PENDAHULUAN
Di dalam al-Quran secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa maksud dan tujuan penciptaan
manusia adalah untuk melakukan pengabdian (beribadah) hanya semata-mata kepada-Nya (QS. Al-
Dzariyat: 56). Dalam proses penciptaan manusia itu, Allah SWT juga telah membekali manusia
dengan berbagai potensi untuk menunjang kelangsungan hidupnya di dunia. Potensi tersebut di
antaranya adalah akal yang tidak diberikan oleh Allah kepada makhluk lainnya kecuali kepada
manusia. Dengan potensi akal tersebut manusia cenderung berkeinginan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya yang diwujudkan dalam bentuk interaksi antara pendidik dan
peserta didik. Ketika Adam as masih berada di dalam surga, Allah SWT juga telah mengajarkan
kepadanya nama-nama segala sesuatu yang ada di surga. Dengan demikian, motivasi untuk belajar
pada hakikatnya telah menjadi fitrah dalam diri setiap manusia.
Potensi atau fitrah dalam diri manusia itu tidaklah dapat berkembang begitu saja tanpa melalui
suatu proses pendidikan. Dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan utama yang ingin dicapai adalah
memaksimalkan seluruh potensi manusia guna mewujudkan tugas utamanya yaitu memakmurkan
bumi Allah SWT (khalifah fi al-ardh) di samping semata-mata mengabdi kepada Allah SWT melalui
internalisasi nilai-nilai dengan menjadikan sifat-sifat Allah sebagai bagian dari karakteristik
kepribadiannya. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut akan sangat efektif apabila didukung oleh
alat penunjang yang disebut alat pendidikan, baik berupa benda (materi) maupun nonmateri
(tindakan).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang kami kemukakan di atas, maka kami merumuskan permasalahan
makalah ini sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat sebagai salah satu tugas Ilmu Pendidikan Islam. Selain itu tujuan makalah ini
supaya mahasiswa mengetahui:
4. Nonmateri (tindakan)
BAB II
Alat dalam Pendidikan Islam merupakan perpaduan antara tiga kata yang memiliki satu makna.
Namun sebelum mendefinisikan frase tersebut, ada baiknya terlebih dahulu dipahami pengertian
masing-masing kata dalam frase itu sendiri, baik dari segi bahasa maupun istilah.
Secara etimologi alat diartikan sesuatu barang yang dipakai untuk mencapai suatu maksud.
Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian alat
pendidikan berarti sesuatu barang atau benda yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan definisi pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani
menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan
mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.[1] Istilah mengarahkan, mengasuh, mengajarkan atau
melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi
setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan
kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.
Jadi alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mempengaruhi jiwa anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan menegakkan
kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
hamba Allah dan juga khalifah di muka bumi.[2]
SIMPULAN
Alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan dalam rangka mempengaruhi jiwa
anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hamba
Allah dan juga khalifah di muka bumi.
Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat
berupa: 1) perbuatan pendidik (software), mencakup nasihat,
teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan
hukuman. 2) benda-benda sebagai alat bantu ( hardware)
mencakup meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur
tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
Oleh karena itu alat-alat pendidikan bukan hanya
perangkat dalam bentuk benda (materi), tetapi ada yang
berbentuk nonmateri (Abstrak/tindakan). Adapun bentuk-
bentuk alat dalam pendidikan Islam yaitu:
3. Materi (Alat dalam Bentuk Benda/hardware)
Beberapa alat yang berbentuk materi (alat
yang berbentuk benda) dalam pendidikan Islam yang sangat
penting dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
k. Pendidik
l. Lembaga Pendidik
m. Anak Didik
n. Sarana dan Prasaran Pendidikan
o. Perpustakaan
p. Kecakapan atau kompetensi Pendidik
q. Metodologi Pendidikan
r. Manajemen Pendidikan
s. Strategi Pembelajaran
t. Evaluasi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
Maka tindakan pendidikan yang merupakan alat
pendidikan dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang,
berikut:
4. Pengaruh tindakan terhadap tingkah laku anak didik,
antara lain:
a. Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik
untuk melakukan serta meneruskan tingkah laku
tertentu, seperti teladan, perintah, pujian, dan hadiah.
b. Tindakan yang bersifat mengekang, mendorong anak
didik untuk menjauhi serta menghentikan tingkah laku
tertentu, seperti larangan, teguran, dan hukuman.
5. Akibat tindakan terhadap perasaan anak didik, antara
lain:
c. Menyenangkan anak didik, seperti pujian dan hadiah
dan
d. Tidak menyenangkan dan menyebabkan anak didik
menderita seperti ancaman dan hukuman.
6. Bersifat melindungi anak didik, terdiri dari:
c. Mencegah atau mengarahkan, seperti perintah,
teladan, dan larangan
d. Memperbaiki, seperti teguran, ancaman dan hukuman.
Fungsi alat pendidikan dalam bentuk materi
atau hardware yang dikemukakan oleh Abu Bakar
Muhammad sebagai berikut:
1. Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
memperjelas materi pelajaran yang sulit
2. Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan
pelajaran lebih hidup dan menarik
3. Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan
naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan
kemauan keras untuk mempelajari sesuatu
4. Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan
pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran, serta
5. Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan),
mempertajam indera dan melatihnya, memperhalus
perasaan dan cepat belajar.
Sedangkan alat dalam perspektif pendidikan Islam
berupa nonmateri (tindakan) lebih banyak tujuannya untuk
pembentukan pribadi yang baik atau sempurna atau yang
diistilahkan dengan insan kamil. Kesempurnaan itu ditandai
dengan teroptimalkannya seluruh potensi yang ada pada diri
individu untuk kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun
di akhirat. Pendidikan Islam sangat berperan untuk tugas
itu, sehingga murid akan memiliki akhlak dan moral yang
luhur. Itulah yang membedakan pendidikan Islam dengan
pendidikan lainnya.
SIMPULAN
Alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan dalam rangka mempengaruhi jiwa
anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hamba
Allah dan juga khalifah di muka bumi.
Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat
berupa: 1) perbuatan pendidik (software), mencakup nasihat,
teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan
hukuman. 2) benda-benda sebagai alat bantu ( hardware)
mencakup meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur
tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
Oleh karena itu alat-alat pendidikan bukan hanya
perangkat dalam bentuk benda (materi), tetapi ada yang
berbentuk nonmateri (Abstrak/tindakan). Adapun bentuk-
bentuk alat dalam pendidikan Islam yaitu:
3. Materi (Alat dalam Bentuk Benda/hardware)
Beberapa alat yang berbentuk materi (alat
yang berbentuk benda) dalam pendidikan Islam yang sangat
penting dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
k. Pendidik
l. Lembaga Pendidik
m. Anak Didik
n. Sarana dan Prasaran Pendidikan
o. Perpustakaan
p. Kecakapan atau kompetensi Pendidik
q. Metodologi Pendidikan
r. Manajemen Pendidikan
s. Strategi Pembelajaran
t. Evaluasi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
Maka tindakan pendidikan yang merupakan alat
pendidikan dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang,
berikut:
4. Pengaruh tindakan terhadap tingkah laku anak didik,
antara lain:
a. Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik
untuk melakukan serta meneruskan tingkah laku
tertentu, seperti teladan, perintah, pujian, dan hadiah.
b. Tindakan yang bersifat mengekang, mendorong anak
didik untuk menjauhi serta menghentikan tingkah laku
tertentu, seperti larangan, teguran, dan hukuman.
5. Akibat tindakan terhadap perasaan anak didik, antara
lain:
Menyenangkan anak didik, seperti pujian dan hadiah dan
d. Tidak menyenangkan dan menyebabkan anak didik
menderita seperti ancaman dan hukuman.
6. Bersifat melindungi anak didik, terdiri dari:
c. Mencegah atau mengarahkan, seperti perintah,
teladan, dan larangan
d. Memperbaiki, seperti teguran, ancaman dan hukuman.
Fungsi alat pendidikan dalam bentuk materi
atau hardware yang dikemukakan oleh Abu Bakar
Muhammad sebagai berikut:
6. Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
memperjelas materi pelajaran yang sulit
7. Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan
pelajaran lebih hidup dan menarik
8. Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan
naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan
kemauan keras untuk mempelajari sesuatu
9. Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan
pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran, serta
10. Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan),
mempertajam indera dan melatihnya, memperhalus
perasaan dan cepat belajar.
Sedangkan alat dalam perspektif pendidikan Islam
berupa nonmateri (tindakan) lebih banyak tujuannya untuk
pembentukan pribadi yang baik atau sempurna atau yang
diistilahkan dengan insan kamil. Kesempurnaan itu ditandai
dengan teroptimalkannya seluruh potensi yang ada pada
diri individu untuk kebahagiaan hidupnya baik di dunia
maupun di akhirat. Pendidikan Islam sangat berperan untuk
tugas itu, sehingga murid akan memiliki akhlak dan moral
yang luhur. Itulah yang membedakan pendidikan Islam
dengan pendidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA