha
penyampaian ilmu atau pesan bagi seorang pendidik, maka pemahaman
tentangnya menjadi sangat mendasar bagi seorang pendidik. Dengan alasan inilah
penulis terdorong untuk menulis makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat-alat Pendidikan?
2. Apa saja jenis alat-alat Pendidikan?
3. Apa saja karakteristik alat Pendidikan?
4. Apa saja kegunaan alat Pendidikan?
1
Sadulloh, dkk. 2009. Pedagogika. Bandung: UPI Press.
C. Tujuan penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian alat-alat Pendidikan
2. Dapat mengetahui jenis-jenis alat Pendidikan
3. Dapat mengetahui karakteristik alat Pendidikan
4. Dapat mengetahui kegunaan alat Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Ahmadi menyatakan bahwa alat Pendidikan adalah hal yang tidak saja
memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan
mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan
atau situasi, dengan perbuatan dan situasi yang dicita-citakan dengan tegas,
dapat mencapai tujuan Pendidikan.
Jadi secara umum, alat Pendidikan adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan Pendidikan.
B. Jenis Alat-alat Pendidikan
Dalam dunia Pendidikan terdapat bermacam alat Pendidikan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan.
Terdapat macam-macam pembagian mengenai jenis alat-alat Pendidikan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan, yaitu:
Ahmad D. Marimba membagi alat Pendidikan ke dalam tiga bagian.3
1. Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecapakan berbuat dan
pengertian hafalan. Alat-alat ini dapat pula disebut alat-alat pembiasaan.
2. Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara
berfikir.
2
Amir Indrakusumah, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), hlm.138.
3
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1987), hlm. 175.
3. Alat-alat yang membawa kearah keheningan batin kepercayaan dan
pengarahan diri sepenuhnya kepadanya.
Suwarno membedakan alat-alat Pendidikan dari beberapa segi berikut.
1. Alat Pendidikan positif dan negatif: Positif, jika ditunjukan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya: contoh yang baik pembiasaan,
perintah, pujian, dan ganjaran. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya
anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang jelek, misalnya: larangan,
celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
2. Alat Pendidikan preventif dan korektif: Preventif jika maksudnya
mencegah anak sebelum anak berbuat sesuatu yang tidak baik. Misalnya,
pembiasaan, perintah, pujian, ganjaran. Korektif jika maksudnya
memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu
yang buruk. Misalnya, celaan, ancaman, hukuman.
3. Alat Pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Menyenangkan yaitu menimbulkan rasa senang pada anak-anak. Misalnya
pengajaran dan pujian. Tidak menyenangkan yaitu yang menimbulkan
perasaan tidak senang pada anak-anak. Misalnya hukuman dan celaan.
4
AmirIndrakusumah, Pengantar Ilmu Pendidikan, opcit, hlm.145.
1. Alat pendidikan material adalah berbagai perlengkapan yang digunakan untuk
keperluan pelaksanaan proses pendidikan, biasanya berbentuk benda seperti
meja, kursi, bangku, lemari, papan tulis dan sebagainya.
2. Non material adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang
dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, seperti
pembiasaan, menyuruh (suruhan), larangan (melarang), menganjurkan,
mengajak, memuji, menegur, menghukum, dan berbagai bentuk kegiatan
lainnya.
Dalam memilih alat pendidikan manakah yang baik dan sesuai,
haruslah memperhatikan empat syarat, yaitu:
1. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali,
terutama bagi anak-anakyang masih kecil. Anak-anak kecil belum
menginsyafi apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk. Oleh
karena itu, pembiasaan merupakan alat satu-satunya. Sejak dilahirkan
anak-anak harus dilatih dengan kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-
perbuatan yang baik, seperti dimandikan dan ditidurkan pada waktu
tertentu, diberi makan dengan teratur dan sebagainya.
Anak-anak dapat menurut dan taat kepada peraturan-peraturan dengan
jalan membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam
rumah tangga atau keluarga, di sekolah dan juga di tempat lain.
2. Pembiasaan
Di atas telah dikatakan bahwa pembiasaan yang baik membutuhkan
pengawasan. Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak. Tanpa
pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknya anak tidak
akan dapat membedakan yang baik dan yang buruk, tidak mengetahui
mana yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh dan mana yang boleh
dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, dan menjadi
manusia yang hidup menurut nafsunya saja. Kemungkinan besar anak itu
menjadi tidak patuh dan tidak dapat mengetahui kemana arah hidup yang
sebenarnya.
3. Perintah
Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus
dikerjakan oleh orang lain. Melainkan dalam hal ini termasuk pula
peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-anak. Tiap-tiap
perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma
kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah
peraturan susila.
Suatu perintah atau peraturan dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika
si pendidik sendiri juga menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu.
Tidak mungkin suatu aturan sekolah ditaati oleh murid-muridnya jika guru
sendiri tidak menaati peraturan yang telah dibuatnya itu.5
4. Larangan
Di samping memberi perintah, sering pula kita harus melarang
perbuatan anak-anak. Larangan itu biasanya kita keluarkan jika anak
melakukan sesuatu yang tidak baik, yang merugikan, atau dapat
membahayakan dirinya
5. Larangan
Ganjaran adalah salah satu alat pendidikan yang untuk mendidik anak-
anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya
mendapat penghargaan. Pendidik bermaksud suapaya dengan ganjaran
itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk mempertinggi prestasi yang
telah dicapainya untuk bekerja atau berbuat lebih lagi.
6. Hukuman
Hukuman adalah alat pendidikan yang tidak lepas dari sistem
kemasyarakatan serta kenegaraan yang berlaku pada waktu itu, dengan kata
lain hukuman adalah penderitaan yang diberikan atai di timbulkan dengan
sengaja oleh seseorang.
5
MohKosim, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2006), hlm. 63.
C. Karakteristik Alat Pendidikan
Karakteristik alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami
oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan.
1. Pengertian Karakteristik Alat Pendidikan
Alat pendidikan dapat diartikan sebagai kondisi ideal alat pendidikan
baik yang berkaitan dengan alat pendidikan bentuk non-material maupun
material yang digunakan dalam kegiatan pendidikan.
2. Karakteristik Alat Pendidikan Non Material
ada beberapa karakteristik perbuatan atau tindakan sebagai alat
pendidikan non material, yakni:
a. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal
dalam proses pendidikan dengan memikirkan terlebih dahulu tentang
bagaimana cara melakukan sesuatu karena manusia mempunyai sifat
konservatif yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah
kebiasaan.
b. Perbuatan atau tindakan hendaknya membiasakan terdidik akan hal-hal
yang harus dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu
secara otomatis, tanpa harus disuruh lagi orang lain, atau menunggu
sampai orang lain merasa tidak senang padanya karena kebiasaan yang
buruknya.
c. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan hati-
hati, baik dalam frekuensi maupun cara melakukannya.
d. Perbuatan atau tindakan hendaknya digunakan dengan diikuti oleh
bimbingan apa yang sebaiknya harus dilakukan terdidik.
e. Perbuatan atau tindakan hendaknya dilakukan atau diawali dengan
memberikan beberapa gambaran yang sesuai sebelum mengajak
terdidik untuk melakukannya.
f. Perbuatan atau tindakan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan
diri sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai
pribadi atau sebagai diri sendiri.
g. Perbuatan atau tindakan hendaknya tidak berlebihan, misalnya dalam
memuji karena akan berakibat kurang baik, terutama pada pendidik
yang sudah lebih mampu menimbang dengan akalnya.
h. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi
kalau ada sesuatu kesalahan dari terdidik, sebab belum tentu suatu
kesalahan itu dibuat dengan sengaja.
6
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis & Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
1994), hlm.,167
bidang studi dan tingkatan. Apabila bidang studi dan tingkatan tujuan
pendidikan berbeda, tentunya alat pendidikanpun bisa berbeda.
Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan pun juga berbeda-beda
keahlian dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-
lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka tentunya alat yang dipakai
juga berbeda. Pendidik tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat
yang bukan ahlinya yang tidak cocok.7
Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah
pihak yang pertama-tama diperhatikan dalam menimbang-nimbang
penggunaan alat-alat pendidikan.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari
segi:
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Bakat
4. Perkembanga
5. Alam sekitar.
Contohnya, penggunaan alat pendidikan non material dalam bentuk
paksaan, tentunya tidaklah sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak
perempuan dan laki-laki, terhadap kanak-kanak dan orang tua, terhadap
anak-anak berbakat dan anak-anak malas, terhadap anak jenius dan anak
idiot, terhadap anak yang hidup di daerah yang hidup di pegunungan dan
anak yang hidup di pantai.
Dalam penggunaan alat pendidikan material pun perlu diperhatikan
adanya perbedaan jenis kelamin, usia, bakat dan perkembangan anak didik
serta dimana anak didik itub hidup. Contohnya, pelajaran yang
menggunakan komputer, bagi anak SD berbeda dengan anak SMP, bagi
anak di desa berbeda dengan anak di kota, bagi anak yang kurang mampu
status ekonomi orang tuanya berbeda dengan anak yang mampu atau
berkecukupan orang tuanya.
7
Hasbullah, Dasa-dasar Ilmu Pendidikan,( Bandumg: PT RajaGrafindo Persada,1994), hlm. 26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran
alat pendidikan perlu dikembangkan secara optimal agar menunjang
kelancaran proses pendidikan.
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. jadi alat pendidikan itu berupa
usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna
menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil.
Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Alat pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan
material dan alat pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah
segala bentuk perlengkapan yang digunakan untuk membantu proses belajar
mengajar seperti meja, kursi, bangku, lemari, papan tulis dan sebagainya.
Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu tindakan
dan perbuatan atau situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu
pencapaian tujuan pendidikan.
Karakteristik alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami
oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik
yang harus menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai
seorang pendidik sebaiknya harus menghindari tindakan yang memaksa.
Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi oleh pribadi yang akan
memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan diri
dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan
mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakainya yang
merupakan sifat khas dari alat pendidikan.
B. SARAN
Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat kepada kita semua. Dan saya sendiri menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dari makalah ini. Maka, saya berharap kritik dan saran-
saran yang bisa membawa kepada yang lebih baik lagi