Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan sesorang, yang mana hasil dari pendidikan itu
sendiri dijadikan sebagai bekal dalam hidup dan kehidupan baik secara individu
maupun sosial bermasyarakat.
Berangkat dari hal itu, suatu pendidikan dapat berlangsung dengan baik
perlu adanya sarana maupun prasarana yang menunjang baik itu pendidikan yang
bersifat formal maupun non formal. Dalam setiap situasi pendidikan yang tengah
berlangsung diperlukan alat-alat pendidikan. Alat pendidikan merupakan faktor
pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan
pendidikan tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan alat pendidikan ?
2. Bagaimanakah pembagian alat pendidikan ?
3. Bagaimanakah pengguanaan alat pendidikan ?
4. Apa sajakah jenis-jenis alat pendidikan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pendidikan
Alat Pendidikan adalah sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan
di dalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat
pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas sekali, oleh sebab itu dalam
membicarakan alat-alat pendidikan perlu diadakan pembagian-pembagian, sebab
ada yang menganggap bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan atau
perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai satu tujuan
pendidikan.
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah
mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi
mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Langeveld (1971), Alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau
situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Dengan demikian, alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk membantu terlaksananya suatu proses
pendidikan guna mencapai suatu tujuan pendidikan baik itu berupa benda atau
bukan benda.
B. Pembagian Alat Pendidikan
Menurut Sifatnya Alat Pendidikan dibagi dalam dua yaitu :
1) Alat Pendidikan Preventif. Alat pendidikan yang bersifat pencegahan,
yaitu untuk menjaga agar hal-hal yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses pendidikan bisa dihindarkan.
Adapun yang termasuk di dalam alat pendidikan preventif adalah ;
a. Tata Tertib, Yaitu beberapa peraturan yang harus ditaati dalam
situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu.
b. Anjuran dan Perintah, Anjuran adalah ajakan atau saran untuk
melakukan sesuatu yang baik dan berguna. Perintah adalah anjuran
yang keras untuk melakukan yang baik dan berguna.

2
c. Larangan, Yaitu ajakan atau saran untuk tidak melakukan hal-hal
yang kurang baik dan merugikan. Biasanya larangan ini disertai
dengan ancaman-ancaman.
d. Paksaan, Yaitu perintah dengan kekerasan terhadap anak untuk
melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat.
e. Disiplin, Yaitu suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan
keinsafannya mematuhi perintah-perintah atau larangan yang ada
terhadap suatu hal, karena benar-benar tahu tentang pentingnya
perintah atau larangan tersebut.
2) Alat Pendidikan Repressif
Alat pendidikan repressif disebut juga alat pendidikan kuratif atau
korektif. alat pendidikan ini berfungsi dimana pada suatu ketika terjadi
pelanggaran tata tertib, maka alat tersebut penting untuk menyadarkan
kembali kepada hal-hal yang baik, benar dan tertib.
Yang termasuk ke dalam alat pendidikan repressif antara lain:
a. Pemberitahuan, Yaitu pemberitahuan kepada anak terhadap sesuatu
hal yang kurang baik dan mengganggu jalanya proses penddikan.
b. Teguran, Yaitu pemberitahuan yang diberikan kepada anak yang
sudah mengetahui atau sudah dapat diketahui atau sudah
mengetahui atau sudah dapat diketahui anak itu melakukan
pelanggaran.
c. Peringatan, Diberikan kepada anak yang sudah berkali-kali
melakukan pelanggaran, dimana sebelumnya udah diberi teguran-
teguran. Biasanya peringatan ini juga disertai ancaman-ancaman.
d. Hukuman, Yaitu suatu tindakan yang paling akhir terhadap adanya
pelanggaran-pelanggaran yang sudah berkali-kali dilakukan setelah
diberitahukan, ditegur, dan diperingati. Hukuman dapat berarti
sebagai akibat suatu pelanggaran, atau bias juga sebagai titik tolak
agar tidak terjadi pelanggaran.
e. Ganjaran, Yaitu alat pendidikan repressif yang bersifat
menyenangka, ganjaran diberikan kepada anak yang mempunyai

3
prestasi-prestasi tertentu dalam pendidikan, memiliki kerajinan
tertentu dan tingkah laku yang baik sehingga dapat dijadikan
contoh tauladan bagi teman-temannya. Ganjaran dapat dibedakan
menjadi beberapa macam anatara lain; pujian, penghormatan,
hadiah dan tanda penghargaan.
Selain itu Alat Pendidikan dapat dilihat dari bentuknya, yaitu:
1. Berbentuk benda (materiil).
2. Berbentuk non benda (non materiil).
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Drs. Madyo Ekosusilo
yang membagi alat pendidikan menjadi dua, yaitu;
1. Alat Pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang
berupa benda-benda yang nyata.
2. Alat pendidikan yang bersifat non materiil, yaitu alat-alat pendidikan yang
tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi,
tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja
sebagai sarana dalam melaksankan pendidikan.
Alat pendidikan dilihat dari pelaksanaannya;\
1. Alat pendidikan langsung (direct). Alat pendidikan langsung adalah suatu
alat pendidikan yang disampaikan atau diberikan secara langsung kepada
peserta didik.
2. Alat pendidikan tidak langsung (inderect). Alat pendidikan tidak langsung
berarti suatu alat pendidikan yang diberikan atau disampaikan secara tidak
langsung melalui perantara.
H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal membedakan Alat pendidikan sebagai
berikut :
1. Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif), berfungsi preventif
(pencegahan) dan represif (reaksi setelah ada perbuatan). Keduanya dapat
bersifat positif dan negatif.
2. Alat pendidikan normatif yang preventif dan positif, yakni keteladanan,
anjuran, ajakan, suruhan, pengarahan, dan pembiasaan. Misalnya; isyarat
tanda setuju (anggukan), kata-kata setuju, memberi dukungan, kata-kata

4
puas, memberi pujian dan hadiah. Sedangkan yang bersifat negatif adalah
contoh untuk dijauhi, peraturan yang memberi larangan, dan pengawasan.
Misalnya; isyarat tanda tidak setuju, kata-kata tidak setuju, teguran,
kecaman, ancaman dan hukuman.
Alat Pendidikan yang bersifat kebendaan, disebut juga sebagai sarana
pendidikan atau sarana belajar mengajar, ataupun alat pengajaran. Alat pendidikan
sebagai alat pengajaran diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan pemakaiannya, dibedakan atas alat individual, misalnya; buku
pelajaran, dan alat pengajaran klasikal lainnya seperti papan tulis dan peta.
2. Berdasarkan sifat keperagaan atau pengalaman, dibedakan atas alat
pengajaran atau peraga langsung (bedanya sendiri atau keadaan/ peristiwa
yang nyata) dan alat-alat pengajaran tidak langsung, misalnya; model dan
gambar.
3. Berdasarkan cara penyampaian pesan atau pengajaran, dibedakan atas alat
atau media cetak, misalnya; buku pelajaran, dan media elektronik (kaset
dan film) dan alat media lainnya (wayang dan boneka).
Berdasarkan fungsinya dalam proses belajar, terdiri dari :
a. Alat untuk peragaan seperti gambar-gambar.
b. Alat untuk memberi pengertian seperti alat untuk percobaan fisika
(mikroskop dan tabung kaca).
c. Alat untuk latihan seperti buku kerja dan alat olahraga.
d. Alat untuk ekspresi seperti alat musik dan gambar untuk membuat
karangan.
e. Alat untuk belajar sendiri seperti modul dan computer.[8][8]

[8]

5
Adapun pembagian alat pendidikan menurut Drs. Suwarno dapat
dibedakan dari bermacam-macam segi sebagai Alat Pendidikan Positif dan yang
Negatif.
1. Postif Yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik,
misalnya; contoh yang baik, pembiasaan, perintah pujian, ganjaran
(imbalan).
2. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan
sesuatu yang buruk, misalnya larangan celaan, peringatan, ancaman,
hukuman.
Alat Pendidikan Prefentif dan Korektif.
1. Preventif, jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu
yang tidak baik, misalnya; pembiasaan perintah, pujian, ganjaran.
2. Korektif, Jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar
ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, misalnya; celaan, ancaman,
hukuman.
Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan tidak menyenangkan.
1. Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak.
2. Yang tidak menyenangkan, maksudnya yang menimbulkan perasaan tidak
senang pada anak-anak.

6
C. Penggunaan Alat Pendidikan
Di dalam menggunakan alat pendidikan, seharusnya sudah ditegaskan
tujuan apa yang ingin dicapai, tetapi juga harus selalu diingat, bagi para pendidik
hendaknya berusaha menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi peserta
didik. Disinilah seorang pendidik dituntut untuk menggunakan keterampilannya
dalam memilih dan menggunakan alat pendidikan yang akan digunakan dalam
mendidik.
Dalam pengakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tujuan pendidikan.
2. Jenis alat pendidikan.
3. Pendidik yang memakai alat pendidikan.
4. Anak didik yang dikenai alat pendidikan.
Tidak hanya itu, karena banyak sekali faktor-faktor yang harus
diperhitungkan oleh para pendidik dalam hubungannya dengan pemakaian alat-
alat pendidikan, yaitu :
1. Faktor pendidik sebagai subjek pendidikan. Yaitu kemampuan dan
keterampilan seorang pendidik dalam mengguanakn alat pendidikan.
2. Faktor anak didik. Yaitu kondisi dan situasi anak didik dalam menerima
pendidikan, seperti; perkembangan jiwanya, cara berfikirnya dan
sebagainya.
3. Faktor kemampuan. Dimana kemampua material sekolah maupun lembaga
pendidikan juga menentukan pemakaian alat pendidikan.
4. Faktor tempat. Yaitu dimana lokasi sekolah, juga menentukan dalam
pemakaian alat pendidikan.
Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan juga berbeda-beda keahlian dan
orientasinya, meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang
studi yang berbeda, maka tentunya alat yang dipakai juga berbeda. Adapun hal-hal
yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi jenis kelamin,
usia, bakat, perkembangan dan kondisi alam sekitar.

7
Jadi dalam penggunaan alat pendidkan, seorang pendidik harus mampu
mempertimbangkan pemakaian alat yang benar dan sesuai kebutuhan. Selain itu
seorang pendidik juga harus memiliki kewibawaan dalam melaksanakan tugasnya
karena kewibawaan seorang pendidik adalah suatu alat pendidikan yang dapat
membawa anak didik kepada kedewasaan. Dengan kewibawaan itu seorang anak
dapat menghargai dan patuh kepada pendidik.
D. Jenis-jenis Alat Pendidikan.
1. Alat pendidikan pendahuluan. Alat pendidikan pendahuluan adalah alat
pendidkan yang diterapkan atau digunakan bagi anak didik yang telah
mengerti dan menginsafi akan arti kewibawaan. Alat pendidikan
pendahuluan ini terdiri dari :
a. Keteraturan, berarti berlangsung pada waktu, tempat dan dengan
cara yang sama atau tetap.
b. Kebersihan, berarti menanamkan kebiasaan bagi anak didik agar
tetap bersih dan rapi.
c. Ketenangan, artinya menanamkan kebiasaan bagi anak didik untuk
ikut menjaga keharmonisan keluarga, sehingga dapat hidup dengan
tenang.
d. Pembiasaan, artinya memberi kesempatan kepada anak akan
kesibukan dalam lapangan indra dan motorik, dan kesempatan
untuk bergaul dengan sesamanya.
2. Alat pendidikan yang sebenarnya. Alat pendidikan yang sebenarnya ini,
secara logis dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain :
a. Memberi perlindungan. Perlindungan ini dapat bersifat
perlindungan terhadap anak dan dapat bersifat kejasmanian
maupun kerohanian.
b. Verstaandhouding (agar mengerti). Yaitu agar anak dapat mengerti
tingkah laku orang tuanya. Orang tua memberikan contoh bersikap,
dengan maksud agar di mengerti oleh anak apa maksud dari sikap
itu, dan anak dapat meniru atau mencontoh sikap orang tuanya.

8
c. Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir. Dalam hal ini alat
pendidikan bercorak memeragakan suatu contoh, seperti dalam
verstaandhouding, hanya dalam kesamaan arah dalam berbuat dan
berfikir ini, disertai dengan penjelasan atau dialog.
d. Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan. Apabila pendidik
dan anak didik berada dalam pergaulan, maka ini berarti bahwa
mereka itu merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan. Hal ini
merupakan corak atau bentuk azasi, bentuk pokok dari
penghidupan bersama.
e. Pembentukan kemauan. Dalam hubungan merasa hidup bersama
ini, pendidik mengantarkan anak didik memasuki kedewasaan
melualui beberapa pengalaman-pengalaman. Melalui pengalaman
itu anak memiliki keinginan atau kemauan untuk menjadi bisa.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penggunaan alat pendidkan, seorang pendidik harus mampu
mempertimbangkan pemakaian alat yang benar dan sesuai kebutuhan. Selain itu
seorang pendidik juga harus memiliki kewibawaan dalam melaksanakan tugasnya
karena kewibawaan seorang pendidik adalah suatu alat pendidikan yang dapat
membawa anak didik kepada kedewasaan. Dengan kewibawaan itu seorang anak
dapat menghargai dan patuh kepada pendidik.
B. Saran
Saran bagi pembaca adalah bagaimana kita harus mampu memanajemen
diri kita untuk lebih kreatif dalam menggunakan alat-alat pendidikan yang sudah
ada dan menggunakannya untuk dapat memajukan pendidikan din Indonesia ini
DAFTAR PUSTAKA

10
H.M. Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional,
1982.

H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2001.
H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.

11

Anda mungkin juga menyukai