Anda di halaman 1dari 10

ALAT/MEDIA PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi amat berpengaruh kepada


berbagai segi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Mengingat
perkembangan bersifat dinamis, dan terus menerus mengikuti perubahan-
perubahan maka keterampilan media pendidikan agama secara tepat diperlukan
oleh setiap guru agama.
Dengan semakin majunya proses belajar mengajar di semua jenjang pendidikan,
sebagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dikemukakan diatas,
menuntut penggunaan media pendidikan yang bervariasi sehingga dapat dicapai
hasil pendidikan yang optimal.
Untuk efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas
penggunaan media/alat dalam pengajaran tentu saja akan membantu guru dalam
menyampaikan materi dan peserta didik mudah memahami materi baik
pelajaran Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Quran Hadits, dan Aqidah Akhlak.
Bidang studi PAI di sekolah, walaupun mendapat proporsi jam pelajaran sedikit
pada SD, SMP dan SMA dari pada sekolah MI, MTs dan MA namun bidang studi
PAI merupakan bidang studi wajib bagi peserta didik dan wajib ada pada
kurikulum sekolah.
Pendidikan tinggi di fakultas-fakultas pendidikan di Indonesia saat ini sudah
mulai mengarah pada profesionalisme pendidik, sehingga pemanfaatan dan
penguasaan media PAI sudah seharusnya diadakan, digunakan dan terus
dikembangkan oleh para pendidik PAI di sekolah. Sehingga dalam
penyampaiannya tidak kaku, membosankan, dan menakutkan akan tetapi lebih
kreatif, variatif, inovatif, dan fleksibel bagi peserta didik dalam mempelajarinya,
tidak sebatas ceramah dan hafalan, sebagaimana sudah lama diterapkan.
Perkembangan media pendidikan sesuai dengan perubahan zaman semakin maju
dan modern, semestinya pula dibarengi dengan pengadaan dan penemuan media
pendidikan yang modern dan dapat diterapkan pada pendidikan Islam guna
keperluan pengajaran PAI di sekolah, sehingga proses belajar mengajar (PBM) di
kelas lebih efektif dan efisien. Untuk itu, guru PAI (GPAI) dituntut untuk bisa
menggunakan media pendidikan sebagai alat pelajaran, mengembangkan media,
memperbaharui media pendidikan yang sudah ada, dan senantiasa mencari
trobosan mengadakan media pendidikan PAI yang belum ada menjadi ada. Jika
kita membahas media pendidikan tentu saja itu berkaitan dengan alat bantu yang
digunakan guru saat mengajar di kelas.
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran
yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk
menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika
siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan
lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap
adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik pula .
Memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa-siswanya
adalah tugas penting yang selama ini belum dilaksanakan oleh guru sepenuhnya.
Guru dan media pendidikan hendaknya bahu membahu dalam memberi
kemudahan belajar bagi siswa. Pelatihan dan bimbingan secara individual dapat
dilaksanakan dengan guru sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas,
menarik dan teliti oleh media pendidikan.
B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini selain guna memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam, juga agar para pembaca mengetahui pengertian
alat/media pendidikan Islam, fungsinya, ragamnya, serta kriteria
penggunaannya.
C. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan alat/media pendidikan agama Islam?


2. Apakah fungsi dari alat/media pendidikan Islam?
3. Apa saja jenis-jenis alat/media pendidikan Islam?
4. Apasaja kriteria dalammemilih sebuah alat/media pendidikan Islam?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat/Media Pendidikan Islam

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.(Syaiful Bahri
Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hal.120.) Dengan demikian,
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Arif S. Sadirman dkk. mengemukakan bahwa media pendidikan adalah
perangkat lunak (soft ware) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang
biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan seperangkat
keras (hard ware) adalah sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung
pada media tersebut.(Amir Abyan, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hal.139).
Alat pendidikan adalah, hal yang tidak saja memuat kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan
diri sebagai perbuatan atau Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat
kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan situasi, dengan perbuatan
dan situasi mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan
pendidikan.(Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan, hal.140)
Atau dapat dikatakan, alat pendidikan adalah:
Kalau dengannya, pendidik melakukan pekerjaan mendidik untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
B. Fungsi Alat/Media Pendidikan Islam
Fungsi media pendidikan adalah menciptakan iteraksi langsung dan tak langsung
antara sumber pesan, guru, media dan siswa untuk membantu mengatasi
berbagai hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar, sehingga proses
komunikasi akan berhasil.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan, sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: Objek
yang terlalu besar, Objek yang kecil, Gerak terlalu lambat atau cepat, Kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, Objek terlalu kompleks, Konsep terlalu
luas.
3. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan berguna:
Menimbulkan kegairahan belajar; Memungkin interaksi lebih langsung antara
anak didik dengan lingkunngan dan kenyataan.
4. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan
sesama mereka, serta siswa dengan lingkungannya.
5. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan
pilihannya dan dengan kemampuan serta kesenangannya.(Amir Abyan, Materi
Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
hal.140).
C. Pembagian Alat/Media Pendidikan Islam
Drs. Madyo Ekosusilo membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu:
1. Alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda-benda yang nyata.
2. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat-alat pendidikan yang
tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi,
tindakan dan perbuatannyang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai
sarana dalam melaksanakan pendidikan. .”(Abu Ahmadi, nur Uhbiyati, Ilmu
pendidikan, hal.142). Alat pendidikan yang bersifat non materiil contohnya
hukuman, nasihat, kewibawaan, pujian, dan lain-lain.
Secara umum terdapat 4 jenis media pembelajaran yakni:
1) Media visual
a) Media yang tidak diproyeksikan
i) Bahan bacaan atau bahan cetakan; Melalui bahan ini siswa akan memperoleh
pengalaman melalui membaca, belajar melalui simbol-simbol dan pengertian-
pengertian dengan mempergunakan indra penglihatan. Media ini termasuk
tingkat belajar konseptual, maka bahan-bahan itu harus disesuaikan dengan
tingkat pemahaman dan penguasaan bahasa siswa. Menurut jenisnya antara lain:
 Al Qur’an dan dan Al Hadits
 Buku teks pelajaran agama baik untuk siswa dan guru
 Buku bacaan pelengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas
dan memperdalam bacaan agama.
 bahan bacaan bersifat umum: koran, majalah, dan lain-lain.
(http://dikdasmenalmtq.wordpress.com/2011/11/02/54/)
ii) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman.
iii) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita.
iv) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media
grafis adalah: gambar, sketsa, diagram / skema, bagan / chart, grafik.
v) Papan tulis; alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan orang
dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainnya masih
tetap digunakan guru, sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.(Nana
Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hal.102)
b) Media proyeksi
i) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak
ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).
ii) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah
satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya
kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya
produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan
proyektor slide.
(http://bebetterandbetter.blogspot.com/2010_11_01_archive.html)
Slide OHP Radio Kaset-audio
2) Media Audio
a) Radio; merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
b) Kaset-audio; yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di
sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah.
3) Media Audio-visual
a) Media video; merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Media komputer; Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain.
Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung
dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu
serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
(http://proskripsi.blogspot.com/2011/02/klasifikasi-media-pembelajaran-3.html).
D. Kriteria Pemilihan Media
Kriteria yang perlu diperhatikan adalah tingkat efektifitas penggunaan media terhadap
tujuan atau kompetesi yang akan dicapai. Berikut beberapa acuan penggunaan media
pembelajaran secara umum:
1. Media visual, cocok diguanakan untuk mata pelajaran dengan kompetesi memahami.
Contoh studi masalah.
2. Media audio, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan kompetensi menghapal.
Contoh kesenian musik dan tes bahasa inggris.
3. Media proyeksi, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan kompetensi
pemahaman sistematis yang lebih kompleks. Contoh menyajikan langkah-langkah yang
lebih detil.
4. Media audio visual, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan kompetensi
motorik. Contoh penyajian film dan video tentang peristiwa-peristiwa penting.
(http://www.inoputro.com/2012/03/macam-macam-media-pembelajaran-part-2/)
Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak harus seperti acuan di atas. Karena dengan
perkembangan IPTEK saat ini sangat memungkinkan kita untuk menggunakan lebih
dari satu media. Dengan harapan saling melengkapi satu sama lain. Contohnya
penggunaan komputer. Dengan komputer kita dapat menyatukan seluruh jenis media
menjadi satu. Tentunya kombinasi dipilih dengan pertimbangan efektifitas tujuan atau
kompetensi awal. Dan yang sangat penting adalah sesuaikan dimana anda mengajar.
Karena memang guru itu dituntut menjadi pribadi yang kreatif.
a. Kriteria umum pemilihan media:
1. Sesuai dengan tujuan.
2. Sesesuai dengan materi pembelajaran.
3. Sesuai dengan karakteristik pembelajar atau siswa.
4. Sesuai dengan teori.
5. Sesuai dengan gaya belajar siswa.
6. Sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
b. Kriteria khusus pemilihan media
Erickson (1993) memberi saran dalam mengembangkan kriteeria pemilihan media
dalam bentuk chek list sebagai berikut:
NO. PERTANYAAN KET
1. Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa?
2. Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar?
3. Apakah ada kaitannya dan mengena secara langsung dengan tujuan pembelajaran?
4. Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi tata urutan yang teratur?
5. Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik?
6. Apakah konsep dan kecermatannya terjamin secara jelas?
7. Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar?
8. Apakah penyajiannya objektif?
9. Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis?
10. Apakah bahan tersebut sudah memenuhi pemantapan uji coba atau validasi?
Tabel di atas menunjukkan cara dalam memilih media dengan memperhatikan aspek-
aspek yang di pertanyakan di atas, dalam kata lain medianya sudah tersedia dan kita
tinggal melakukan pemilihan dengan cermat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arif S. Sadirman dkk. mengemukakan bahwa media pendidikan adalah perangkat lunak
(soft ware) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. Sedangkan seperangkat keras (hard ware) adalah sarana
untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Alat pendidikan adalah, hal yang tidak saja memuat kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri
sebagai perbuatan atau Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan situasi, dengan perbuatan dan situasi mana,
dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: Objek yang
terlalu besar, Objek yang kecil, Gerak terlalu lambat atau cepat, Kejadian atau peristiwa
yang terjadi di masa lalu, Objek terlalu kompleks, Konsep terlalu luas.
3. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan berguna:
Menimbulkan kegairahan belajar; Memungkin interaksi lebih langsung antara anak
didik dengan lingkunngan dan kenyataan.
4. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan
sesama mereka, serta siswa dengan lingkungannya.
5. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan
pilihannya dan dengan kemampuan serta kesenangannya.
Pembagian alat/media pendidikan Islam:
a. Alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-
benda yang nyata. Contohnya: papan tulis, grafik, sketsa, koran, OHP, dan sebagainya.
b. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat-alat pendidikan yang tidak
bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan
perbuatannyang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
melaksanakan pendidikan. Contohnya: hukuman, nasihat, kewibawaan, pujian, dan
sebagainya.
Kriteria umum pemilihan media:
1. Sesuai dengan tujuan.
2. Sesesuai dengan materi pembelajaran.
3. Sesuai dengan karakteristik pembelajar atau siswa.
4. Sesuai dengan teori.
5. Sesuai dengan gaya belajar siswa.
6. Sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
B. Saran
Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik dari
bapak pembimbing dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Abyan Amir, 1997, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Dan Universitas Terbuka.
Ahmadi Abu, Uhbiyati Nur, 2003, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri Djamarah Syaiful, Zain Aswan, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana Nana, 2009, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset.
Sulisilana Rudi, Riyana Cepi, 2007, Media Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima.
http://bebetterandbetter.blogspot.com/2010_11_01_archive.html
http://dikdasmenalmtq.wordpress.com/2011/11/02/54/
http://proskripsi.blogspot.com/2011/02/klasifikasi-media-pembelajaran-3.html
http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-jenis-jenis-alat.html
http://www.inoputro.com/2012/03/macam-macam-media-pembelajaran-part-2/

Anda mungkin juga menyukai