Anda di halaman 1dari 5

NAMA: Vira Azzahra

NIM: 12310520432

KELAS: PMR 2C

MATKUL: Ilmu Pendidikan Islam

Menganalisis Alat-alat Belajar Bagi Manusia dalam Konsep Ilmu dan Al-
Qur’an

Alat dalam Pendidikan Islam merupakan perpaduan antara tiga kata yang memiliki
satu makna. Namun sebelum mendefinisikan frase tersebut, ada baiknya terlebih dahulu
dipahami pengertian masing-masing kata dalam frase itu sendiri, baik dari segi bahasa
maupun istilah.

Secara etimologi alat diartikan sesuatu barang yang dipakai untuk mencapai suatu
maksud. Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Dengan demikian alat pendidikan berarti sesuatu barang atau benda yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sedangkan definisi pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani


dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Istilah mengarahkan, mengasuh,
mengajarkan atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik
melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan
takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.

Jadi alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mempengaruhi jiwa anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai hamba Allah dan juga khalifah di muka bumi. Pada dasarnya yang
dinamakan alat ini luas sekali artinya, segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha
pendidikan disebut alat pendidikan. Di samping sebagai perlengkapan, alat pendidikan juga
merupakan membantu mempermudah tercapainya tujuan pendidikan.

Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat berupa: 1) perbuatan pendidik (software),
mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan hukuman. 2)
benda-benda sebagai alat bantu (hardware) mencakup meja kursi belajar, papan tulis,
penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.Oleh karena itu alat-alat pendidikan
bukan hanya perangkat dalam bentuk benda (materi), tetapi ada yang berbentuk nonmateri
(Abstrak/tindakan).Adapun bentuk-bentuk alat dalam pendidik islam yaitu:

1. Materi (Alat dalam Bentuk Benda/hardware)


Beberapa alat yang berbentuk materi (alat yang berbentuk benda) dalam pendidikan
Islam yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Pendidik
Pendidik merupakan alat pendidik karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik.
b. Lembaga Pendidik
Yang memberikan tempat untuk melaksanakan pendidikan formal atau informal.
c. Anak Didik
Anak didik yang merupakan sasaran dalam dunia pendidikan itu sendiri.
d. Sarana dan Prasaran Pendidikan
Yang membantu lancarnya pelaksanaan pendidikan, terutama dalam proses belajar
pembelajaran seperti meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku,
peta, OHP, dan sebagainya.
e. Perpustakaan
Yaitu buku-buku yang memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada para
pendidik dan anak didik.
f. Kecakapan atau kompetensi Pendidik
Kecakapan atau kompetensi pendidik sehingga memberikan pengajaran yang
propesional dan sesuai dengan kapabilitasnya.
g. Metodologi Pendidikan
Merupakan pendekatan sistem pengajaran yang digunakan, misalanya
menggunakan metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, penugasan, atau pengajaran
dengan pola rekreatif.
h. Manajemen Pendidikan
Yaitu yang mengelola pelaksanaan pendidikan merupakan alat yang amat penting
dalam pendidikan, seperti pengaturan jadwal pelajaran, penempatan pendidik
dalam mata pelajaran tertentu, pengaturan lama mengajar, pemenuhan gaji atau
honor pendidik, penentuan rapat-rapat pendidik dan lain sebagainya.
i. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan belajar siswa dalam
lembaga pendidikan tertentu, karena setiap lembaga pendidikan memiliki visi dan
misi serta maksud dan tujuan yang berbeda-beda.
j. Evaluasi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
Dalam pendidikan dikenal dengan tujuan pendidikan dan tujuan belajar. Tujuan
pendidikan diletakan untuk semua proses pendidikan dalam lembaga pendidik,
sedangkan tujuan belajar hanya dimaksudkan untuk belajar mata pelajaran
tertentu. Selain itu evaluasi termasuk alat pendidikan karena dengan evaluasi,
tingkat keberhasilan anak dapat diketahui. Perkembangan belajar peserta didik
dengan mudah dapat diketahui apabila sistem evaluasinya sesuai dengan metode
pengajaran yang digunakan oleh para pendidik.
2. Nonmateri (Tindakan/software)
Baik alat yang berbentuk materi (alat berbentuk benda/hardware) maupun
nonmateri (tidakan/software) mempunyai fungsi yang sama-sama pentingnya, kedua
alat ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Alat yang berbentuk nonmateri
(tidakan/software) merupakan tindakan pendidikan.
Maka tindakan pendidikan yang merupakan alat pendidikan dapat ditinjau
berdasarkan tiga sudut pandang, berikut:
1) Pengaruh tindakan terhadap tingkah laku anak didik, antara lain:
a. Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik untuk melakukan
serta meneruskan tingkah laku tertentu, seperti teladan, perintah, pujian,
dan hadiah.
b. Tindakan yang bersifat mengekang, mendorong anak didik untuk menjauhi
serta menghentikan tingkah laku tertentu, seperti larangan, teguran, dan
hukuman.
2) Akibat tindakan terhadap perasaan anak didik, antara lain:
a. Menyenangkan anak didik, seperti pujian dan hadiah dan
b. Tidak menyenangkan dan menyebabkan anak didik menderita seperti
ancaman dan hukuman.
3) Bersifat melindungi anak didik, terdiri dari:
a. Mencegah atau mengarahkan, seperti perintah, teladan, dan larangan
b. Memperbaiki, seperti teguran, ancaman dan hukuman.
Berikut akan diuraikan secara ringkas beberapa alat pendidikan dalam bentuk
nonmateri (tindakan/sofeware) berdasarkan perspektif pendidikan Islam itu sendiri,
yaitu:
1. Keteladanan
Tingkah laku, cara berbuat, dan berbicara akan ditiru oleh anak. Dengan
teladan ini, lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang-
orang yang ditiru. Identifikasi positif itu penting sekali dalam pembentukan
kepribadian. Karena itulah teladan merupakan alat pendidikan yang utama, sebab
terikat erat dalam pergaulan dan berlangsung secara wajar. Hal yang perlu
diperhatikan oleh pendidik adalah kejelasan tentang tingkah laku mana yang harus
ditiru atau yang sebaliknya. Teladan dimaksudkan untuk membiasakan anak didik
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut al-Ghazali,terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oleh
pendidik sebagai seorang yang diteladani, yaitu:
a. Amanah dan tekun bekerja
b. Bersifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap murid
c. Dapat memahami dan berlapang dada dalam ilmu serta orang-orang yang
mengajarkannya
d. Tidak rakus pada materi
e. Berpengetahuan luas
f. Istiqamah dan memegang teguh prinsip.
Al-Ghazali juga menambah-kan bahwa terdapat beberapa sifat penting yang
harus terinternalisasi dalam diri peserta didik, yaitu:
a. Rendah hati,
b. Mensucikan diri dari segala keburukan
c. Taat dan istiqamah.
Karena beberapa sifat terakhir perlu dimiliki peserta didik, maka pendidik
hendaknya menjadi teladan dari sifat-sifat tersebut.
2. Anjuran, Perintah dan Larangan
Kalau pada alat pendidikan berupa keteladanan anak dapat melihatnya
tercermin pada seseorang yang diidolakannya sebagai sebuah proses identifikasi,
maka di dalam alat pendidikan berupa ajuran, perintah dan larangan anak
mendengar apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Perintah adalah
tindakan pendidik menyuruh anak didik melakukan sesuatu. Sedangkan larangan
merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik tidak melakukan atau
menghindari tingkah laku tertentu. Alat ini adalah sebagai pembentuk disiplin
secara positif. Disiplin diperlukan dalam pembentukan kepribadian, terutama
karena nanti akan menjadi disiplin sendiri, dengan penanaman disiplin luar
terlebih dahulu.
Khusus berkenaan dengan alat pendidikan berupa perintah dan larangan, hal
ini sesungguhnya merupakan implementasi dari konsep amar ma'ruf nahi munkar.

Anda mungkin juga menyukai