Anda di halaman 1dari 18

Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {33

ALAT PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN


ANAK USIA DINI

QURRATA AKYUNI
Dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
Email; qurrata.akyuni@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK
Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan terdiri dari
alat pendidikan yang bersifat material dan alat pendidikan yang
bersifat non material. Dalam pendidikan anak usia dini
diketahui bahwa sumber belajar sebagian besar adalah alat
permainan. Dunia anak adalah dunia bermain, maka dari itu
dalam memberikan pembelajaran pada anak hendaknya diikuti
dengan bermain, belajar sambil bermain, hasil dari belajar
sambil bermain ini akan tercapai pembelajaran yang maksimal
daripada pembelajaran biasa yang monoton. Alat pendidikan
yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini yaitu
berupa alat permainan edukatif.

Kata Kunci : Alat Pendidikan, Pembelajaran, Anak Usia Dini


34}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

A. Pendahuluan
Alat pendidikan adalah perangkat peralatan atau media
yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar
penyelenggaraan pendidikan agar lebih efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Alat-alat atau media pendidikan
tersebut bisa terdiri atas orang-orang, makhluk-makhluk hidup,
tumbuh-tumbuhan, benda-benda, perbuatan dan perkataan
serta segala sesuatu yang bisa digunakan oleh pendidik sebagai
alat bantu atau perantara untuk menyajikan bahan pelajaran.
Alat-alat pendidikan tersebut secara umum ada yang
terkelompok sebagai perangkat lunak (software); dan ada pula
perangkat keras (hardware). Perangkat lunak adalah perbuatan
pendidik yang dengan sengaja merencanakan suatu strategi
yang mungkinkan dapat dilaksanakan oleh pendidik untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran peserta didik, seperti :
nasihat, tauladan, perintah, larangan, pujian, teguran, ganjaran,
dan hukuman. Sedangkan perangkat keras adalah alat-alat
peraga atau alat bantu audio visual seperti: radio, tape-recorder,
foto, transparansi, maket, laboratorium, komputer dan lain-lain.

B. Pembahasan
1. Pengertian Alat Pendidikan
Alat pendidikan secara umum merupakan segala sesuatu
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam
praktik pendidikan, istilah alat pendidikan sering diidentikkan
dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {35

alat lebih luas dari pada media. Media pendidikan adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan
efektivitas komunikasi dan interaksi dan edukatif antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Menurut Zakiah Derajat alat dan media pendidikan
memiliki arti yang sama yaitu sebagai sarana pendidikan.
(Zakiah Darajat, 1984: 23). Term alat berarti barang sesuatu yang
dipakai untuk mencapai suatu maksud sedangkan media berasal
dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Adapun Sutari Imam
Barnadip mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan
atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. (Sutari Imam
Barnadib, 2009: 96) Alat pendidikan ternyata mencakup
pengertian yang luas, termasuk ke dalamnya alat yang berupa
benda maupun yang bukan benda. Alat pendidikan yang berupa
benda seperti ruangan kelas, perlengkapan belajar dan yang
sejenisnya. Alat ini biasanya disebut sebagai alat peraga,
sedangkan yang berupa benda dapat berupa situasi pergaulan,
perbuatan, teladan, nasehat, bimbingan, contoh, teguran,
anjuran, ganjaran, perintah, tugas, ancaman maupun hukuman
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Konsep Alat Pendidikan Islam
Kata konsep bermakna pendapat yang terbentuk dalam
fikiran mengenai sesuatu, tanggapan, gagasan, dan idea atau
36}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

bermakna rancangan, rencana dan draf. (Kamus Dewan, 1994:


702). Konsep pendidikan Islam baik bermakna pendapat
maupun bermakna rancangan mengandungi pembahasan yang
sangat luas. Di antaranya tujuan, kurikulum, metode, penilaian,
pentafsiran, alat-alat, dan aspek-aspek pendidikan Islam yang
lain. Tetapi dalam pembahasan ini, perbincangan hanya
difokuskan pada tujuan, macam-macam dan prinsip pendidikan
Islam.
a. Tujuan
Abu Bakar Muhammad berpendapat sebagaimana
dikutip Ramayulis (Ramayulis, 2010: 212) bahwa kegunan
alat pendidikan itu adalah:
1) Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan
memperjelas materi pelajaran yang sulit.
2) Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan
pelajaran lebih hidup.
3) Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan
naluri kecintaan, melatih belajar dan menimbulkan
kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
4) Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan
pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran.
5) Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan),
mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat
belajar.
b. Macam-macam Alat Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat bermacam alat
pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Ahmad
D. Marimba membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian:
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {37

1) Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa


kecakapan dan berbuat dan pengetahuan hafalan.
Alat-alat ini dapat disebut alat-alat untuk pembiasaan
2) Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk
sikap, minat dan cara-cara berfikir.
3) Alat-alat yang membawa ke arah keheningan bathin,
kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya
kepadanya. (Ahmad D. Marimba, 2008: 64).

Sedangkan Madyo Ekosilo, mengelompokkan alat


pendidikan menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Alat pendidikan yang bersifat material, yaitu alat-alat
pendidikan yang berupa benda-benda nyata untuk
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan.
Misalnya papan tulis, Alat tulis, penghapus, media
pendidikan dalam pembelajaran.
2) Alat pendidikan yang bersifat non material, yaitu
alat-alat pendidikan yang berupa keadaan atau
kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau
dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
kegiatan pendidikan. (Modyo Ekosusilo, 1985).
Dari beberapa pendapat diatas, pembagian alat
pendidikan yang dibuat Madyo Ekosusilo-material dan
nonmaterial bisa mewakili pendapat lainya. Hanya alat
pendidikan yang bersifat material, lebih tepat disebut
media pembelajaran atau peralatan belajar.
c. Prinsip alat pendidikan
Prinsip alat pendidikan ini harus searah dengan
Al-Qur’an dan as-sunnah, tidak boleh bertentangan
dengan Al Qur’an dan as sunnah. Prinsip-prinsip yang
dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau
38}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

penggalian kesejahteraan manusia didunia yaitu Sabda


Rasul “ Mudahkanlah, jangan engkau persulit, berilah
kabar-kabar yang menggembirakan dan jangan sekali-kali
engkau memberikan kabar-kabar yang menyusahkan
sehingga merka lari menjauhkan diri darimu, saling
ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat
merenggangkan kamu.
Dalam menyelenggarakan kegiatan untuk
kesejahteraan hidup manusia termasuk didalamnya
penyelenggaraan alat pendidikan Islam harus
mendasarkan kepada prinsip:
1) Memudahkan dan tidak mempersulit
2) Menggembirakan dan tidak menyusahkan
3) Dalam memutuskan segala sesuatu hendaknya
selalau memiliki kesatuan pandangan dan tidak
berselisih paham yang dapat membawa pertentangan
bahkan pertengkaran.
Dalam ilmu pendidikan, usaha-usaha atau
perbuatan si pendidik yang ditujukan untuk
melaksanakan tugas mendidik itu itu disebut juga alat
pendidikan. Pendidik yang menggunakan alat
pendidikan hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan
tujuan dengan alat itu.
3. Contoh Alat Pendidikan
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {39

Pada dasarnya yang dinamakan alat pendidikan sangat


luas sekali artinya. Segala perlengkapan yang dipakai dalam
usaha pendidikan disebut alat pendidikan. Dalam konteks
perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai
perlengkapan juga merupakan pembantu mempermudah
terlaksananya tujuan pendidikan.
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-
macam antara lain:
a. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang
pendting sekali, terutama anak-anak yang masih kecil. Anak-
anak kecil belum menginsafi apa yang dikatakan baik dan apa
yang dikatakan buruk dalam arti susila. Juga anak kecil belum
mempunyai kewajiban yang harus dikerjakan seperti orang
dewasa, tapi mereka sudah mempunyai hak seperti hak
dipelihara, hak mendapat perlindungan dan hak mendapatkan
pendiikan. Anak kecil belum kuat ingatannya, ia cepat
melupakan apa yang sudah dan baru terjadi. Perhatian mereka
mudah beralih kepada hal- hal yang baru, yang lain , yang
disukainya. Apalagi pada anak-anak yang baru lahir, hal itu
belum ada sama sekali.
Oleh karena itu, sebagai permulaan dan sebagai pangkal
pendidikan, pembiasaan merupakan alat satu-satunya. Sejak
dilahirkan anak harus dilatih dengan kebiasaan kebiasaan dan
perbuatan perbuatan yang baik, seperti dimandikan dan
40}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan dengan teratur


dan sebagainya.
Pembiasaan yang baik penting artinya bagi pembentukan
watak anak-anak, dan juga akan terus berpengaruh kepada anak
itu pada hari tua. Menanamkan kebiasaan kepada anak-anak
adalah sukar dan kadang kadang memakan waktu yang lama.
Akan tetapi, segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan sukar
pula kita ubah. Maka dari itu, lebih baik kita menjaga anak-anak
kita supaya mempunyai kebiasaan kebiasaan yang baik.
Supaya pembiasaan itu dapat tercapai dan baik hasilnya,
harus memenuhi syarat tertentu antara lain :
a) Memulai pembiasan itu sebelum terlambat, jadi sebelum
anak itu mempunyai kebiasaan yang lain berlawanan
dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
b) Pembiasaan itu terus menerus (berulang berulang)
dijalankan secara teratur sehingga akhirnya menjdai
suatu kebiasaan yang otomatis.
c) Pendidik hendaklah konsekwen, bersikap tegas dan tetap
teguh pada pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan
member kesempatani kepada anak untuk melanggar
kebiasaan yang lebih ditetapkan itu.
d) Pembiasaan yang mula mulanya mekanistis itu harus
semakin menjadi pembiasaan yang diserrtai kata hati
anak itu sendiri. (Ngalim Purwanto, 2011: 178).

b. Pengawasan
Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak-
anak, tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat
sekehendaknya. Anak tidak akan dapat membedakan yang baik
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {41

dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya


dihindari atau tidak senonoh, dan mana yang boleh dan harus
dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Anak dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, akan
menjadi manusia yang hidup menurut nafsunya saja,
kemungkinan besar anak itu menjadi tidak patuh dan tidak
mengetahui kemana arah tujuan hidup yang sebenarnya. Ada
para ahli didik yang menuntut adanya kebebasan yang penuh
dalam pendidikan. Pengawasan itu dilakukan oleh pendidik
dengan mengingat usia anak-anak yang masih kecil
membutuhkan pengawasan dalam hal ini harus ada
perbandingan antar pengawasan dan kebebasan. Tujuan
mendidik adalah membentuk anak supaya akhirnya dapat
berdiri sendiri dan tanggung jawab sendiri atas perbuatannya,
mendidik ke arah kebebasan.
c. Perintah
Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan
mengandung norma kesusilaan, jadi bersifat meberi rah atau
mengandung tujuan kearah perbuatan susila. Tentu saja suatu
perintah atau aturan itu dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika
pendidik sendiri menaati dan hidup menurut peraturan
peraturan itu. Jika apa yag harus dilakukan oleh anak-anak itu
sebenrnya sudah memiliki dan menjadi pedoman pula bagi
hidup si pendidik.
42}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

Seorang guru yang selalu datang terlambat dalam


mengajar, tidak mungkim ditaati perintahnya supaya anak-
anaknya datang tepat pada waktunya. Tidak mungkin suatu
aturan sekolah ditaati oleh murid-murid jika guru sendiri tidak
mematuhi peraturan yang telah dibuatnya. Supaya perintah
perintah yang dilncarkan oleh sipendidik terhadap anak didinya
dapat ditaati sehingga mendapat dicapai apa yang dimaksud,
hendaklah perintah-perintah itu memenuhi syarat-syarat
tertentu:
a) Perintah hendaklah terang dan singkat, jangan terlalu
banyak komentar sehingga mudah dimengerti oleh anak.
b) Peritah hendaklah disesuaikan dengan keadaan dan
umur anak sebingga jangan sampai memberi perintah
yang tidak mungkim dikerjakan oleh anak itu. Tiap-tiap
perintah disesuaikan dengan kesanggupan anak.
c) Kadang-kadang perlu pula kita mengubah perintah itu
menjadi sesuatu perintah yng lebih bersifst permintaan
sehingga tidak terlalu keras kedengarannya.
d) Janganlah terlalu banyak dan berlebihan dalam memberi
perintah, sebab dapat mengakibatkan anak itu tidak
patuh, tetapi menentang.
e) Pendidik hendaklah konsekuen terhadap apa yang telah
diperintahkannya. Suatu perintah yang harus ditaati oleh
seorang anak, berlaku pula bagi anak yang lain.
f) Suatu perintah yang bersifat mengajak si pendidik turut
melakukan sehingga lebih ditaati oleh anak anak dan
dikerjakannya dengan gembira. (Ngalim Purwanto, 2011:
181)
d. Larangan
Larangan itu biasanya kita keluarkan jika nak melakukan
sesuatu yang tidak baik yang merugikan atau yang dapat
membahayakan dirinya. Umunya didalam rumha tangga
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {43

larangan itu merupakan alat mendidik satu satunya yang lebih


banyak dipakai oleh ibu atau bapak terhadap anaknya.
e. Hukuman
Hukuman adalah paling akhir diambil apabila teguran
dan peringatan belum mapu untuk mencegah anak melakukan
pelanggaran pelangaran. Maka dalam hal ini kita berikan
hukuman.
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak
secar sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa.
Sehingga anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji di
dalam hatinya untuk tidak akan mengulanginya.
Masalah hukuman merupakan masalh etis, yang
menyangkut soal baik buruk, soal norma-norma. Sebagai alat
pendidikan, hukuman hendaklah:
1) Senantiasa merupakan jawaban atas suatu
pelanggaran.
2) Sedikit banyaknya selalu bersifat tidak menyenangkan.
3) Selalu kearah perbaikan, hukuman itu hendaklah
diberikan untuk kepentingan anak itu sendiri.
Syarat-syarat hukuman yang pedagogis yaitu:
1) Tiap-tiap hukuman hendaklah dapat dipertanggung
jawabkan.
2) Hukuman itu sedapat-dapatnya bersifat memperbaiki.
3) Hukuman tidak boleh bersifat ancaman atau
pembalasan dendam yang bersifat perorangan.
4) Jangan menghukum pada waktu kita sedang marah.
Tiap-tiap hukuman harus diberikan dengan sadar dan
44}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

sudah diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih


dahulu.
5) Bagi si terhukum (anak), hukuman itu hendaklah dapat
dirasakannya sebagai kedukaan dan penderitaan yang
sebenarnya.
6) Jangan melakukan hukuman badan. (Ngalim
Purwanto, 2011: 185-192)

f. Ganjaran
Ganjaran adalah salah satu alat pendidikan. Jadi, dengan
sendirinya maksud gajaran itu ialah sebagai alat untuk
mendidik anak-anak supaya anak merasa senag karena
perbuatan atau pekerjaan mendapatkan penghargaan. Jadi,
maksud ganjaran itu yang penting bukan hasilnya yang dicapai
seorang anak, melainkan dengan hasil yang telah dicapai anak
itu pendidik tujuan membentuk kata hati dan kemauan yang
lebih baik dan lebih keras pada anak itu.
Syarat-syarat ganjaran yaitu:
1) Untuk memberi ganjaran yang pedagogis perlu sekali
guru mengenal betul-betul murid-muridnya dan tahu
menghargai dengan tepat. Ganjaran dan penghargaan
yang salah dan tidak tepat dapat membawa akibat yang
tidak di inginkan.
2) Ganjaram yang diberikan kepada seorang anak janganlah
menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak lain
yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak
mendapat ganjaran.
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {45

1) Tidak memberi ganjaran dengan menjanjikan lebih


dahulu sebelum anak-anak menunjukkan prestasi
kerjanya apalagi bagi ganjaran yang diberikan
kepada seluruh kelas.
2) Pendidik harus berhati-hati memberikan ganjaran,
jangan sampai ganjaran yang diberikan kepada
anak-anak diterimanya sebagai upah dari jerih
payah yang telah dilakukannya. (Ngalim
Purwanto, 2011: 182-184)

g. Hadiah atau pujian


Alat pendidikan yang lain yaitu hadiah atau pujian yang
diberikan kepada anak yang melakukan suatu pekerjaan atau
perbuatan yang baik. Hadiah juga memberikan motivasi kepada
anak agar selalu menjaga sifat dan perbutannya.
h. Keteladanan
Keteladanan perlu juga dalam mendidik anak dengan
begitu anak dapat meniru dan meneladani seseorang dalam
berbuat. Di dalam kehidupan kelurga yang menjadi teladannya
adalah kedua orang tua atau juga saudaranya. Sedangakan di
sekolah guru juga bisa menjadi teladannya.
Hal yang perlu di perhatikan oleh pendidik dalam hal ini
adalah kejelasan tentang tingkah laku mana yang harus di tiru
atau sebaliknya. Teladan di maksudkan untuk membiasakan
anak didik dalam mencapai tujuan yang di inginkan.
(Hasbullah, 2009).
46}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

4. Alat Pendidikan Anak Usia Dini


Sebagaimana diketahui bahwa sumber belajar Anak Usia
Dini sebagian besar adalah alat permainan. Dunia anak adalah
dunia bermain, maka dari itu dalam memberikan pembelajaran
pada anak hendaknya diikuti dengan bermain, belajar sambil
bermain, hasil dari belajar sambil bermain ini akan tercapai
pembelajaran yang maksimal daripada hanya pembelajaran
biasa yang hanya monoton.
Alat permainan edukatif memiliki banyak fungsi dan
manfaat bagi anak usia dini khususnya dalam pendidikan anak
usia dini/ PAUD, manffat dan fungsi alat permainan edukatif
ini tidak hanya untuk anak usia dini saja, guru/pendidik, orang
tua akan mendapatkan manfaatnya juga. Ada beberapa manfaat
dari alat permainan edukatif yaitu :
a) Agar pembelajaran bisa lebih menarik, tidak membuat
anak bosan dan anak akan antusias dalam mengikuti
pelajaran berlangsung.
b) Alat permainan edukatif digunakan untuk media
pembelajaran yang mampu memecahkan masalah
perbedaan pengalaman anak selama belajar yang
berdasarkan faktor ekonomi dan sosial.
c) Pembelajaran bisa dilakukan dengan cara lain, sehingga
menambah pengalaman anak dalam belajar.
d) Mampu menumbuhkan pikiran anak dengan teratur
mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {47

membuat anak untuk berusaha mempelajari pembelajaran


dengan sendiri sesuai dengan pengalaman yang pernah
dialami dan kenyataan.
e) Selain memiliki manfaat, alat permainan edukatif yang
selalu dikembangkan akan mempunyai banyak fungsi
untuk melengkapi proses pembelajaran anak usia dini
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih
menarik, menyenangkan, tidak membuat anak cepat
bosan. Adapun beberapa fungsi tersebut yaitu :
1) Menciptakan kegiatan bermain sambil belajar pada
anak usia dini yang menyenangkan, sehingga
proses dalam pemberian stimulus untuk
meningkatkan aspek perkembangan anak bisa
berjalan dengan lancar.
2) Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam diri
anak usia dini.
3) Memberikan stimulus pada anak untuk
membentuk karakter dan mengembangkan
kemampuan dasar anak.
4) Anak memiliki kesempatan untuk bersosialisasi,
berbicara dengan teman satu dengan teman lainya,
hal ini juga mampu meningkatkan aspek
perkembangan sosial anak.
Alat permainan edukatif memiliki tujuan dalam
proses belajar anak usia dini, yaitu :
48}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

a) Sebagai media atau alat bantu oleh orang tua dan


pendidik.
b) Untuk menimgkatkan semangat anak dalam
belajar dan menstimulus anak untuk melakukan
banyak kegiatan dengan alat permainan edukatif
tersebut.
c) Memudahkan dalam menjelaskan materi
pembelajaran yang disampaikan.
d) Membuat anak lebih senang dan tidak bosan
dalam belajar.
Alat permainan edukatif dibuat dengan rancangan yang
telah difikir sebelumnya, membuat alat permainan edukatif
harus sesuai dengan karakteristiknya, disesuaikan dengan
usianya, jadi alat permainan edukatif yang diberikan untuk anak
umur 2 tahun berbeda dengan anak yang umur 3-4 tahun, yang
pastinya semakin bertambah usia anak alat permainan edukatif
yang diberikan akan semakin sulit, berbeda dengan anak yang
umurnya masih muda diberi alat permainan edukatif yang
sangat sederhana. Alat permainan edukatif atau APE dibuat
tidak sembarangan, tidak asal dibuat yang penting bagus dan
menarik, akan tetapi harus memiliki manfaat, fungsi, dan tujuan
alat permainan edukatif tersebut dibuat, dan yang paling utama
alat permainan edukatif dibuat untuk mengembangkan enam
aspek perkembangan pada anak.
Alat Pendidikan Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini {49

Menggunakan alat permainan edukatif dalam


pembelajaran harus sesuai, tidak asal-asalan yang penting anak
senang, itu adalah hal yang salah, dalam penggunaannya harus
sesuai kriteria yang tepat untuk anak usia dini. Kegiatan dalam
membuat alat permainan edukatif harus memiliki pengetahuan,
keterampilan, ketelatenan, kesabaran dalam membuatnya, jika
tidak memiliki beberapa kriteria tersebut maka alat permainan
edukatif yang diciptakan dikatakan tidak berhasil, tidak
memiliki keunikan, bentuk yang dibuat tidak menarik, bahkan
tidak memiliki nilai aspek perkembangan anak. nilai aspek
perkembangan ini sangat penting dan yang paling utama yang
harus ada pada alat permainan edukatif, percuma jika alat
permainan edukatif tersebut bagus dan menarim tetapi tidak
memiliki nilai aspek perkembangan anak.
Dalam pembuatan alat permainan edukatif juga memiliki
standarisasi dalam pembuatan dan pengembanganya, maksud
dari standarisasi ini adalah dalam pembuatan alat permainan
edukatif memiliki batasan-batasan tertentu yang tidak boleh
dilakukan, jika hal ini dilanggar maka alat permaina edukatif
yang dibuat tidak boleh diperjual belikan karena membahayan
untuk anak. alat permainan edukatif harus dibuat dengan bahan
yang aman untuk anak, tidak mengandung bahan kimia jika
mainan tersebut mengandung kimia akan membahayakan anak,
tidak menggunakan pewarna yang berbahaya.
50}
Vol. 8, No. 01, Januari 2022

C. Penutup
Alat pendidikan adalah perangkat peralatan atau
media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar
penyelenggaraan pendidikan agar lebih efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Alat-alat atau media pendidikan
tersebut bisa terdiri atas orang-orang, makhluk-makhluk hidup,
tumbuh-tumbuhan, benda-benda, perbuatan dan perkataan
serta segala sesuatu yang bisa digunakan oleh pendidik sebagai
alat bantu atau perantara untuk menyajikan bahan pelajaran.
Alat pendidikan terdiri dari dua, yaitu: Pertama, Alat
pendidikan yang bersifat material, yaitu alat-alat pendidikan
yang berupa benda-benda nyata untuk memperlancar
pencapaian tujuan pendidikan.

Daftar Pustaka

Drajat, zakiah. 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi aksara


Ekosusilo, Modyo. 1985. Dasar-Dasar Pendidikan, semarang:
Affhar Publishing.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan, jakarta:
Rajawali press.
Imam Barnadib, Sutari. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan
Sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.
Marimba, Ahmad D. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.
Bandung: Al-Maarif.
Purwanto, Ngalim. 2011. Ilmu pendidikan toritis dan praktis,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam mulia.
Tatang. Ilmu pendidikan, Bandung: pustaka setia.

Anda mungkin juga menyukai