Anda di halaman 1dari 20

MEDIA PENDIDIKAN

Nurmadiah
Dosen Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Abstrak
Media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda
yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan
pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar
kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung
(media komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar
siswa. Menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman dalam
bukunya yang berjudul “media pembelajaran”
menjelaskan bahwa media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Selain
itu apabila media dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal.Jadi, yang dimaksud dengan media
pendidikan adalah alat, metode, dan tehnik yang digunakan
dalam rangka lebih mengekfektifkan komunikasi dan
interaksi antara pendidik dan anak didik dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Fungsi utama
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh pendidik.
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
44 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh


psikologis terhadap siswa.

Kata Kunci: Pendidikan, Media Pembelajaran, Proses


Belajar Mengajar

A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi amat
berpengaruh kepada berbagai segi kehidupan manusia termasuk bidang
pendidikan. Mengingat perkembangan bersifat dinamis dan terus
menerus mengikuti perubahan-perubahan, maka keterampilan media
pendidikan secara tepat diperlukan oleh setiap guru. Dengan semakin
majunya proses belajar mengajar disemua jenjang pendidikan sebagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai di kemukakan di
atas, menuntut penggunaan media pendidikan yang bervariasi
sehinggadapatdicapaihasilpendidikanyangoptimal.Untuk efektivitas
dan efisiensi proses belajar mengajar penggunaan media/alat dalam
pengajaran tentu saja akan membantu guru dalam menyampaikan
materi dan peserta didik mudah memahami materi dengan baik.
Perkembangan media pendidikan sesuai dengan perubahan
zaman semakin maju dan modern, semestinya pula dibarengi dengan
pengadaan dan penemuan media pendidikan yang modern dan dapat
diterapkan pada pendidikan. Sehingga proses belajar mengajar (PBM)
di kelas lebih efektif dan efisien. Untuk itu, guru dituntut untuk bisa
menggunakan media pendidikan sebagai alat pelajaran,
mengembangkan media, memperbaharui media pendidikan yang sudah
ada, dan senantiasa mencari trobosan mengadakan media
Media Pendidikan | 45
Nurmadiah

pendidikanyang belum ada menjadi ada. Jika kita membahas media


pendidikan tentu saja itu berkaitan dengan alat bantu yang digunakan
guru saat mengajar di kelas. Alat pelajaran erat hubungannya dengan
cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang
diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa
mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan
lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan
lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga
siswa dapat menerima pelajaran dengan baik pula. Guru dan media
pendidikan hendaknya bahu membahu dalam memberi kemudahan
belajar bagi siswa. Pelatihan dan bimbingan secara individual dapat
dilaksanakan dengan guru sementara informasi dapat pula disajikan
secara jelas, menarik dan teliti oleh media pendidikan.

B. Pembahasan
1. Pengertian Alat dan media pendidikan
Mengenai pengertian alat pendidikan, para ahli memiliki
pandangan yang berbeda-beda yaitu, menurut Sutari Imam
Barnadib bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan, perbuatan
atau situasi/benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan.1Menurut Ahmad D. Marimba alat
pendidikan sebagai segala sesuatu atau apa yang dipergunakan

1
Sutari Iman Barnadib, Pengantari lmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2009), h.96.
46 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

dalam usaha mencapai tujuan.2 Namun batasan alat pendidikan


yang dikemukakan banyak ahli pendidikan adalah segala sesuatu
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan.
Menurut Association For Education and Communication
Technologi (AECH), media ialah segala bentuk yang diprogramkan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Dan menurut Education
Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.3[2] Sedangkan
dalam bahasa Arab, media adalah perantara (‫ )وسا ئل‬atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Menurut Zakiah Daradjat, media pendidikan atau
pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya
penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun
di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media
komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk
meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa. 4[3] Sedangkan menurut
Asnawir dan Basyiruddin Usman dalam bukunya yang berjudul
“media pembelajaran” menjelaskan bahwa media merupakan
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat

2
Ahmad D. Marimba, PengantarFilsafatPendidikan Islam, (Bandung: Al-
Maarif, 2010), h. 50.
3
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat:
Quantum Teaching, 2005), h. 112.
4
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Cet. 1,
(Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h. 226.
Media Pendidikan | 47
Nurmadiah

mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 5[4]Latuheru


sebagaimana dikutip oleh Arsyad mengatakan bahwa media
pendidikan adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dengan maksud untuk menyampaikan
pesan atau informasi dari sumber, baik guru maupun yang lain
kepada penerima atau siswa. Ditegaskan lagi Hamalik dalam
kutipan yang sama menyatakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan
motivasi dan rangsangan proses pembelajaran dan membawa
pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.6
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media
dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Arif S. Sadirman dkk. Sebagaimana dikutip oleh
Abyan Amir mengemukakan bahwa media pendidikan adalah
perangkat lunak (soft ware) yang berisi pesan atau informasi
pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan. Sedangkan seperangkat keras (hard ware) adalah sarana
untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media
tersebut.7Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat
kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik,

5
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan:
Ciputat Press, 2002), h. 11.
6
AzharArsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT. Rajagrafindopersada,
2006), h. 15.
7
Abyan Amir, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Dan Universitas Terbuka, 2007), h. 139.
48 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai


perbuatan.Atau Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat
kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan situasi,
dengan perbuatan dan situasi, dicita-citakan dengan tegas untuk
mencapai tujuan pendidikan.8Atau dapat dikatakan, alat
pendidikanadalahKalau dengannya, pendidik melakukan pekerjaan
mendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Dari beberapa literatur tidak terdapat perbedaan pengertian
antara alat dan media pendidikan. Dzakiah Drajat sebagaimana
dikutip oleh Fatah Syukur menyebutkan bahwa pengertian antara
alat dan media pendidikan sama yaitu sarana pendidikan.
Jikadihubungkan pengertian alat dan media pendidikan adalah jalan
atau materi pendidikan kepada anak didik agar terwujud
kepribadian siswa yang baik.9
2. Fungsi Media Pendidikan
Fungsi media pendidikan adalah menciptakan interaksi
langsung dan tak langsung antara sumber pesan, guru, media dan
siswa untuk membantu mengatasi berbagai hambatan-hambatan
dalam proses belajar mengajar, sehingga proses komunikasi akan
berhasil. Media memiliki kedudukan penting dalam pencapaian
tujuan. Oleh sebab itu pendidik hendaknya tidak meremehkan
masalahalat. Pendidik hendaknya mengadakan studi secara
mendalam tentang masalah ini.

8
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2003),
h. 140.
9
Fatah Syukur , Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2004 ), h. 125.
Media Pendidikan | 49
Nurmadiah

Tidak sedikit kegagalan dalam pendidikan disebabkan


pendidik tidak memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan
dengan media, seperti fungsi, pemilihan, dan cara-cara
menggunakannya. Media tidak terpisahkan dari tujuan karena
tujuan tidak mungkin tercapai tanpa media. Ini berarti bahwa media
berfungsi mengantarkan penggunanya untuk mencapai
tujuan.Selain itu penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada
saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa,
media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-
kegunaan, sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti
misalnya: Objek yang terlalu besar, Objek yang kecil, Gerak
terlalu lambat atau cepat, Kejadian atau peristiwa yang terjadi
di masa lalu, Objek terlalu kompleks, Konsep terlalu luas.
c. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media
pendidikan berguna: Menimbulkan kegairahan belajar;
Memungkin interaksi lebih langsung antara anak didik dengan
lingkunngan dan kenyataan.
50 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

d. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan


guru, siswa dengan sesama mereka, serta siswa dengan
lingkungannya.
e. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung
sesuai dengan pilihannya dan dengan kemampuan serta
kesenangannya.10
Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
didalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi
b. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar
c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu
d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan pendidik,
masyarakat, dan lingkungan. 11
Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa dilihat dari
fungsinya, alat-alat pendidikan terbagi 3 jenis, yaitu :
a. Alat sebagai perlengkapan. Namun keberadaan alat ini tidak
mutlak. Artinya, tanpa perlengkapan inipun, tujuan masih bias
tercapai. Seperti kursi, baju seragam, dll.

10
Abyan Amir, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Dan Universitas Terbuka, (1997), h. 140.
11
AzharArshad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
h. 24.
Media Pendidikan | 51
Nurmadiah

b. Alat sebagai pembantu mempermudah usaha tujuan. Pendidik


hendaknya dapat memilih alat mana yang paling efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan.
c. Alat sebagai tujuan. Alat-alat berfungsi saling membantu. Suatu
alat berfungsi sebagai alat dari alat-alat yang lain.12
Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh arsyad media
pendidikan meliputi:
a. Media sebagai alat komunikasi lebih mengefektifkan proses
pembelajaran
b. Fungsi media dalam rangka tujuan pendidikan
c. Hubungan antara metoda mengajar dan media pendidikan
d. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran
e. Pemilihan dan penggunan media pendidikan
f. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
g. Media pendidikan setiap mata pelajaran
h. Usaha inovasi dalam pendidikan.13
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan pendidikan umum dan tujuan pembelajaran
khusus di sekolah.

12
Ahmad D. Marimba, PengantarFilsafatPendidikan Islam, (Bandung: Al-
Maarif, 2008), h. 64.
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006), h. 3.
52 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

3. Jenis-Jenis Alat dan Media Pendidikan


Abdurrahman al-Nahlawi membagi alat-alat pendidikan
menjadi dua macam yaitu :alat-alat material dan alat-alat maknawi
(psikis)
a. Alat-alat material (pirantikeras / hardware)
Alat-alat tidak konkret seperti isi pendidikan, bahan pelajaran
dan metode pendidikan.
b. Alat-alat maknawi (piranti lunak / software)
Seperti: gedung sekolah, perpustakaan dan alat peraga, dll. 14
Adapun jenis-jenis media pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Taksonomi
1) Taksonomi menurut Rudy Bretz cirri utama media dibagi
menjadi 3 unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak.
2) Taksonomi menurut Briggs. Taksonomi ini mengarah
kepada stimulus atau ransangan yang berasal dari media itu
sendiri. 13 macam media yang digunakan dalam proses
pembelajaranyaitu :objek, model, suaralangsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaranterprogram, papantulis,
media transparansi, film bingkai, film rangkai, film,
televisi dan gambar.
3) Taksonomi menurut Gagne ada 7 (tujuh) macam
pengelompokan media yaitu: Benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar
diam, gambar bersuara, film bersuara, mesin belajar.

14
Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyahwaasalibuha al-
Baytwa al-Madrasah wa al-Mujtama, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979), h. 82.
Media Pendidikan | 53
Nurmadiah

4) Taksonomi menurut Edling


a) pengalaman visual yaitu kodifikasi subjektif audio dan
kodifikasi objektif visual.
b) engalaman 3 dimensi meliputi: pengalaman langsung
dengan orang dan pengalaman langsung dengan
benda-benda
b. Gambar
1) Media Grafis
Media grafis termasuk kedalam media visual. Fungsinya
menyalurkan pesan dari sumber kepenerima dengan indera
penglihatan yang dituangkan dalam simbol-simbol
komunikasi visual. Seperti: sketsa, diagram, bagan / chart,
grafik, kartun, Poster, Peta / globe, Papan flannel, Papan
bulletin.
2) Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan-
pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambang-
lambang auditif, baik verbal ( kedalam kata-kata/ bahasa
lisan) maupun non verbal. Yang terdiri dari:
a) Magnetic,
b) Piringan hitam
c) Laboratorium bahasa. 15

15
Ibid.., h. 96.
54 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

4. Pembagian Alat/Media Pendidikan


Menurut Madyo Ekosusilo sebagaimana dikutip oleh Abu
Ahmadi dan Nur Uhbiyati membagi alat pendidikan menjadi dua
jenis yaitu:
a. Alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu alat-alat
pengajaran yang berupa benda-benda yang nyata.
b. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat-alat
pendidikan yang tidak bersifat kebendaan melainkan segala
macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang
diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
melaksanakan pendidikan.
Adapun alat pendidikan yang bersifat non materiil contohnya
teladan, perintah/larangan, dan ganjaran/hukuman, 16 yang akan
dijelaskan berikut ini:
Pertama, Teladan. Pada umumnya manusia memerlukan
figur indetifikasi (uswah al-hasanah) yang dapat membimbing
manusia ke arah kebenaran, untuk memenuhi keinginan tersebut itu
Allah mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia.
Kemmudian kita diperintahkan untuk mengikuti rasul, diantaranya
memberikan tauladan yang baik. Dalam hal ini Rasulullah juga
memberikan teladan yang baik kepada umatnya. Firman Allah:
َّ ْ َ َ ٞ َ ٌ َ ُ َّ ُ َ َ َ َ َّ
َۡ ۡ ‫ۡح َس َنةۡل َيمنَۡكن ۡيَر ُجوا‬
ۡ‫ٱّلل‬ ۡ ۡ ‫ۡر ُسو يل‬
‫ٱّلليۡأسوة‬ َ ‫كم ِۡف‬
‫ي‬ ‫لقدۡ َۡكن ۡل‬
ٗ ‫ٱّللۡ َكث ي‬
٢١ۡ‫ريا‬
َّ َ َ
َۡ ۡ‫خ َۡرۡ َوذك َر‬ َ
‫َۡوٱۡلَو ۡمۡٱٓأۡل ي‬

16
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h.142.
Media Pendidikan | 55
Nurmadiah

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri


tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang
mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan hari kiamat
dan banyak menyebut (mengingat) Allah.”17

Pendidikan berfungsi sebagai warasalu al anbiyayang pada


hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan li al’amin, yakni
suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan taat pada
hukum-hukum Allah. Kemudian misi ini dikembangkan kepada
pembentukkan kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal
shaleh serta bermoral tinggi. Sebagai warasah alanbiya seorang
pendidik harus memiliki sifat-sifat yang terpuji (mahmudah).
Menurut Al-Ghazali, seperti yang disitir oleh Fathiyah Hasan
Sulaiman dalam Ramayulis, mengatakan bahwa terdapat beberapa
sifat penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang yang
diteladani, yaitu (1) amanah dan tekun bekerja, (2) bersifat lemah
lembut dan kasih sayang terhadap murid, (3) dapat memahami dan
berlapan dada dalam ilmu serta orang-orang yang mengerjakannya,
(4) tidak rakus pada materi, (5) berpengetahuan luas, serta (6)
istiqomah dan memegang teguh prinsip.18
Al-Ghazali juga menambahkan bahwa terdapat beberapa
sifat penting yang harus terinternalisasi dalam diri murid, yaitu
rendah hati, mensucikan diri dari segala keburukan, serta taat dan
istiqomah. Karena beberapa sifat terakhir perlu dimiliki murid,
maka guru hendaknya menjadi teladan dari sifat-sifat tersebut.

17
QS. Al-Ahzab: 21.
18
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2002 ), h. 207
56 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

Kedua, Perintah/larangan. Perintah adalah suatu keharusan


untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dalam hal ini perintah itu
bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus
dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasuk pula anjuran,
pembiasaan dan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh
peserta didik. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan
mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah
atau mengandung tujuan kearah perbuatan susila. . Contoh ayat Al-
Qur’an yang berupa perintah/anjuran adalah:
ََ ْ َُ َََ
‫بۡ َۡوٱتلَّق َوى‬
ۡ‫اونواۡلَعۡٱل ي ي‬ ‫وتع‬
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan
ketaqwaan…” (QS. Al-Maidah: 2)19

Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika


pendidik sendiri menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan
itu, atau jika apa yang harus dilakukan oleh anak-anak itu sudah
dimiliki dan menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.Dalam
memberikan perintah terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu (1) jangan memberikan perintah kecuali karena
di perlukan, (2) hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan
niat yang baik, (3) jangan memerintahkan kedua kalinya jika
perintah pertama belum dilaksanakan, (4) perintah hendaknya
benar-benar dipertimbangkan akan akibatnya, (5) perintah
hendaknya bersifat umum, bukan bersifat khusus.

19
QS. Al-Maidah: 2.
Media Pendidikan | 57
Nurmadiah

Disamping memberi perintah, sering kali pula pendidik harus


melarang perbuatan anak-anak. Larangan itu biasanya dikeluarkan
jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang mungkin dapat
membahayakan dirinya. Larangan sebenarnya sama saja sepeti
perintah. Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat
sesuatu yang bermanfaat, maka larangan merupakan keharusan
untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.Contoh ayat Al-
Qur’an yang berupa larangan adalah:
ََ ْ َُ ََ ََ
ۡ‫ٱۡلث يۡمۡ َۡوٱل ُعد َو َٰ ي‬
ۡ‫ن‬ ‫ي‬ ۡ ۡ
‫ۡلَع‬ ‫وَلۡتعاونوا‬
“….Dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan
permusuhan….” (QS. Al-Maidah: 2)20

Misalnya larangan untuk bercakap-cakap dengan suara besar,


larangan melakukan perbuatan yang tidak baik, larangan untuk
bergaul denagn orang-orang asusila, dan sebagainya.
Ketiga, Ganjaran/hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang
menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang
berprestasi baik dalam belajar dan dalam sikap perilaku. Yang
terpenting dalam ganjaran hanya hasil yang dicapai seorang anak,
dengan hasil tersebut pendidikan dapat membentuk kata hati dan
kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.Ganjaran itu
dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam,
antara lain: (1) guru mengangguk-anggukan kepala tanda senang
dan membiarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak,
(2) guru memberikan kata-kata yang menggembirakan (pujian), (3)

20
Ibid.
58 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

guru memberikan benda-benda yang menyenangkan dan berguna


bagi anak-anak, dan sebagainya.
Dengan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan
karena ada pelanggaran sedangkan tujuan pemberian hukuman
adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.Di dalam
bidang pendidikan, hukuman itu dilaksanakan karena dua hal, yaitu:
(1) Hukuman diadakan karena ada pelanggaran, adanya kesalahan
yang diperbuat (punitur, quina peccatum est). (2) Hukuman
diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (punitur,
nepeccatur).

5. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media


Pembelajaran
Drs. Sudirman N. Dalam syaiful Bahri mengemukakan
beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya ke
dalam tiga kategori.
a. Tujuan Pemilihan. Memilih media yang akan digunakan harus
berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Dan tujuan
tersebut juga harus mempertimbangkan peserta didik yang
menjadi target pembelajaran, dalam arti harus disesuaikan
dengan tingkat jenjang pendidikan.
b. Karakteristik Media Pembelajara. Memahami karakteristik
berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan
pemilihan media pembelajaran. Jika kurag memahami
Media Pendidikan | 59
Nurmadiah

karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan pada


kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
c. Alternatif Pilihan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan
variasi yang beragam dalam menggunakan media pembelajaran,
sehingga ada alternatif pilihan dalam menggunakan media
pembelajaran.21
Pada zaman Nabi SAW, Media pembelajaran yang
digunakan masih sederhana, berbeda dengan Pembelajaran
sekarang yang umumnya sudah menggunakan media teknologi
yang serba canggih. Akan tetapi media pembelajaran yang
diterapkan oleh Nabi SAW dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam
pembelajaran masa sekarang. Apabila kita perhatikan dengan
seksama, ternyata media yang diterapkan Nabi SAW adalah sudah
sesuai dengan kondisi belajar pada saat itu, sehingga apa yang
diajarkan oleh Nabi SAW menjadi tepat sasaran dan lebih
memahamkan. Begitu pula seharusnya, media pembelajaran pada
saat ini harus disesuaikan dengan kondisi belajar yang ada.
Selain harus sesuai dengan kondisi belajar, media
pembelajaran juga harus bisa menghasilkan interaksi yang padu
antara guru dan murid. Bagi seorang Guru, memandang media
pendidikan sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan
mengajar dan memperkembangkan metode-metode yang
dipakainya. Bagi Siswa, memandang media pendidikan sebagai
suatu kebutuhan untuk meningkatkan pengertian atau

21
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 143-144.
60 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

pemahamannya dalam rangka mencapai hasil belajar yang


diharapkan.22

C. Penutup
Pada dasarnya alat/media pendidikan itu adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pendidikan, baik
media sebagai metode maupun media sebagai sarana. Media
pendidikan adalah alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam
rangka lebih mengekfektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik
dan anak didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Karena bidang ini telah berkembang sedemikian rupa berkat
kemajuan ilmu dan teknologi dan perubahan sikap masyarakat, maka
bidang ini telah ditafsirkan secara lebih luas dan mempunyai fungsi
yang lebih luas pula serta memiliki nilai yang sangat penting dalam
dunia pendidikan di sekolah.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh pendidik.

22
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, cet.ke-1,
(Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h. 226.
Media Pendidikan | 61
Nurmadiah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu., Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu pendidikan, Jakarta: Rineka


Cipta.

Amir, Abyan. 1997. Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas
Terbuka.

_______. 2010. Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas
Terbuka.

Arshad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

_______. 2006. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta


Selatan: Ciputat Press.

Barnadib, Sutari Iman. 2009. PengantarilmuPendidikanSistematis


edisi revisi, Yogyakarta: Andi Offset.

Darajat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam,


Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri., dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar


Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Marimba, Ahmad D. 2010. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam edisi


revisi, Bandung: Al-Maarif.
62 | Jurnal Al-Afkar
Vol. V No. 1 April 2016

An-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa


Asalibuha al-Baytwa al-Madrasah wa al-Mujtama, Beirut:
Dar al-Fikr.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching,


Ciputat: Quantum Teaching.

Syurkur, Fatah. 2004. Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Anda mungkin juga menyukai