Oleh
Maria Ulpah : 180101040175
BANJARMASIN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, hidayah dan karunia
yang di berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun jauh dari kata sempurna.
Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.
Saya menyadari betul, tanpa bantuan dari berbagai pihak tugas ini tidak
mungkin dapat diselesaikan, melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas ini, baik bantuan langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya dan
dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan yaitu Ibu Tarwilah, M. Pd.
Saya sadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan didalamnya, baik dari segi penyusunan kalimat
maupun bahasanya. Untuk itu saya berharap apabila ada kesalahan atau
ketidaksesuainan bahasa dalam penulisan makalah ini diharapkan koreksi, kritik,
serta saran untuk perbaikan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga tugas makalah ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kita, pembaca dan pihak-pihak lain.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin...
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................2
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................12
A. Simpulan.......................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ahamdi mengatakan bahwa alat pendidikan adalah hal yang tidak saja
memuat kondisi -kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik,
tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi,
dengan perbuatan dan situasi mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai
tujuan pendidikan.1
Jadi, alat pendidikan adalah segala sesuatu atau apa saja yang yang
digunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, atau alat pendidikan
dapat diartikan berupa perbuatan atau tindakan yang secara tegas dan konkrit
untuk dilaksanakan, untuk menjaga agar proses pendidikan berjalan dengan
lancar.
1
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati , Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007 ), hlm. 140
2
Amir Daien IndraKusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Surabaya: Usana Offset Printing, 1973 ),
hlm. 138
3
Munir Yusuf, Pengantar ilmu pendidikan, ( Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2018), hlm.60
2
B. Jenis Alat – alat Pendidikan
1. Alat pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda benda yang nyata.
3
2. Alat pendidikan yang bersifat Non materiil yaitu alat-alat pendidikan yang
tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan
dan perbuatan yang diadakan dan dilakukan dengan senagaja sebagai sarana
dalam melaksanakan pendidikan.
Alat - alat pendidikan bersifat positif mengarah pada agar anak didik
mengerjakan hal-hal yang baik, sedangkan alat – alat pendidikan yang bersifat
negatif yaitu mengarah pada agar anak didik tidak mengerjakan hal – hal yang
buruk.
Alat – alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu berupa benda – benda
nyata yang dapat dilihat oleh indra mata dan dapat diraba dengan indra peraba,
sedangkan alat – alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu tidak berupa
benda – benda yang tidak dapat dilihat oleh mata dan diraba, akan tetapi dapat di
dengar oleh indra telinga dan dapat dirasakan dengan pengertian atau pemahaman
dan perasaan.
Alat – alat pendidikan yang bersifat preventif yaitu alat – alat pendidikan
yang bersifat pencegahan untuk mencegah masuknya pengaruh – pengaruh buruk
dari luar ke dalam diri si anak didik, sedangkan alat – alat pendidikan yang
4
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Op.cit., hlm. 141 - 142
4
bersifat represif / korektif / kuratif . represif artinya menindas, korektif artinya
bersifat memperbaiki, dan kuratif artinya bersifat penyembuhan.
Hal – hal yang ditindas ( represif ) adalah sifat – sifat negatif yang
integrited dengan diri anak didik \, seperti sifat malas, murung, minder dan
sebagainya.
Hal- hal yang disembuhkan ( kuratif ) adalah penyakit penyakit juwa yang
terdapat di dalam diri anak didik seperti dengki, iri, sombong dan sebagainya.
Berikut jenis – jenis alat pendidikan preventif dan alat pendidikan represif yaitu
sebagai berikut :
1. Tata tertib
2. Anjuran
3. Larangan
4. Paksaan
5. Disiplin
1. Tata tertib
5
Tata tertib ialah sederetan peraturan – peraturan yang harus ditaati dalam suatu
situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu. Misalnya, tata tertib di dalam
kelas, tata tertib Ujian Sekolah, tata tertib kehidupan keluarga, dan sebagainya.
Tata tertib bisa berubah ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.
2. Anjuran
Anjuran adalah saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang
berguna. Misalnya, anjuran untuk belajar setiap hari, anjuran untuk selalu
menepati waktu, anjuran untuk berhemat, dan sebagainya.
3. Larangan
Larangan sebenarnya sama saja denagn perintah. Kalau perintah merupakan suatu
keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan meruapakan
suatu keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Misalnya,
larangan untuk bercakap – cakap di dalam kelas, larangan untuk berkawan dengan
anak – anak yang malas, yang nakal dan sebagainya. Biasanya laranagn ini selalu
disertai denagn ancaman sebagai sanksinya.
4. Paksaan
Paksaan ialah suatu perintah dengan kekerasan terhadap anak, untuk melakukan
sesuatu. Paksaan dilakukan dengan tujuan agar jalannya proses pendidikan tidak
terganggu atau terhambat. Misalnya, paksaan untuk selalu tidur siang, sehingga
waktu belajar petang hari tidak merasa lelah dan mengantuk.
5. Disiplin
6
ditumbuhkan di hati anak-anak. Adapun langkah- langkah untuk menanamkan
disiplin pada anak ialah :
1) dengan pembiasaan
3) dengan penyadaran
4) dengan pengawasan5
Alat pendidikan represif disebut juga alat pendidikan kuratif atau alat
pendidikan korektif.
1. Pemberitahuan
2. Teguran
3. Peringatan
4. Hukuman
5. Ganjaran
1. Pemberitahuan
5
Amir Daien Indrakusuma, Op.cit., hlm. 140-143
7
2. Teguran
Jika pemberitahuan itu diberikan kepada anak yang mungkin belum mengetahui
tentang suatu hal, maka teguran ini berlaku bagi anak yang telah mengetahui. Jadi
perbuatan anak itu dapat dikatakan sebagai suatu pelanggaran.
3. Peringatan
4. Hukuman
Hukuman adalah hal yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan
belum mampu untuk mencegah anak yang melakukan pelanggaran – pelanggaran
tersebut. Maka dalam hal ini kita berikan hukuman atau straf kepada anak.
5. Ganjaran
Berdasarkan alat – alat pendidikan yang sudah disebutkan diatas yang manakala
bersifat tidak mnyenangkan, maka ganjaran adalah pendidikan alat pendidikan
represif yang menyenagkan. Ganjaran diberikan kepada anak ynag telah
menunjukkan hasil yang baik dalam pendidikannya. Baik dalam hal- hal yang
menyangkut dengan kepribadiannya, maupun baik dalam hal prestasi – prestasi
belajarnya.6
8
Penggunaan alat mempunyai hubungan erta dengan kepribadian si
pemakai , dan hubungan erat dengan kepribadian si pemakai ini merupakan sifat
khas dari alat pendidikan, dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu, perlu kita perhatikan bagaimana reaksi anak – anak terhadap
penggunaan alat itu jangan sampai reaksi anak didik hanya sekedar reaksi
terhadap suatu rangsangan belaka, tetapi kita ingin agar dengan menggunakan alat
ini anak didik mengalami perubahan, perubahan yang tidak hanya bersifat
mekanis tetapi benar benar merupakan pencerminan dari pribadi anak didik.
Masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, perlu di ingat kita harus
melihat bagaiaman kondisi anak yang menerimanya, apakah anak itu
berkelaianan, berapakah usia anak didik itu, bagaiamana sifat dan kebiasaannya,
dan juga situasi pada saat itu, dan lain sebagainya.
Sedangkan mengenai alat – alat apakah yang tersedia dan yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, perlu kembali kita kaji bahwa
tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan.
Kedewasaan ini didapat dari pergaulan antara anak dan orang dewasa, dan
7
Abu Ahmadi, Op.cit., hlm. 144
9
pergaulan ini adalah alat yang utama. Jadi dapat ditegaskan bahwa alat utamanya
dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu pergaulan.
Dalam pergaulan, anak didik tidak merasa dirinya secara formal terikat
pada suatu ikatan, sebagai seseorang yang harus tunduk oleh karena itu ia harus
membatasi tingkah lakunya seperti yang terjadi dalam situasi pendidikan. Tetapi
dalam pergaulan itu anak didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh
petuah, petunjuk atau contoh seperti yang didapatkan pada situasi pendidikan
formal yang kesannya seperti berlangsung secara tidak sengaja. Di dalam
pergaulan anak didik secara sengaja mencontoh tindak tanduk pendidiknya.
a. Tujuan pendidikan.
Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan pun juga berbeda beda keahlian
dan orientasinya meskipun dalam bidang yang sama. Apalagi bidang studi yang
berbeda, tentunya alat yang digunakan pun berbeda. Sebagai seorang pendidik
tidak bisa memaksakan diri untuk menggunakan alat yang bukan ahlinya.
8
Abu Ahmadi, Op.cit., hlm. 145
10
Anak didik adala pihak pertama yang kita perhatikan dalam menimbang –
nimbang untuk pengguanaan alat – alat pendidikan, adapun hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dari segi anak didik yaitu dari segi :
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Bakat
d. Perkembangan
e. Alam sekitar.9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Alat pendidikan adalah segala sesuatu atau apa saja yang yang digunakan
dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, atau alat pendidikan dapat
diartikan berupa perbuatan atau tindakan yang secara tegas dan konkrit untuk
dilaksanakan, untuk menjaga agar proses pendidikan berjalan dengan lancar.
9
Abu Ahmadi, Op.cit., hlm. 146
11
Dengan kata lain para pendidik dalam menggunakan alat pendidikan,
sudah ditentukan tujuan yang ingin dicapai dan serta berpengaruh pada anak didik
tersebut.
Alat – alat pendidikan terbagi kepada beberapa jenis antara lain alat – alat
pendidikan positif – negatif, serta alat – alat pendidikan metariil – non materiil,
alat – alat pendidikan preventif – korektif
Dalam memilih alat – alat pendidikan yang akan digunakan ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu tujuannya, siapa / subjeknya, alat – alat apa yang
tersedia / yanag dapat digunakan, dan yang terakhir adalah objeknya.
B. Saran
Demikian makalah yang telah penulis susun yaitu berisi tentang Alat – alat
Pendidikan, maka dari itu makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Dan penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita terutama dalam menambah pengatahuan tentang
Alat – alat Pendidikan. Adapun kiranya terdapat kritik, saran dan teguran yang
akan kami gunakan sebagai penunjang pada makalah ini dan untuk
kedepannya menjadi lebih baik dan penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
12
Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: IAIN Palopo.
13